Professional Documents
Culture Documents
DESKRIPSI
IPA merupakan mata diklat yang mengamati gejala-gejala di alam.
Gejala-gejala di alam sangat berkaitan dengan prilaku manusia dalam
memanfaatkan dan mengelola alam. Dalam pemanfaatan dan pengelolaan
alam diperlukan pengetahuan, pemahaman dan kebijaksanaan manusia
agar alam tidak terganggu keseimbangannya. Oleh karena itu penting untuk
menanamkan pemahaman kepada manusia agar sejak dini dapat
memperlakukan alam dengan bijaksana sehingga tidak merugikan di
kemudian hari.
IPA di SMK adalah suatu mata diklat adaptif yang berfungsi
menunjang mata diklat produktif. Buku IPA untuk SMK ini meliputi
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa SMK yaitu (1) memahami
gejala-gejala alam melalui pengamatan, (2) memahami polusi dan
dampaknya pada manusia dan lingkungannya serta (3) memahami
komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan
lingkungan dan AMDAL.
Gejala-gejala alam yang harus dipahami oleh siswa SMK adalah
meliputi gejala alam biotik dan abiotik. Untuk dapat memahami polusi dan
dampaknya diawali dengan identifikasi limbah, jenis polusi, dampak polusi
dan penanganan limbah. Sedangkan pemahaman ekosistem dan peranan
manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan diperoleh dengan
memahami komponen penyusun ekosistem, interaksi komponen penyusun
ekosistem, rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Sebagai kepedulian
terhadap
lingkungan
maka
siswa
SMK
harus
memahami
saling
B. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari buku ini diharapkan Anda dapat:
1. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
2. Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya
3. Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga
keseimbangan lingkungan dan AMDAL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari bab ini diharapkan Anda
mampu:
1.
2.
B. URAIAN MATERI:
Di alam terdapat 2 komponen penyusun yaitu:
1. Biotik yaitu benda-benda alam yang hidup dan biasa dikenal dengan
sebutan organisme hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.
2. Abiotik yaitu benda-benda alam yang tak hidup seperti tanah, air dan
udara. Benda-benda tak hidup (abiotik) tersusun oleh senyawa anorganik
dan tidak memiliki senyawa organik. Contoh senyawa organik adalah
karbohidrat, protein dan lemak. Pada benda tak hidup jelas tidak memiliki
sifatsifat yang dimiliki oleh makhluk hidup.
Karena adanya 2 komponen penyusun alam maka akan dilakukan pengamatan
gejala-gejala alam berdasarkan 2 hal tersebut.
akan
mengamati konsep tentang hidup dan ciri-ciri hidup. Sedangkan gejala alam
abiotik akan mengamati gejala alam dari benda-benda tak hidup yang terlihat
dalam kehidupan sehari-hari.
KONSEP HIDUP
Teori-teori tentang asal dan kejadian hidup dapat dikemukakan sebagai berikut:
5
1. TEORI ABIOGENESIS
(TEORI GENERATIO SPONTANEA)
Teori dikemukakan oleh ARISTOTELES (384-322
SM)
seorang
bangsa
Yunani.
Aristoteles
mengemukakan bahwa :
Makhluk hidup berasal dari benda tak
hidup yang timbul secara spontan
karena adanya gaya hidup.
Aristoteles
http://luskiewnik.strefa.pl/abiogeneza.html
2. TEORI BIOGENESIS
(Omne vivum ex ovo, omne ovum ex
vivo)
Teori ini berpendapat bahwa makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup juga.
Pendukung teori biogenesis adalah:
a.
tetapi
pada
tabung
yang
tertutup
tidak
terdapat
mikroorganisme.
Disimpulkan bahwa kehidupan pada tabung terbuka berasal mikroorganisme
di udara. Tidak adanya mikroorganisme pada tabung tertutup menunjukan
bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu
Percobaan Spallanzani
http://luskiewnik.strefa.pl/abiogeneza.html
Percobaannya adalah:
7
Disimpulkan bahwa larva bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi
berasal dari lalat yang masuk ke dalam tabung dan bertelur pada keratan
daging.
Sanggahan dari faham Abiogenesis adalah bahwa kehidupan tidak terjadi karena
pada tabung yang tertutup tidak kontak dengan udara sehingga tidak adanya
gaya hidup dan juga Redi tidak membuktikan bahwa ada makhluk hidup pada
keratan daging yang membusuk (bakteri pembusuk) dan adanya cacing-cacing.
c. Louis Pasteur (1822-1895)
Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah:
Pipa leher angsa pada tabung A tidak dilepas dan pada tabung B dilepas
Setelah
beberapa
lama
terlihat
pada
tabung
tidak
terdapat
CIRI-CIRI HIDUP
Ciri-ciri hidup adalah hal-hal yang menjadi perbedaan antara makhluk hidup
dengan benda tak hidup. Pada makhluk hidup memiliki ciri-ciri hidup seperti yang
dipaparkan di bawah ini, sedangkan benda tak hidup tidak memilikinya. Ciri-ciri
hidup tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nutrisi
Nutrisi adalah proses mendapatkan, memilih jenis makanan untuk
keperluan melaksanakan aktivitas hidup. Makhluk hidup memerlukan
makanan. Makanan yang diperlukan oleh makhluk hidup berbeda-beda
antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya, hal ini sesuai
dengan kondisi tubuhnya. Makanan tersebut akan diolah dalam tubuh
makhluk hidup dan digunakan untuk beberapa hal diantaranya:
Mendapatkan energi,
baik untuk melakukan gerak maupun untuk reaksi-reaksi kimia
dalam tubuh.
10
2. Transportasi
(Pengangkutan)
Transportasi pada kondisi normal digunakan untuk pembagian senyawa
secara teratur dan terkoordinir dalam tubuh makhluk hidup. Hal ini
mutlak diperlukan untuk memelihara keseimbangan senyawa dalam
seluruh bagian tubuh makhluk hidup.
