You are on page 1of 6

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 2014

Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa


Makassar, 13 September 2014

Penentuan Sifat Konduktifitas Listrik Batuan Menggunakan Fungsi Transformasi Kecepatan


Gelombang
Lantu1), D. A. Suriamihardja2), A. M. Imran3), Tri Harianto4)
1)
Program Pasca Sarjana Ilmu Teknik Sipil Fak. Teknik Unhas
2)
Jurusan Fisika Fak. MIPA Unhas
3)
Jurusan Teknik Geologi Fak. Teknik Unhas
4)
Jurusan Teknik Sipil Fak. Teknik Unhas
geolantu@gmail.com

Sari

Abstract

Penggunaan Metode Geofisika untuk investigasi struktur


batuan bawah permukaan dalam teknik rekayasa semakin
banyak digunakan ,khususnya investigasi sifat kelistrikan
batuan dalam eksplorasi karakteristik akifer dan batuan
dasar bawah permukaan serta aplikasinya dalam rancang
bangun struktur pondasi bangunan. Karena bukan
merupakan metode pengukuran langsung, maka untuk
mendapat hasil yang dianggap valid perlu digunakan lebih
dari satu metode. Dengan cara seperti ini ,maka pekerjaan
eksplorasi menjadi tidak efektif dan tidak efesien baik dari
segi biaya opersai maupun pemanfaatan waktu dan
peralatan .

Utilisation of Geophysical Methods for investigation of


subsurface structure in engineering is increasingly being
used, specially to investigate the electrical properties of
aquifer and bedrock caracteristic in subsurface, as well as
its application in the design of the building foundation
structure. Because it is not a direct measurement method,
the results are considered to have a valid value, then we
need to use more than one method. With this way, the
exploration work is ineffective and inefficient in terms of
both operating costs as well as time and equipment
utilization.
In this study ,the analyzed of the electrical properties of
rocks with use seismic refraction data measurements. This
is done by transforming the mechanical properties into the
electrical properties of rocks. Model relationships linking
these two parameters obtained from the parameters of
porosity. By transforming the time or the velocity of wave
propagation into electrical resistivity or conductivity, can
be obtaine time or velocity of wave propagation as a
function of electrical resistivity or conductivity. From the
results of the time propagation as a function of resistivity,
we obtained that the rock layers at the study site with a
speed of 1000 m / s has a resistivity ranging about 71 m.
This result corresponds to the value of tufa rock resistivity
and also corresponded with the general geological maps
and map geology Makassar. The advantage of the model of
this relationship is to just use seismic methods alone,
mechanical properties and electrical properties of rocks
can be determined. With this model , the efficiency of the
use of equipment , the efficiency and effectiveness of the
use of cost and time, can be optimized

Dalam penelitian ini telah


dilakukan analisis sifat
kelistrikan batuan dengan memanfaatkan data hasil
pengukuran seismic. Ini
dilakukan dengan cara
mentransformasi sifat mekanik kedalam sifat listrik batuan.
Model hubungan yang menghubungan kedua parameter
tersebut diperoleh dari parameter porositas. Dengan
melakukan transformasi waktu atau kecepatan propagasi
gelombang kedalam resistivitas atau konduktivitas listrik,
dapat diperoleh waktu propagasi sebagai fungsi resistivitas
atau kecepatan sebagai fungsi konduktivitas. Dari hasil
transformasi waktu propagasi sebagai fungsi resistivitas,
diperoleh bahwa lapisan batuan pada lokasi penelitian
dengan kecepatan 1000 m/s memiliki resistivitas berkisar
71m .Hasil ini bersesuaian nilai resistivitas batuan tufa
dan bersesuaian pula dengan peta geologi umum dan peta
geology wilayah Makassar Keuntungan dari model
hubungan ini adalah dengan hanya menggunakan metode
seismic saja, sifat mekanik dan sifat kelistrikan batuan
dapat diketahui. Dengan model ini , maka efesiensi
penggunaan alat, dan efesiensi
serta efektivitas
penggunaan dana dan waktu, dapat dioptimalkan.

