You are on page 1of 3

Club Foot : CTEV (Congenital Talipes Equinovarus)

Karena mau masuk ke Stase bedah, ini aq kasih artikel ttg Club foot, check
this out :
Club Foot : CTEV (Congenital Talipes Equinovarus)

CTEV/ Club Foot adalah deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan
kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari
tibia (Priciples of Surgery, Schwartz). Talipes berasal dari kata talus (ankle)
dan pes (foot), menunjukkan suatu kelainan pada kaki (foot) yang
menyebabkan penderitanya berjalan pada ankle-nya. Sedang Equinovarus
berasal dari kata equino (meng.kuda) + varus (bengkok ke arah
dalam/medial). Jadi dapat disimpulkan ada Club Foot terjadi kelainan berupa
:
Fore Foot Adduction (kaki depan mengalami adduksi dan supinasi)
Hind Foot Varus (tumit terinversi)
Equinus ankle (pergelangan kaki dalam keadaan equinus = dalam
keadaan plantar fleksi)
EtiologiUnknown, ada hubunganya dengan :
Persistence of fetal positioning
Genetic
Neuromuscular disorder

Insidensi
Insidensi adalah sekitar 1 dari 1000 kelahiran
Pria > Wanita, dengan 65% kasus terjadi pada pria
Pada 30-40% kasus terjadi bilateral
Klasifikasi
1. Postural Club foot
2. Congenital Club foot :
Simple
Rigid pada kasus yang rigid, perlu tindakan operasi.
3.Syndromic Club foot associated with :
@ Artrogryposis Multiplex Congenital atau amioplasia suatu kelainan
kongenital yang berkaitan dengan penggantian otot dengan jaringan fibrosa
pada saat lahir, sehingga mengakibatkan hilangnya mobilitas sendi, dan
berkaitan dengan deformitas seperti misalnya CHD, talipes equinovarus,
dislokasi lutut.
@ Myelomeningocel. Pada kasus ini terjadi imbalance otot sehingga terjadi
club foot tipe rigid.
Diagnosis
Kelainan ini mudah didiagnosis, dan biasanya terlihat nyata pada waktu lahir
(early diagnosis after birth). Pada bayi yang normal dengan equinovarus
postural, kaki dapat mengalami dorsifleksi dan eversi hingga jari-jari kaki
menyentuh bagian depan tibia. Passive manipulation dorsiflexion Toe
touching tibia normal.
Prognosis
Asalkan terapi dimulai sejak lahir, deformitas sebagian besar dapat
diperbaiki; walupun demikian, keadaan ini sering tidak sembuh sempurna
dan sering kambuh, terutama pada bayi dengan kelumpuhan otot yang
nyata atau disertai penyakit neuromuskuler.
Treatment
Menurut penelitian yang dilakukan Ponseti, sekitar 90-95% kasus club foot
bisa di-treatment dengan tindakan non-operatif. Treatment yang dapat
dilakukan pada club foot dapat berupa :
1. Non-Operative : Serial Plastering (manipulasi pemasangan gibs serial

yang diganti tiap minggu, selama 6-12 minggu). Setelah itu dialakukan
koreksi dengan menggunakan sepatu khusus, sampai anak berumur 16
tahun.
2.Operative
Indikasi dilakukan operasi adalah sebagai berikut :
Jika terapi dengan gibs gagal (If palstering fail)
Pada kasus Rigid club foot pada umur 3-9 bulan
Operasi dilakaukan dengan melepasakan karingan lunak yang mengalami
kontraktur maupun dengan osteotomy. Osteotomy biasanya dilakukan pada
kasus club foot yang neglected/ tidak ditangani dengan tepat.
Kasus yang resisten paling baik dioperasi pada umur 8 minggu, tindakan ini
dimulai dengan pemanjangan tendo Achiles ; kalau masih ada equinus,
dilakuakan posterior release dengan memisahkan seluruh lebar kapsul
pergelangan kaki posterior, dan kalau perlu, kapsul talokalkaneus. Varus
kemudian diperbaiki dengan melakukan release talonavikularis medial dan
pemanjangan tendon tibialis posterior.(Ini Menurut BuKu Appley).
Pada umur > 5 tahun dilakukan bone procedure osteotomy. Diatas umur
10 tahun atau kalau tulang kaki sudah mature, dilakukan
tindakan artrodesis triple yang terdiri atas reseksi dan koreksi letak pada
tiga persendian, yaitu : art. talokalkaneus, art. talonavikularis, dan art.
kalkaneokuboid.

You might also like