3. Pernafasan
Pernafasan atau respirasi ialah proses pengambilan oksigen yang
digunakan untuk oksidasi dan menghasilkan energi. Pernafasan dapat
terjadi secara aerob dan anaerob. Energi yang dihasilkan secara aerob
jauh lebih besar daripada respirasi anaerob.
4. Ekskresi
Ekskresi yaitu pengeluaran zat-zat sisa metabolime yang tidak
diperlukan oleh tubuh makhluk hidup. Zat-zat sisa metabolisme tersebut
akan bersifat toksis (meracuni) jika tetap tertinggal di dalam tubuh.
5. Sintesis
Sintesis adalah proses penyusunan zat-zat baru (senyawa kimia) dalam
tubuh
makhluk
hidup.
Zat-zat
baru
tersebut
umumnya
adalah
dan
pertambahan
perubahan
jumlah
suara.
sel
dan
Pembentukan
menandakan
kumis
merupakan
keadaan
menuju
kedewasaan.
7. Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan/pengontrolan untuk mengatur
keserasian semua kegiatan alat tubuh makhluk hidup. Untuk terjadinya
dan memelihara keserasian proses-proses dalam tubuh perlu adanya
pengaturan baik dalam kualitas maupun kuantitas pada setiap saat
terdapat struktur-struktur dari suatu sistem dalam makhluk hidup.
8. Iritabilitas
Iritabilitas adalah kemampuan dari makhluk hidup untuk menerima
rangsangan dan sanggup mengadakan respon (reaksi) terhadap
rangsangan tersebut.
9. Reproduksi
Reproduksi atau berkembang biak ialah bertambahnya jumlah makhluk
hidup yang berperan untuk memelihara kelestarian keturunannya dari
pengaruh faktor lingkungan atau makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup
memiliki kapasitas reproduksi, artinya makhluk hidup memiliki batas
tertentu untuk dapat menghasilkan makhluk hidup baru.
12
10. Adaptasi
Makhluk hidup memiliki sifat irritabilitas, bila rangsangan berupa
perubahan lingkungan, maka organisme tersebut akan menyesuaikan
diri dengan keadaan lingkungan tersebut. Penyesuaian diri dengan
keadaan lingkungan pada waktu yang relatif pendek disebut toleransi,
sedang bertoleransi yang berlangsung dalam waktu yang relatif panjang
disebut adaptasi. Organisme yang tidak mampu mengadakan adaptasi
dalam kurun waktu tertentu biasanya melakukan migrasi.
11. Berinteraksi
Untuk menjaga stabilitas hidupnya atau mempertahankan hidupnya
makhluk hidup harus bersaing dengan makhluk hidup lain. Persaingan
terjadi dalam mendapatkan tempat hidup, makanan dan cahaya.
Makhluk hidup yang tidak mampu dalam persaingan akan mengalami
titik kritis untuk menuju kepada kepunuhan. Faktor alam yang
menimbulkan persaingan yang keadaannya terbatas, dan faktor alam ini
mampu menyeleksi makhluk hidup yang kuat akan terus berkembang
dan yang tidak kuat akan musnah dan peristiwa ini dikenal dengan
seleksi alam.
1.
ROTASI BUMI
13
Tempat
di
permukaan
bumi
matahari.
Sebaliknya
matahari.
Akibat
yang
menghadap
dan
yang
bersebrangan
di
waktu yang berlawanan, jika yang satu mengalami siang maka yang
lainnya mengalami malam.
rotasi
bumi
maka
dan
terbenam
cepat
daripada
lebih
daerah
di
sebelah barat.
Oleh karena itu setiap tempat di berbagai belahan bumi akan memiliki
waktu yang berbeda. Untuk menyamakan waktu secara internasional
digunakan waktu GMT (Greenwich Mean Time). Waktu ini sesuai
dengan waktu di kota Greenwich.
15
2. PELANGI
Pelangi adalah salah satu fenomena optik yang terjadi secara alamiah
dalam atmosfir bumi kita. Keindahan pelangi ada pada warnanya yang
beragam. Pelangi memiliki semua warna dasar yang kita kenal sehari-hari.
Bentuknya yang melingkar memberi cirikhas tersendiri. Kebanyakan wujud
pelangi tidak membentuk bulat sempurna, namun terpotong sehingga
membentuk busur.
Di alam tidak hanya prisma yang bisa menguraikan cahaya. Tetesan air
yang berasal dari air hujan adalah salah contoh benda yang tersedia di alam
yang bisa menguraikan cahaya putih. Ketika seberkas cahaya putih
mengenai setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti prisma. Tetesan air
tersebut menguraikan sinar putih sehingga terciptalah warna-warna pelangi.
17
Pelangi tidak terlihat warnanya dalam blok warna yang lebar tetapi
hanya terlihat satu warna untuk satu tetesan air.Cahaya matahari yang
diuraikan oleh tetesan air A hanya sampai ke mata kita pada panjang
gelombang warna merah. Sementara itu, tetesan air B memberikan panjang
gelombang warna ungu. Tetesan-tetesan air di antaranya memberikan
masing-masing satu panjang gelombang pada mata kita. Sehingga pada
akhirnya si pengamat melihat pelangi dengan warna lengkap.
Pelangi biasanya terjadi saat hujan gerimis atau setelah hujan lebat
berhenti. Setelah hujan lebat berhenti, udara dipenuhi oleh uap-uap air.
Selain itu, pelangi bisa tercipta pada genangan minyak. Terkadang pada
kondisi tertentu, seberkas cahaya putih diselimuti oleh pelangi. Pelangi bisa
terjadi kapan dan di mana saja asal melibatkan tiga sekaligus sifat cahaya,
yaitu refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), dan difraksi.
18
3. GEMPA BUMI
kepanikan
yang
luar
19
biasa. Hal ini karena gempa bumi sama sekali tidak dapat diduga sehingga
tidak ada yang sempat mempersiapkan diri.
diguncang gempa bumi yang cukup kuat. Contoh nyata adalah gempa bumi
pada tahun 1995 yang memporak-porandakan Kota Kobe, Jepang dan juga
gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan Sumatera Barat belum lama ini.
a. Runtuhnya gua
Dahulu para ahli menduga bahwa
gempa bumi terjadi akibat runtuhnya guagua raksasa yang terdapat dalam bumi.
