Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kematian yang tinggi. Sekarang vaksin tersedia, probabilitas kematian dari cacar
air adalah 0,000093 (Johnson, 2009). Namun, vaksinasi hanya 99% efektif tahun
pertama, dan berkurang setelah itu.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis
epidemi dari penyakit cacar air. Oleh karena itu, penulis mengambil judul
Analisis Epidemi Cacar Air dengan Model Kermack-McKendrik
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Model SIR yang dikembangkan Kermack dan McKendrik dapat digunakan
dalam epidemi suatu penyakit untuk menghitung jumlah rentan, terinfeksi,
dan orang pulih dalam suatu populasi.
2. Cacar air merupakan salah satu penyakit yang dapat dimodelkan dengan
model SIR tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menerapkan model Kermack dan McKendrik pada epidemi
penyakit cacar air?
2. Bagaimana menganalisis model Kermack dan McKendrik pada epidemi
penyakit cacar air?
1.4 Tujuan Penelitian
Suatu penelitian akan terarah jika memiliki tujuan yang jelas. Ada pun tujuan
yang hendak dicapai yaitu :
1. Menerapkan model Kermack dan McKendrik pada epidemi penyakit cacar air
2. Menganalisis model Kermack dan McKendrik pada epidemi penyakit cacar air
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Kermack-McKendrik pada Cacar Air
2.1.1 Cacar Air
Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang
menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun
menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan
ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari
lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala
sampai lepuhan yang terakhir telah mengering.
Karena
itu,
untuk
mencegah
penularan,
sebaiknya
penderita
diisolasi
(diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki
kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur
di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes
zoster.
2.1.2 Asumsi
Model SIR dikembangkan oleh Kermack dan McKendrik. Model SIR digunakan
dalam epidemiologi untuk menghitung jumlah rentan, terinfeksi, orang pulih dalam
suatu populasi. Model ini dapat digunakan dengan asumsi sebagai berikut:
1. Populasi adalah tetap (tingkat infeksi dan pemulihan jauh lebih cepat daripada
skala waktu kelahiran dan kematian)
2. Satu-satunya cara seseorang dapat meninggalkan kelompok rentan adalah
untuk menjadi terinfeksi. Satu-satunya cara seseorang dapat meninggalkan
grup yang terinfeksi adalah untuk pulih dari penyakit. Setelah seseorang telah
pulih, orang menerima imunitas.
3. Tidak ada kekebalan diwariskan.
4. Anggota campuran populasi homogen (memiliki interaksi yang sama dengan
satu sama lain untuk tingkat yang sama).
St : Digunakan untuk mewakili jumlah invidu yang belum terinfeksi pada waktu
N : Total Populasi
Asumsi tersebut dapat dimodelkan dalam satu set persamaan diferensial
dS
SI
dt
(3)
dI
( S k ) I
dt
(4)
dR
kI
dt
(5)
dimana
k adalah tingkat pemulihan (dengan yang lebih besar atau sama dengan nol)
Dan
S t I t Rt N
(6)
dS
merupakan kecepatan
dt
dI
dI
dalam persamaan (4.2) memegang peranan penting.
dt
dt
Bila S 0 ini berarti infeksi tidak akan menyebar luas dan akan hilang dengan
cepat. Akan tetapi jika S > 0 maka infeksi akan berekspansi. S = 0 maka
tidak tejadi ekspansi namun potensi endemik masih dimungkinkan.
Karena S (t ) paling besar terjadi pada saat t = 0, dimana S (0) adalah jumlah
kelompok awal peristiwa infeksi dalam suatu populasi maka dapat ditentukan kapan
nilai S (0) dapat menyebabkan epidemi. Epidemi akan terjadi bila
S n1 S n S n I n t
(10)
I n1 I n (1 S n k )t
(11)
Rn1 Rn kIn t
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Roy M., Robert M. May, and B. Anderson. 1992. Infectious Diseases of
Humans Dynamics and Control (Oxford Science Publications). New York:
Oxford UP, USA,
Anonim. 2011. Cacar Air. (online),
(http://medicastore.com/penyakit/38/Cacar_Air.html, Diakses Jumat 02
desember 2011).
Anonim. 2011. Epidemic Model. (online),
(/http://en.wikipedia.org/wiki/Epidemic_model, Diakses Jumat, 04 November
2011)
Anonim. 2011. Kermack and McKendrik Model. (online).
(http://mathworld.wolfram.com/ Kermack-McKendrickModel, diakses Jumat 04
November 2011)
Brauer, F. & Castillo-Chvez, C. (2001). Mathematical Models in Population Biology
and Epidemiology. NY: Springer
Brawn M. 1983. Differential equation and Their Aplications, New York SpringerVerlag
Diekmann, O., and J. A. Heesterbeek. 2000. Mathematical Epidemiology of
Infectious Diseases : Model Building, Analysis and Interpretation. New York:
John Wiley & Sons, Incorporated,
Hackborn, Bill. Susceptible, Infected, Recovered: the SIR model of an Epidemic.
(online). (http://www.augustana.ab.ca/~hackw/mat332/exhibit/sir.ppt diakses
Jumat 04 November 2011). University of Alberta: Augustana.
Jhonson, Teri. 2009. Mathematical Modeling of Diseases: Susceptible-InfectedRecovered (SIR) Model. University of Minnesota, Morris
Keeling, Matt. The mathematics of diseases. Plus Magaazine. (online).
(http://plus.maths.org.uk/issue14/features/diseases/index.html diakses Jumat 04
November 2011). Plus Magazine.
Oleh
Kelompok 2
ISRAN K. HASAN
ARFAN Dj. IBRAHIM
FEBRIAN WULANDARI
HASMAWATI
LUSIANA