You are on page 1of 8

.

CALISTA ROY 1976


Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan yang
berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu
pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge
dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat
kesehatan.Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan :
1) Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang
dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis,
psikologis dan sosial.
2) Setiap orang selalu menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun yang
negatif untuk dapat Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh
tigaberadaptasi. Penyebab utama terjadikomponen yaitu : Factor kondisi dan
situasi yang perubahan Keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi.
3) Setiap berbeda berespon terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akanindividu
konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri/kemandirian, serta
kebutuhan akan kemampuan melalui peran dan fungsi secara optimal untuk
memelihara integritas diri.
4) Posisi individu pada rentang sehat sakit terus berubah, berhubungan erat dengan
keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.
5) Roy berpendapat ada 2 metode koping yaitu : Regulator = memproses input secar
sistematis melalui jalur saraf, kimia dan endokrin Cagnator = memproses input
melalui cara kognitif seperti persepsi, proses informasi, belajar, keputusan dan emosi.
6) Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh yang
meiliki mekanisme koping untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Individu selalu berinteraksi secara konstan atau selalu beradaptif terhadap perubahan
lingkungan.
7) Lingkungan adalah semua yang ada disekeliling kita dan berpengaruh terhadap
perkembangan manusia.
8) Sehat adalah suatu keadaan proses dalam menjaga integritas diri Peran perawat
adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.Menurut Roy,
tindakan keperawatan ditujukan untuk meningkatkan adaptasi individu terhadap sehat
dan penyakit. Keempat model adaptasi itu adalah Model fisiologi : cairan dan
elektrolit, sirkulasi dan oksigenasi, nutrisi dan eliminasi, proteksi, neurology dan
endokrin.
9) Model konsep diri : gambaran diri, ideal diri, moral diri.
10) Model fungsi peran : kebutuhan akan integritaso Model interdependen
(kemandirian ) : hubungan seseorang dengan yang lain dan sumber system yang
memberikan bantuan, kasih sayang dan perhatian.

IMOGENE KING 1971


Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok
untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan,
memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga
individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan.Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk
suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi
dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam
keperawatan.Kerangka ini dikenal dengan system kerangka terbuka. Asumsi yang mendasari
kerangka ini adalah Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang
mempengaruhi kesehatan seseorango Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi
individu, kelompok dan masyarakat. Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap
lingkungan dalam kerangka konsep ini. Tiga system yang saling berinteraksi : Keperibadian
( personal system ) setiap individu mempunyai system kepribadian System tertentu. Manusia
dapat interpersonal terbentuk karena hasil interaksi berbentuk interaksi, komunikasi,
perjanjian, stress dan System sosial peran. pendidikan systemmeliputi keluarga, kelompok,
keagamaan, system pekerjaan dan kelompok sebaya. Menurut King, tujuan pemberian asuhan
keperawatan dapat dicapai jika perawat dan pasien saling bekerja sama dalam
mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.

PEPLAU
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya
menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia)Pendidikan atau pematangan tujuan
yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.Hubungan
interpersonal yang merupakan factor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai
asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu Manusia = individu dipandang sebagai suatu
organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai
persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
1) o Masyarakat/lingkungan = budaya dan adapt istiadat merupakan factor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
2) o Kesehatan = didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kea rah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan
produktif.
3) o Keperawatan = dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat
maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal

4)
5)

6)

7)

8)

9)

yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.Suatu model
dapat diuraikan secara rinci kebutuhan utama/primer ;
o Tujuan asuhan keperawatan Kepribadian yang berkembang melalui hubungan
interpersonal mendidik dalam pemenuhan kebutuhan klien.
o KlienSystem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman.
o Peran nurseNurse berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai orang
asing, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
dengan fase proses interpersonal.
o Sumber kesulitanAnsietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila
komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik dan biologic
individu.
o Focus intervensiAnsietas yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang
mempengaruhi perkembangan kepribadian . 4 komponen sentral yaitu proses
interpersonal, perawat, pasien dan ansietas.
o Cara intervensiProses interpersonal terdiri dari 4 fase yaitu :
a) Fase orientasi Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari
ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk
berperan serta secara efektif falam pemberian askep pada klien.
b) Fase identifikasi Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien
dan memberikan askep yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan
pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi
kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian
pasien.
c) Fase Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat Individu
mandiri terpisah dari perawat Fase Individu yang tak berdaya dan sangat
tergantung pada perawat.
d) Dimana eksplorasi Memungkinkan suatu situasi pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan
inti Fase resolusiSecara hubungan dalam proses interpersonal. pasien
melepaskan diri bertahap dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi
kea rah realisasi potensi.

Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat


membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial. Perawat mempunyai 5 peran
1) sebagai Orang asing ( stranger ) berbagi rasa hormat berikut : positif pada pasien.
2) Perawat menghadapi klien dan minat yang dikenalkan pada seperti tamu yang Nara
sumber ( resources person ) situasi baru.

3) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih
luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang Pendidik ( teacher )
merupakan kombinasi semua memerlukan bantuan.
4) Kepemimpinan ( leadership ) mengembangkan dari hubungan yang demokratis
sehingga merangsang individu peran yang lain untuk berperan Perngasuh pengganti
( surrogate ) membantu individu keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi
konflik belajar tentang interpersonal.
5) Konselor ( consellor ) meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat
yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.

MARTHA ROGERS, 1970.


Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi
penderita sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan
manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup
manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers
tentang manusia adalah Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain.
1) Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik tidak ada dua hal didalam
kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang
sama. jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.
2) Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.
3) Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal
sifat dan emosi .
Rogers menggambarkan individu dan lingkungan sebagai medan energi, terbuka, dan berpola.

Dorothy E. Johnson

Teori keperawatan Dorothy E Johnson disebut dengan behavioral system theory teori (sistem
tingkah laku). Model Dorothy Johnson (1980, 1990) adalah sintesis dari teori dan konsep
ilmu perilaku dan biologi, yang terintegrasi ke dalam kerangka kerja sistematis, seperti yang
tertuang dalam buku Nursing Theories in Practice

1. Sistem (System)
Menurut Dorothy E. Johnson, sistem merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas
ketergantungan bagian-bagiannya (a system is whole that functions as whole by virtue of the
interdependence of its part). Johnson mendefinisikan sistem tersebut berdasarkan definisi
sistem Rapoport pada tahun 1968.
2. Perilaku (Behavior)
Johnson mendefinisikan perilaku didasarkan pada pernyataan-pernyataan dari para ahli
perilaku dan biologi. Definisi dari perilaku tersebut adalah output dari struktur dan prosesproses intra-organismik yang dikoordinasi dan di artikulasikan serta bersifat responsive
terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulasi (the study of the output of the
intraorganismic structures and processes as they are coordinate and articulated, and as they
respond to changes in sensory stimulation).
3. Sistem Perilaku (Behavioral System)
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan, dan cara-cara bersikap untuk mengungkapkan
maksud tertentu. Pola sistem perilaku ini akan membentuk unit fungsi yang terorganisasi dan
terintegrasi dalam menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya dan menciptakan hubungan seseorang dengan objek, peristiwa, serta situasi di
lingkungannya (this system determines and limits the interactions between the person and his
or her environment, and establishes the relationship of the person to the objects, events, and
situations in the environment).
Sebagai sistem perilaku, manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan atau
stabilitas dengan cara mengatur dan beradaptasi agar mencapai keberhasilan pada beberapa
tingkatan suatu fungsi dengan efisien dan efektif.
4. Subsistem (Subsystem)
Subsistem adalah sistem didalam suatu sistem dimana sistem berada pada lebih dari satu
tingkat. Behavioral system memiliki banyak target untuk dicapai, sehingga sistem tersebut
terbagi dalam subsistem-subsistem yang memiliki target masing-masing. Subsistem
merupakan bagian dari sistem yang kompleks dengan tujuan khusus sendiri dan dapat
dipertahankan hubungannya dengan subsistem lain atau lingkungannya selama subsistem itu
tidak terganggu. Tujuh subsistem yang diidentifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung
dan saling berkaitan (interrelated). Aktivitas subsistem ini dikendalikan langsung oleh
motivasi sehingga dapat berubah secara terus-menerus karena perkembangan psikologi
manusia atau kedewasaan (maturation), pengalaman hidup (life experience), dan
pembelajaran (learning). Sistem tersebut akan menunjukkan adanya lintas budaya (cross

