Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok I Manajemen
Jufri Al Fajri
Debby Silvia Dewi
Dini Qurrata Ayuni
Honesty Diana Morika
Mike Asmaria
Novita Kusumarini
Rino
Sri Ameliati
Hilma Yessi
(1421312043)
(1421312034)
(1421312061)
(1421312009)
(1421312060)
(1421312021)
(1421312037)
(1421312064)
(1421312061)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, kepemimpinan memiliki peranan
penting dalam kerangka manajemen. Sebab peranan seorang pemimpin pada dasarnya
merupakan
penjabaran
serangkaian
fungsi
kepemimpinan.
Sedangkan
fungsi
kepemimpinan itu sendiri sesungguhnya merupakan salah satu di antara peranan manajer
dalam rangka untuk mengajak atau menghimbau semua bawahan atau pengikut, agar
dengan penuh kemauan memberikan pengabdian dalam mencapai tujuan organisasi,
sesuai dengan kemampuan para bawahan itu secara maksimal.
Oleh karena itu, timbul berbagai macam definisi kepemimpinan, baik
kepemimpinan dipandang sebagai suatu ilmu, kemampuan pribadi seseorang, maupun
kepemimpinan yang dilihat sebagai suatu proses.
Seorang pemimpin bukan sekedar seorang tukang atau juru, melainkan seorang
yang secara profesional perlu mengabdikan kemampuannya untuk pencapaian tujuan
organisasi, seorang yang terikat pada suatu kode etik, dan mengabdi pada kepentingan
bersama. Itulah sebabnya dalam tulisan ini juga disajikan satu bab tersendiri yang
menguraikan kepemimpinan sebagai satu profesi .
Di antara berbagai macam peranan kepemimpinan ( leadership function ),
arbitrating dan providing security merupakan diantara fungsi kepemimpinan yang sangat
vital. Sebab dengan fungsi tersebut seorang pemimpin harus mampu menempatkan
posisinya secara efektif terhadap segala hubungan yang antagonis diantara sesama
anggota, atau antarkelompok di dalam organisasinya.
Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu menarik dibicarakan.
Daya tarik ini didasarkan pada latar historis yang menunjukkan arti penting keberadaan
seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok dan kenyataan bahwa kepemimpinan
merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen organisasi (Suarjaya dan Akib,
Usahawan bulan Nopember 2003: 42). Lebih dari itu, kepemimpinan dan peranan
pemimpin menentukan kelahiran, pertumbuhan dan kedewasaan serta kematian
organisasi. Mengingat arti penting dan peranan kepemimpinan itu maka tulisan ini
diarahkan bukan saja untuk menyegarkan pemahaman pembaca mengenai topik
kepemimpinan, melainkan pula dengan menggunakan prinsip iklan untuk
memberitahukan yang tidak tahu, mengingatkan yang lupa, dan mempengaruhi sikap dan
perilaku orang yang sudah tahu akan kepemimpinan.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep tentang kelompok
2. Untuk mengetahui teori dan konsep tentang konflik
3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kerja kelompok
4. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan pada manajemen konflik negosiasi dan
melobi
5. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan pada pergerakan kelompok
6. Untuk mengetahui proses interaksi dalam kepemimpinan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
berada di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.
2. Teori Kepemimpinan
Ada beberapa yang pernah dikemukakan, antara lain :
a. Teori orang besar atau teori bakat
Teori orang besar ( the great men theory ) atau teori bakat ( Trait theory ) ini adalah
teori klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan bahwa seorang pemimpin
dilahirkan, artinya bakat - bakat tertentu yang diperlukan seseorang untuk menjadi
pemimpin diperolehnya sejak lahir.
b. Teori situasi
Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi ( situasional theory ). Teori
ini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan keturunan
pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik.
c. Teori Ekologi
Teori ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk
menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam.
B. Teori dan konsep kepemimpinan dalam kelompok
1. Definisi Kelompok
Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai
tujuan yang sama. Menurut Maslow, makhluk hidup mempunyai kebutuhan dikenal
adanya:
a. Kebutuhan fisik
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan kasih saying
d. Kebutuhan prestasi dan prestise
e. Kebutuhan untuk melaksanakan sendiri
Prinsip escapism artinya salah satu bentuk pelarian diri dengan mengorbankan
pribadinya dengan mengorbankan orang lain yang menurut pendapatnya memilih
sesuatu yang tidak ada pada dirinya.
Pengertian kelompok dikemukakan oleh beberapa ahli:
a. W.H.Y. sport menyatakan kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu
dengan yang lain.
b. Kurt Lewin bependapat bahwa, the essence of group is not the similarity of its
member but their interdependence
c. H.Smith menguraikan kelompok adalah suatu unit yang terdapat individu, yang
mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan dengan kesatuannya dengan cara
atas dasar kesatuan perspsi
2. Proses Kelompok
3. Dinamika
Dinamika artinya tingkah laku warga yang dapat mempengaruhi tingkah laku
warga lainnya sehingga terjadi hubungan timbale balik.Secara jelas, dinamika
merupakan interaksi atau interpedensi antara kelompok yang satu dengan yang
lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang
teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas
antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.(Santoso, 1999).
Pouton dan west (1993) mendifinisikan sejumlah karakteristik yang bisa
berguna bagi pemimpin kelompok, diantaranya:
a. Mengidentifikasikan sebuah maksud atau tujuan bersama bagi atau dengan
kelompok untuk tujuan mana semua anggota kelompok setuju untuk
melakukannnya.
b. Menerapkan sebuah pemahaman yang jelas akan peran dari setiap orang didalam
kelompok.
c. Menetapkan sikap saling menghargai terhadap peran dari setiap anggota
kelompok. (Roger et all 2000).