Keywords: speed of wave


konduktivitasdan exploration

Kata kunci: Kecepatan Propogasi Gelombang, Batuan


Dasar, Konduktivitas dan Eksplorasi

14

propagation,

bedrock,

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 2014


Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa
Makassar, 13 September 2014

dan posisi yang sama, porositas batuan akan sama bila


dihitung dngan mengunakan metode geolistrik maupun
dengan metode seismik.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin meningkat bobot dan dinamika bangunan
infrastruktur, maka pengetahuan mengenai karakteristik
pelapisan batuan secara komprenhensif sebagai landasan
utama pembangunan pondasi menjadi sangat diperlukan.
Ini disebabkan karena setabilitas dan kesetimbangan suatu
bangunan terlebih bila bangunan tersebut berbobot besar
dan atau berdinamika tinggi memerlukan pondasi yang
kuat. Sedang kekuatan pondasi sedikit banyak sangat
dipengaruhi oleh kondisi tanah dilokasi bangunan tersebut.
Salah satu metode yang cukup sederhana untuk
memperoleh informasi mengenai keadaan dan karakteristik
pelapisan batuan bawah permukaan adalah dengan
menggunakan metode eksplorasi geofisika. Metode
geofisika unggul untuk mengetahui secara komprehensif
karakteristik batuan secara lateral maupunn vertical, sekecil
apapun anomali yang terjadi di bawah permukaan dapat
dideteksi dengan baik.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu mode yang


menghubungan antara sifat elastis batuan dengan sifat
kelistrikan batuan dengan parameter porositas sebagai
transformatornya. Dengan metode ini dihasilkan suatu
model matematik yang dapat digunakan untuk menentukan
karakteristik kelistrikan (resistivitas) berdasar hasil analisis
data seismik.
Bahan dan Metode
Penentuan Kecepatan
Batuan

Gelombang Seismik dalam

Sifat mekanik yang penting dari batuan dalam rancang


bangun pondasi suatu bangunan infrastruktur maupun
estimasi sumber daya alam bawah permukaan adalah sifat
elastis yang meliputi modulus Young, modulus Poisson,
rigiditas, regangan dan tegangan. Metode yang cukup
sederhana untuk menentukan besaran dari parameter
tersebut adalah dengan menggunakan metode eksplorasi
seismik refraksi. Metode seismik merupakan salah bantuk
aplikasi gelombang mekanik dalam geofisika eksplorasi.
Metode ini dilakukan dengan menciptakan sumber
gelombang bunyi di permukaan bumi dengan ledakan,
pukulan atau jatuhan. Gelombang tersebut kemudian
merambat kedalam bumi dan pada saat mencapai batas
diskontinu atau batas lapisan sebagian dari gelombang
ttersebut akan terbiaskan dan menjalar sepanjang batas
lapisan selanjutnya diaskan kebali keperkaan bumi.
Gelombang bias tersebut kemudian diterima oleh deretan
detector gelombang yang dipasang secara simetris di atas
permukaan bumi dan segaris sumber gelombang.

Namun terdapat kelemahan dalam penggunaan metode


geofisika adalah pengukurannya merupakan pengukuran
tidak langsung serta parameter yang dianalisis untuk satu
metode terbatas. Untuk mengatasi persoalan ini biasanya
digunakan lebih dari satu metode , selanjutnya kedua hasil
analisis dari metode tersebut dikorelasikan. Dengan harus
menggunakan dua metode yang berbeda pada lokasi dan
tujuan yang sama, menyebabkan pekerjaan eksplorasi
menjadi kurang efektif dan kurang efesiensi baik dalam
penggunaan waktu , biaya dan peralatan.
Metode geolistrik dan metode seismik refraksi merupakan
metode yang paling banyak digunakan dalam estimasi
struktur pelapisan batua. Kedua metode ini masing masing
digunakan untuk analisis struktur lapisan bawah permukaan
berdasar pada kemampuan peropagasi gelombang mekanik
untuk
menentukan
sifat
elastis
batuan
dan
resistivitas/konduktivitas untuk mengetahui sifat kelistrikan
yang umum berkaitan dengan karakteristik fluida yang ada
dalam lapisan batuan. Dengan harus menggunakan kedua
metode tersebut diatas, maka pekerjaan menjadi kurang
efektif dan efesien.
Dalam penelitian ini telah dikembangkan suatu model
matemati untuk mendapatkan parameter listrik dan
mekanika batuan dengan hanya menggunakan satu metode
pengkuran saja. Metode yang digunakan merupakan
pengembangan metode transformasi waktu propagasi
sebagai fungsi resistivitas (J.M.Carsione 2007). Parameter
yang digunakan untuk menghubungkan kedua metode ini
adalah parameter porositas. Asumsi bahwa dalam kondisi

