Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Adalah memasangn alat neck collar untuk immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal)
b. Tujuan
1. Mencegah pergerakan tulang serviks yang patah
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang serviks dan spinal cord
3. Mengurangi rasa sakit
c.
Indikasi
Alat
Pasien
1. Informed consent
2. Berikan penjelasan tentagn tindakan yang akan dilakukan
3. Posisi pasien terlentang dengan posisi leher segaris / anatomi
-
Petugas
2 orang
e.
Pelaksanaan
3.
Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian belakang leher dengan
sedikit melewati leher
2. Memasang Bidai
a.
Pengertian
Memasang bidai adalah memasang alat untuk immobilisasi (mempertahankan kedudukan tulang)
b. Tujuan
1. Mencegah pergerakan tulang yang patah.
2. Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
3. Mengurangi rasa sakit
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang
c.
Indikasi
Patah tulang terbuka / tertutup
d. Persiapan
1. Alat
a) Alat pelindung diri (masker, handscoen)
b) Bidan dengan ukuran sesuai kebutuhan
c) Verband/ mitella
2. Pasien
a) Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Lingkungan
4. petugas
lebih dari satu orang
e.
Pelaksanaan
Pengertian
Suatu kegiatan memasukkan obat insulin ke dalam jaringan tubuh melalui suntikan subcutan dan
khusus untuk ketoasidosis melalui suntikan intra vena
b. Tujuan
Untuk mengendalikan kadar gula di dalam tubuh
c.
Indikasi
Semua pasien dengan peningkatan gula darah.
Tindakan pemberian insulin dengan cara :
Persiapan
1) Alat/obat
a) Persiapan pemasangan infus
b) Three ways stop cock
c) Microdrip
d) Obat insulin
2) Pasien
a) Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan
3) Lingkungan
4) Petugas
b. Pelaksanaan pemberian perdrip/IV
1) Memasang infus sesuai program
2) Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
3) Mengisi semprit dengan insulin sesuai dosis yang telah ditentukan
4) Mengeluarkan udara dari dalam semprit
5) Mendesinfeksi three way, bila pemberian dengan cara bolus atau karet microdrip, bila pemberian
obat perdrip
6) Memasukkan obat insulin dengan cara :
a)
Bila pemberian perdrip saluran bolus ditutup, bila pemberian secara bolus saluran perdrip
ditutup
Persiapan
1) Alat/obat
a) Bak spuit berisi semprit insulin dengan jarum steril
b) Kapas alkohol dalam tempatnya
c) Bengkok
d) Obat insulin
2) Pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
3) Lingkungan
4) Petugas
b. Pelaksanaan
1) Menyingsingkan lengan baju pasien
2) Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
3) Mengisi semprit dengan insulin sesuai dosisi yang telah ditentukan
4) Mengeluarkan udara dari dalam semprit
5) Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik
6) Menyuntik secara subcutan
c.
Pengertian
Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi membersihkan, mengobati, menutup dan membalut luka
b. Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Memberikan rasa nyaman pada pasien
3. Membantu penyembuhan primer
c.
Indikasi
Semua pasien dengan luka bakar
d. Persiapan
1. Alat
a) Alat steril
1) Alat pelindung diri (masker, handscoen)
2) Hecting set
3) Duk lubang
4) Sarung tangan
Pelaksanaan
Menjahit luka
Menutup luka dengan kain kasa steril kemudian sekitarnya dibersihkan sampai bersih dan
kering.
dilarang keras memberikan anastesi lokal dengan obat anastesi yang mengandung adrenalin
untuk daerah sacral (jari, telinga, penis)
5. Menghentikan perdarahan
a.
Pengertian
Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah maupun non bedah
b. Tujuan
Mencegah syok
c.
Indikasi
Plester
j)
Spuit 20-50 cc
Jelly / pelicin
2. Pasien
Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
3. Lingkungan
Tenang
e.
Pelaksanaan tindakan
Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulit dengan
menggunakan jari tangan (lihat lampiran)
Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras (verband atau kayu balut) di
atas luka
Memasang SB tube
Pengertian
Suatu tindakan pemberian obat melalui inhalasi
b. Tujuan
Untuk melonggarkan jalan nafas
c.