4. Tujuan Dinamika Kelompok
a. Membina sikap dan prilaku kearah kebersamaan dan komitmen.
b. Dapat saling mengenal satu dengan yang lain.
c. Dapat memahami kemampuan potensi diri sendiri.
d. Dapat saling menghargai dan menghormati persamaan dan beberapa pendapat
satu dengan yang lain.
e. Dapat membangun kesepakatan.
5. Arti Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan dari setiap individu yang hidup dalam
satu kelompok yang saling berinteraksi mmbutuhkan satu dengan lainnya.
6. Fungsi Dinamika Kelompok
Fungsi dinamika kelompok sebagai berikut:
a. Antara satu dengan yang lain akan terjadi kerja sama saling membutuhkan.
Mengingatkan setiap individu tidak mungkin dapat hidup secara sendiri didalam
masyarakat.
b. Memudahkan segala pekerjaan karena pekerjaan yang dilakukan tidak dapat
dilakukan tanpa batuan orang lain.
terlibat
secara
emosional
untuk
mengungkapkan
pengalaman,
tidak
Konflik dipandang secara Vertikal dan horizontal, terjadi antara dua atau lebih
kelompok orang, departemen, atau organisasi. Contoh konflik interkelompok
adalah penggabungan dua partisan dengan perbedaan keyakinan yang sangat
besar.
3. Proses konflik dibagi beberapa tahapan
a. Konflik Laten : Konflik yang terjadi terus manerus sehingga memicu ketidak
stabilan organisasi, meskipun terkadang konflik tersebut tidak nyata atau tidak
pernah terjadi
b. Felt Conflict ( konflik yang dirasakan ) : Konflik yang terjadi karena adanya
sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman
c. Konflik yang nampak / sengaja dimunculkan : Konflik yang sengaja dimunculkan
untuk dicari solusinya.
d. Resolusi konflik : Suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua
orang yang terlibat didalamnya..
e. Konflik Aftermath : Konflik yang terjadi akibat tidak selesainya konflik yang
pertama
4. Langkah-langkah penyelesaian konflik
a. Pengkajian
Analisa situasi
Analisi dan mematikan isu yang berkembang
Menyusun tujuan
b. Identifikasi
Mengelola perasaan
c. Intervensi
Masuk kedalam konflik yang diyakini dapat diselesaikan
Identifikasi hasil positif yang akan terjadi
Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik
5. Strategi penyelesaian konflik
a. Kompromi atau negosiasi : Suatu stategi dimana semua yang terlibat saling
menyadari dan sepakat pada keinginan bersama.
b. Kompetisi : Penyelesaian ini menekan kan bahwa hanya ada satu orang atau
kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah
c. Akomodasi : Konflik ini berlawanan dengan kompetisi, pada stategi ini seseorang
berusaha mengokomodasi permasalahan dan memberi kesempatan pada orang
lain untuk menang.
d. Smooting : merupakan penyelesaian dengan cara mengurangi emosional dalam
komplik.
mungkin
tentang
isu
yang
akan
substansi, yaitu mengapa, apa, kapan, dimana dan bagaimana isu itu muncul.
Tingkatan kedua yaitu sisi manusiawi setiap negosiasi dan interaksi.
b. Dimana menejer harus mulai memutuskan waktu untuk negosiasi. Umiker (1996).
Mengatakan bahwa manejer harus berfokus untuk mencari gambaran besar
masalah, bukan gambaran kecilnya.
c. Jika tidak memungkinkan, fokus harus bergeser ke kompromi dan penetapan
prioritas. Manejer harus memilih langkah awal dalam batas yang realitas
d. Tahap berikutnya yaitu memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan
prasarana.
e. Mempunyai agenda yang disembunyikan atau
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai
tujuan yang sama yang mengatur sendiri dan menetukan kedudukan tiap-tiap anggotanya.
Setelah kelompok mapan, mulailah orang lain saling mengenal, akrab, dan terbuka. Apabila
keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain,
sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu maka disebut dengan konflik. Konflik
bisa deselesaikan dengan negosiasi dan melobi yang bertujuan pendekatan kompromi jika
digunakan sebagai strategi penyelesaian konflik.
partisipatif anggota kelompok aktif untuk menyampaikan pendapat, kritik, saran yang
berguna untuk kepentingan kelompok sehingga tujuan akhir kelompok dapat tercapai.
Kepemimpinan pada pergerakan kelompok bisa memotivasi segala sesuatu yang mendorong
sesearang untuk melakukan sesuatu dengan proses interaksi secara pemimpin direktif,
pemimpin suportif, pemimpin partisipatis, pemimpin yang berorientasi prestasi.
B. Saran
Perawat
harus
meningkatkan
pengetahuan
dan
pemahaman
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimun (2007), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi kedua, Jakarta,
Salemba medika.
Kathy Malloch, (2006). Applied Ethics in Nursing. New York : Springer Publishing Company,
Inc.
Mustika dan Fatimah Wati Siti, 2009.Komunikasi Keperawatan, Yogyakarta: Nuha Medika
Santoso Slamet Drs M.pd (1999), Dinamika Kelompok, Surabaya; Bumi Aksara
Swanburg Russel C, (2000).Pengantar kepemimpinan &manajemen
EGC.
keperawatan,
Jakarta: