Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Anisa Suangga
220112120135
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIV
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
A IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA
1 IDENTITAS KLIEN
a Nama
: Tn. A
b Usia
: 77 tahun
c Suku
: Sunda
d Agama
: Islam
e Pendidikan
:-
f
g
h
Pekerjaan
Diagnosa medis
Alamat
: Tidak bekerja
: CKD ec. Nephrolithiasis
: Curug Candil RT. 05 RW. 05 Kab. Bandung Kidul
Kel. Wates Kodya Bandung
i No. Medrec
: 0001246330 / 12017514
j Tanggal Masuk : 30 Desember 2012
k Tanggal Pengkajian: 4 Januari 2013
IDENTITAS KELUARGA
a Nama
: Ny. N
b Usia
:c Suku
: Sunda
d Agama
: Islam
e Pendidikan
:f Pekerjaan
:g Hub dengan klien : Istri
l Alamat
: Curug Candil RT. 05 RW. 05 Kab. Bandung Kidul
Kel. Wates Kodya Bandung
B RIWAYAT KESEHATAN
1 KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri pinggang kiri skala 5 yang menjalar ke perut bagian
2
3
4
5
NO
.
1.
AKTIVITAS
SETELAH MASUK
RUMAH SAKIT
Nutrisi
2.
SEBELUM SAKIT
Makan
Frekuensi
Porsi
Jenis
Pantangan
Minum
Air putih
2-3 x sehari
1 porsi
Menu keluarga
-
3 x sehari
Setengah - 1 porsi
Makanan biasa
-
8 gelas sehari
8 gelas sehari
Di toilet
1 x sehari
Kuning
Padat, bau khas feses
Di toilet
5-6 x sehari
Kuning cerah
Di toilet
1 x sehari
Kuning
Padat, bau khas feses
Di toilet
6-8 x sehari
Kuning cerah
2 x sehari
2 hari 1x
1 x sehari (seka)
3 hari 1x
7-8 jam
1-2 jam
Eliminasi
3.
BAB
1. Frekuensi
2. Warna
3. Konsistensi
BAK
Frekuensi
Warna
Personal Hygiene
4.
Mandi
Keramas
Istirahat & Tidur
Tidur malam
Tidur siang
C PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis
TTV
: HR 90 x/menit
RR
20 x/menit
TD
140/100 mmHg
Suhu 36,5 C
Pemeriksaan head to toe :
1. Kepala : bentuk simetris, rambut bersih, rontok (-).
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
2.
3.
4.
5.
6.
bawah +/+, kekuatan otot 5/5/5/5, bentuk normal tidak ada kelainan.
7. Kulit : Turgor kulit baik.
D PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1 Pemeriksaan Radiologi (Foto Thorax): Kesan Kardiomegali tanpa
2
: 15,7 gr/dL
Ht
: 47 %
Leukosit
: 15.400 / mm3
Ureum
: 66 mg/dL
Kreatinin
: 6,5 mg/dL
GDS
: 136 mg/dL
Natrium
: 134 mEq/L
: 3,3 mEq/L
Asam urat
: 10,9 mg/dL
E PENATALAKSANAAN
1 Rencana Tindakan
: Hemodialisis
2 Pengobatan
:
a. Ceftriaxone 2x1 gr
b. Ranitidine 2x1 amp
c. Tramadol 2x1 amp
3 Diet rendah garam 1500 kkal/hari, protein 0,8 gr/kgBB/hari, karbohidrat :
lemak = 60 : 40
F ANALISIS DATA
No
1. DS :
Klien
Data Fokus
mengeluh
Etiologi
Masalah
Gangguan rasa
berkurang
dengan
merubah
posisi.
DO :
reseptor stimulasi ke
nyaman : nyeri
pinggang.
Ginjal ureter (urolitiasis )
menyumbat aliran kemih
mengiritasi ureter nyeri perut
2.
3.
DS :
bagian depan.
Hiperfiltrasi beban kerja ginjal
Gangguan
keseimbangan
cairan
DO :
elektrolit
Na : 134 mEq/L
K : 3,3 mEq/ L
Asam urat : 10,9 mg/ dL
Edema ekstremitas bawah (+)
hipernatremia, hiperkalium,
DS :
hiperfosfat gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
informasi
mengenai
memahami
terapi
dan
belum.
DO :
Klien tampak cemas.
G DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan trauma jaringan
sekunder nephrolitiasis.
2. Gangguan keseimbangan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi
ginjal ditandai dengan hiponatremi, hipokalemi, dan peningkatan asam urat.
3. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan klien
menyatakan takut untuk menjalani terapi hemodialisa, dan ketika ditanya
apakah sudah memahami terapi hemodialisa, klien menjawab belum.
H RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
1.
