en
eaco
79.065
EVELYN C. PEARCE
re)
eae)
untuk Paramedis
bee
NY
=
si) ate] Cll CNKata Pengantar
Indeks: ......ssssecseee
DAFTAR ISI
Pengantar pada Tubuh Manusia .....
Sedikit tentang Anatomi Permukaan .
Sistema Kerangka — Tulang Tengkorak dan Rangka Dada .
Tulang Belakang dan Gelang Panggul
Kerangka Anggota Atas ...........
Kerangka Anggota Gerak Bawah .
Sendi atau Persambungan pada Kerangka
Otot pada Kerangka
Sistema Peredaran
Darah ..
Pembuluh-Pembuluh Darah Utama
Sistema Saluran Limfe, Limpa dan Sistema Retikulo-Endotelium 161
Klasifikasi Bahan Makanan .
Saluran Pertcernaan dan Pencernaan Makanan
Hati, Kartdung Empedu dan Pankreas .
Sistem Pernapasan
Metabolisma .
Organ Endokrin .
Kulit ...
Sistema Urinari
Organ-Organ Sistema Reproduksi (Pengembangbiakan) .
Susunan Saraf Pusat ..
Sistema Saraf Otonom
Indera Pengecap dan Pi
Pancaindera : Mata dan Penglihatan .
Pancaindera : Telinga dan PendengaranKATA PENGANTAR
Buku karya Evelyn Pearce ini sudah dikenal di kalangan pengajar pada
pendidikan perawat, karena pendekatannya yang menyeluruh. Membica-
rakan anatomi yang sekaligus dengan faal dari bagian yang dibicarakan,
kemudian dilengkapi dengan kepentingan pengetahuan itu dalam praktek
merawat penderita di ruangan.
Tetapi selama ini hanya para pengajar yang dapat memanfaatkan buku
ini, karena hanya yang bahasa Inggris yang tersedia. Itu pun sulit men-
carinya di toko-toko buku Indonesia. Dengan diterjemahkannya buku ini
ke dalam bahasa Indonesia, maka baik para pengajar maupun para pelajar
dapat menikmati manfaatnya. Bagi para pengajar juga akan lebih mudah
karena perluasan kesempatan membaca ini akan mengurangi beban per-
siapan dari fihaknya.
Dalam keadaan di mana buku-buku untuk pendidikan perawat kurang
memadai, buku ini akan banyak membantu. Dan sebenarnya, buku ini ti-
dak hanya dapat dipergunakan oleh para pelajar ilmu perawatan saja. Teta-
pi juga bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran sebagai penambah penge-
tahuan praktis perawatan, dan juga bagi sekolah-sekolah umum sebagai pe-
lengkap pendidikan ilmu hayat dan ilmu kesehatan.
Kekurangan yang terjadi akibat cara penterjemahan dan pengindone-
siaan istilah mudah-mudahan dapat dimaafkan, karena harus kita akui
bahwa memang belum ada keseragaman dalam penggunaan istilah-istilah
kedokteran dalam bahasa Indonesia.
dr. Kartono Mohamad
viiBab 1
PENGANTAR
PADA TUBUH MANUSIA
Anatomi atau ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-
bagiannya satu sama lain. Anatomi regional mempelajari menurut letak
geografis bagian tubuh. Dan setiap region atau daerah, misalnya lengan,
tungkai, kepala, dada, dan seterusnya ternyata terdiri atas sejumlah struk-
tur atau susunan yang umum didapati pada semua region. Struktur itu ialah
tulang, otot, saraf, pembuluh darah dan seterusnya. Dengan dasar pene-
laahan seperti itu maka dijumpai sejumlah sistem jaringan yang berbeda-
beda. Tentang hal itu semuanya dikelompokkan bersama dan diterangkan
dalam Bab Anatomi Sistematik.
Mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak dapat ter-
pisahkan dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan sistem ja-
ringannya, Hal ini membawa kita ke penggunaan istilah anatomi fung-
sionil yang bertalian erat dengan fisiologi atau ilmu faal. Kemudian dike-
tahui bahwa ada struktur-struktur tertentu yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Maka diperkenalkanlah istilah anatomi makroskopik untuk
membedakannya dari anatomi mikroskopik yang memerlukan peng-
gunaan mikroskop. Bertalian erat dengan anatomi ialah histologi atau ilmu
tentang struktur halus dari tubuh dan sitologi, ilmu tentang sel.
Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan nor-
mal. Ilmu ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan tentang semua
makhluk hidup yang tercakup dalam pelajaran biologi. Dan bersamaan
dengan itu juga erat hubungannya dengan tugas ahli sitologi yang mempe-
lajari detail struktur sel, dan ahli biokimia yang berurusan dengan per-
ubahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasad hidup
yang serba kompleks. Juga erat berhubungan dengan ilmu alam, yang
mempelajari reaksi fisik dan gerakan-gerakan yang terjadi di badan
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan. Sel ialah unit atau unsur ter-
kecil dari tubuh dan yang dimiliki oleh semua bagian. Sel disesuaikan
dengan fungsi yang harus dilaksanakan atau dengan jaringan di mana sel
itu berada. Beberapa sel, misalnya yang berada dalam sistem saraf dan
otot, memang sangat khas. Beberapa lainnya seperti yang ada dalam ja-
ringan ikat perkembangannya tidak sesempurna yang di otot atau saraf.Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel, semakin kecil daya tahan-
nya menghadapi kerusakan dan juga paling sukar diperbaiki atau diganti.
Istilah yang digunakan dalam anatomi. Banyak bagian tubuh yang terletak
simetris. Misalnya anggota gerak mata dan telinga, paru-paru dan ginjal.
Akan tetapi juga terdapat banyak asimetri pada susunan tubuh. Limpa ter-
letak di sebelah kanan, pankreas terletak sebagian di kiri dan sebagian di
kanan.
Tubuh manusia dipelajari dalam keadaan berdiri tegak dengan kedua
lengan di sisi terbuka dan telapak tangan menghadap ke depan, kepala te-
gak dan mata tertuju lurus ke depan. Ini disebut posisi anatomi.
Maka letak berbagai bagian tubuh dilukiskan dengan memperbanding-
kannya pada garis-garis dan bidang-bidang khayal (imajiner). Misalnya
bidang medial melalui sumbu tengah tubuh. Sesuatu struktur yang letak-
nya lebih dekat pada bidang median tubuh daripada struktur lain, dikata-
kan medial terhadap yang lain. Misalnya otot pangkal paha yang terletak
di sebelah dalam paha adalah medial terhadap kelompok lainnya yang ber-
ada di sebelah luar, yang disebut lateral. Sesuai dengan itu, maka sisi da-
lam paha disebut aspek medial dan sisi luar discbut aspek lateral.
Istilah interna dan externa digunakan untuk melukiskan jarak relatif se-
buah organ atau struktur terhadap pusat sebuah rongga. Iga-iga misalnya
mempunyai permukaan interna, yaitu yang menghadap ke dalam rongga
dada dan permukaan externa yang ke sebelah luar. Arteri karotis interna
(lihat gambar 126) terletak di dalam rongka tengkorak dan yang externa
terletak di sebelah luar.
Istilah superfisial (di permukaan) dan profunda (dalam) digunakan un-
tuk menunjukkan jarak relatif dari permukaan tubuh. Dan istilah superior
dan inferior menunjukkan letak relatif tinggi atau rendah, khususnya da-
lam perbandingan dengan badan, seperti permukaan superior dan inferior
dari klavikula (tulang selangka).
Istilah anterior dan posterior merupakan sinonim dari ventral dan dor-
sal. Istilah-istilah ini hanya digunakan untuk orang dalam keadaan berdiri
tegak atau “posisi anatomi”. Misalnya arteri tibialis anterior dan posterior
terletak di depan dan di belakang tungkai bawah. Dalam melukiskan per-
mukaan telapak tangan digunakan istilah palmar dan dorsal, bukan ante-
rior dan posterior. Dan dalam melukiskan permukaan telapak kaki dipa-
kai istilah plantar dan dorsal.
Istilah proximal dan distal dipakai untuk menunjukkan dekat jauhnya,
atau jarak dari sebuah titik tertentu. Misalnya falanx proximal lebih dekat
kepada pergelangan tangan daripada yang distal, yang letaknya terjauh.
Bila tiga struktur terletak dalam satu garis yang berjalan mulai dari bidangmedian tubuh ke samping luar, maka ini dilukiskan sebagai letak me-
dialis, intermedialis dan lateralis. Contoh dari ini dapat dilihat dalam
urutan ketiga tulang kuneiformis dari telapak kaki (lihat halaman 85). Se-
suai dengan ini maka bila tiga struktur terletak dalam sebuah garis yang
berjalan dari depan ke belakang (anterior ke posterior) atau dari atas ke
bawah (superior ke inferior), hal ini dilukiskan sebagai anterior, medialis
dan posterior, sebagaimana terjadi dengan letak ketiga fossae dari tengko-
tak (likat gambar 38). Dan superior, medialis dan inferior seperti yang
terjadi pada letak urutan sendi-sendi radio-ulnaris (Jihat gambar 87).
BERBAGAI SISTEM DALAM TUBUH
Anatomi sistematik atau pembagian tubuh dalam sistema-sistema di-
susun (a) sesuai dengan fungsinya dan (b) di bawah istilah yang dipakai un-
tuk menunjukkan ilmu yang mempelajari bagian-bagian tertentu.
Osteologi ialah ilmu pengetahuan tentang tulang
Arthrologi ialah ilmu pengetahuan tentang sendi
Miologi ialah ilmu pengetahuan tentang otot
Splankhologi ialah ilmu pengetahuan tentang organ atau vi-
sera (alat dalam)
Neurologi ialah ilmu pengetahuan tentang saraf dan struk-
tur saraf
Bila dikelompokkan menurut fungsi, maka susunan umumnya ialah se-
perti berikut.
Sistema Lokomotorik. Ini mencakup bagian-bagian yang bersangkutan
dengan gerak tubuh. Sistema kerangka mencakup tulang-tulang, tulang
rawan dan membran tertentu. Sistema artikulatorik yang berkenaan
dengan sendi, dan sistema otot-otot yang mencakup otot, fasia dan tendon
(lihat Bab 3 sampai 8).