Gambar.1 proses akuisisi data seismic refraksi


Waktu tiba gelomang refraksi setiap lapisan dari sumber ke
geophone diberikan oleh:

15

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 2014


Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa
Makassar, 13 September 2014

Hubungan Antara Resistivitas Dan Waktu Propagasi


Gelombang Seismik

... (2)

Menurut
Wyllie (1956) , waktu tempu gelombang
persatuan panjang pada suatu formasi batuan t p merupakan

Untuk menghitung kecepatan propagasi gelombang seismic


dalam batuan digunakan metode tomografi seismik.
Metode ini merupakan metode optimasi yang menggunakan
metode least square dengan mencari titik refraksi yang
palinng tepat dibawah permukaan.Tomografi merupakan
suatu metode analisis data geofisika yang dapat
menggambarkan keadaan bawah permukaan bumi secara
akurat baik dalam pemodelan kedepan maupun dalam
proses pemodelan kebelakang (Jonathan 2012).

porositas

dan berkaitan dengan waktu tempuh dalam

batuan matriks tm dan waktu tempuh gelombang dalam


fluida tf dan ditulis sebagai :
... (7.a)

... (7.b)

Dalam seismic refraksi, tomografi dimulai dengan


pemodelan kecepatan awal, untuk kemudian dengan cara
iterai dilakukan pelacakan jejak gelombang refraksi melalui
pemodelan. Pemodelan ini melakukan pembandingan
antara waktu tempuh perhitungan dengan waktu tempuh
pengukuran sampai dicapai suatu selisih yang minimal.
Iterasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan
nonlinier least square, dengan memisalkan waktu propasi
gelombang sebagai :

Selanjutnya menurut Carcione (2007) antara konduktivitas


dan porositas batuan terdapat hubungan:

(8)
Bila metode geolistrik dan metode seismik digunakan pada

... (3)

lokasi dan waktu pengukuran yang sama maka

sehingga akan diperoleh :

Dengan S adalah slowness seperkecepatan (1/v), kemudian


secara diskrit hubungan di atas dapat dituliskan sebagai:

... (8)
... (4)
Atau secara sederhana dituliskan sebagai :
dengan :
... (5)

Dalam bantuk persamaan matriks bentuk di atas dapat


ditulis sebagai
sedang
... (6)
dimana

Travel time

raypath

slowness

16

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 2014


Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa
Makassar, 13 September 2014

Secara umum factor sementasi bernilai antara 1-3


berbagai jenis batuan .

untuk

Dalam kaitannya dengan Porositas Raymer


(1980) op.cit Hackoylu 2006) juga menuliskan hubungan
sebagai :
... (10)
Gambar 1. Peta kampus Unhas dan Lokasi penelitian
Untuk batuan yang tidak tersaturasi dengan hidrokarbon
persamaan Archie dapat disederhanakan menjadi :

Data diambil pada empat lintasan seismik dengan sumber


menggunakan dinamit low explosive. Geophone pertama
berjarak 5 m dari sumber sedang jarak antara geophone 2
m dengan jumlah geophone sebanyak 12 buah. Pada setiap
lintasan dilakukan 3 tembakan (forward shot, midpoint shot
dan reverse shot).

... (11)

Dari persamaan (10) dan (11) Selanjutnya akan diperoleh :


... (12)
Dengan

Gambar 2. Konfigurasi akuisisi data


Menentukan waktu tiba gelombang(travel time) pada setiap
geophone yang merupakan saat awal gelombang p
mencapai
setiap
geophone.
Selanjutnya
adalah
menggambarkan travel time dari sumber penembakan
kesetiap geophone di setiap lintasan. Analisis kecepatan
dengan menggunakan metode tomografi untuk memperoleh
profil kecepatan. Hasil analisis kecepatan kemdian
dikonfersi kedalam bentuk model pelapisan. Dengan
menggunakan persamaan(9) dibuat model matematik
waktu propagasi persatuan panjang sebagai fungsi
resistivitas. Dari fungsi tersebut pada setiap lapisan dapat
dihitung resistivitas batuan