Indikasi
Pasien dengan serangan asthma bronchiale
d. Persiapan
1) Alat
a) Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai
b) Flow meter oksigen tanpa humidifier (kering)
c) Alat inhalasi (neulator)
d) Slang oksigen binasal
e) Semprit 2,5 cc, 5 cc
2) Obat-obatan dan cairan
a) Bronchodilator
b) NaCl 0,9 %
3) Pasien
a) Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur fowler/semi fowler
4) Lingkungan
Bersih dan bebas dari asap
5) Petugas
e.
Pelaksanaan
Pengertian
Suatu keinginan menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan radiodiagnostik
b. Tujuan
1. Membantu kelancaran tindakan
2. Mendapat hasil yang akurat
3. Menyiapkan pasien kooperatif selama pemeriksaan berlangsung
c.
Indikasi
Semua pasien yang membutuhkan tindakan radiodiagnostik
d. Persiapan
Pelaksanaan
1. Non invasif
a) USG : puasa atau minum banyak sesuai dengan program pemeriksaan
b) Radiodiagnostik tanpa kontrasi (foto kepala, foto thorax)
2.
Invasi dengan kontras (uretrosistogram, plyelografi, intravena, CT. Scan dengan kontras,
arteriorgrafi)
a) Pasien puasa
b) Menandatangani surat izin tindakan medis
c) Daerah yang akan dilakukan arteriografi dicukur
3. Mengantar pasien ke ruang pemeriksaan
a) Pada saat pemeriksaan, perawat mendampingi pasien
b) Memperhatikan respon pasien
c) Setelah pemeriksaan, pasien diantar ke tempat semula
4. Memberikan hasil RO kepada dokter yang merawat dan menyimpan hasil pemeriksaan ke dalam
dokumen medik pasien.
f.
a.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk menyiapkan peralatan dan pasien yang akan dipasang gips
b. Tujuan
1. Fiksasi
2. Reposisi
3. Immobilisasi
4. Penyembuhan tulang sesuai dengan yang diharapkan
c.
Tindakaan
Fraktur tertutup dan terbuka
d. Persiapan
1) Alat
a) Gips dengan jumlah dan ukuran sesuai kebutuhan
b) Kapas lemak / padding
c) Ember
d) Perlak
e) Verband
2) Pasien
a) Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan agar kooperatif.
b) Posisi pasien diatur sesuai jenis tindakan
c) Bila diperlukan pembiusan pasien dipuasakan
d) Bila diperlukan debridement sebelumnya, pemasangan gips pasien masih dalam pemeriksaan
3) Lingkungan
4) Petugas
e.
Pelaksanaan
Pengertian
Bronkoskopi adalah suatu tindakan untuk melihat secara langsung trachea dan cabang-cabang
bronkus, dengan menggunakan bronkokop, yang dimasukkan ke dalam trachea melalui hidung
dan mulut
b. Tujuan
1) Sebagai terapi
c.
Indikasi
1. Sputum retensi
2. Tersangka tumor saluran pernafasan
d. Persiapan
1) Alat
a) Set bronkoskopi lentur atau kaku
b) Lampu untuk bronkoskopi (light source)
c) Set penghisap sekresi
d) Sarung tangan
e) Kain kasa steril dalam tempatnya
f)
j)
k) Kapas lidi
l)
Objek gelas
Mouth pice
2) Obat
a) Lidocain
b) Xylocain
c) Adrenalin yang sudah dicampur NaCl 0,9 % dalam mangkok kecil dengan perbandingan 1 amp
adrenali dengan 20 cc NaCl 0-,9 %
d) Luminal / valium
e) Sulfas atropin injeksi
3) Pasien
a) Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tuijuan dan tindakan yang akan dilakukan
b) Pasien / keluarga menandatangani surat izin tindakan
c)
Pasien dipuasakan selama 4 jam sebelum tindakan untuk tindakan cito cairan dari lambung
dapat diaspirasi dahulu melalui nasogastric tube)
Pasien dianjurkan kumur-kumur dengan cairan lidocain selama 10 menit (bila pasien sadar tanpa
ETT)
Pelaksanaan
Pengertian
Tindakan penanganan CVP adalah memasukkan kateter CVP, melalui pembuluh darah tepi
sehingga ujungnya berada di muara atrium kanan (vena cava superior dan inferior)
b. Tujuan
Untuk mengetahui tekanan vena sentral dan menilai jumlah cairan dalam tubuh.
c.