Sistema pembuluh darah mencakup sistem sirkulasi dan sistem aliran lim-
fe. Darah merupakan sistem transpor yang utama. Darah dipompa mengi-
tari tubuh oleh jantung, oksigen dibawa dari paru-paru dan karbon dioksida
dikumpulkan dari jaringan. Makanan disalurkan melalui hati dan kemu-
dian masuk sirkulasi umum., Produk yang tidak diperlukan disalurkan ke
ginjal.
Sistema pencernaan terdiri atas saluran pencernaan beserta kelenjar dan or-
gan daripadanya. Makanan dipecahkan oleh enzim dalam saluran pen-
cernaan dan diangkut oleh darah ke hati dan akhirnya ke jaringan.Sistema pernapasan terdiri atas saluran dan organ yang berhubungan
dengan pernapasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukkan ke darah,
kemudian diangkut ke jaringan. Produk yang tidak perlu, karbon dioksida
(CO,), diangkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dina-
paskan ke luar ke udara.
Kelenjar buntu dikelompokkan bersama karena sekresi yang dihasilkan
disalurkan langsung ke darah atau organ pemakai. Adakalanya limpa
dimasukkan dalam kelompok ini, sebab ia juga tidak mempunyai saluran,
Meskipun setahu kita kelenjar ini tidak menghasilkan sekresi. la ber-
kenaan dengan pembentukan sel darah merah dan diuraikan dalam Bab 10.
Sistema urogenital mencakup organ sistem urinari dan sistem repro-
duksi. Hasil buangan dari tubuh, kecuali karbon dioksida, diekskresikan
oleh ginjal.
Sistema saraf terdiri atas susunan saraf pusat, yang mencakup otak dan
sumsum tulang belakang; sistem saraf periferi atau susunan saraf tepi ter-
diri atas urat-urat saraf yang berasal dari otak dan sumsum belakang, dan
sistem saraf otonom. Sistem pusat dan periferi sering dikelompokkan ber-
sama dan dilukiskan sebagai sistema saraf serebrospinal. Sistem saraf
otonom mencakup saraf simpatik dan parasimpatik.
Pancaindera mencakup perasaan, penciuman, penglihatan dan pendengar-
an dan juga fungsi raba dari kulit. Melalui organ-organ ini individu dapat
berjaga-jaga terhadap kekuatan luar dan dengan demikian mampu melin-
dungi dirinya sendiri. Seekor anak ayam yang sadar akan bunyi lalu lintas
akan lari atau terbang mencari selamat.
Sistema ekskretorik ialah istilah yang adakalanya dipakai untuk melu-
kiskan secara kolektif organ yang berkenaan dengan ekskresi dari produk
buangan berasal dari tubuh, Dalam organ-organ ini masuk sistem urinari
(lihat atas), paru-paru dalam fungsinya mengurangi karbon dioksida, dan
Rolon yang mengekskresikan ke dalam tinja bahan tertentu yang tidak da-
pat larut
CAIRAN TUBUH
Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang diperlukan untuk kesehatan
sel disebut cairan tubuh, dan cairan ini sebagian berada di dalam dan se-
bagian di luar sel.
Cairan intraseluler merupakam 50 persen dari berat tubuh letaknya di
dalam sel dan mengandung elektrolit serta kalium dan fosfat dan bahan
makanan seperti glukose dan asam amino. Kerja enzim dalam sel adalah
4aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Dehidrasi, atau berkurangnya cairan tubuh, ada dua macam. pertama kekurangan air se-
perti yang terjadi pada pelaut yang terdampar akibat kapalnya pecah. Dehidrasi jenis ini akan
menyebabkan rasa haus, demam, dan gangguan mental, Kedua, dehidrasi yang sering terjadi
pada bayi dan penderita-penderita yang tidak berdaya, misalnya orang tua atau yang tidak sa-
dar, yang tidak mendapatkan cairan dalam jumlah yang mencukupi, Dalam hal ini yang pen-
ting adalah kekurangan zat garam (natrium), Dehidrasi jenis kedua ini biasanya disebabkan
oleh kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar, misalnya karena muntah-muntah atau men-
ceret-menceret, Kulit penderita akan mengerut, tekanan darah menurun, dan otot-ototnya me-
lemah. Dalam hal ini rasa haus tidak timbul.
Pada keadaan shok, denyut nadi sangat cepat, kulit lembab, volume darah yang beredar me-
nyusut dan tekanan darah sangat rendah, Penyebab shok yang tersering ialah perdarahan dan
kekurangan zat garam
Zat garam (natrium) menyusut schabis banyak berkeringat. Keadaan ini tidak dapat di-
perbaiki hanya dengan minum air saja. Bila tidak segera diperbaiki, keadaan ini akan menye-
babkan kejang otot, kehilangan tenaga, letih dan pingsan. Ini terjadi misalnya pada orang
yang pergi dari daerah dingin ke daerah yang panas, dan pada mereka yang bekerja di udara
yang sangat panas. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan memberikan minum larutan encer
NaC} atau makan tablet garam, sampai tubuhnya dapat menycsuaikan diri dengan sckitar.
Kelebihan natrium terjadi pada kegagalan ginjal, dan juga bila terlalu banyak larutan
NaCl yang diberikan melalui infus intravenus.
Kalium merupakan elektrolit penting yang lain, Kekurangan kalium terjadi pada beberapa
keadaan, misalnya muntah-muntah, kehilangan cairan karena ileostomi dan setelah men-
dapat obat diuretika (pemercepat kencing), kecuali bila disertai pemberian kalium:
Keracunan air dapat terjadi pada penderita yang terlalu banyak mendapat air tanpa pem-
berian natrium, misainya hanya glukosa dan air, sedangkan penderita tersebut tidak mampu
membuang kelebihan air tersebut. Kadar Natrium dalam darah akan sangat menyusut (sering
dikacaukan dengan keadaan kurang natrium), dan penderita menjadi kacau dan kejang-
kejang.
Daftar keseimbangan ¢: Pentingnya catatan-catatan di atas merupakan prinsip utama
yang mendasari pencatatan jumlah cairan yang masuk dan keluar pada seorang pasien bila di-
perlukan, Karena catatan tentang hal itu tidak hanya menentukan keadaan kesehatan pasien,
tetapi dapat pula menentukan hidup-matinya.
Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang ma-
suk dalam bentuk minuman maupun makanan (lihat halaman 170) dan dalam bentuk pem-
berian cairan lainnya, Sama pentingnya dengan pengukuran jumlah cairan yang keluar, te
masuk pendarahan, cairan yang dihisap keluar dari lambung dan bronkhus, muntah dan di-
arhea, cairan uang terubah akibat kolostomi dan ileostomi, cairan yang keluar melalui luka,
misalnya luka bakar dan pada kecelakaan serta pembedahan.
UDEMA
Udema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan, akibat adanya gangguan keseim-
bangan seperti telah diuraikan di atas. Udema dapat terjadi oleh:
1. Adanya tekanan hidrostatik yang sangat tinggi pada pembuluh-pembuluh kapiler, seperti
misalnya bila aliran darah vena tersumbat
2. Tekanan osmotik terlalu rendah karena kadar protein plasma, terutama albumin, sangat
rendah
3. Sumbatan pada aliran limfe.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Epitel silinder dibentuk oleh satu lapis sel dan
melapisi saluran dari sebagian besar kelenjar,
hampir seluruh saluran pencernaan yang di-
selingi sel bentuk cangkir di antaranya dan juga
melapisi beberapa bagian dari saluran uro-
genital.
Gambar 4 memperlihatkan sel silinder dari
usus yang sedikit bergaris-garis pada tepi luar-
nya, Dalam beberapa keadaan yaitu kalau me-
lapisi alveoli kelenjar, sel epitel silinder itu agak
pendek dan tampak seperti kubus maka dinama-
kan sel kubus (lihat gambar 8).
Epitel berambut dijumpai pada saluran per-
napasan serta cabang-cabangnya seperti pada si-
nus frontalis dan sinus maxilaris. Juga melapisi
saluran telur dan sebagian dari uterus dan ven-
trikel otak.
epitelium gepeng.
a8
Gb. 4 — Sel epitelium silinder
dari usus.
Sel berambut bentuknya seperti sel silinder tetapi mempunyai tambahan
juluran halus seperti bulu yang melekat pada tepi luarnya, Juluran ini di-
sebut Silia.
Semua silia ini bergetar terus-menerus miring sedikit ke arah pintu ke-
luar. Gerakan ini mirip dengan ayunan batang padi yang ditiup angin. Da-
lam saluran pernapasan gerakan tetap ini menghindarkan debu, lendir dan
sebagainya masuk ke paru-paru, sedangkan dalam saluran telur gerakan ini
mengantarkan sel telur masuk rahim.
Sel Cangkir (Sel Goblet) adalah sel yang
mengeluarkan mukus (lendir) dan terletak di
dinding kelenjar beserta salurannya, yang di-
1 lapisi sel silinder, baik sel yang polos atau
A yang berambut. Sel cangkir mengeluarkan
Raa lendir yang diperas ke arah permukaan. Sel
ini bekerja sebagai kelenjar yang mengeluar-
~ kan lendir dan paling banyak terdapat di
Gb..5 — Sel epi- mana mukus dalam jumlah besar menutupi
telium silinder permukaan. Seperti misalnya dalam lam-
berduri.
Memperlihatkan
taju-taju seperti
bulu.
bung, kolon dan trakhea.
Epitel majemuk terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk
lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit.
ilEpitel berlapis juga me-
nyelaputi mulut, farinx, uso-
fagus, bagian bawah uretra,
anus dan vagina, dan juga
menutupi permukaan_ kor-
nea. Pada daerah-daerah ini
tidak terbentuk lapisan tan-
duk, Lapisan dekat permu-
kaan kulit_ membentuk [a-
pisan tanduk. Sel ini ge-
peng menyerupai sisik. La-
pisan sel yang terletak pa-
ling dalam berbentuk silin-
der. Ini merupakan lapisan
germinatif (bertunas) dan
di sini sel memperbanyak di-
ri dengan karyokinesis,
mendorong yang atas ke
arah permukaan sampai
yang paling luar dilepas-
kan.