Dugaan itu sama sekali tidak benar.
Keruntuhan seperti itu tidak pernah ada.
Kalau saja terjadi keruntuhan dalam bumi,
hal itu hanya mungkin pada daerah
pertambangan
bawah
tanah
b. Tabrakan
Awalnya
banyak
percaya bahwa
juga
yang
gempa bumi
1908
di
Rusia,
suatu
gunung
menimbulkan
api
gempa
magma
dengan
pada
peledakan
yang
secara
tiba-tiba
di
d. Kegiatan tektonik
Gempa
tektonik
bumi
berhubungan
patah. Oleh karena ketebalan lempeng lebih dari 50 km, maka setiap
kali terjadi retakan dan patahan maka terjadi getaran yang luar biasa
kerasnya. Getaran itulah yang kita rasakan sebagai gempa bumi
tektonik. Gempa bumi tektonik ini yang banyak terjadi mencapai 90%
dari seluruh kejadian gempa bumi dan mempunyai efek sangat serius.
pada umumnya
4. TSUNAMI
Tsunami berasal dari
bahasa Jepang, tsu
berarti pelabuhan dan
nami berarti
gelombang. Sehingga
25
tsunami sering diartikan sebagai gelombang besar atau pasang laut besar di
pelabuhan.
Penyebab terjadinya tsunami yaitu:
gempa bumi yang diikuti
perpindahan massa
tanah/batuan yang sangat
besar di bawah air (laut/danau)
tanah longsor di bawah
laut/perairan
letusan gunung api di bawah
laut dan gunung api pulau
Tsunami mempunyai kecepatan yang berbanding lurus dengan
kedalaman laut. Semakin dalam lautnya maka kecepatan tsunami semakin
besar. Selama penjalaran dari tengah laut (pusat terbentuknya tsunami)
menuju pantai maka kecepatan berkurang karena gesekan dengan dasar
laut yang semakin dangkal. Hal ini mengakibatkan tinggi gelombang di
pantai menjadi semakin tinggi karena adanya penumpukan massa air akibat
penurunan
dari
kecepatan.
daratan
(run-up)
ini
dapat
menghancurkan kehidupan di
daerah
pantai.
Dan
ketika
mencapai
puncak
26
muka
air
normal
melimpas
dari
tersebut
yang
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
(4)
material yang dihanyutkan akibat aliran banjir (batu, pohon, dan benda
keras lainnya)
(5)
(6)
IDENTIFIKASI OBYEK
Untuk dapat mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis agar
diperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik dengan benar maka langkahlangkahnya harus mengikuti kaidah metode ilmiah. Langkah-langkah dalam
metode ilmiah untuk tujuan pengumpulan informasi dapat ditempuh dengan dua
cara yaitu:
a. Melalui percobaan (eksperimen)
Untuk melaksanakan suatu percobaan (eksperimen) langkah-langkah yang
ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Menentukan masalah
Untuk supaya jalannya penelitian terarah dan dapat mencapai tujuan
penelitian dengan baik maka perlu menentukan permasalahannya dengan
tegas. Penentuan masalah dapat ditempuh dengan jalan:
Observasi yaitu peninjauan secara sepintas
Mengumpulkan informasi yang didapatkan dengan cara membaca
pustaka dan membaca hasil penelitian yang terdahulu (studi literatur)
2. Menentukan hipotesis
Hipotesis (dugaan sementara) yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis
berisikan pendugaan hasil penelitian yang akan dapat dicapai.
3. Melaksanakan eksperimen (percobaan)
28
1. Menentukan hipotesis
Hipotesis ditentukan berdasarkan teori yang telah ada, kemudian hipotesis
tersebut diuji kebenarannya. Untuk pengujian kebenaran ini tanpa
melakukan eksperimen.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data langsung dilakukan ke lapangan dengan cara
mengambil sampel atau contoh sebagai obyek sesuai dengan yang
diperlukan. Kemudian dilakukan pengamatan dengan seksama untuk
mengumpulkan data.
3. Analisis data
29
pengamatan
tanpa
melakukan
eksperimen
adalah
30
Dibandingkan warna daun pada tanaman yang terkena dan tidak terkena
sinar matahari. Apakah daun yang terkena sinar matahari lebih hijau
dibandingkan dengan yang tidak terkena sinar matahari.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dianalisis dapat ditentukan
hasilnya. Bila ternyata warna daun yang terkena sinar matahari lebih hijau
dibandingkan
dengan
yang
tidak
terkena
sinar
matahari
maka
Tahap Persiapan
Bertujuan
untuk
menghadapi
meningkatkan
timbulnya
bencana
kesiapsiagaan
alam.
Pada
masyarakat
tahap
ini
dalam
mencakup
peraturan
perundang-undangan,
sosialisasi
teknologi
memberikan
bantuan,
penyediaan
sarana
dan
prasarana,
32
C. RANGKUMAN:
Di alam terdapat 2 komponen penyusun yaitu biotik yaitu benda-benda
alam yang hidup dan biasa dikenal dengan sebutan organisme. Abiotik yaitu
benda-benda alam yang tak hidup seperti tanah, air dan udara. Karena adanya
2 komponen penyusun alam maka akan dilakukan pengamatan gejala-gejala
33
alam berdasarkan 2 hal tersebut. Gejala alam biotik akan mengamati konsep
tentang hidup dan ciri-ciri hidup. Sedangkan gejala alam abiotik akan mengamati
gejala alam dari benda-benda tak hidup yang terlihat dalam kehidupan seharihari.
