You are on page 1of 5

VENTILASI MEKANIS PULMONER

Udara mengalir dari bagian tekanan tinggi ke bagian dengan


tekanan rendah. Namun,bila tak ada aliran udara masuk atau
keluar paru-paru, tekanan alveoar dan atmosfer dalam keadaan
seimbang. Untuk memulai pernapasan, aliran udara ke dalam
paru-paru harus di cetuskan oleh turunnya tekanan dalam
alveoli. Ini melibatkan proses rumit dari banyak variabel,ini
sesuai dengan ventilasi mekanis dan melibatkan adanya rekoil
elastisitas,komplain,tekanan dan gravitasi.
Klasifikasi Ventiator
Ventilator tekanan positif
Ventilasi siklus-volume : memberikan udara dalam jumlah
konstan yang telah diset
Ventilator siklus-tekanan : Menghasilkan suatu aliran gas
yang mengembangkan paru sampai tekanan jalan napas
yang telah diset tercapai
Ventilator siklus-waktu : di program untuk memeberikan
sejumlah gas pada periode waktu tertentu melalui
penyesuaian rasio inspirasi terhadap ekspirasi
Ventilator jet Frekuensi Tinggi ( Hight frequency Jet
Ventilator,HFJV ) : Memberikan 60-100 bpm dengan
volume tidal pada tekanan tertentu

Ventilasi Tekanan Negatif


Menggunakan prinsip paru besi ( iron lung ) dengan
memberikan tekanan negative pada dinding dada untuk
mencetuskan inspirasi.tidak di perlukan
intubasi.menggunakan unit kerangka cuirass atau kurakura dengan ukuran yang pas dengan dinding dada.ventilasi
ini dapat digunakan pada malam hari untuk pasien yang
membutuhkan bantuan selama tidur.

Tidal volume ( kapasitas paru )


Volume residual ( VR ) : rata rata volume ini pada laki-laki
sekitar 1200 ml dan perempuan 1000 ml
VT pada dewasa muda sehat berkisat 500 ml untuk laki-laki
dan 300 ml untuk perempuan
Inspirasi ( volume komplementer ) VCI berkisal 3.100 ml
pada laki-laki dan 1.900 ml pada perempuan
Ekspirasai ( VCE ) volume suplementer = VCE biasanya
berkisar 1.200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada perempuan

REKOIL ELASTISITAS
Elastisitas adalah kembalinya pada bentuk asli setelah
perubahan karena kekuatan dari luar.paru-paru dan dada
bersifat elastis sehingga memerlukan energi untuk
bergerak.tetapi dengan cepat kembali ke bentuk awal nya bila
energi tidak efektif lagi.
Gerakkan ke atas dan ke bawah dari diafgrama,yang
memanjangkan dan memendekan kapasitas dada, di
kombinasikan dengan naik dan turunnya iga-iga yang
meningkatkan serta menurunkan diameter rongga
anteroposterior,menyebabkan ekspansi dan kontraksi paruparu. Hal ini di pekirakan +70%ekspansi dan kontraksi paruparu di segga dada menjadi disesaikan oleh perubahan ukuran
anteropoterior dan kurang lebih 30%dicapai melalui perubahan
panjang karena gerakan diafgrama.
Ventilasi merupakan proses inspirasi dan ekspirasi yang
merupakan proses aktif dan pasif di mana otot-otot interkosta
interna berkontraksi dan mendorong dinding dada sedikit ke
arah luar, akibatnya diafgrama turun dan otot diafgrama
berkontraksi. Pada ekspirasi di afgrama dan otot-otot interkosta
eksterna yang relaksasi akan membuat rongga dada menjadi
kecil kembali sehingga udara terdorong keluar

KOMPLAIN
Bukti dari pembahasan sebelumnya bahwa paru-paru dan
toraks sendiri mempunyai karakteristik elastis dan
menunjukkan kemampuan mengembang. Kemampuan ini
disebut komplain ( compliance ) dan merupakan ukuran dari
elastisitas paru-paru.komplain di tunjukkan sebagai
peningkatan volume dalam paru-paru, untuk tiap unit
peningkatan tekanan intra-alveolar.
Karena inspirasi memerlukan kontraksi otot,proses ini
merupakan proses aktif yang memerlukan energi .energi juga
diperlukan untuk menghasilkan dua factor lain yang cenderung
untuk mencegah ekspansi paru-paru yaitu tahanan jaringantak
elastic dan tahanan jalan napas.energi juga menghasilkan dua
factor lain yang cenderung mencegah ekspansi paru-paru .