Daerah tanduk
Granulosum
(berbutir-butir)
Korneum
Lusidum
Sel berduri ' Sel dasar
Lapisan dasar
Akuleatum
ne)
Daerah perkembangbiakan
Gb. 6 — Pandangan mikroskop
dari kulit ari
Epitel majemuk berlapis
Sel yang terletak di lapisan basal (dasar) dan lapisan tanduk disebut po-
liedris, seperti berduri atau berbulu. Sel itu bersambung satu dengan yang
lain dengan tendril halus yang menyebabkan tampak seperti berduri bila di-
lihat di bawah mikroskop (lihat juga Bab 19).
Epitel peralihan ialah epitel majemuk berlapis, terdiri atas tiga lapis sel.
Ja melapisi kandung kencing, pelvis ginjal, ureter dan bagian atas dari ure-
tra.
Gb. 7 — Epitel peralihan dari kan-
dung empedu
Lapisan yang paling dalam pada epi-
tel peralihan terdiri atas sel silinder de-
ngan ujung bulat sehingga berbentuk
seperti buah pir (atau buah terong) yang
tersusun rapi. Oleh karena sel dari la-
pisan lebih dalam melipatgandakan diri
dengan pembelahan, maka lapisan sel
pada permukaan dilepaskan. Sel pada
lapisan permukaan di dalam epitel per-
alihan tidak begitu mirip sisik diban-
dingkan dengan sel pada epitel berlapis.
Silakan dibandingkan gambar 6 dan 7
untuk lebih jelasnya.
12Fungsi jaringan epitel. Fungsi jaringan epitel yang menutupi tubuh, yaitu
kulit, dan yang.melapisi rongga yang berhubungan dengan permukaan luar
terutama adalah protektif atau melindungi. Jaringan epitel itu menghin-
darkan kerusakan jaringan di bawahnya, menghindarkan hilangnya cairan
dari lapisan ini dan juga menghindarkan masuknya cairan ke dalam struk-
tur yang ditutupi kulit. Mikroorganisme tidak dapat menembus kulit sehat,
tetapi mereka dapat lewat kulit yang terluka.
Fungsi pengeluaran sekret. Keba-
nyakan kelenjar dan duktusnya terdiri
atas epitel silinder. Sering kali epitel
yang meliputi kelenjar dan salurannya
itu bergabung dengan permukaan, di
tempat kelenjar itu berada. Kelenjar tu-
bular (bentuk tabung) sederhana dan
kelenjar bentuk kantong sebenarnya
hanya lapisan luar yang terlipat ke da-
lam sebagaimana tampak pada kelen-
jar tubular sederhana pada usus seperti
nampak dalam gambar 9, Bila lekukan
ini bersambung maka strukturnya men-
jadi lebih rumit, seperti terjadi pada
pembentukan kelenjar tubular ma-
Pembuluh darah
Gelembung berisi koloid
Gb. 8 — Pandangan mikroskopik dari
jemuk pada ginjal dan kelenjar-tandan struktur kelenjar tiroid.
atau bentuk kantong majemuk, seperti Gelembung-gelembung dibatasi_ oleh sel
pada kelenjar ludah dan pankreas. epitel kubik (silinder).
Kelenjar endokrin juga terdiri atas sel epitel, yang dapat mengelompok
menjadi satu massa atau melapisi rongga gelembung, seperti yang terjadi
pada kelenjar tiroid. Gelembung-gelembung tiroid itu dilapisi oleh epitel si-
linder berbentuk kubus. Sel-sel ini mengeluarkan sekret berupa koloid,
tetapi tidak ada saluran keluar dari kelenjar itu, maka sekretnya langsung
ke aliran darah atau melalui aliran limfe.
Kelenjar. Kelenjar adalah organ sekretorik yang terdapat sebagai organ
terpisah seperti hati, pankreas dan limpa; tetapi juga dapat berupa ha-
nya satu lapis sel seperti kelenjar tubular sederhana pada saluran pen-
cernaan, rongga tubuh, dan sebagainya. (lihat gambar 9). Semua kelenjar
mendapat aliran darah dalam jumlah yang cukup besar. Fungsinya yang
khusus ialah memisahkan bahan-bahan tertentu dari aliran darah, yang
kemudian diolah menjadi getah atau sekret yang penting. Berbagai ragam
kelenjar terdapat dalam tubuh dengan fungsi masing-masing berbeda, se-
hingga sulit untuk membuat suatu uraian kolektif atau membuat klasifi-
kasi.
Klasifikasi diusahakan seperti berikut:
13aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.berapa tempat sifatnya berbeda-beda. Dalam saluran pencernaan mem-
bran ini terdiri atas sel epitel silinder yang tersusun rapat. Beberapa dari-
padanya menggembung karena penuh berisi lendir, maka itu disebut sel
goblet (cangkir). Sel itu makin lama makin bengkak dan akhirnya pecah
dan mengeluarkan sekretnya pada permukaan (lihat gambar 9).
Mukus (lendir) adalah sekret dari membran itu dan terdiri atas air,
garam dan sejenis protein, yaitu musin, yang memberi sifat lengket pada
sekret itu.
Membran sinovial melapisi lekuk sendi-sendi. Membran ini terdiri atas
jaringan ikat yang halus dengan lapisan sel endotel gepeng pada permukaan.
Sekret dari membran sinovial kental dan licin seperti isi telur mentah.
Membran serus (selaput serosa) dijumpai dalam dada dan abdomen me-
nutupi organ-organ yang ada di dalamnya dan melapisi rongga itu.
Pleura membungkus paru-paru dan melapisi torax.
Perikardium membungkus jantung dengan dua lapisan.
Peritoneum membungkus organ-organ abdominal dan melapisi ab-
domen. (Jenis berbagai membran tersebut di atas diuraikan dalam bab
mengenai berbagai organ ini).
Ciri-ciri yang pada umumnya terdapat pada ketiga membran serus itu ia-
lah bahwa masing-masing mempunyai lapisan rangkap dua dan di sana-sini
dapat dijumpai cekungan yang menampung cairan yang disekretkan oleh
membran. Cairan serus ini sangat mirip dengan serum darah atau limfe
Bertugas meminyaki dan selain itu juga mengandung bahan pelindung, me-
nyingkirkan produk yang berbahaya serta mengirimkannya ke sistem
aliran limfe untuk dihancurkan.
JARINGAN OTOT — JARINGAN SAFAF — JARINGAN IKAT
Otot. Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu ber-
kontraksi. Dan dengan jalan demikian maka gerakan terlaksana. Otot ter-
diri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel dari
jaringan lain. Semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh
sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil.
Ada tiga jenis otot:
Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka atau otot sadar). Setiap serabut
otot itu bergaris melintang oleh adanya gambaran selang-seling antara war-
na muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah mio-fibril dan di-
selubungi membran halus — yaitu sarkolemna (selaput otot). Sejumlah se-
rabut berkumpul untuk membentuk berkas. Banyak berkas-berkas itu yang
diikat menjadi satu oleh jaringan ikat untuk membentuk otot besar dan otot
kecil. Bila otot berkontraksi maka menjadi pendek, dan setiap serabut turut
bergerak dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika
dirangsang oleh rangsang saraf.
15Gb. 10 — Gambaran mikroskopis dari se- Gb. 11 — Gambaran mikroskopik dari
rabut otot kerangka bergaris jaringan otot tak bergaris
Sampingnya: diagram dari dua serabut Di sampingnya: Serabut otot polos
otot memperlihatkan kedudukan nukleus. memperlihatkan nukleus dan bentuk
serabut.
Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat
berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di
tubuh kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otonomik (tak sa-
dar). Dengan perkecualian otot jantung (lihat bawah) jenis ini berupa sel
otot panjang berbentuk kumparan yang masih tampak sebagai sel (lihat
gambar 11).
Otot tak sadar ditemukan pada dinding pembuluh darah dan pembuluh
limfe, pada dinding saluran pencernaan dan visera (alat dalam) yang
berongga, trakhea, dan bronkhi, pada iris dan musculus ciliaris mata, dan
pada otot tak sadar dalam kulit.
Otot sfinkter terdiri atas lingkaran serabut otot yang: mengelilingi lu-
bang masuk atau lubang keluar sebuah saluran atau mulut saluran yang
akan menutup erat bila berkontraksi. Contohnya termasuk sfinkter jantung
dan sfinkter piloris pada mulut lambung. Seterusnya ada sfinkter atau ka-
tub antara ileus dan kolon, sfinkter bagian dalam dan bagian luar dari anus
dan uretra.
Otot jantung ditemukan hanya pada jantung. Otot ini bergaris seperti
pada otot sadar. Perbedaannya ialah bahwa scrabutnya bercabang dan
mengadakan anastomose (bersambungan satu sama lain, tersusun me-
manjang seperti pada otot bergaris, berciri merah khas dan tak dapat di-
kendalikan oleh kemauan).
Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontrak-
si otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan
saraf. Cara kerja semacam ini disebut miogenik yang membedakannya
16aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Energi pada kontraksi otot didapati dari perubahan adenosine trifosfat
(ATP) menjadi adenosine difosfat (ADP). Kemudian ADP segera berubah
kembali menjadi ATP oleh tenaga yang tersedia dari pemecahan glikogen.
Dengan adanya tambahan persediaan oksigen maka pemecahan ini ber-
langsung aerobik dan menghasilkan karbon dioksida dan air. Jika tidak ter-
sedia cukup oksigen maka glikogen hanya dipecahkan menjadi asam laktat
(glikogen anaerobik) dan kadar asam laktat dalam darah bertambah. Ini
kejadian yang biasa pada atlit-atlit. Tetapi pada penderita yang jantung
atau aliran darahnya tidak sanggup mengantarkan darah dalam jumlah
memadai kepada otot-otot yang sedang bekerja, hal ini terlalu cepat terjadi.
Jaringan saraf. Jaringan saraf terdiri atas tiga unsur, (a) unsur berwarna
abu-abu, yang membentuk sel saraf, (b) unsur putih, serabut saraf dan (c)
neuroglia, sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem saraf
dan yang menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut saraf. Setiap
sel saraf dengan prosesusnya (juluran) disebut neuron.