Teori-teori tentang asal dan kejadian hidup dapat dikemukakan ada 2
macam yaitu teori abiogenesis dan teori biogenesis. Teori abiogenesis pada
prinsipnya mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup
sedangkan teori biogenesi menyatakan bawha makhluk hidup bersal dari
makhluk hidup juga. Ciri-ciri makhluk hidup menjadi dasar yang membedakan
makhluk hidup dengan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut adalah nutrisi,
transportasi, pernafasan, ekskresi, sintesis, pertumbuhan dan perkembangan,
regulasi, iritabilitas, reproduksi, adaptasi, dan berinteraksi.
Gejala alam abiotik yang telah dibahas adalah peristiwa alam yang sering
terlihat di lingkungan sekitar kita, seperti: (1) rotasi bumi yang mengakibatkan
peristiwa siang dan malam, (2) terjadinya pelangi, (3) gempa bumi, (4) tsunami,
(5) banjir. Sebagai pelengkap dari materi gejala alam abiotik ini maka
ditambahkan materi tentang antisipasi bencana alam yang sering terjadi akhirakhir ini seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir.
Untuk dapat mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis agar
diperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik dengan benar maka langkahlangkahnya harus mengikuti kaidah metode ilmiah. Langkah-langkah dalam
metode ilmiah untuk tujuan pengumpulan informasi dapat ditempuh dengan dua
cara yaitu melalui
(pengamatan).
D. TUGAS:
GEJALA ALAM BIOTIK
Cara Kerja
Letakan biji ke dalam pot yang telah diberi tisu basah
Pot diletakan pada kotak yang tertutup dan dilubangi
pada arah yang berlawanan
Biarkan biji tumbuh
Selama pertumbuhan biji tidak boleh kekurangan air
35
Cara Kerja
Letakan biji ke dalam 2 wadah berbeda
Wadah pertama diletakan di freezer, dan wadah
kedua di letakan di ruangan
Biarkan beberapa hari
Amati dan bandingkan yang terjadi di kedua
wadah tersebut
36
5.
b.
alat seismograf
37
c.
d.
38
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari bab ini diharapkan Anda
mampu:
1. Mengidentifikasi jenis limbah
2. Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja
3. Mendeskripsikan dampak polusi terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan hidup
4. Mendeskripsikan cara-cara menangani Polusi
B. URAIAN MATERI:
1. Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah
Berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 1997, tentang
pengelolaan lingkungan hidup, pasal 1, nomor 16, Limbah didefinisikan
39
sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Belum tentu setiap limbah
ini akan mencemari lingkungan, karena lingkungan mempunyai daya
dukung
lingkungan
(yaitu
kemampuan
lingkungan
hidup
untuk
Sumber : www.terranet.or.id
Sumber : www.suaramerdeka.com
Sumber : www.mediaraharja.com
40
a.
b.
c.
Pencemaran ini seringkali disebut polusi, tetapi tetap mempunyai
maksud atau arti yang sama.
a.
Berdasarkan komponennya
No.
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
HC (Hidro karbon)
PM 10 (partikel < 10 m)
PM 25 * (partikel > 10 m)
TSP (debu)
Pb (Timah Hitam)
Dustfall (debu jatuh)
Total fluorides (as F)
Fluor indeks
Chlorine & chlorine dioksida
Sulphat indeks
Limbah padat, yaitu : semua padatan hasil atau sisa dari suatu
aktivitas atau kegiatan makhluk hidup. Contoh dari limbah padat,
diantaranya adalah kertas, limbah bahan makanan, gelas/kaca,
logam/besi, plastik, kayu, karet dan kulit, kain dan lain sebagainya.
Limbah cair, yaitu : semua air hasil atau sisa dari suatu aktivitas atau
kegiatan makhluk hidup. Contoh dari limbah cair, diantaranya adalah
limbah cair domestik (perumahan, pusat perdagangan, perkantoran,
rumah sakit, hotel dan tempat-tempat umum, dan lain-lain), limbah
cair industri, limbah cair pertanian, limbah pertambangan.
Sumber : www.suaramerdeka.com
43
b. Polusi Air
Polusi air di lingkungan kerja adalah penurunan kualitas air/suatu
perairan di lingkungan kerja karena limbah-limbah yang berada di
lokasi kerja. Umumnya disebabkan oleh limbah gas, cair dan padat.
Contoh dari sumber pencemarnya antara lain adalah : limbah cair
domestik (perumahan, pusat perdagangan, perkantoran, rumah sakit,
hotel dan tempat-tempat umum, dan lain-lain), limbah cair industri,
limbah cair pertanian, limbah pertambangan.
Sumber : www.terranet.or.id
INCLUDEPICTURE "http://tbn0.goog
le.com/images?q=tbn:Lg2CL6Mj813_XM
:http://www.distarkim-jabar.go.id/
gbr/berita/Sampah.jpg" \* MERGEFOR
MATINET
Sumber : www.distarkim-jabar.go.id
sumber
pencemarnya
antara
lain
adalah
domestik
(perumahan,
perdagangan, perkantoran dan rumah sakit), non domestik (pertanian
dan perkebunan, sisa bangunan dan konstruksi gedung dan industri).
Adapun, komponen pencemar daratan dapat dikelompokkan
sebagai: kertas, limbah bahan makanan, gelas/kaca, logam/besi,
plastik, kayu, karet dan kulit, kain dan lain sebagainya.
3. Dampak Polusi
Polusi yang terjadi mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan hidup,
sehingga dapat berdampak langsung atau tidak langsung terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Dampak polusi tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
Polusi dapat berdampak kematian, cacat permanen, penyakit yang
berkepanjangan, penyakit menular dan penyakit biasa terhadap
manusia.