Indikasi
1. Dehidrasi berat (diare berat, luka bakar grade II ke atas dengan luka bakar 50 %)
2. Hypovolemic shock
3. Hypervolemic
d. Persiapan
1) Alat
a) Alat steril
(1) Set CVP terdiri dari :
-
Manometer CVP
Kateter CVP
Semprit 20 cc
2) Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
e.
Pelaksanaan
1. Observasi
2. Fiksasi katerter CVP dengan jarak 2 cm dari lubang tusukan
3. Jangan memberikan obat melalui CVP kecuali dalam keadaan darurat
4. Gunakan transparan dressing untuk memudahkan pemantauan adanya infeksi dini
5. Beri tanda tanggal pemasangan pada balutan CVP dan anti balutan 1 x sehari atau bila kotor
6. Lakukan foto thorax bila diperlukan untuk melihat posisi CVP
Pengertian
Memasukkan pipa trakhea ke dalam trakhea melalui hidung/mulut
b. Tujuan
1. Membebaskan jalan nafas
2. Sebagai tindakan awal untuk pemasangan ventilator
3. Mempertahankan pernafasan secara adekuat pada kegagalan pernafasan
4.
Mengurangi dead space pada patah beberapa tulang iga yang menimbulkan flail chest /
respirasi paradoxal
c.
Indikasi
1. Gagal nafas
2. Retensi sputum
3. Pemasangan ventilator
4. Pasien koma
5. Perdarahan masif di rongga mulut
d. Persiapan
1) Alat
a) Laringoscope lurus dan bengkok berbagai ukuran dalam keadaan siap pakai
b) Xylocain semprit dan xylocain jelly dalam tempatnya
c) FTT endotracheal tube/OT dengan berbagai ukuran
d) Magi forscep
e) Semprit dan obat premedikasi
f)
g) Arteri klem
h) Cuff inflator (semprit 20 cc)
i)
Stetoscope
j)
Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang akan dilakukan sehingga
kooperatif.
e.
Pelaksanaan
Melakukan pernafasan buatan menggunakan air viva (bagging) sebelum dan sesudah intubasi
pada saat dokter melakukan pemeriksaan auskultasi
1. Letakkan punggung tangan di atas mulut untuk menilai balon berisi udara dengan cukup
2.
Kempiskan balon secara berkala, minimal tiap 4 jam selama 10 detik untuk mempertahankan
sirkulasi trachea.
Pengertian
WSD adalah pemasangan drainage dari rongga pleura yang dihubungkan dengan pipa khusus ke
dalam botol yang berisi air.
b. Tujuan
Mengeluarkan cairan dan udara dari dalam rongga pleura sehingga paru-paru berkembang
kembali secara normal
c.
Indikasi
1. Hemtothorax
2. Pneumothorax
3. Emphyema
4. Pleural effusion
5. Pasca thoracotomy
6. Hemato pneumothorax
d. Persiapan
1) Alat
a) Alat-alat kecil
(1) Klem pean bengkok besar
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
(5) Troicard
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang akan dilakukan sehingga
kooperatif.
Pelaksanaan
1. Mengatur posisi semi fowler, kedua tangan pasien di atas kepala untuk memudahkan operasi.
2.
Memberikan kasa dan desinfektan (antiseptik) untuk desinfeksi bila operator sudah memakai
sarung tangan
b) Jumlah
c) Bila botol penuh, slang WSD segera klem dan lapor dokter.
6. Bila kotor, balutan diganti
13. Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan kuretage
a.