Sel saraf terdiri atas protoplasma yang berbulir khusus dengan nukleus
besar dan dinding sel seperti pada sel lainnya. Berbagai juluran timbul dari
sel saraf, juluran ini mengantarkan rangsangan saraf kepada dan dari sel
saraf, (Untuk keterangan lebih lanjut tentang sel saraf lihat Bab 22 dan 23).
Jaringan ikat. Jaringan ikat melengkapi kerangka badan. Terdapat bebera-
pa jenis jaringan ikat.
Jaringan areolar. Ini terdiri atas jaringan yang tidak terjalin erat dan
yang tersebar luas pada seluruh tubuh. Letaknya langsung di bawah per-
mukaan kulit mukosa dan membentuk jaringan subkutan dan submukosa.
Jaringan ini juga membentuk sarung fasia. Sarung fasia ini mendukung,
mengikat serta menyambung otot, saraf, pembuluh darah dan organ lain.
Jaringan areolar terdiri atas suatu matriks (bahan) yang terbuat dari zat
interseluler dan yang memuat sel-sel jaringan ikat. Ke dalam jaringan
areolar ini terjalin berkas-berkas serabut putih halus yang terbentuk dari
benang-benang ikal (berombak) dan tersebar di seluruh matriks dalam
segala jurusan dan tersusun sedemikian sehingga membentuk suatu jalin-
an, Serabut-serabut ini terdiri atas kolagen, yaitu bahan sejenis gelatin, dan
disatukan oleh musin.
Serabut elastik tampak berwarna kuning dan terdiri atas elastin, juga
merupakan bagian dari struktur ini. Serabut-serabut elastik halus dan keli-
hatan kuat dan lurus.
Ruang antarjaringan tempat menampung limfe adalah besar dan dari
limfe itulah sebagian besar makanan untuk jaringan areolar diambil.
Ruangan limfe itu bersambung satu dengan lain dan di sinilah, di dalam
ruang-ruang ini banyak dibuat zat-zat imum (pengebal) yang melindungi
tubuh terhadap penyakit.
18Jaringan limfoid retiformik (retiku-
ler) atau jaringan adenoid mirip de-
ngan jaringan areolar. Tetapi ada seje-
nis sel tertentu, yaitu limfosit, didapati
dalam jumlah sangat besar dan mem-
bentuk massa terbesar dari jaringan ini.
Limfosit-limfosit ini disatukan oleh
serabut halus jaringan ikat yang di-
sebut serabut retikuler. Serabut-sera-
but ini nampak seperti serabut kolagen
Gb. 13 — Jaringan areol
A, Sel jaringan ikat, yang belum matang.
B. Serabut putih
C. Serabut elastik
Jaringan mukoid dijumpai pada tali umbulikus (tali pusar) pada waktu
lahir, yaitu di dalam zat “jelly” dari Wharton. Jaringan ini dijumpai pada
orang dewasa dalam cairan vitreus pada mata.
Jaringan adiposa. Jaringan adiposa atau jaringan lemak ditimbun di se-
bagian besar bagian tubuh. Dihubungkan dengan jaringan areolar dengan
cara penyebaran sel-sel lemak yang khusus disediakan untuk menampung
zat lemak, jaringan ini dapat dijumpai dalam semua jaringan subkutaneus,
kecuali di kelopak mata, penis dan di dalam rongga tengkorak.
Fungsi. Untuk mendukung dan mempertahankan kedudukan organ da-
lam tubuh. Misalnya ginjal terbenam sama sekali dalam lemak. Untuk
membentuk lapisan pelindung bagi tubuh. Sebagai tempat penyimpanan air
dan lemak, yang bila diperlukan dapat diserap kembali, dan menyediakan
sumber panas dan energi untuk keperluan tubuh melalui proses pem-
bakaran dalam jaringan sewaktu metabolisma.
daringan elastik. Bentuk jaringan ikat ini mengandung serabut elastik
dalam jumlah yang besar. Jaringan ini dijumpai dalam dinding arteri dan
pipa udara saluran pernapasan dan membantu supaya pembuluh dan sa-
luran ini tetap terbuka. Juga terdapat dalam ligamen (tali sendi) tertentu,
seperti pada ligamentum subflava dari tulang belakang yang karena sifat
elastik dan dapat diregangkan itu, sangat membantu kerja otot untuk mem-
pertahankan posisi tertentu, seperti mempertahankan kedudukan tegak
rangkaian tulang belakang.
Jaringan fibrus sering disebut jaringan fibrus putih sebab terutama ter-
bentuk dari serabut kolagen putih yang tersusun dalam alur yang tegas.
Susunan ini memberi kekuatan yang besar, dan jaringan fibrus memang di-
jumpai di tempat yang memerlukan pertahanan.
Di antara berkas-berkas serabut putih itu terletak beberapa jaringan
areolar yang memuat serabut-serabut saraf, aliran limfe dan pembuluh
darah yang melayani daerah ini.
Jaringan fibrus adalah ulet dan kuat. Membentuk ligamen, kecuali liga-
men yang elastik dan tendon. Duramater yang melapisi tengkorak dan sa-
19luran tempat serabut saraf lewat. periosteum yang menutupi tulang-tulang,
lapisan terkuat dari fasia yang memisahkan berkas-berkas otot, lapisan fi-
brus dari perikardium, dan selubung sklera dari mata, adalah contoh-con-
toh jaringan fibrus.
Tulang rawan (kartilago) terbuat dari bahan yang padat, bening dan putih
kebiru-biruan. Sangat kuat tetapi kurang dibandingkan dengan tulang. Di-
jumpai terutama pada sendi dan di antara dua tulang. Mula-mula tulang
embrio adalah tulang rawan. Kemudian hanya pusat-pusat yang masih
tumbuh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Dan bila umur
dewasa_terca maka tulang rawan hanya dijumpai sebagai penutup
ujung-ujung tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah teta-
pi diselubungi membran, yaitu perikhondrium, tempat tulang rawan men-
dapatkan darah.
Ada tiga jenis utama tulang rawaa yang memperlihatkan ciri-cirinya
yang khas, yaitu ulet, lentur dan kokoh,
Tulang rawan hialin terdiri atas serabut kolagen yang terbenam dalam
bahan dasar yang bening seperti kaca dan ulet. Kuat dan elastik dan di-
jumpai menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga pada
tulang rawan iga, pada hidung, larynx, trakhea dan pada bronkhus supaya
tetap terbuka. Juga membentuk tulang rawan sementara yang kemudian
akan dibentuk menjadi tulang. Pada embrio dan janin yang sedang tumbuh
bertugas sebagai penyangga sementara untuk mendukung jaringan lainnya
sampai terbentuk tulang yang menggantikannya. Sel tulang rawan hialin
pada dasarnya disusun dalam kelompok-kelompok kecil di dalam matriks
yang kuat.
Tulang rawan fibrosa terbentuk oleh berkas-berkas serabut dengan sel
tulang rawan tersusun di antara -berkas serabut itu dan dijumpai di tempat
yang memerlukan kekuatan besar. Tulang rawan fibrosa memperdalam
rongga dari cawan-cawan tulang seperti asetabulum (cawan) dari tulang
koxa (tulang panggul), dan rongga glenoid dari skapula. Tulang rawan fi-
brosa juga membentuk tulang rawan interartikuler, seperti pada tulang
rawan semilunar pada lutut, dan tulang rawan penghubung seperti pada dis-
kus intervertebralis dari tulang belakang dan bantalan tulang rawan pada
simfisis pubis.
Tulang rawan elastik sering disebut tulang rawan elastik kuning sebab
mengandung sejumlah besar serabut elastik berwarna kuning. Terdapat
pada daun telinga, epiglotis dan tabung Eustakhius (faringotimpanik). Bila
ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan cepat kembali ke bentuknya
semula.
Struktur tulang dan pertumbuhannya. Tulang adalah jaringan yang paling
keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh. Terdiri atas hampir 50
persen air, Bagian padat selebihnya terdiri atas berbagai bahan mineral,
20terutama garam kalsium 67 persen, dan bahan seluler 33 persen. Struktur
tulang yang dapat dilihat dengan mata telanjang ialah struktur kasar, dan
dengan pertolongan mikroskop dapat diperiksa struktur halusnya.
Tulang terdiri atas dua jenis jaringan: jaringan kompak (padat) dan
jaringan seperti spon.
Jaringan kompak tulang keras dan padat. Dijumpai dalam tulang pipih
dan tulang pipa dan sebagai lapisan tipis penutup semua tulang.
Gb. 14 — Hialin, tulang rawan per- Gb. 15 — Tulang rawan fibrosa seper-
sendian memperlihatkan sel-sel_yang ti pada cakram intervertebral, mem-
berada dalam matriks homogen perlihatkan sel-sel berderet antara
berkas-berkas serabut.
daringan tulang berbentuk jala mempunyai struktur seperti spon. Di-
jumpai terutama pada ujung tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai
lapisan tengah antara dua lapisan kompak pada tulang pipih seperti pada
skapula, kranium, sternum dan iga-iga.
Struktur kasar tulang pipa. Tulang pipa, seperti tulang anggota badan,
memiliki kedua varietas jaringan tulang. Bila digergaji secara longitudinal
(memanjang) maka dapat dilihat ada jaringan kompak dan jaringan bentuk
jala. Tulang pipa dapat dibagi dalam batang atau bagian tengahnya dan ke-
dua ujungnya. Bila batangnya dipotong melintang maka akan tampak ja-
ringan tulang padat dan sebuah rongga di tengahnya kanalis (saluran)
medularis, berisi sumsum tulang yang berwarna kuning. Bila ujung tulang
pipa yang dipotong, maka ruangan dalam jaringan Kanselus tampak berisi
sumsum tulang yang merah. Dalam sumsum kuning terbanyak terdapat sel
lemak dalam sumsum merah terdapat sangat banyak sel darah merah.
Sumsum tulang yang merah ialah tempat terbentuknya baik sel darah
merah maupun sel darah putih.