Contoh-contoh
dampak
polusi
terhadap
kesehatan
manusia,
diantaranya yaitu :
45
parut
(silikosis,
antrakosilikosis,
asbestosi)
dan
ini
terus
berlanjut
akan
dapat
menyebabkan
kelumpuhan;
Pencemaran udara oleh gas NOx juga dapat menyebabkan
timbulnya Peroxy Acetyl Nitrates (PAN), yang dapat menyebabkan
46
Sumber : teratology.org
INCLUDEPICTURE "http:/
/tbn0.google.com/images?
q=tbn:zkn_MLzzmm4U5M:htt
p://rehydrate.org/dd/img
3/su521.jpg" \* MERGEFOR
MATINET
Sumber : rehydrate.org
dampak
polusi
terhadap
lingkungan
hidup,
diantaranya yaitu :
47
Pengaruh gas NOx pada tanaman antara lain timbulnya bintikbintik pada permukaan daun. pada konsentrasi yang lebih tinggi
gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada
jaringan daun. dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat
berfungsi sempurna sebagai tempat terbetnuknya karbohidrat
melalui proses fotosintesis. akibatnya tanaman tidak dapat
berproduksi seperti diharapkan. konsentrasi NO sebanyak 10
ppm sudah dapat menurunkan kemampuan fotosintesis daun
sampai sekitar 60 % hingga 70 %.
Campuran Peroxy Acetyl Nitrates (PAN) bersama senyawa kimia
lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut
fotokimia atau photo chemistry smog yang sangat mengganggu
lingkungan.
Pengaruh konsentrasi gas CO di udara sampai dengan 100 ppm
terhadap tanaman hampir tidak ada, khususnya pada tanaman
tingkat tinggi. bila konsentrasi gas CO di udara mencapai 2000
ppm dan waktu kontak lebih dari 24 jam akan mempengaruhi
kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas yang ada pada
lingkungan terutama yang terdapat pada akar tanaman.
asam sulfit maupun asam sulfat tersebut ikut terkondensasi di
udara dan kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga
pencemaran berupa hujan asam tidak dapat dihindari lagi. hujan
asam ini dapat merusakkan tanaman, terkecuali tanaman hutan.
kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan
lapisan tanah yang subur. kejadian ini merupakan awal
terjadinya
ketandusan
lingkungan
yang
berarti
pula
Sumber : www.pikiran-rakyat.com
kalau
Gambar 2.3. Contoh dampak Polusi terhadap Lingkungan
49
a. Non Teknis
Penanganan secara non teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi
dan menanggulangi polusi dengan cara menciptakan kebijakan yang
dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam
bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi polusi di tempat kerja. Adapun, kegiatan penanganan
secara non teknis yang dapat dilakukan, meliputi :
Membuat kebijakan yang dapat mencegah terjadinya polusi dan
menerapkannya, serta sanksi yang keras bagi yang tidak mentaati
kebijakan tersebut.
Pengujian dan pemantauan lingkungan kerja, untuk mengetahui
sumber pencemarnya.
Pengaturan dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang
berlangsung di tempat kerja.
Pengawasan dan pemantauan lingkungan kerja yang dilakukan
secara teratur dan terus-menerus
b. Teknis
Penanganan secara teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi dan
menanggulangi
polusi
dengan
cara
menciptakan
dan/atau
pemanfaatan
gaya
sentrifugal
dari
udara/gas
51
Filter basah
Filter basah (scrubbers atau wet collector) adalah alat bantu
untuk membersihkan udara yang kotor. Prinsip kerja filter
basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara
menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara
yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang
berdebu kontak dengan air maka debu akan ikut semprotan
air turun ke bawah.
sendiri
(gravitasi).
Kecepatan
pengendapan
Pengendap Elektrostatik
Alat
pengendap
elektrostatik
dipergunakan
untuk
53
teknis
atau
terhadap
polusi
menanggulangi
air
polusi
dilakukan
air
yang
untuk
terjadi,
diantaranya :
IPAL (Instalasi Pengolahan air Limbah)
Pengolahan ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar
pencemar yang ada dalam limbah tersebut hingga mencapai
batas baku mutu yang diizinkan.
INCLUDEPICTURE "http://tbn0.g
INCLUDEPICTURE "http://t
oogle.com/images?q=tbn:DN0c1vrO bn0.google.com/images?q=tb
pKpNbM:http://www.infolab-onlin
n:j5unO6sCljYWlM:http://lc
e.com/v1/image/Limbah%2520Cair% .bppt.go.id/iptek/images/s
2520copy.jpg" \* MERGEFORMATINE
tories/lingkungan/pengolah
T
an-air-limbah-rs.jpg" \* M
Sumber : www.infolab-online.com
ERGEFORMATINET
Sumber : lc.bppt.go.id
54
55
56
sampah
yang
sudah
terkumpul
sudah
menjadi
Penghancuran (Pulverisation)
Beberapa kota besar di Indonesia saat ini telah memiliki mobil
pengumpul sampah yang sekaligus juga telah dilengkapi alat
pelumat sampah. Sampah yang berasal dari bak-bak penampung
langsun dihancur leburkan menjadi potongan-potongan kecil
sehingga lebih ringkas.
57
Pengomposan
Telah banyak lembaga usaha swasta yang memanfaatkan buangan
sampah untuk dibuat pupuk kompos dan kemudian di pasarkan
secara komersial. Pada prinsipnya langkahlangkah pengomposan
secara fabrikasi yang mereka tempuh adalah:
a.
b.
Sampah
dihancurleburkan
menggunakan
mesin
khusus
sampai lumat
c.
tertutup
yang
bisa
diawasi
suhu,
tingkat
58
Pemanfaatan Ulang
Agar sampah tidak terlalu manumpuk dan membuat masalah
yang lebih kompleks salah satu usaha yang baik adalah dengan
pemanfaatan ulang. Sampah-sampah yang sekiranya masih bisa
diolah kembali , dipungut dan dikumpulkan . Pemanfaatan ulang
sampah dikenal dengan program 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
Program Reduce artinya mengurangi atau mereduksi
sampah yang akan akan terbentuk. Hal ini dapat dilakukan bila ibuibu rumah tangga kembali ke pola lama yaitu membawa keranjang
belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang di
bawa ke rumah akan berkurang (tereduksi). Selain itu bila setiap
orang
menggunakan
disamping
akan
kembali
mengurangi
saputangan
sampahnya
daripada
dengan
tissue,
tidak
60
terreduksi
perbulan
dan
berapa
Ha
hutan
yang
dapat
terselamatkan.