Pengertian
Adalah kegiatan mempersiapkan alat dan pasien untuk melakukan tindakan kuratage pada kasus
kegawatan obstetrik dan ginekologi serta diagnostik
b. Tujuan
1. Menegakkan diagnosa dan terapi
2. Mencegah infeksi
3. Menghentikan perdarahan
c.
Indikasi
Terapi perdarahan misalnya pada :
1. Abortus incipiens
2. Abortus incomplete, rensio plasenta, mola hydotidosa
3. Diagnsotik
d. Persiapan
1) Alat
a) Alat steril
(1) Satu set alat kuret yang berisi :
(a) Speculum sim / I
(b) Tenaculum
(c) Pinset anatomis panjang
(d) Tampon tang
(e) Sonde uterus
(f) Abortus tang
(g) Sendok kuret tajam dan tumpul
(2) Duk lubang
(3) Kain kasa
(4) Sarung tangan
(5) Semprit 2,5 cc, 5 cc, 10 cc
(6) Kateter
(7) Tampon
(8) Kapas antiseptik
b) Alat tidak steril
(1) Bengkok
(2) Perlak
(3) Ember/tempat sampah
(4) Pembalut wanita
(5) Tempat untuk jaringan PA + cairan pengawet
c) Obat-obatan
(1) Uterotonica
(2) Analgetik
(3) Sedativa
(4) Obat anastesi
(5) Obat dan alat kesehatan untuk mengatasi syok
d) Cairan desinfektan
e) Formulir
(1) Formulir PA
(2) Formulir tindakan
2) Pasien
a) Cukur rambut pubis/bila perlu
b) Vaginal toilet
c) Posisi pasien lithotomic
d) Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan dan menandatangani
izin tindakan medik
3) Lingkungan
a) Tenang
b) Cukup tenang
c) Jaga privacy pasien
4) Petugas
e.
Pelaksanaan
1) Mengukur :
a)
Tekanan darah
b)
Sehelum dan sesudah tindakan
Nadi
c) Suhu
d) pernafasan
2) Memindahkan pasien ke meja ginekologi kemudian mengatur posisi litotomi
3) Membantu dokter untuk tindakan kuret
4) Memberikan obat-obatan sesuai program
5) Membersihkan dan merapikan pasien sesudah dilakukan tindakan kuret.
6) Memasang pembalut wanita
7) Memindahkan pasien ke kereta dorong
8) Menyiapkan bahan untuk pemeriksaan PA
9) Mengobservasi perkembangan pasien antara lain :
a) Tingkat kesadaran
b) perdarahan
10) Memeriksa kelengkapan pengisian formulir tindakan
11) Mencatat semua tindakan
f.
Pengertian
Suatu kegiatan untuk menyiapkan pasien baik jasmani dan rohani serta peralatan yang akan
dipergunakan pada tindakan pembedahan
b. Tujuan
1. Menyiapkan pasien agar kooperatif
2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
3. Membantu kelancaran pembedahan
c.
Indikasi
Semua kasus gawat darurat yang membutuhkan tindakan pembedahan akut.
d. Persiapan
1) Alat
a) Alat pencukur rambut dan gunting rambut
b) Bengkok
c) Sabun
d) Waslap
e) Handuk
f)
Alat kesehatan dan obat-obatan sesuai program dokter dan jenis tindakan pembedahan
g) Baju khusus
h) Formulir
(1) Izin operasi
(2) Permintaan darah ke PMI bila diperlukan
(3) Pemeriksaan penunjang
2) Pasien
a) Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Extra mandi bila kotor
c) Dipuasakan sesuai kasus
3) Lingkungan
Tenang
4) Petugas
e.
Pelaksanaan
1)
4)
Mengecek kelengkapan alat kesehatan dan obat-obatan serta darah yang diperlukan untuk
tindakan pembedahan
5) Mengantar pasien ke kamar bedah bila perlengkapan, petugas dan kamar bedah siap.
6) Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
f.
a.
Pengertian
Membilas lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukkan air/cairan tertentu
ke dalam lambung dan mengeluarkan kembali dengan menggunakan selang penduga lambung
(NGT)
b. Tujuan
Membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari dalam lambung.
c.