Struktur halus. Irisan transversal (melintang) dalam lapis tulang yang
padat (gambar 16) memperlihatkan lukisan indah berupa lingkaran-ling-
21aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.ma Haversi terdiri atas
lamela-lamela dengan
suluran Haversi
tulang di antara saluran haversi
Gb. 17 — Gambaran mikroskopik dari irisan memanjang tulang memperlihatkan sistema Ha-
versi terdiri atas lamela dan kanal, juga penyusunan jaringan interstisiil dari struktur tulang di
antara sistema Haversi
Periosteum ialah membran vaskular fibrus yang melapisi tulang. Pem-
buluh darah sangat banyak dijumpai di dalamnya dan membran itu mele-
kat erat pada tulang. Pembuluh darah yang berasal dari periosteum ber-
cabang-cabang ke dalam tulang. Pada tulang yang sedang tumbuh ter-
dapat lapisan sel pembentuk tulang di antara periosteum dan tulang dan
dari perlipatgandaan sel tadi pertumbuhan melingkar dari tulang dapat ter-
jadi.
Sebagai tambahan kepada darah yang berasal dari periosteum, tulang
pipa juga diantari darah oleh arteri nutritif khusus, yang menembus se-
cara oblik (menyerong) di tempat yang terlindung dalam hal tulang
lengan pembuluh itu mengarah ke jurusan siku, dan pada estremitas bawah
mengarah ke jurusan menjauh dari lutut. Lubang tempat pembuluh itu me-
nembus terlihat dengan jelas pada tulang pipa.
Perkembangan dan pertumbuhan tulang. Tulang berkembang dari tulang
rawan maupun dari membran yang tersusun dari serabut jaringan ikat. Tu-
lang pipih berkembang menjadi tulang dari membran, dan karena itu di-
namai tulang membran. Sedangkan tulang pipa berkembang dari tulang
rawan, maka itu disebut tulang kartilago.
Pembentukan tulang dari membran. Membran jaringan ikat yang
menjadi asal tulang pipih, misalnya tulang tengkorak, mendapat perse-
diaan darah yang sangat berlimpah. Osifikasi atau pembentukan tulang
23mulai dari pusat-pusat tertentu dan berlangsung dengan cara perlipat-
gandaan sel dalam membran sampai terbentuk sebuah jalinan halus dari tu-
lang. Dengan demikian terbentuk tulang pipih yang terdiri atas dua lapisan
jaringan tulang yang padat dan keras berlapis periosteum yang terpisah
satu dengan lainnya oleh sebuah lapisan tulang interstisiil yang mirip ja-
ringan tulang kansellus (bentuk jala).
Pembentukan tulang dari membran. Membran jaringan ikat yang
menjadi asal tulang pipih, misalnya tulang tengkorak, mendapat perse-
diaan darah yang sangat berlimpah. Osifikasi atau pembentukan tulang
mulai dari pusat-pusat tertentu dan berlangsung dengan cara perlipat-
gandaan sel dalam membran sampai terbentuk sebuah jalinan halus dari tu-
lang. Dengan demikian terbentuk tulang pipih yang terdiri atas dua lapisan
jaringan tulang yang padat dan keras berlapis periosteum yang terpisah
satu dengan lainnya oleh sebuah lapisan tulang interstisiil yang mirip
jaringan tulang kansellus (bentuk jala).
Pembentukan tulang dari tulang rawan (osifikasi tulang rawan). Se-
waktu embrio berkembang semua tulang pipa pada mulanya berupa
batang-batang tulang rawan yang diselubungi oleh perikhondrium (mem-
bran yang menutupi tulang rawan). Sebuah pusat osifikasi pertama yang di-
sebut diafisis tampak di tengah jaringan yang kelak akan menjadi tulang-
tulang pipa itu. Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel tulang ber-
kembang. Perikhondrium menjadi periosteum dan dari sini sel tulang di-
tempatkan sedemikian sehingga tulang dapat tumbuh, baik sirkumferens
(melingkar) maupun memanjang. Karena fungsi periosteum itulah maka
ahli bedah sangat berhati-hati bila mengoperasi tulang ia akan mengem-
balikan periosteum ke kedudukan semula, sebab dari sinilah pembentukan
tulang baru berasal. Kini tulang yang sedang tumbuh itu terdiri atas batang
(diafisis), dan dua ujung (epifisis).
Kemudian dalam proses perkembangan selan-
jutnya timbul sebuah pusat osifikasi kedua di se-
tiap ujung atau epifisisnya. Dan selanjutnya osi-
fikasi bermula dari sini dan meluas ke arah batang
dan sekaligus juga ke arah ujung setiap epifisis.
Ujung tulang tetap tertutup oleh tulang rawan hia-
lin, yang menjadi tulang rawan sendi. Di antara
batang (diafisis) dan setiap ujung (epifisis) tetap Gb 18 — Kedudukan tu-
ada selapis tulang rawan. Lapisan ini disebut tu- lang rawan epifisis da-
lang rawan epifiseal (lihat gambar 18), yang tetap —_!@m ujung bawah femur
: a i tibi
ada sampai tulang menjadi dewasa. dan a Sara ie dae
Akromegali yaitu kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi lobus
anterior dari kelenjar hipofisis (lihat halaman 237). Bila terjadi sebelum tu-
lang rawan epifiseal hilang, maka akibatnya terjadi gigantisme. Tetapi
24akromegali jadinya, bila terjadi sesudah osifikasi dari tulang rawan epi-
fiseal selesai, maka hanya tulang-tulang tertentu yang terkena, yaitu tangan
dan rahang.
Dua jenis sel tulang terlibat dalam pembangunan tulang, yaitu osteo-
blast yang membangun tulang dan osteoklast yang menghancurkan tulang.
Dengan jalan demikian bagian yang padat tetap terbentuk dan rongga-
rongga dan saluran-saluran juga tersusun.
Catatan klinik
Perkembangan tulang memerlukan diit yang berimbang dengan baik dan berisi semua unsur
makanan yang penting (lihat Bab 13), khususnya memerlukan kalsium dan fosfor. Seorang
dewasa memerlukan 1 gram kalsium sehari. Pada kehamilan diperlukan lebih banyak lagi
karena scrum darah si ibu harus juga menyediakan kalsium yang dipcrlukan untuk pem-
bentukan tulang dan gigi sewaktu janin berkembang. Kalsium didapat dari susu, keju, kubis,
wortel dan sayur-sayuran lain, Sedangkan fosfor dari susu, kuning telur dan sayuran hijau (li-
hat halaman 171), Makanan yang mengandung vitamin D yang memperlancar absorpsi kal-
sium adalah penting untuk proses kalsifikasi tulang. Kekurangan vitamin D dalam makanan
anak akan menimbulkan penyakit riket, sebab absorpsi kalsium tidak memadai, schingga kal-
sifikasi tulang terhambat dan tulang menjadi lembek. Pada orang dewasa kekurangan itu me-
nimbulkan osteomalasia.
Diperkirakan bahwa lebih dari 90 persen kalsium dalam tubuh berada dalam tulang dan gi-
gi.
‘Juga meskipun tulang telah berhenti tumbuh, bukannya menjadi pasif. Sel serta susunan ki-
mianya terus-menerus diperbaharui dengan pengaruh hormon-hormon dan tekanan berat ba-
dan serta kegiatannya. Jika seorang pasien diharuskan istirahat penuh untuk jangka waktu
panjang, maka beberapa unsur tulang akan terbawa masuk ke aliran darah, schingga struktur
tulang- menjadi lemah.
Dalam osteoporosis, seluruh kerangka tubuh, terutama tulang punggung, terkena. Dengan
akibat terjadinya pemendekan tulang punggung dan kifosis (bongkok). Osteoporosis juga da-
pat terjadi pada tulang di sckitar sendi karena tertahan balutan gips untuk jangka waktu lama.
Pada osteititis deformans atau penyakit Paget pada tulang, sebuah tulang atau lebih dapat
terkena, sehingga cendetung mudah mengalami fraktur patologik
Dalam beberapa keadaan tertentu ketidakseimbangan kadar kalsium dalam tulang, dapat
mengakibatkan tulang menjadi lunak dan membengkok atau sebaliknya menjadi padat dan
keras seperti marmer. Pada umumnya keseimbangan antara kalsium yang masuk tubuh dan
kadarnya dalam tulang dijaga oleh kelenjar paratiroid (lihat halaman 234).
Robekan epifisis. Sambungan antara batang dan ujung tulang pada masa kanak-kanak da-
pat retak akibat cedera. Hal inilah yang mengakibatkan suatu keadaan yang disebut epifisis
yang tergelincir. Periostitis ialah radang dari periosteum dan ini dapat berkaitan dengan in-
feksi pada jaringan tulang atau osteomielitis.
Penyckit malignum (ganas). Meskipun relatif jarang tulang dapat diserang oleh tumor,
yaitu sarkoma; karsinoma pada tulang lebih sering dijumpai daripada sarkoma.
25aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.sinator), akhirnya memasuki mulut di tentang geraham (molare) atas kedua
(lihat gambar 148, halaman 183).
Arteri fasialis berjalan di atas badan mandibula, anterior daripada angu-
lusnya (likat gambar 126, halaman 149).
Arteri temporalis menyilang prosesus zigomatikus tulang pelipis di de-
pan telinga.
Batang leher. Leher terbagi atas dua bagian utama yang berbentuk segi-
tiga, yaitu anterior dan posterior, oleh otot sternomastoid yang berjalan
menyerong dari prosesus mastoid tulang pelipis ke sebelah depan klavikula
dan dapat diraba di sepanjang tulang itu. Klavikula terletak pada dasar le-
her dan memisahkannya dari torax.
Segitiga posterior \eher di sebelah depan dibatasi oleh otot ster-
nomastoid dan di belakang oleh tepi anterior otot trapezius. Bagian ini beri-
si sebagian dari plexus saraf servikal dan plexus brakhialis. Serangkaian
kelenjar limfe yang terletak posterior dari sternomastoid (lihat gambar 97,
halaman 105)dan urat-urat saraf dan pembuluh darah. Di atas segitiga ini
terletak iga pertama, dan di atas iga ini berjalan arteri subklavia. Di tempat
inilah penekanan arteri subklavia dengan jari dapat dilakukan.
Segitiga anterior dari batang leher terbagi dalam beberapa segitiga lagi.
Dua darinya diperlihatkan pada gambar 19 yaitu segitiga karotis yang di-
namai demikian karena memuat arteri karotis beserta cabangnya yaitu
Rarotis interna dan externa. Juga vena jugularis interna, dan beberapa ve-
na, arteri dan saraf lainnya terdapat di sini.