Re-use adalah program pemakaian kembali sampah yang
sudah terbentuk seperti penggunaan bahan-bahan plastik/kertas
bekas untuk benda-benda souvenir,bekas ban untuk tempat pot
atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi
kembali dan sebagainya.
Gambar Hasil Re-use Sampah
sebagai bahan
biodegradable
seperti
sampah
dapur
dengan
62
63
khususnya
di
kota-kota
besar
untuk
melakukan
64
C. RANGKUMAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
menanggulangi
polusi
dengan
cara
menciptakan
dan/atau
65
TUGAS
1.
2.
3.
4.
66
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari bab ini diharapkan Anda
mampu:
1. Mengidentifikasi komponen penyusun dan interaksi
ekosistem
2. Memahami rantai makanan dan jaring-jaring makanan
3. Memahami interaksi komponen biotik
4. Menjelaskan peran komponen biotik dan abiotik dalam
kehidupan
5. Memahami dan menerapkan konsep keseimbangan
lingkungan
6. Menjelaskan pengertian AMDAL
7. Memahami Kebijakan LIngkungan Hidup di Indonesia,
melalui beberapa Undang-undang, Peraturan Pemerintah
dan Keputusan Menteri tentang AMDAL yang berlaku di
Indonesia
8. Memahami
dan
menerapkan
Dampak
Kegiatan
Pembangunan dan Pengelolaannya
67
B. URAIAN MATERI:
I. EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem dapat dikatakan juga sebagai sutu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh anatara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi. Ekosistem juga dapat berarti sutu unit fungsional
antara komunitas dengan lingkungannya. Ekosistem dapat besar dan kecil.
Contoh ekosistem dalam kehidupan sehari-hari adalah ladang, hutan, kolam dan
laut. Kumpulan ekosistem yang ada di seluruh dunia disebut sebagai biosfer.
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem
air laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem
darat
ekosistem
fisiknya
yang
Bioma
lingkungan
berupa
daratan.
darat
dibedakan
Ekosistem
menjadi
adalah
beberapa
adalah
bioma.
kumpulan
tumbuhan
yang
air
tawar
digolongkan
dan
rawa,
sedangkan
Laut
ditandai
dengan
A. Komponen-Komponen Ekosistem
69
Sebelum
membahas
komponen-komponen
yang
menyusun
suatu
ekosistem, ada beberapa istilah dalam lingkup ekosistem yang penting untuk
diketahui.
Populasi
adalah
sama
(spesiesnya)
populasi
jenisnya
contohnya
gajah
berarti
secara
umum
komponen
penyusun
ekosistem
dapat
a. Komponen autotrof
70
b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan)
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik
sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain.
Yang tergolong heterotrof adalah manusia dan hewan.
c. Dekomposer (pengurai)
Dekomposer adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati (bahan oraganik kompleks). Dekomposer
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan
yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen, contohnya
adalah jamur dan bakteri pengurai. Keberadaan dekomposer sangat penting
dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan
diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang
penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan
gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis.
71
tetapi juga dimakan oleh kelinci, burung, dan tupai. Sedang tikus tidak selalu
dimakan ular, atau pun burung hantu, tetapi juga dimakan rubah. Gambaran
tersebut menunjukkan proses saling makan, semua berpangkal pada tumbuhan
hijau. Keadaan semacam itu disebut jaring-jaring makanan (food web).
Interaksi yang terjadi jika bersifat netral adalah tidak saling mempengaruhi di
antara komponen biotik. Contohnya adalah antara kumpulan makhluk hidup
(populasi) walang sangit dengan burung gelatik dalam suatu persawahan.
Walaupun walang sangit dan burung gelatik sama-sama makan biji padi,
namun mereka tidak saling mempengaruhi atau bersaing. Walang sangit
menghisap buah padi muda sedangkan burung gelatik makan biji. Sehingga
antara populasi walang sangit dan burung gelatik tisak saling mengganggu.
b. Kompetisi
Interaksi yang terjadi jika bersifat kompetisi adalah terjadi persaingan di
antara komponen biotik. Contohnya adalah antara kumpulan makhluk hidup
chitah dan harimau di suatu daerah. Kedua hewan tersebut sama-sama
sebagai pemakan hewan lain seperti kijang, zebra, rusa dan lain
sebagainya. Di antara kedua populasi hewan tersebut saling berkompetisi
untuk mendapatkan makanan. Siapa yang kuat akan menguasai daerah dan
makanan, dan yang kalah akan menyingkir.
74
c. Mutualisme
Interaksi yang bersifat mutualisme adalah terjadi
hubungan saling
d. Predasi
Interaksi
yang
bersifat
komponen
pemangsa
mangsanya.
biotik
dengan
Pemangsa
75
sering
disebut
predator.
adalah
sebagai
Contohnya
harimau
dengan
disebut
sebagai
harimau
e. Parasitisme
Interaksi ini terjadi jika komponen biotik
yang satu parasit terhadap komponen
biotik
yang
lain.
Biasanya
interaksi
dan
menghisap
sari
Contohnya
adalah
interaksi
mendapat
keuntungan
karena
mengeluarkan energi dan juga mendapatkan makanan dari arus air yang
dilewatinya. Ikan hiu tidak dirugikan dan diuntungkan.
Saling Ketergantungan
Dari peran komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan dapat terlihat
B.
sesuai
mempertimbangkan
dengan
keserasian
keinginannya,
dan
tetapi
keseimbangan
harus
dengan
komponen
dalam
ini
memungkinkan
pengelolaan
lingkungan
menjadi
tidak
Bidang pertanian
79
Menciptakan alat pertanian yang maju seperti traktor, alat pemotong dan
penanam, alat penyemprot hama dan lain sebagainya. Dengan alat ini
manusia dapat mengolah pertanian dengan efektif dan efisien.