PERFUSI
Fungsi utama dari sirkulasi pulmonal adalah mengalirkan darah dari dank
e paru-paru agar dapat terjadi pertukaran gas.
Sirkulasi pulmonal di anggap system tekanan rendah karena
tekanan darah sistolik dalam arteri pulmonalis adalah sampai 20 sampai
30 mmHg,tekanan diastolic di bawah 12 mmHg dan tekanan pulmonal
rata-rata (mean pulmonary pressure)kurang dari 20 mmHg (perry,1983).
Kapiler pulmonal menerima kira-kira 75% darah yang mengalir pada
sirkulasi pulmonal selama sistolik. Tekanan yang tepat pada kapiler
pulmonal masih belum dapat di pastikan, sampai sekarang yang masih di
percaya adalah rentang tekanan arteri dan vena pulmonalis yaitu sekitar 4
sampai 12 mmHg (Simon, 2003).
Perfusi juga di pengaruhi oleh tekanan alveolar. Kapiler pulmonal
tertumpuk di antara perbatasan alveoli. Jika tekan alveolar cukup
tinggi,kapiler akan tergencet.Tergantung pada besarnya
tekanan,beberapa kapiler dapat benar-benar kolaps,sementara yang
lainnya akan menyempit.

DIFUSI
Difusi adalah bergerak O2 dan CO2 atau partikel lain dari area yang
bertekanan tinggi kearah yang bertekanan tinggi kea rah bertekanan
rendah.
Didalam alveoli, O2 melintasi membrane alveoli-kapiler dari alveoli
kedalam darah karena adanya perbedaan tekanan PO2 yang tinggi di
alveolus (100mmHg)dan tekanan pada kapiler lebih rendah (PO2
40mmHg),sedangkan CO2 berdisfusi dengan arah berlawanan akibat
adanya perbedaan tekanan PCO2 darah 45 mmHg dan alveoli 40 mmHg .
Proses difusi di pengaruhi oleh factor ketebalan membrane,luas
permukaan membrane,komposisi membrane,koefisien difusi O2 dan CO2
serta perbedaan tekanan gas O2 dan CO2.dalam difusi pernapasan ini
komponen yang berperan penting adalah alveoli dan darah.adanya
perbedaan tekanan parsial dan difusi pada system kapiler dan cairan
interstisial akan menyebabkan pergerakkan O2 dan CO2 yang kemudian
akan masuk pada zona respirasi untuk melakukan difusi respirasi.

TRANSPORTASI GAS
Transportasi gas adalah perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari
jaringan ke paru dengan bantuan darah(aliran darah). Masuknya O2
kedalam sel darah yang bergabung dengan hemoglobin kemudian akan
membentuk oksihemoglobin sebanyak 97% dan sisa 3% yang di
transportasikan kedalam cairan plasma dan sel.
Agar O2 dapat di suplai ke sel-sel tubuh secara optimal,di perlukan
hemoglobin dalam jumlah dan fungsi optimal untuk mengangkut dari
sirkulsasi yang efektif ke jaringan-jaringan. Jumlah O2 yang dikirim setiap
menitnya sama dengan liter curah jantung semenit di kalikan dengan
jumlah milliliter O2 terkandung dalam 1L darah arteri.dalam keadaan
istirahat sekitar 5x200 atau 1000 ml O2/menit,sekitar 1/4 digunakan
jaringan dan 3/4sisanya bercampur kembali dengan darah vena.selama
melakukan latihan fisik,jumlah O2 dan arteri tetapi curah jantung akan
meningkat. Dengan curah jantung sebesar 24L/menit,O2 yang diangkut
adalah 24x200 atau 4900 ml/menit akan digunakan jaringan sebesar
3/
1/
4dari total darah yang tersirkulasi dan
4-nya akan kembali ke jantung
dan bercampur dengan darah vena.

Daftar pustaka
------.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Pernapasan.
Jakarta:Salemba Medika.
------.2008.Buku Ajaran Keperawatan Pasien Pernafasan.
Jakarta:Salemba Medika.

You might also like