culturally) dan hal tersebut di kendalikan atau di kontrol oeh berbagai factor yaitu factor
biologis, psikologis, dan sosiologi.
Tujuh elemen subsistem yang di jelaskan oleh Johnson yaitu attachment-affiliative,
ketergantungan (dependency), pola makan (ingestive), eliminasi (eliminative), seksualitas
(sexual), pencapaian (achievement), dan penyerangan (aggressive).
a. Subsistem attachement-affiliative
Subsistem hubungan kasih sayang (attachement-affiliative) adalah perilaku yang terkait
dengan pengembangan dan pemeliharaan hubungan interpersonal dengan orang tua, teman
sebaya, figure otoritas. Hal tersebut dapat membangun rasa memiliki dan hubungan
kekerabatan dengan orang lain termasuk perilaku kasih sayang, interpersonal, dan
keterampilan berkomunikasi. Subsistem attachement-affiliative mungkin merupakan yang
paling kritis, karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi sosial. Pada
tingkatan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security).
Sebagai konsekuensinya adalah inklusi sosial, kedekatan (intimacy) dan susunan serta
pemeliharaan ikatan sosial yang kuat.
b. Subsistem ketergantungan (dependency)
Pada hakikatnya, manusia tidak akan pernah terlepas dari manusia yang lain. Manusia yang
satu dengan yang lain saling memberi dan juga dengan lingkungannya seling memberi dan
menerima. Subsistem dependency membantu untuk mengembangkan perilaku yang
memerlukan respon pengasuhan. Dalam mengembangkan perilaku tersebut, dibutuhkan suatu
konsekuensi yaitu bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan, dan bantuan fisik. Namun
dalam pengembangannya, ditemukan hambatan-hambatan yaitu salah satunya perilaku yang
bergantung total kepada orang lain. Subsistem ketergantungan ini sangat penting adanya
untuk suatu komunitas agar saling tercipta interaksi untuk membantu satu dengan yang
lainnya.

c. Subsistem biologis
Subsistem biologis terdiri dari ingestion dan eliminasi (eliminative) yang berkaitan dengan
kapan, bagaimana, apa, berapa banyak, dan dengan kondisi apa kita makan, dan dengan
kondisi apa kita keluarkan. Ingesti (ingestion) merupakan perilaku yang terkait dengan
asupan sumber daya yang diperlukan dari lingkungan eksternal, termasuk makanan, cairan,
informasi, benda, untuk tujuan perkembangun hubungan yang efektif dengan lingkungan.
Sedangkan eliminasi (eliminative) merupakan perilaku yang terkait dengan pelepasan
produk-produk yang tidak dibutuhkan. Respon-respon ini dikaitkan dengan sosial dan
psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.
d. Subsistem seksual (sexual)
Subsistem seksual yaitu perilaku yang terkait dengan identitas, gender atau spesifik untuk
tujuan memastikan kesenangan (gratification) atau prokreasi (procreation) dan pengetahuan
serta perilaku yang kongruen dengan seks biologis. Sistem respon ini dimulai dengan
perkembangan identitas jenis kelamin dan perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin.

e. Subsistem agresif
Agresif dalam subsistem ini adalah perilaku yang berhubungan dengan ancaman aktual atau
potensial dalam lingkungan untuk tujuan menjamin kelangsungan hidup manusia. Subsistem
agresif terdiri dari dua komponen yaitu perlindungan (protection) dan pemeliharaan
(preservation). Hal tersebut mengikuti garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan
Feshback.
f. Subsistem achievement
Achievement merupakan perilaku yang terkait dengan penguasaan diri sendiri dan
lingkungan untuk tujuan menghasilkan efek yang diinginkan termasuk kegiatan pemecahan
masalah, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan pribadi. Subsistem achievement
berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek pribadi
atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan. Cakupan perilaku prestasi termasuk
kemampuan intelektual, fisikis, kreatif, mekanis dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2301483-konsep-utama-dan-definisi-dari/

http://stikunsap.forumotion.net/t3-model-konsep-keperawatan

You might also like