Diagnosa
Perencanaan
Intervensi
Tujuan
Keperawatan
Gangguan
Tujuan Jangka
KOLABORASI
a. Pengangkatan
nyeri
Setelah ....x24jam
berhubungan
klien menyatakan
dengan
nyeri hilang.
nephrolitiasis.
Rasional
a. Agar tidak
obstruksi pada
dinding mukosa
ginjal dan
mengurangi
trauma
jaringan
sekunder
nephrolitiasis.
penekanann pada
ginjal.
b. Untuk memblok
a. Nyeri berkurang
atau hilang.
b. Klien tidak
mengeluh nyeri.
60menit.
Dosis maksimum : dengan
persepsi nyeri,
mengurangi dan
menghilangkan
rasa nyeri.
normal.
RR = 16
24x/menit.
HR = 60-
100x/menit
TD = 110/90
mmHg.
Suhu = 36,5C37,5C.
200mg
Pariental iv 100mg
(1 ampul).
im 100mg
a. Membantu
(1 ampul)
evaluasi tempat
subkutan 100mg
obstruksi dan
(1 ampul)
kemajuan gerakan
MANDIRI
a. Observasi lamanya/
intensitas nyeri (skala 0-5)
dan penyebarannya.
Perhatiakn tanda nonverbal
seperti: peningkatan TD
dan DN, gelisah, meringis,
merintih, menggelepar.
batu. Nyeri
panggul sering
menyebar ke
punggung, Nyeri
tiba-tiba dan hebat
dapat
menimbulkan
gelisah,
takut/cemas.
b. Membantu
relaksasi otot.
c. Meningkatkan
b. Bantu/dorong pernapasan
dalam, bimbingan imajinasi
dan aktivitas terapeutik.
c. Jaga lingkungan untuk
tetap nyaman : mengurangi
keadaan bising.
2.
Gangguan
Tujuan Jangka
keseimbangan
cairan dan
elektrolit klien
elektrolit
seimbang.
MANDIRI
a. Kontrol status cairan:
Timbang berat badan
penurunan
fungsi ginjal
: Mempertahankan
ditandai
dengan
kelebihan cairan.
hiponatremi,
hipokalemi,
dan
ada edema.
Keseimbangan
peningkatan
asam urat.
dasar
setiap harinya.
Hitung keseimbangan
berkelanjutan
cairan.
Kaji turgor kulit dan
perubahan dan
adanya edema.
Kaji adanya distensi vena
leher.
Pantau TD, denyut nadi
berhubungan
dengan
a. Merupakan data
untuk memantau
mengevaluasi
intervensi.
dan irama.
b. Batasi intake cairan.
b. Pembatasan cairan
akan menentukan
output.
Kadar natrium,
respon terhadap
terapi.
c. Saat kadar protein
dalam darah tinggi
maka asupannya
harus dikurangi
agar tidak terjadi
pemberatan kerja
ginjal. Setelah
turun protein
lengkap diberikan
untuk mencapai
keseimbangan
nitrogen yang
diperlukan untuk
KOLABORASI
a. Dialisis
pertumbuhan dan
penyembuhan.
a. Untuk
memulihkan
keseimbangan
cairan dan
3.
Setelah dilakukan
berhubungan
asuhan keperawatan 1
klien/keluarga tentang
diberikan sesuai
dengan
x 24 jam, ansietas
dengan informasi
kurang
klien berkurang/hilang
yang dibutuhkan/
pengetahuan
yang belum
ditandai
diketahui oleh
dengan klien
mengerti tentang
menyatakan
terapi hemodialisa
takut untuk
menjalani
direncanakan
terapi
untuknya.
Klien dan keluarga
hemodialisa,
dan ketika
ditanya
apakah sudah
memahami
terapi
hemodialisa,
elekrolit.
a. Intervensi
Ansietas
kooperatif dalam
perawatan/pengoba
tan/terapi.
b. Jelaskan mengenai:
1. Pengertian gagal ginjal
kronis.
2. Penyebab gagal ginjal
kronis.
3. Pengertian
hemodialisa.
4. Kapan harus menjalani
terapi hemodialisa.
5. Tujuan dari
hemodialisa.
6. Hal-hal apa saja yang
terjadi saat
klien.
b. Penyuluhan
kesehatan dengan
bahasa yang dapat
dimengerti klien/
keluarga
memungkinkan
klien/ keluarga
secara aktif dan
kooperatif
bekerjasama
dalam perawatan/
klien
menjawab
hemodialisa.
7. Apa yang harus
pengobatan.
dilakukan apabila
belum
c. Mengurangi
kecemasan dan
hemodialisa, misalnya
mempertahankan kondisi
tubuh tetap stabil/fit.
d. Kaji kembali tingkat
pengetahuan klien setelah
mempersiapkan
kondisi tubuh
sebaik mungkin
sebelum operasi.
dilakukan intervensi di
d. Evaluasi tingkat
atas.
pengetahuan klien
setelah diberi
penyuluhan.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
PARA
F
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
SOAP
Paraf