Segitiga digastrik terletak di bawah rahang. Di sini terdapat beberapa
bagian dari kelenjar submandibuler dan kelenjar parotis, cabang saraf
fasialis dan arteri fasialis dan struktur lainnya yang terletak lebih dalam,
termasuk beberapa pembuluh karotis. Batang leher dari depan. Lihat
gambar 20. Manubrium sterni merupakan patokan penting, sebab di bela-
kangnya terletak sebagian dari arkus aorta dan vena-vena innominata
(tak bernama).
Trakhea dimulai langsung di bawah tulang rawan krikoid (lihat gambar
20, halaman 28) dan berjalan masuk ke rongga torax dan berakhir untuk
bercabang menjadi bronkhus kanan dan kiri pada setinggi sudut sternal
(sudut Louis) (Lihat gambar 23).
Usofagus juga mulai pada tepi bawah tulang rawan krikoid dan berjalan
ke bawah di belakang trakhea.
Kelenjar timus terletak di belakang manubrium dan bagian atas badan
sternum pada anak-anak, dan adakalanya dapat meluas ke atas sampai ba-
tang leher.
27aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Kelenjar tiroid
'
i
Istmus
”
(eo
Arteri karotid kanan
Usetigas Badan vertebra
Gb. 21 — Diagram insan melintang dari leher
Trakhea bagian depan dikelilingi lobus kelenjar tiroid, Istmus dari tiroid ada di depan tra-
khea, karena itu ada kemungkinan tertekan bila kelenjar tiroid membesar. Pembuluh darah
berjalan di kiri kanannya, Usofagus terletak di belakang trakhea, antara trakhea dan badan
vertebra,
Batang tubuh. Banyak organ telah diuraikan dalam hubungannya dengan
anatomi permukaan, dan untuk keterangan mengenai kedudukan organ-
organ itu silakan melihat bab-bab yang sesuai dalam buku ini.
Dalam perbandingannya dengan tulang belakang maka puncak sternum
terletak berhadapan dengan sambungan antara ruas kedua dan ketiga ver-
tebra torakalis. Sudut Louis (lihat halaman 32) ada di antara ruas ke-
empat dan kelima dan sendi antara batang sternum dan prosesus xifoi-
deus terletak kira-kira pada ketinggian diskus ruas kesembilan dan kese-
puluh vertebra torakalis.
Pandangan depan batang tubuh (lihat gambar 23 dan 24). Sudut ster-
num atau sudut Louis dapat diraba dari luar. Terletak pada ketinggian per-
sambungan iga kedua dengan sternum. Pada ujung lain dari sternum ter-
dapat sudut infrasternal atau xifoid, di mana tampak atau teraba sebuah
lekukan dangkal. Dengan menggeserkan jari dari sudut ini melalui tepi
bawah tulang iga ke samping akan teraba iga ketujuh, delapan, sembilan
dan sepuluh yang dibentuk oleh tulang rawan. Pada orang kurus batas ini
dapat dilihat.
Debaran apex jantung dapat diraba, malah kadang-kadang dapat di-
lihat, pada ruang interkostal (antaiga) kelima kiri 9 cm dari garis tengah
(lhat gambar 113, halaman 122 untuk kedudukan jantung dalam hubung-
annya dengan dinding dada).
Untuk memudahkan maka abdomen dibagi oleh empat bidang atau garis
imaginar, dua vertikal dan dua horisontal, menjadi sembilan daerah (li-
hat gambar 22, halaman 31). Maka dengan demikian organ-organ di da-
lam dapat dijelaskan letaknya. Apakah organ-organ itu terletak dalam satu
bagian atau menempati beberapa bagian dari satu atau lebih daerah.
Hepar, misalnya, menempati beberapa bagian dari hipokhondria dan
epigastrik kanan, membentang ke samping sampai hipokhondria kiri dan
menempati juga sebagian dari daerah lumbal kanan.
29Apex paru-paru menjulang di atas klavikula (tulang selangka) seperti di-
tunjukkan pada gambar 26 (that juga gambar 169, halaman 216), di mana
nampak kedudukan paru-paru dan pleura dalam perbandingannya ter-
hadap jantung dan dinding dada.
Ruangan di sebelah belakang yang ditempati paru-paru diperlihatkan
pada gambar 26. Batas bawah pleura digambarkan dengan garis terputus-
putus. Limpa ada di sebelah kanan di bawah iga kesembilan, sepuluh dan
sebelas. Ginjal kiri ada di antara ruas vertebra torakalis kesebelas sampai
Tuas tulang pinggang (vertebra lumbalis) ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih
rendah karena kutub atasnya tertumbuk pada hepar.
Abdomen. Linea alba membentuk lekukan yang berjalan melalui garis
tengah abdomen dari tulang rawan xifoid ke simfisis pubis. Pada kiri kanan
garis ini dapat diraba otot rektus abdominis. Kita dapat menyuruh otot ini
berkontraksi dengan jalan berebahan telentang dengan lengan di samping
dan mengangkat bahu dan kedua tungkai bawah ke atas. Dengan satu
tangan mudah diraba kontraksi otot itu. Umbilikus atau pusar berada da-
lam ketinggian cakram antara ruas vertebra lumbalis ketiga dan keempat.
Spina iliaka superior anterior (lihat gambar 23) dapat diraba dengan
jelas. Dan kalau kita menarik garis dari umbilikus ke spina iliaka superior
di sebelah kanan dan membagi garis ini menjadi tiga maka titik batas an-
tara sepertiga luar dan sepertiga tengah, yaitu titik Mc Burney, merupakan
tempat yang terasa paling nyeri pada peradangan usus buntu.
Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di
belakang iga-iga sebelah bawah beserta tulang rawannya. Orifisium kardia
terletak di belakang tulang rawan iga ketujuh kiri. Fundus lambung
mencapai ketinggian ruang interkostal (antariga) kelima kiri.
Kedudukan hati, pankreas (kelenjar ludah perut), duodenum (usus
dua belas jari), kandung empedu dan beberapa bagian dari kolon (usus
besar) ditunjukkan pada gambar 24. Kandung empedu sedikit melampaui
tepi iga pada ketinggian tulang rawan iga kesembilan kanan. Pankreas ada
di bagian belakang rongga abdomen, berhadapan dengan vertebra lumbalis
pertama. Aorta atau batang nadi terbagi dalam arteri-arteri iliaka komu-
nis di depan vertebra lumbalis keempat. Sekum di sebelah kanan dan per-
mulaan dari flexura sigmoid dari kolon di sebelah kiri; yang pertama di se-
belah kanan fosa iliaka, yang kedua di sebelah kirinya.
Pandangan posterior batang tubuh (lihat gambar 25 dan 26). Dari bela-
kang spinae vertebrae (taju-taju duri tulang belakang) dapat diraba. Taju
dari vertebra servikalis (ruas tulang belakang bagian leher) ketujuh lebih
menonjol; taju-taju ini dan sudut bawah skapula (tulang belikat) dapat di-
raba dan terlihat pada orang kurus. Letak skapula dalam perbandingannya
dengan kolumna vertebralis berada pada ketinggian tulang punggung kedua
sampai ketujuh.
30Kedudukan spina iliaka superior posterior diketahui dengan adanya leku-
kan, Seluruh panjang krista dari tulang ilium dapat diraba dan titik ter-
tingginya terletak pada satu ketinggian dengan batas vertebra lumbalis ke-
tiga dan keempat. Dengan menandai garis ini dengan pensil kulit maka ter-
gambar batas tempat yang aman untuk punksi lumbal. Sumsum tulang
belakang berakhir pada ketinggian vertebra lumbalis kedua.
Bidang vertikal kanan —_Bidang vertikal kiri
Bidang transpilorik
Bidang inter-tuberkular
Gb. 22 — Rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah :
. Hipokhondriak kanan
. Epigastrik
|. Hipokhondriak kiri
Lumbal kanan
Pusar (umbilikus)
Lumbal kiri
. Tlium kanan
Hipogastrik
. ium kiri
Cer aneene
Extremitas (anggota gerak) (lihat gambar 28 sampai 36 dan gambar 219
sampai dengan 223), Banyak hal tentang extremitas telah dibicarakan da-
lam berbagai bab. Berbagai ujung tulang dapat dirasakan dengan diraba.
Tentang extremitas atas mengenai axila (ketiak) dan fosa antekubital
(lekukan depan siku) dilukiskan pada halaman 116-119.
31Tentang extremitas bawah, mengenai segitiga Scarpa dan ruang poli-
teal, lihat halaman 118.
Untuk nadi-nadi utama, lihat Bab 11, halaman 145.
Untuk pembuluh balik pokok, lihat Bab 11, halaman 154.
Untuk aliran limfe, lihat Bab 12, halaman 161.
Untuk saraf periferi yang pokok, lihat Bab 22, halaman 297 dan 299-
302.
Anatomi permukaan
Sterno-mastoid
Trapezius
Pektoralis mayor
y Lekukan suprasternal
Sudut
Louis
Sudut infrasternal,
xifoid
Rektus abdominis
(otot perut lurus)
Linea Alba
Umbilikus (pusar)
. Ujung anterior
superior dari
ilium
Titik Me Burney
Gb. 23 — Pandangan badan dari depan. Lekukan suprasternal, sudut sternal (Louis) dan ujung
anterior superior ilium dapat diraba,
32aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Badan
T2 (torakal ke-2)
T7 (torakal ke-7) ee dr
eas Aly
ea a
he fy
igi An
Fl i
jp i pT
», Ane Laken
vs
om
Limpa Paru-paru
Selaput Pleura
Vertebra lumbal
Krista iliaka Ginjal
Gb. 26 — Badan dari belakang
Apex (puncak) paru-paru muncul di atas klavikula; Kedaduban pleura dilukiskan dengan titik-
titik
35,aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Anggota gerak (extremitas) atas
Otot Deltoid Lipatan depan dari ketiak
Bisep (otot lengan
berkepala dua)
Lekukan siku
Kelompok otot radius
(tl. pengumpil)
Kelompok otot ulna
(tl. hasta)
Tendon-tendon urat yang melingkar
pergelangan tangan
Gb. 28 — Lengan kanan dalam kedudukan anatomi
37Anatomi Permukaan
Otot deltoid
Biscp (otot Iengan
berkepala'dlis) Lekukan anatomik
Trisep (otot kedang
lengan berkepala tiga)
Olekranon —
Kondil lateral
Gb 29 — Anggota gerak atas kanan, pandangan lateral, dengan Jengan bawah terputar ke da-
lam, memperlinatkan kedudukan otot-otot utama dari lengan atas. Ibu jari direnggangkan
(dalam abduksi) untuk mengendorkan tendon extensior dari lengan bawah dengan ini menun-
jukkan lekukan yang dikenal dengan Anatomical Snuff-Box (kotak isap anatomik)aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Kaki
Fibula (tI. betis)
Tendon extensor
Kalkancus Basis Metatarsal ke-5
(tl. tapak kaki)
Gb. 33 — Bentuk pandangan lateral dari kaki kanan yang memperlihatkan kedudukan dari
beberapa struktur tulang dan tendon
Tibia (tulang kering)
Tendo Tibialis anterior
Maleolus lateral
Kalkaneus Basis Metatarsal ke-5
Tendon peroneal
Gb. 34 — Pemandangan lateral kaki kanan, yang menunjukkan kedudukan dua buah tendon.