Bidang industri
Menciptakan alat-alat industri sehingga pekerjaan manusia dalam
mengolah hasil alam untuk keperluan manusia menjadi lebih mudah
Bidang pertambangan
Menciptakan alat-alat yang dapat mempercepat dan mempermudah
manusia menambang dan mengolah hasil tambang tersebut
Bidang kesehatan
Menciptakan alat-alat mutakhir yang dapat membantu penanganan
pengobatan dan juga menciptakan obat-obatan sehingga harapan hidup
manusia menjadi lebih panjang.
persenjataan
yang
canggih
untuk
mempertahankan
wilayahnya.
Bidang transportasi
Menciptakan alat-alat tranportasi yang dapat mempermudah perjalanan
dan komunikasi.
Dengan
perkembangan
kemajuan
teknologi
di
berbagai
bidang
80
Terjadinya pencemaran
Dengan adanya over eksploitasi terhadap lingkungan alam yang
dilakukan manusia menyebabkan terjadinya pencemaran. Pencemaran
yang terjadi dapat berupa pencemaran air, udara, tanah, dan suara.
Sebagai contoh over eksploitasi terhadap hasil tambang, menyebabkan
lingkungan
di
sekitar
pertambangan
menjadi
tercemar.
Bahan
adanya
over
eksploitasi
terhadap
lingkungan
alam
III. AMDAL
Pengertian AMDAL
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(Pasal 1 ayat 1 peraturan pemerintah republik Indonesia, nomor : 27 tahun
1999, tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup).
AMDAL merupakan suatu kajian perencanaan kegiatan dan/atau
usaha yang memberikan uraian tentang prediksi dan analisa dampak
pembangunan terhadap lingkungan hidup, serta menyediakan informasi
yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan.
Tujuan dari AMDAL ialah untuk menjamin rencana, kegiatan dan
program pembangunan mendukung lingkungan hidup dan pembangunan
yang berkelanjutan.
82
tetap harus berjalan, oleh karenanya perlu suatu ketentuan yang dijadikan
acuan dalam pelaksanaannya.
Kegunaan AMDAL menurut Prof. Dr. H. Imam Supardi, dr. Sp.Mk
(2003), khususnya dalam usaha menjaga kualitas lingkungan, adalah :
mencegah agar potensi sumber daya alam yang dikelola tidak rusak,
terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui;
menghindari efek samping dari pengolahan sumber daya terhadap
sumber daya alam lainnya, proyek-proyek lain, dan masyarakat agar
tidak timbul pertentangan-pertentangan;
mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran,
misalnya timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran
tanah, kebisingan, dan sebagainya sehingga tidak mengganggu
kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat;
agar dapat diketahui manfaatnya yang berdaya guna dan berhasil guna
bagi bangsa, negara atau masyarakat.
dengan
adanya
kementerian
negara
lingkungan
hidup.
83
lingkungan
hidup,
khususnya
AMDAL
yang
berlaku
di
Indonesia,
diantaranya :
Undang - Undang no. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
Undang-Undang no. 5 tahun 1990, tentang Konservasi Sumberdaya
Alam Hayati dan Ekosistemnya
Undang-Undang no. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah no. 27 tahun 1999, tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 17 tahun 2001,
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 056 tahun 1994, tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 86 tahun 2002,
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan no. 09
tahun 2000, tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
sesuatu
terhadap
tatanan
hidup
yang
sudah
ada
dari
dioperasikan.
pembangunan
Dampak
negatif
sejak
ini
direncanakan,
menyebabkan
dibangun
turunnya
dan
kualitas
Apakah dampak negatif yang mungkin timbul itu melampaui atau tidak,
batas toleransi pencemaran terhadap kualitas lingkungan.
2.
Apakah
dengan
banyak
yang
akan
dibangun
ini
tidak/akan
4.
dioperasikan, baik yang sifatnya positif maupun negatif harus dikelola agar
terjadi keseimbang dan keserasian. Disinilah peran dari AMDAL dalam
pembangunan, yaitu untuk mengetahui potensi yang akan timbul dari suatu
kegiatan dan/atau usaha pembangunan. Apabila potensi negatif yang
dominan maka kegiatan dan/atau usaha pembangunan tidak boleh
dilakukan atau tetap boleh dilakukan tetapi dengan persyaratan tertentu
agar dampak negatif tersebut dapat dikurangi sampai tidak membahayakan
85
lingkungan. Dengan kata lain, dampak negatif dari suatu kegiatan dan/atau
usaha pembangunan haruslah dikelola agar tidak mengakibatkan terjadinya
penurunan kualitas lingkungan hidup yang sudah ada sebelumnya.
Pengelolaan dampak ini dapat dilakukan melalui pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi (rekayasa teknologi).
Berikut ini adalah sebuah contoh sederhana tentang dampak
pembangunan dan pengelolaannya. Suatu mall akan dibangun pada daerah
hijau di ibukota kabupaten atau kota. Sudah pasti pembangunan mall ini
akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dari
pembangunan ini adalah tersedianya lowongan pekerjaan, tersedianya
sarana rekreasi dan tempat perbelanjaan. Tetapi, permasalahannya adalah
jalan utama kabupaten akan macet karena kehadiaran mall tersebut
(dampak negatif). Selain itu, merangsang terjadinya urbanisasi besarbesaran, berkurangnya daerah hijau di kabupaten atau kota tersebut. Cara
mengelolanya adalah sebagai berikut :
masyarakat
di
daerah
pedesaan.
Karena
masyarakat
seperti danau atau sungai. Selain itu, dapat pula dengan menanam
kembali pepohonan di lokasi lain untuk menggantikannya.
