You are on page 1of 2

Tugas Kulit dan Kelamin

(Faiza Rizandy Widiana/201410401011006)


Pengobatan Neuralgia Post Herpetic adalah terapi multimodalitas dimana diperlukan
terapi farmakologik dan non-farmakologik. Keputusan memulai terapi didasarkan kepada derajat
keparahan nyeri, dampak nyeri terhadap fungsi fisik dan psikosial pasien, derajat kecemasan dan
depresi pasien, pertimbangan terhadap efek samping dari analgetik yang digunakan, dosis titrasi
analgetik sampai memberikan efek dan kemudahan dalam penggunaan analgetik dalam
keseharian.1
Amitriptilin adalah obat golongan antidepresan trisiklik yang banyak digunakan sebagai
terapi Neuralgia Post Herpetic. Mekanisme kerja antidepresan trisiklik adalah menghambat
uptake norepinefrin dan serotonin , menghambat kanal kalsium, serta sebagai antagonis NMDA
(N-metyl-D aspartic acid) dimana diketahui bahwa nyeri juga ditransportasikan melalui reseptor
NMDA di susunan syaraf pusat. 1
Selain itu ATS juga bermanfaat bagi pasien NPH karena efek sedatifnya
(antihistaminergik) dan efek ansiolitiknya yang dapat menangani gangguan tidur dan
kecemasan.2
Efek samping dari ATS adalah mulut kering, fatigue, dizziness, sedasi konstipasi, retensi
urin, palpitasi, hipotensi orthostatic, kenaikan berat badan, penglihatan kabur dan pemanjangan
QT interval. Penggunaan obat golongan ini harus berhati-hati pada orang tua dan pasien dengan
riwayat aritmia kordis atau penyakit jantung.3 Dosis awal terapi 10 mg setiap malam (2 jam
sebelum tidur) dengan titrasi ditingkatkan 20 mg setiap 7 hari menjadi 50 mg kemudian menjadi
100 mg dan 150 mg setiap malam.4
Semakin berat nyeri Herpes Zoster akut merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
NPH dan nyeri akut berperan dalam sensitisasi sentral yang akan berlanjut menjadi nyeri kronik.
Belum ada bukti yang kuat terhadap penggunaan ATS, anti konvulsan dan analgetik opioid dalam
mengatasi nyeri pada fase akut Herpes Zoster, namun demikian, pemberian terapi ini tetap
dianjurkan. Bila dengan terapi tersebut masih inadekuat dalam mengontrol nyeri akut, maka
perlu dipertimbangkan anastesi blok syaraf lokal atau regional.5

Daftar Pustaka:
1. Gharibo C, Kim C. Postherpetic Neuralgia : An Overview of the Pathofisiology, Presentation
and Management. Pain Medicine News 2011. 1-7.
2. Christo PJ et al. Post-herpetic Neuralgia in Older Adults. Drugs Aging 2007, 24. 1-19.
3. Philip A, Thakur R. Post Herpetic Neuralgia. J Pall Medd 2011. Volume 14(6).
4. Penatalaksanaan Herpes Zoster di Indonesia. Dalam : Lumintang H et al. Penatalaksanaan
infeksi herpes virus humanus di Indonesia. 2011. Surabaya : Airlangga University Press. Hal
1-13.
5. Status SE, Oxman MN, Schmader KE. Varicella and Herpes Zoster Dalam : Wolff K et al.
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7nd edition. New York : McGraw Hill. 2008.

You might also like