41ANATOMI PERMUKAAN
Batas sendi loncat
(sendi mata kaki)
Tendo kalkaneus
Maleolus Medialis
Tuberkulum Naviulare
Sendi ibu jari kaki Kalkan
Gb. 35 — Pemandangan medial dari bentuk kaki kanan yang menunjukkan patokan-patokan
tertentu dari tulang
Tendo Tibialis anterior Tibia
Tendo tibialis Posterior Malcolus Medialis
Kepala Talus
Tuberkulum Navikulare
Tendo Kalkaneus
Sendi ibu jari kaki
Kalkaneus
Gb. 36 — Pemandangan medial dari kaki kanan yang menunjukkan kedudukan beberapa ten-
don otot yang menunjang lengkung kaki.
42aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.peng ini terletak sekumpulan alat penghidu (bulbus olfaktorius) dan melalui
lubang-lubang lempeng ini berjalan serabut-serabut saraf penghidu ke
bagian atas hidung (lihat gambar 227, halaman 315).
Saluran optik
Sayap kecil
Sayap besar
Foramen rotundum
Foramen ovale
Sella tursika
dan fossa hipofise
Gb. 42 — Tulang Sfenoid
Fisura orbitalis superior terletak antara sayap kecil dan sayap besar dari sfenoid.
‘Sfenoid (tulang baji) berbentuk kelelawar dengan kedua sayapnya di-
rentangkan. Tulang ini terdiri atas badan dan dua sayap yang besar dan dua
yang lebih kecil. Badannya memperlihatkan sebuah lekukan yang dinamai
sella tursika (pelana Turki) yang memuat kelenjar hipofisis (di dalam fosa
hipofisealis).
Letaknya pada dasar tengkorak dan bagian besar dari fosa medialis kra-
nii (lekukan tengah tengkorak) dibentuk olehnya.
Sutura koronalis
Ti. Frontal Ti. Parietal
Ti. Sfenoid TI. Temporalis
Ti. Hidung Sutura lambdoideus
TI. zigomatikus; Tl. Oksipital
Maxila
Prosesus mastoideus
Prosesus stiloideus
Mandibula
Gb. 43 — Sisi kiri dari tengkorak, menunjukkan kedudukan beberapa tulang dan sutura dan
sendi Temporo-Mandibularis
48Sutura (sela) Kranium: Tulang-tulang tengkorak disambung satu sama lain
oleh sambungan yang tak dapat bergerak yang disebut sutura, kecuali se-
buah tulang wajah, yaitu mandibula atau rahang bawah. Mandibula ini
membentuk sendi dengan tulang temporal, yaitu sendi mandibula (lihat
gambar 43).
Sutura-sutura yang utama adalah:
Sutura koronalis antara tulang frontal dan kedua tulang /arietal.
Sutura sagitalis antara kedua tulang parietal dan berjalan dari depan ke
belakang melalui puncak tengkorak, dan
Sutura lamboidalis antara tulang oksipital dan kedua tulang parietal.
Fontanel, atau ubun-ubun. Tulang teng-
korak bayi yang baru lahir belum menge-
ras secara sempurna. Ruang antartulang
diisi dengan membran dan membran pada
sudut-sudut tulang itu disebut fontanel.
Fontanel yang terlebar terletak pada per-
temuan tulang frontal dan kedua parietal,
di mana sutura koronalis dan sagitalis ber-
temu. Tempat ini disebut fontanel ante-
rior, berukuran kira-kira 4 cm dari bela-
kang ke depan dan merupakan tempat lu-
nak di atas kepala seorang bayi. Dan me-
lalui tempat itu dapat meraba denyutan
otaknya,
}
5
A\
Ny MIMI \\
(
Gb. 44 — Fontanel
Fontanel anterior berbentuk
segi banyak, lebih luas daripada
yang posterior
Sinus frontalis
Secara normal fontanel
ini menutup pada usia de-
lapan belas bulan. Fon-
tanel posterior terletak
di belakang, pada perte-
muan kedua tulang pa-
rietal dengan tulang ok-
sipital. Yang menutup se-
gera sesudah lahir.
Sinus-sinus udara pada tengkorak. Tulang-tulang tengkorak mempunyai
beberapa ruang atau sinus. Sinus frontalis, maxilaris, etmoidalis meru-
pakan sinus paranasalis, yang berhubungan dengan hidung. Sinus udara ini
meringankan berat tengkorak dan memperkeras suara pembicaraan.
Sinus maxilaris
Gb. 45 — Sinus udara
49aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Badan (Korpus) Badan
Foramen untuk
arteri vertebralis
Prosesus transversus
Prosesus transversus
Permukaan
persendian Faset persendian
a Prosesus spinosus
Prosesus spinosus bifida
Gb. 50 — Vertebra servikalis khas
Apex dentis
Faset untuk atlas
Badan
Saluran untuk urat saraf
Prosesus transversus Taju
Gb. 51 — Axis atau vertebra servikalis kedua, atau epistrofeus, memperlihatkan taju tegak
atau apex dentis, sumbu putar atlas sewaktu memutarkan kepala (lihat gambar 52).
Permukaan persendian
untuk apex dentis
‘Arkus anterior
Foramen untuk arteri
vertebralis
Kedudukan apex dentis
Prosesus transversus
Faset persendian
untuk oksipit
Saluran untuk
Ligamentum transversus urat sara?
Arkus posterior
Gb. $2 — Atlas adalah sebuah cincin lengkap dengan faset-faset di permukaan atas untuk ber-
sendi dengan tulang oksipital dan sebuah permukaan persendian apex dentis dari axis (lihat
gambar 51)
57ujungnya memecah dua atau bifida. Prosesus transversusnya atau taju
sayap berlubang-lubang karena banyak foramina untuk lewatnya arteri ver-
tebralis.
Vertebra servikalis ketujuh adalah ruas yang pertama yang mem-
punyai prosesus spinosus tidak terbelah. Prosesus ini mempunyai tuberkel
(benjolan) pada ujungnya. Membentuk gambaran yang jelas di tengkuk dan
tampak pada bagian bawah tengkuk. Karena ciri khususnya ini maka tu-
lang ini disebut vertebra prominens.
Vertebra Torakalis atau ruas tulang punggung lebih besar daripada yang
servikal dan di sebelah bawah menjadi lebih besar. Ciri khas vertebra tora-
kalis adalah sebagai berikut: Badannya berbentuk lebar-lonjong (bentuk
jantung) dengan faset atau lekukan kecil di setiap sisi untuk menyambung
iga; lengkungnya agak kecil, prosesus spinosus panjang dan mengarah ke
bawah, sedangkan prosesus transversus, yang membantu mendukung iga
adalah tebal dan kuat serta memuat faset persendian untuk iga (lihat gam-
bar 53 dan 54).
Badan
Faset untuk iga __Prosesus artikularis
Prosesus
transversus
Takik antarruas
Prosesus spinosus Prosesus spinosus
Gb. 53 — Vertebra horakalis Gb. 54 — Vertebra torakalis yang khas: dari la-
yang khas: dari atas teral (samping). Faset untuk persendian dengan
tuberkel dari iga dapat dilihat di atas prosesus
transversus dari kedua pandangan tersebut.
Vertebra Lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar. Badan-
nya sangat besar dibandingkan dengan badan vertebra lainnya dan ber-
bentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti ka-
pak kecil. Prosesus transversusnya panjang dan langsing. Ruas kelima
membentuk sendi dengan sakrum pada sendi lumbo-sakral.
Sakrum atau tulang kclangkang berbentuk segitiga dan terletak pada ba-
gian bawah kolumna vertebralis, terjepit di antara kedua tulang inominata
58Badan
Foramen
Badan
vertebrae
Pedikel
Prosesus transversus
Paset persendian
Prosesus spinosus
Prosesus spinosus
Gb. 55 — Vertebra lumbal yang khas
(atau tulang koxa) dan membentuk bagian belakang rongga pelvis (pang-
gul). Dasar dari sakrum terletak di atas dan bersendi dengan vertebra lum-
balis kelima dan membentuk sendi intervertebral yang khas. Tepi anterior
dari basis sakrum membentuk promontorium sakralis. Kanalis sakralis
terletak di bawah kanalis vertebralis (saluran tulang belakang) dan memang
lanjutan daripadanya. Dinding kanalis sakralis berlubang-lubang untuk di-
lalui saraf sakral. Prosesus spinosus yang rudimenter dapat dilihat pada
pandangan posterior dari sakrum. Permukaan anterior sakrum adalah ce-
kung dan memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakan
tempat penggabungan kelima vertebra sakralis. Pada ujung gili-gili ini, di-
setiap sisi terdapat lubang-lubang kecil untuk dilewati urat-urat saraf.
Lubang-lubang ini disebut foramina. Apex dari sakrum bersendi dengan tu-
lang koksigeus. Di sisinya, sakrum bersendi dengan tulang ileum dan mem-
bentuk sendi sakro-iliaka kanan dan kiri.
Koksigeus atau tulang tungging terdiri atas empat atau lima vertebra yang
tudimenter yang bergabung menjadi satu. Di atasnya ia bersendi dengan
sakrum.