INCLUDEPICTURE "http://tbn0.goog
INCLUDEPICTURE "http://tbn
le.com/images?q=tbn:36UOKHHV9WxWFM
0.google.com/images?q=tbn:5O
:http://www.jaktim.beritajakarta.c
8fshr8_aYfBM:http://2.srv.fo
om/images/foto/taman%2520kota.JPG"
topages.com/2/8304902.jpg" \
\* MERGEFORMATINET
* MERGEFORMATINET
Sumber : www.jaktim.beritajakarta.com
Sumber : udarakota.bappenas.go.id
Sumber : 2.srv.fotopages.com
Sumber : www.pikiran-rakyat.com
INCLUDEPICTURE "http://tbn0.g
oogle.com/images?q=tbn:0txIQmCr
INCLUDEPICTURE "http://t
pXRcQM:http://www.mediaraharja.
bn0.google.com/images?q=tb
Gambar 4. Contoh dampak pada lahan hijau
com/content/banjir%2520jaktim.j
n:FffNi3SMvtERIM:http://ww
pg" \* MERGEFORMATINET
w.tempo.co.id/galeri/thisw
Sumber : www.mediaraharja.com
eek/img/head-banjir.jpg" \
* MERGEFORMATINET
Sumber : www.tempo.co.id
87
dampak
lingkungan
hidup
(primer,
sekunder,
dan
Metode
ini
sederhana,
merupakan
karena
metode
hanya
yang
sangat
merupakan
daftar
2. Tanah
9. Keamanan
9.1. Struktur
9.2. Material
9.3. Lokasi bahaya
9.4. Konflik sirkulasi
9.5. Keamanan jalan dan rancang
bangun
9.6. Radiasi ionisasi
3. dst
10. dst
aktivitas
penyebab
dampak
dan
faktor
lingkungan yang terkena dampak dalam suatu jaringjaring sebab, kondisi dan efek.
90
b.
c.
d.
e.
f.
atau
perhitungan
yang
sudah
baku
dan
dapat
Metode
ini
dapat
pula
dilanjutkan
dengan
Keterangan :
Dtp
Po
r tp
Contoh
eksperimen
lapangan
ialah
dampak
metode informal
metode ini cukup sederhana karena dengan memberikan nilai verbal
pada dampak yang akan timbul, misalnya kecil,sedang dan besar.
Atau dapat pula memberikan skor, misalnya dari 1 sampai 10 tanpa
patokan yang jelas.
metode formal
sama seperti metode formal pada prakiraan dampak, metode formal
evaluasi dampak yaitu
penelitian
atau
evaluasi
perhitungan
yang
yang
dilakukan
sudah
baku
berdasarkan
dan
dapat
Metode
pembobotan
Battele
untuk
pengembangan
ESTETIKA
Lahan
Material permukaan geologi
(6)
Sifat relief dan topografi (16)
Lebar dan lesak (10)
Udara
Bau dan visual (3)
Suara (2)
Air
Kenampakan air (10)
Interfase daratan dan air (16)
Bau
dan
zat
yang
mengapung (16)
Luas permukaan air (10)
Biota
Hewan domestik (5)
Hewan liar (5)
Keanekaan tipe vegetasi (9)
Keanekaan di dalam tipe
vegetasi (5)
Benda buatan manusia
Benda buatan manusia (10)
Komposisi
Efek komposisi (15)
Komposisi khas/unik (15)
94
KEPENTINGAN
MANUSIA/SOSIAL
Pendidikan/Ilmiah
Kualitas air
Kehilangan hidrologi DAS Arkeologi (13)
Ekologi (13)
(20)
BOD (25)
Geologi (11)
DO (31)
Hidrologi (11)
Sejarah
Koefisien fekal (18)
Arsitektur dan pola (11)
Karbon anorganik (22)
Kejadian (11)
Karbon nitrogen (25)
Orang (11)
Karbon fosfat (28)
Religi dan kebudayaan (11)
Pestisida (16)
Western frontier (11)
pH (18)
Variasi aliran sungai (28) Kebudayaan
Indian (14)
Suhu (28)
Zat padat terlarut total Kelompok etnik lain (7)
Kelompok agama (7)
(TDS) (25)
Suasana
Zat beracun (14)
Mengagumkan/memberi
Turbiditas (20)
inspirasi (11)
Kualitas udara
Isolasi/ketersendirian (11)
Karbon monoksida (5)
Misteri (4)
Hidrokarbon (5)
Kebersatuan dengan alam
Nitrogen oksida (10)
(11)
Zat padat (12)
Pola hidup
Oksigen fotokimia (5)
Kesempatan kerja (13)
Sulfur oksida (10)
Perumahan (13)
Pencemaran lahan
Interaksi sosial (11)
Tata guna lahan (14)
Erosi tanah (14)
Pencemaran suara
Kebisingan (4)
Sumber : Dee, et al., (1975) dalam buku Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (2005)
95
C. RANGKUMAN
1.
suatu
unit
fungsional
antara
komunitas dengan
darat
dan
ekosistem
perairan.
Ekosistem
perairan
Dilihat
secara
dikelompokan
umum
menjadi
komponen
dua
yaitu:
penyusun
Komponen
ekosistem
dapat
Abiotik/pengada
dengan mudah dan cepat. Hal inilah yang mendorong terjadinya over
eksploitasi. Jika tidak dibuat peraturan yang mengikat dan juga tidak
ada kesadaran manusia tentang pentingnya keseimbangan lingkungan
alam maka sedikit demi sedikit lingkungan alam tersebut akan habis
tereksploitasi oleh manusia dengan berbagai macam keperluannya.
Dampak dari over eksploitasi lingkungan alam yang nyata terlihat
adalah: terjadinya pencemaran, hilangnya populasi suatu makhluk dan
rusaknya keseimbangan lingkungan alam
4.
5.
6.
97
7.
8.
dan
dapat
dipertanggungjawabkan
hasilnya
atau
telah
C. TUGAS
1. EKOSISTEM
a. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3 4 orang
b. Carilah suatu daerah untuk diamati.
c. Amati daerah tersebut.
d. Tulislah komponen penyusun ekosistem di daerah tersebut.
e. Buatlah hasil pengamatan tersebut dalam bentuk laporan.
f. Presentasikan laporan hasil pengamatan itu di depan kelas.
3. AMDAL
a. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 6 orang.
98
99
DAFTAR PUSTAKA
100
101