You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang respon manusia terhadap penyakit, pengobatan dan perubahan
lingkungan yang dapat menimbulkan suatu fenomena. Fenomena tersebut
dapat diatasi perawat dengan mengaplikasikan berbagai konsep model dan
teori keperawatan yang dimilikinya. Selain itu dengan mengaplikasikan teori
dan konsep model keperawatan, perawat dapat mengetahui apa tindakan
keperawatan yang harus dilakukan dan alasan mengapa tindakan keperawatan
tersebut dilakukan (Alligood, 2006).
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap
profesi yang/kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan
dalam hal finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk
menunjukkan pada dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa keperawatan
juga bisa sejajar dengan profesi profesi lain. Tugas ini akan terasa berat bila
perawat-perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi keperawatan
hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri untuk
menunjukkan profesionalismenya dalam memberikan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan keperawatan baik kepada individu, keluarga maupun
masyarakat. Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan
adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan
yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia (Doengoes, 2010).
Aplikasi teori dan konsep model keperawatan dapat diterapkan
diberbagai cabang ilmu keperawatan, baik di keperawatan dasar, keperawatan
klinik, maupun keperawatan komunitas. Di keperawatan sendiri salah satu
teori dan konsep model keperawatan yang dapat diterapkan adalah model
adaptasi Roy. Model adaptasi Roy menggambarkan manusia sebagai sistem
terbuka dan sistem adaptif yang akan merespons terhadap kejadian atau
perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan baik yang internal
maupun external. Respons yang ditimbulkan tersebut dapat berupa respon

adaptif dan maladaptif, sesuai dengan mekanisme koping yang digunakan


pasien dalam menghadapi stressor yang dihadapinya. Roy juga memandang
lingkungan sebagai kondisi internal maupun eksternal yang dapat diatur dan
dimanipulasi perawat dalam rangka membantu pasien memulihkan diri
(Doengoes, 2010).
Model keperawatan Roy (1991), dikenal dengan model adaptasi dimana
Roy memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat
beradaptasi terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan
kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia. Penerapan
konsep model praktek bagi para perawat dapat diambil atau diadaptasi dari
berbagai sember model yang telah berkembang sejak dahulu, yang sudah
dikembangkan dan dikombinasikan oleh para pakar keperawatan. Konsep dan
teori dari pakar keperawatan ini bisa dimanfaatkan sebagai panduan dan
acuan dalam dunia keperawatan serta untuk mengetahui bagaimana batasan
dan kewenangan yang diperbolehkan bagi perawat.
Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Roy (1991), di Rumah
Sakit telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui
dan memahami bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan
perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian
tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah penerapan konsep teori Roy.
Oleh karena itu, penulis memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji
tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Sister Callista
Roy di lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Roy
dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan atau asuhan
keperawatan .
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimanakah kajian filosofi
teori, model konseptual dan generalisasi teori-teori praktek keperawatan ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Tujuan Umum

Mempelajari kajian filosofi teori, model konseptual dan generalisasi


teori-teori praktek keperawatan yang terkait dengan 7 elemen utama dan
melakukan penerapan model konsep keperawatan Sister Callista Roy pada
An. B dengan Close Fraktur Femur Sinistra 1/3 Distal.
2. Tujuan Khusus
a. Menguraikan model konseptual keperawatn Roy
b. Menguraikan teori-teori grand.
c. Menguraikan teori middle range.
d. Menguraikan konsep fraktur femur.
e. Menguraikan teori aplikasi dalam keperawatan menurut Roy.
f. Menerapkan dan membahas model konsep Sister Callista Roy
berdasarkan 7 elemen utama.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan (Unand Padang)
Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
kurikilum pembelajaran khusunya dalam mengembangkan intervensiintervensi keperawatan mandiri untuk meningkatkan askep pada pasien
fraktur berdasarkan evidence based practice.
2. Bagi Pelayanan Keperawatan di RST
Membantu perawat memahami perilaku keperawatan dan perilaku klien
serta membantu perawat memperkirakan kebutuhan klien dan perilaku
yang diharapkan.
3. Bagi Pasien
Penerapan teori adaptasi Roy pada pasien diharapkan dapat membantu
adaptasi baik fisik maupun psikologis, terutama akibat kasus Close
Fraktur Femur 1/3 Distal, sehingga klien dapat meminimalkan keluhan
yang terjadi dengan perilaku yang adaptif yang akan berimplikasi pada
kesejahteraan pasien.
4. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai teori adaptasi
menurut salah satu para ahli khusnya Sister Calista Roy pada pasien di
lingkungan rumah sakit.

You might also like