Professional Documents
Culture Documents
ANALGESIK-ANTIPIRETIK
dan
ANTIINFLAMASI
(NONSTEROID ANTIINFLAMASI)
Marselinus Laga Nur
ANALGESIK :
menghilangkan/mengurangi
nyeri ringan sampai sedang
ANTIPIRETIK :
menurunkan demam
ANTIINFLAMASI :
menanggulangi keradangan
ANALGESIK OPIOID :
sifat seperti Opium/Morfin
menghilangkan nyeri sedang
sampai berat
dapat menimbulkan adiksi
Cedera Jaringan
Pelepasan mediator kimia Hist, Kinin,
PG
vasodilatasi
eritema
(kongesti
darah)
permeabilitas kapiler
edema
(penimbunan
car&sel)
Vasokostriksi
(sementara)
nyeri
nyeri
(uj.
syaraf& bengkak)
hilangnya fungsi
demam
panas
(vasodilat
asi)
Stimulus
Phospholipids
Phospolipase
Arachidonic acid
NSAID. ASA
Lipoxygenase inhibitors
Lipoxygenase
Cyclo-oxygenase
Leukotrienes
Prostaglandins
Thromboxane
LTB4
LTC4 / D4 / E4
Phagocyte
attraction,
activation
Alteration of vascular
permeability, bronchial
constriction, increased
secretion
Leukocyte
modulation
Inflamasi
Bronchospasm,
congestion,
mucus plugging
Inflamasi
Colchicine
Prostacyclin
Enzim Siklo-Oksigenase
Siklo oksigenase 1 (COX-1) :
Lambung , Usus, Ginjal, Platelet
Siklo oksigenase 2 (COX-2) :
inflamasi
ASPIRIN
Asam Asetil Salisilat = Asetosal
Batang pohon willow (Leroux; 1829)
Antipiretik
Prototipe dari NSAID
Penghambat non-selektif
COX-1 & COX-2
Farmakodinamik
Efek Analgesik :
menghambat sintesis PGE&PGI
Efek Antipiretik :
memperbaiki fungsi termostat di hypothalamus,
hambatan sintesis PGE2
me pengeluaran keringat, vasodilatasi perifer
Efek Antiinflamasi :
hambatan sintesis PGE2 & PGI2
tidak menghambat migrasi sel
Farmakokinetik
Topikal : Asam salisilat; Metil salisilat
Distribusi :
Seluruh jaringan tubuh & cairan transelular
Cairan sinovial, spinal, peritoneal, liur, ASI
Menembus sawar otak & uri
Metabolisme : di hepar
Ekskresi :
- Urine >>>> - Keringat > - Empedu >
Efek samping :
Iritasi lambung
Allergi
Kemungkinan peningkatan perdarahan
Penggunaan klinis :
Analgesik - Antipiretik
Demam reumatik akut
Reumatoid artritis
Mencegah trombus
Kontra Indikasi :
Ulkus peptikum
Haemophylia
Allergi
Parasetamol
Parasetamol vs Aspirin
Tidak antiinflamasi
Tidak anti gout
Tidak iritasi lambung
Tidak gangguan pernafasan
Tidak gangguan keseimbangan asam basa
Tidak efek metabolisme karbohidrat
Hambatan sintesis PG peroksid
Efek
Samping
PIRAZOLON
Fenilbutazon; Dipiron ; Antipirin & Aminopirin
Dipiron
Analgesik-antipiretik
Antiinflamasi lemah
Penggunaan klinis :
menurunkan demam penyakit hodgkin
ASAM MEFENAMAT
Analgesik
Antiinflamasi <
ESO: iritasi lambung, diare pada px tua,
hipersensitivitas, gangguan fungsi ginjal
jangan > 7 hari
KI: bumil, < 14 tahun
AS. PROPIONAT
INDOMETASIN
Analgesik-Antipiretik & antiinflamasi
Hambatan migrasi leukosit (=kolkisin)
ESO: gangguan GIT, agranulositosis, aplastik anemia,
trombositopenia, alergi
Gangguan funsi ginjal:
hiperkalemia
diuresis & natridiuresis < Furosemid & Tiazid; mengurangi
efek antihipertensi
DIKLOFENAK
Derivat asam fenil asetat
KI: Bumil
Penggunaan Klinis :
Reumatoid Artritis
Osteoartritis
PIROKSIKAM
NSAID unsur baru Oksikam
T 1/2 > 45 jm 1/hari
Penggunaan klinis
reumatoid artritis
osteo artritis
spondilitis ankilosa
KI: bumil
NABUMETON
Pro-drug metabolitnya aktif hambat enzim
COX
Tidak bersifat asam
Tidak menghambat prostasiklin yang bersifat
sitoprotektif
ESO relatif <
Penggunaan klinis:
Reumatoid Artritis
Osteoartritis
MELOXICAM
(MOVI - COX)
Selektif menghambat COX-2
Efek saluran cerna & ginjal (-)
Penggunaan Klinis:
Reumatoid Artritis
Osteoartritis
CELECOXIB
(CELEBREX)
NIMESULIDE
Golongan Sulfonanilide
Antiinflamasi, analgesik & antipiretik
Hambat PG terutama COX-2
Iritasi lambung <
GOUT
Penumpukan asam urat pada
sendi-sendi, ginjal dan pada
jaringan lain
Pengobatan
1. Mengatasi serangan gout akut
Kolkisin
NSAID
Steroid
2. Menurunkan kadar asam urat dalam darah
Probenesid
Sulfinpirazon
2. Menghambat
Alopurinol
ANALGETIK NARKOTIK
Berdasarkan Kerjanya:
Agonis Opiat
Alkaloid candu : morfin, kodein, heroin, nicomorfin
Zat sintesis : metadon dan derivat-derivatnya
(propoksifen), petidin dan derivatnya serta tramadol
Cara kerja obat ini sama dengan morfin, hanya
berbeda mengenai potensi dan lama kerjanya, efek
samping serta resiko habituasi dan adiksi.
Antagonis Opiat : Nalokson, nalorfin, pentazosin
Bila digunakan sebagai analgetik, obat ini dapat
menduduki reseptor
Kombinasi
Zat ini juga dapat mengikat pada reseptor opioid,
tetapi tidak mengaktivasi kerjanya dengan sempurna
Mekanisme Kerja
Endorfin bekerja dengan jalan menduduki reseptorreseptor nyeri di susunan saraf pusat hingga perasaan
nyeri dapat diblokir.
Khasiat analgetik opioida berdasarkan kemampuannya
menduduki sisa-sisa reseptor nyeri yang belum ditempati
endorfin.
Tetapi bila analgetik tersebut digunakan terus-menerus.
Pembentukan reseptor-reseptor baru distimulasi dan
produksi endorfin di ujung saraf di rintangi. Akibatnya
terjadilah kebiasaan dan ketagihan.
Penggunaan
Farmakologi_RINA YUNIARTI,
S.Farm, Apt