You are on page 1of 2

STUDI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MUSKULOSKELETAL DI RS IBNU

SINA MAKASSAR PERIODE 1 JULI 2012 30 JUNI 2013


Mayanti V. Patabang1, Muh. Ikhsan Madjid2
ABSTRAK
Latar Belakang : Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh
dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Beragamnya jaringan dan organ
sistem muskuloskeletal dapat menimbulkan berbagai macam gangguan. Dengan
tingginya angka kejadian penyakit muskuloskeletal, masih kurangnya
pengetahuan masyarakat awam tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit
ini, maka dipandang perlu untuk melakukan studi epidemiologi dari penyakit
muskuloskeletal sehingga dapat mengidentifikasi gambaran penyakit tersebut dan
kemungkinan faktor resikonya.
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai gambaran epidemiologi
distribusi dan frekuensi penyakit muskuloskeletal yang terjadi di RS Ibnu Sina
Makassar.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan desain
penelitian deskriptif, yang mana pengukuran variabel dilakukan menggunakan
rekam medik pasien dengan diagnosis penyakit muskuloskeletal yang datang
berobat ke RS Ibnu Sina Makassar sebagai data penelitian.
Hasil : Jenis penyakit muskuloskeletal tertinggi adalah LBP (Low Back Pain)
sebanyak 67 orang (26.9%) dan terendah coxitis, spondilolisthesis, dan tendinitis
sebanyak 1 orang (0,1%). Umur penyakit muskuloskeletal tertinggi adalah
kelompok umur 45-64 tahun sebanyak 96 orang (38.6%) dan terendah kelompok
umur 1-4 tahun sebanyak 3 orang (1.2%). Jenis kelamin penyakit muskuloskeletal
tertinggi adalah kelompok jenis kelamin perempuan sebanyak 135 orang (54.8%)
dan terendah kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 114 orang (45.2%).
Menurut waktu kejadian penyakit muskuloskeletal tertinggi pada bulan September
2012 sebanyak 51 orang (20.5%) dan terendah pada bulan Mei 2013 sebanyak 8
orang (3.2%). Untuk jenis penyakit arthritis rheumatoid ditemukan 2 kasus,
menurut umur hanya ditemukan pada kelompok umur 45-64 tahun dan > 64
tahun, yaitu masing-masing sebanyak 1 orang (50.0%). Menurut jenis kelamin
seimbang antara kelompok laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 1
orang (50.0%). Menurut waktu kejadian hanya ditemukan pada bulan Oktober
2012 dan bulan Februari 2013 masing-masing sebanyak 1 orang (50.0%). Untuk
jenis penyakit SLE (Systemic Lupus Eritematosus) ditemukan 2 kasus, menurut
umur hanya ditemukan pada kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 2 orang
(100.0%). Menurut jenis kelamin hanya ditemukan pada kelompok perempuan
sebanyak 2 orang (100.0%). Menurut waktu kejadian hanya ditemukan pada bulan
September 2012 sebanyak 2 orang (100.0%). Untuk jenis penyakit fraktur
ditemukan 25 kasus, menurut umur tertinggi pada kelompok umur 25-44 tahun
sebanyak 11 orang (44.0%) dan terendah pada kelompok umur 1-4 tahun
sebanyak 1 orang (4.0%). Menurut jenis kelamin tertinggi pada kelompok lakilaki sebanyak 19 orang (76.0%) dan terendah pada kelompok perempuan
sebanyak 6 (24.0%). Menurut waktu kejadian tertinggi pada bulan Agustus 2012

sebanyak 8 orang (32.0%) dan terendah pada bulan Juli 2012 dan Maret 2013
sebanyak 1 kasus (4.0%). Untuk jenis penyakit neoplasma sistem muskuloskeletal
ditemukan 9 kasus, menurut umur tertinggi pada kelompok umur 25-44 tahun
sebanyak 5 orang (55.6%) dan terendah pada kelompok umur > 64 tahun
sebanyak 1 orang (11.1%). Menurut jenis kelamin tertinggi pada kelompok
perempuan sebanyak 5 orang (55.6%) dan terendah pada kelompok laki-laki
sebanyak 4 orang (44.4%). Menurut waktu kejadian tertinggi pada bualn
September 2012 sebanyak 4 orang (44.4%) dan terendah pada bulan November
2012 sebanyak 2 orang (22.3%). Untuk jenis penyakit osteoarthritis ditemukan 24
kasus, menurut umur tertinggi pada kelompok umur 45-64 tahun sebanyak 10
orang (41.7%) dan terendah pada kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 1 orang
(4.2%). Menurut jenis kelamin tertinggi pada kelompok perempuan sebanyak 20
orang (83.3%) dan terendah pada kelompok laki-laki sebanyak 4 orang(16.7%).
Menurut waktu kejadian tertinggi pada bulan September 2012 sebanyak 6 orang
(25.0%) dan terendah pada bulan Desember 2012 dan April 2013 masing-masing
sebanyak 1 orang (4.2%). Untuk jenis penyakit osteoporosis ditemukan 4 kasus,
menurut umur hanya ditemukan pada kelompok umur > 64 tahun sebanyak 4
orang (100.0%). Menurut jenis kelamin tertinggi pada kelompok perempuan
sebanyak 3 orang (75.0%) dan terendah pada kelompok laki-laki sebanyak 1
orang (25.0%). Menurut waktu kejadian tertinggi pada bulan Desember 2012
sebanyak 2 orang (50.0%) dan terendah pada bulan Oktober 2012 dan Januari
2013 masing-masing sebanyak 1 orang (25.0%). Untuk jenis penyakit arthritis
gout ditemukan 9 kasus, menurut umur tertinggi pada kelompok umur 45-64
tahun sebanyak 6 orang (66.7%) dan terendah pada kelompok umur > 64 tahun
sebanyak 1 orang (11.1%). Menurut jenis kelamin tertinggi pada kelompok lakilaki sebanyak 8 orang (88.9%) dan terendah pada kelompok perempuan sebanyak
1 orang (11.1%). Menurut waktu kejadian tertinggi pada bulan November 2012
sebanyak 3 orang (33.4%) dan terendah pada bulan September 2012 dan Juni
2013 masing-masing sebanyak 1 orang (11.1%).
Kesimpulan : Penyakit muskuloskeletal tidak masuk dalam daftar 10 besar
penyakit yang sering berkunjung ke RS Ibnu Sina Makassar. Untuk umur secara
umum memiliki hubungan dengan penyakit muskuloskeletal, secara khusus
memiliki hubungan dengan penyakit arthritis rheumatoid, SLE, fraktur,
osteoarthritis, osteoporosis, dan arthritis gout. Untuk jenis kelamin secara umum
tidak memiliki hubungan dengan penyakit muskuloskeletal, secara khusus
memiliki hubungan dengan penyakit SLE, fraktur, osteoarthritis, dan osteoporosis.
Untuk waktu kejadian, tidak memiliki hubungan dengan semua penyakit
muskuloskeletal.
Kata kunci : Jenis penyakit, umur, jenis kelamin, waktu kejadian, penyakit
muskuloskeletal.
1

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.


Dosen Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.
2

You might also like