Persamaan (12) dapat pula ditulis dalam bentuk


... (13)
Metode Peneitian
Lokasi pengambilan data seismik dilakukan di area
Gedung Olah Raga (GOR) indoor Universitas Hasanuddin
Kampus Tamalanrea

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan profil pelapisan yang diperoleh , terinvestigasi
sebanyak 3 lapisan dengan kecepatan masing-masing 300
m/s untuk lapisan pertama, 800 m/s pada lapisan ke dua
dan 1000 m/s pada lapisan terakhir. Ketiga lapisan
diinterpretasikan sebagai beriut:
1.

2.

17

Lapisan pertama dengan kemampuan merambatkan


gelombang p dengan kecepatan 300 m/s diinterpretasikan
sebagai tanah timbunan yang menutupi area GOR unhas
Lapisan kedua dengan kemampuan merambatkan
gelombang p dengan kecepatan 800 m/s diinterpretasikan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 2014


Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa
Makassar, 13 September 2014

4.

Gbr.3.1 profil kecepatan pada lintasan I Gbr.3.2 profil


kecepatan pada lintasan II Gbr.3.3 profil kecepatan pada
lintasan IV
Hubungan antara Resistivitas dan Kecepatan Propagasi
Gelombang Seismik
Hal yang sangat penting untuk mencari model hubungan
antara resistivitas dan kecepatan gelombang adalah
porositas. Pengaru yang diberikan terjadi akibat adanya
bahan pengisi pori batuan yang mempunyai sifat listrik dan
sifat mekanik pada kondisi yang sama adalah tetap. Dengan
melakukan pengambilan data pada tempat dan waktu yang
maka porositas batuan pada sat tersebut tidak akan
mengalami perubahan baik berdasar sifat listrik maupun
berdasar sifat mekaniknya.
Dengan menggunakan metode optimasi least square pada
persamaan (9) secara numerik deperoleh konstanta A, B
dan C masing-masing : A =2.75 , B = 0.08 dan C= 0.0015
untuk m =2 ( batuan tersisipi pasir) dengan tingkat
kesalahan berkisar 24 % . Sehingga model persamaan
hubungannya diperikan oleh :

Hasil-hasil diperoleh dari interpretasi tersebut diatas seperti


digambarkan sebagai berikut
Gambar 3.1 ,3.2 dan 3.3 berikut menunjukkan profil
kecepatan yang diperoleh pada lintasan I ,II dan IV dengan
menunjukkan distribusi kecepatan pada lapisan pertama
bernilai rata-rata 300 m/s lapisan kedua rata sebesar 800
m/s dan pada lapisan ketiga (lapisan terakhir yang
terdeteksi) sebesar 1000 m/s

Dengan menyelesaikan persamaan non linier dari bentuk


model yang telah dibangun nilai resistivitas sebesar 71 m
dperkirakan sebagai tufa volkanik dalam kelompok
alluvium dan ini sesuai data geology regional wilayah
makassar dan sekitarnya.
Model hubungan waktu tempu vs hambatan jenis batuan
1.4
observas
teori

1.3

waktu tempuh gelombang milliscond/m

3.

sebagai tanah teratas (top soil) atau sering disebut sebagai


zona pelapukan (weathering zone) yang merupakan
representsi material organik.
Lapisan ketiga dengan kemampuan merambatkan
gelombang p dengan kecepatan 1000 m/s diinterpretasikan
sebagai lapisab bedrock. Lapisan bedrock yang didapatkan
pada lokasi penelitian ini adalah batuan tufa yang juga
merupakan atuan batuan yang terdapat di wilayah
Tamalanrea dan sesuai dengan peta geologi kota Makssar
dan sekitarnya.
Pada lintasan I kedalaman lapisan pertam berkisar antara
1.22 m sampai 1.6 m ,ketebalan lapisan kedua berkisar
antara 2.16 msampai 3.41 m. Pada lintasan kedua kedalam
lapisan pertama berkisar antara 1 sampai 1.41, kealam
lapisan kedua antara 1.25 m sampai 3.28 m. Sedang pada
lintasan keempat ketebalan lapisan pertama antara 0.81 m
sampai 1.28 m dan kedalaman lapisan kedua memiliki
ketebalan antara 1.6 m sampai 2.69 m

1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7

20

30

40

50
60
70
80
hambatan jenis -Ohm-meter

90

100

110

Gambar 5. Model hubungan antara Resistivitas dan waktu


propagasi gelombang/panjang tuva dan alluvium

18

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 2014


Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa
Makassar, 13 September 2014

memberi fasilitas untuk menggunakan peralatan geoistrik


dan seismik untuk pengambilan data resistivitas dan data
seismik .

Model hubungan waktu tempu vs hambatan jenis batuan


2

waktu tempuh gelombang milliscond/m

observasi
model
1.8

1.6

1.4

DAFTAR PUSTAKA

1.2

1.
0.8

50

100

150
200
250
300
hambatan jenis -Ohm-meter

350

400

450

Gambar 5. Model hubungan antara koduktivitas


kecepatan propagasi gelombang dalam tuva dan

dan
2.

Model hubungan kecepatan vs Konduktivitas


1100
observas
model

Kecepatan gelombang m/s

1000

3.

900

800

700

4.
600

500

10

15
20
25
Konduktivitas -1/Ohm-meter

30

35

Gambar 5. Model hubungan antara Resistivitas dan waktu


propagasi gelombang/panjang dua jenis batuan

5.

KESIMPULAN
6.
Dari analisis dan interpretasi data dengan menggunakan
fungsi waktu propagasi gelomang sebagai fungsi dari
resistivitas dapat disimpulkan bahwa
1.

2.

3.

Hubungan resistivitas dan waktu propagasi gelombang


dapat dibuat model matematik dalam bentuk waktu
propagasi gelombang/ satuan panjang sebagai fungsi
resistivitas atau kecepatan Propgasi sebagai fungsi
Konduktivitas
Dari model matematik tersebut , maka sifat listrik batuan
(resistivitas/konduktivitas) dapat diketahui berdasar pada
data seismik .
Pada penelitian data seismic dengan kecepatan antara 800
m/s 1000 m/s yang diidentifikasi sebagai endapan alluvial
memiliki resistivitas 362 m, ini juga bersesuaian dengan
nilai resistivitas alluvium (10 -800 m) yang diperoleh
dengan menggunakan metode geolistirk hambatan jenis
pada lokasi yanga sama .

7.

UCAPAN TERIMA KASIH


Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada pimpinan fakultas MIPA , ketua jurusan
Fisika dan kepala laboratorium Geofisika yang telah

19

Akintorinwa,O,J and Adeusi.F.A 2009 Integration of


Gophysical and Geotechnical Investigation for Proposed
Lecture Room Complex at Ferderal University of
Technology ,Akure,SW Nigeria Journal of Applied
Sciences 2(3) , 2009 pp 241-254 ,ISSN 1943-2429
Alhassan, D. U, Dangana, L. M et al 2010 Seismik
Refraction Investigation of The Subsurface Structure at the
Southherm par of Niger State Collegge of Education Minna
Nigeria
Bayero Journal of
p8ure and Applied
Sciences,3(2) pp 56-61 ISSN 2006-6996
B. Ursin and J. M Carsione 2007 Seismik Velocity
/Eletrical Conductivity Relation EGM 2007 International
Workshop Innovation in EM,Grav and Mag.Methods New
Prospective for exploration Capri Italy April 15-18 2007
E.A Ayolabi, L. Adeoti, N. A et al 2009 Seismik
Refraction and Resistivity Studies of Part of Igbogbo
Township ,South-West Nigeria Journal Sciences Rs.Dev
2008/2009 vol 11 ,42-61
Pisanu Wongpornchai , Ronnachai P et al 2009
Seismic Refraction Tomography of Mae-HHia Landfill
Sites Mueng District Chiang Mai World Academy of
Sciemce,Engineering and Technology 56, 2009 email
ronnachai@northem.ac.th
Ugwu , S. A 2010 Determination of depth to Bedrock in
Afikpo Syncline of The Benue Trough Nigeria Using
Seismic refaction Methods World Journal of Applied
Science and Technology (WOJAST) vol.2 no.1 pp 19-24
(2010)
Zakir Hossain and Alan J. Cohen 2012 Relationship
among porosity ,permeability,electrical and elastic
properties SEG Las Vegas 2012

You might also like