Indikasi
1. Keracunan obat
2. keracunan zat kimia
3. Keracunan makanan
4. Hematemesis
d. Persiapan
1) Alat dan obat
a) Slang penduga lambung sesuai ukuran yang diperlukan dan corongnya.
b) Bengkok besar
c) Perlak dan alasnya
d) Ember penampung
e) Air hangat-dingin 1-2 liter / NaCl 0,9 %, sesuai kebutuhan
f)
Gelas ukuran
Pelicin / jelly
j)
k) Pinset anatomi
l)
2) Pasien
a) Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan (semi fowler)
3) Lingkungan
4) Petugas
Perawat memakai celemek karet.
e.
Pelaksanaan
Setelah yain slang penduga masuk ke lambung pasien, psosisi diatur miring tanpa bantal dan
letak kepala lebih rendah.
10. Memasang corong pada pangkal slang kemudian masukkan air/cairan. Selanjutnya ditunggu
sampai air/cairan tersebut keluar dari lambung dan ditampung dalam ember.
11. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai air/cairan yang keluar dari lambung
berwarna jernih/tidak berbau racun.
12. Mengobservasi tekanan darah, nadi, pernafasan, dan respons pasien
13. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
f.
Pengertian
Laporan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan tertulis dari pihak berwajib mengenai
apa yang dilihat atau diperiksa berdasarkan keilmuan yang didasarkan sumpah yang digunakan
untuk kepentingan peradilan
b. Tujuan
Untuk membantu proses peradilan
c.
Indikasi
Korban perkosaan
Korban penganiyayaan
Kecelakaan lalulintas
d. Persiapan
Adanya surat pengantar dari kepolisian
e.
Pelaksanaan
Pengertian
Pemberian ventilasi buata dengan menggunakan alat bantu nafas
b. Tujuan
1. Memaksimalkan kemampuan ventilasi pasien
2. Membantu dalam terapi oksigen
c.
Indikasi
Alat
1. Set ventilator
2. Aqua steril
3. Oksigen
-
Pasien
1. Inform consent
2. Pemberian penjelasan
3. Pengaturan posisi sesuai dengan kebutuhan
e.
Pelaksanaan
1. Set ventilator sesuai dengan kebutuhan, sambungkan sirkuit dengan test lung
2. Sambungkan kabel power ke sumber listrik
3. Tekan tombol power
4. Nilai keadekuatan ventilator
5. Hubungkan tubing ke konektor ETT
f.
Pengertian
Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung melalui dinding dada dengan
menggunakan defibrillator
b. Tujuan
Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti jantung dan kelainan organic jantung
lainnya.
c.
Indikasi
1. Ventrikel fibrilasi
2. Ventrikel tachicardi
d. Persiapan
-
Alat
1. Defibrilator
2. Jelly
3. Elektroda
4. Obat-obat sedasi bila perlu (dormikum, atau analgesic lainnya)
-
Pasien
1. Inform consent
2. Penjelasan prosedur yang akan dilakukan
Petugas
2 orang
e.
Pelaksanaan
Pengertian
Merupakan tindakan pemberian MgSO4 yang diberikan pada pasien-pasien IGD yang
membutuhkan
b. Tujuan
Mengurangi dampak lebih buruk pada ibu dan bayi dari serangan kejang eklamsia
c.
Indikasi
Penatalaksanaan
1. Tentukan dengan pasti bahwa pasien yang akan mendapatkan MgSO 4 sesuai dengan
indikasi
2. Berikan MgSO4 2 gr bolus dalam 10 menit, encerkan MgSO4 dgn NaCl 0,9 %.
3. Berikan 12 gr MgSO4 dalam 500 cc dext 5 % sebanyak 28 tts/mnt sampai stabil
4. Bila terjadi kejang berulang berikan Diazepam 10 mg
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan selanjutnya.
6. Bila terjadi tanda-tanda keracunan seperti paralysis total, depresi pernafasan dan atau
hipotensi berikan anti dotum : Ca. Gluconas 10 % sebnyak 10 cc IV selama 3 menit
f.