Lengkung kolumna Vertebralis. Kalau dilihat dari samping maka kolumna
vertebralis memperlihatkan empat kurva atau lengkung antero-posterior:
lengkung vertikal pada daerah leher melengkung ke depan, daerah torakal
melengkung ke belakang, daerah lumbal melengkung ke depan dan daerah
pelvis melengkung ke belakang.
Kedua lengkung yang menghadap posterior, yaitu yang terakal dan pel-
vis, disebut primer karena mereka mempertahankan lengkung aslinya ke
belakang dari tulang belakang, yaitu bentuk C sewaktu janin dengan kepala
59aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Silvius, 282
transversus hati, 201
Fiksasi, otot - , 102
Fleksi, definisi, 89
Fleksura hepatika, 195
Folikel Graaf, 261
hormon perangsang
Fontanel, 49
Foramen intervertebralis, 56
magnum, 45
obturator, 76
Fornix vaginae, 259
Fraktur anggota gerak atas, 74
anggota gerak bawah, 94
pelvis dan tulang punggung, 65
Frenulum linguae, 309
+ 223, 262
Frontalis,
sinus, 49
tulang -, 45, 46
Fundus tambung, 185
Fungiformis, papillae, 310
G
Ganglia basalis, 284
Garam dalam urine, 249
Gas dalam plasma, 133
pertukaran gas pernafasan, 219
Gastrin, 187
Genitalia wanita, 254
Genito urinari, traktus
Germinatif, lapisan —, 12
Gigantisme. 238
Gigi, 179
Ginjal, 245.249
Gladiolus, 53
Glaukoma, 322
Gienoid, rongga —-, 68
Glikogenik, fungsi — hepar, 204
Gliserin, 193
Glissoni, kapsul --, 203
Globin, 134
Globulin, 138, 168
Glomerulus, 246
Glosso-faringeus, saraf —, 290
Glukosa, 169, 204
dalam urine, 249
Gluten, 168
Gluteus, otot —, gb 104 dan 109
hal 110 dan 115
Goblet, sel —, 11, 15
Golgi, alat | 8
Gomfoses, 87
Gonadotropin, hormon
Graaf, folikel -., 261
Granulatio arakhnoidalis, 279
pria, 268
+ 233, 262
Granulosit, 136
Gula, 169
H
Hamatum, 73
Hati, 201-205
Haversi, kanalikuli , 22
Hemoglobin, 134
Hemisdfer otak, 282
Henle, simpai —, 246
Hepar, lih hati
Hepatika, arteri —, 202
fikesura —., 195
saluran — , 204
vena —, 130, 202
Hepato-pankreatika, ampula — , 188
Hernia, 115, 116, 120
Hialin, tulang rawan —. 19
Hidrokhlorida,
sama — dalam lambung, 187
Hidrokortison, 236
Hidung, susunan —. 51
tulang —, 50
Highmore, antrum —, 50
Himen, 257
Hipermetropia, 319
Hiperparatiroidisme, 235
Hipertiroidisme, 234
Hipokhondriak, daerah —, gb 22 hal 31
Hipagastrik, daerah —, gb 22 hal 31
Hipogastrikus, pleksus —, 306
Hipoglossus, nervus —, 290
Hipoparatiroidisme, 234
Hipotalamus, 284
Hipotiroidisme, 234
His, betkas —, 125
Hordeolum, 321
Hormon, 233
ovarium, 262
Humerus, 67-69
Hunter, saluran —, 119
I
ICSH, 233
Iga, 54-:
Neo-kolika, katup —, 193
Heo-sekalis. katyp —. 193
Neum, 188
Wiaka
arteri — 147
daerah —, gb 22 hal 31
vena —, 184, 159
Hiakus, otot —, gb 103 hal 109
Iio-femoralis, ligamen —, 95, 96
Nio-pektinalis, garis —-. gb 61 hal 64
Tlio-psoas, otot, gb 103 hal 109
lium, 75
336aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.Omentum, 197
Optikus, diskus —, 315
nervus 288, 319
traktus —, 318
Orofarinx, 181, 212
Orbikularis okuli, otot —, gb 96
oris, otot —, 96
Organ Corti, 328
Golgi, 8
Origo otot, 102
Os, lihat tulang
Osteoblast, 25
Osteoklast, 25
Otak, bagian-bagian —. 281
batang —,'286
kortex —, 283
li juga serebri dan serebrum
Otot
Abduktor, 102, 112
adduktor, 102
paha, 113
ankoneus, gb 106
antagonist, 102
aurikularis, gb 97
bisep. gb 95. gb 96, eb 105
brakhialis, gb 105
brakhioradialis, gb 105, gb 106
deltoideus, gb 96, gb 98,
gb 104, gb 106
depresor bibir bawah, gb 96
extensor digitorum, gb 106
digitorum longus, gb 108
ibu jari tangan, gb 106
jari kaki, gb 108
karpi radialis, gb 106
karpi ulnaris, gb 106
fleksor karpi radialis, gb 105
fleksor karpi ulnaris, gb 105
gastroknemius, gb 108, gb 109
gluteus, gb 104
grasilis, gb 112
iliakus, gb 103
ilio-psoas, gb 103
interkostalis, $5
kwadratus lumborum, 116, gb 103
kwadrisep femoris, 17, gb 107
latisimus dorsi, gb 98, gb 104
levator bibir atas, gb 96
levator palpebrae, 319
levator sudut mulut, gb 96
maseter, gb 96
obliquus abdominis externus, gb 100,
gb 101
obliquus-abdominis internus, gb 101,
gb 102
palmaris longus, gb 105
pektoralis mayor, gb 98
peroneus longus, gb 108
polos, 16
Pronator teres, gh 105
psoas, gb 103
rektus abdominis, gb 98,
gb 101, gb 102
rektus femoris, gb 107
sadar, 15
sartorius. gb 107
serratus anterior, gb 100, gb 101
sterno-kleido-mastoideus, gb 96, gb
97, gb 98
stilohioideus, gb 97
temporalis, gb 96
teres mayor dan minor, gb 104
transversus abdominis, gb 102
trapezius, gh 96, gh 97, gb 98
trisep, gb 95. gb 105, gb 106
vastus lateralis, q. femoris,
gb 107, gb 109
vastus medialis q. femoris,
gb 107, gb
Ovarium, wid
Ovulasi, 261
Ovum, 261
Oxalat dalam urine, 249
Oxi-hemoglobin, 134
P
Paha, lipat -, lih inguinal,
otot-otot —, lih kwadrisep femoris
tulang —, lih femur
Palatum, 178
tulang —., 50
Palmaris, arkus —, 151
fasia —, 103
longus, otot —, gb 105
Palpebra, lih kelopak mata
Pankreas, 207-209
getah —, 191
Papilla lidah, 310
Papillaris, otot —, 123
Parasimpatis, sistema
Paratiroid, kelenjar
Parietalis, pleura
tulang — , 45,
Parotis, kelenjar —, 183
Paru-paru. 215
Patella, 97
Pelvis, gelang —, 52
ginjal, 245
rongga —, 255
tulang —, 62
Pencernaan lambung, 185
+ 306
+234
+219
340aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.aa
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
book.intima, 145
media, 145
vaginalis, 269
Turbinatum, tulang —, 50
uU
Udema, 6
Ulna, 69
Ulnaris, arteri —, 151
Umbilika, vena —, 276
Umbilikus, 32, 272
Unipoler, sel —, 277
Ureter, 249
Uretra, 250
pars prostatika, 268
penidis, 268
Ureum
dalam urine, 251
pembentukan —, 205
Urinari, sistema —, 245
Uriniferus, tubulus —, 248
Usofagus, 180
Ustrogen, 262
Usus besar, 193
buntu, 195
halus, 188
Uterina, tuba —, 264
Uterus, 259
Uvala, 178
v
Vagina, 259
Vagus, 290, 306
Valvulae koniventes, 190
Vas deferens, 269
Vasomotorik, saraf —, 243
Vateri, ampula —, 208
Vena
anonyma, lih. inominata
axilaris, 157
azigos, 158
basilika, 157
bronkhialis, 218
femoralis, 119, 124, 129, 158
hepatika, 130, 200
iliaka, 154, 159
inominata, gb 115 hal 124
interlobularis, 203
interlobaris, 203
jugularis externa, 156
interna, 156
kav
inverior, 116, 124, 129, 159
superior, 116, 124, 129, 158
komitantes, 154
koronaria, lih sinus koronarius, 124
lienalis, gb 119 hal 129
mediana, 156
mesenterika, gb 119 hal 129
poplitea, 154
porta, 130
pulmonalis, 124, 129
safena. 158
sefalika, 157
subklavia, 156
sublobularis, 203
tibialis, 154
umbilika, 276
utama, 154
Venosus
duktus —, 273
sinus —, 154
Ventrikel jantung, 122
otak, 279
Vermiformis, apendix —, lih usus buntu, 19%
Vertebra, 56-62
vi
Vitamin, 172
Vitreus humor, 316
Vomer, 50
Vulva, 257
w
Wajah
otot-otot —, 105
tulang —, 50
Wharton, saluran —, 183
Willisi, lingkaran —, 151
x
Xeroftalmia, 172
Xifoid, 53
Y
Yeyunum, 188
Zz
Zat asam, lih oksigen, 220
Zygomatikus,
arkus —, gb 43 hal 48
prosesus —, 47
tulang —, $0
Zygot, 10
344untuk (oe
Peningkatan kesehatan masyarakat merupakan tantangan bagi masyarakat
berkembang. Perubahan dalam bidang itu tidak terjadi secara otomatis, melainkan
secara terencana, dalam proses belajar terus-menerus tentang pendidikan
SESE
Buku ini menunjang usaha tersebut. Isinya mengandung uraian tentang susunan
tubuh manusia dan hubungan antar-bagiannya. Juga tentang fungsi atau kerja
ae aT aT ec or-(f-L
POT Te aroun) CLIT ne UL
ee UMC OR GuaU aC tn ae CCE Rutt ieee em
Pe mae Cuenca Cun eam cme CCC UP Gn etree
sehingga anatomi dan fisiologi menjadi begitu memikat. Gambar-gambar yang
eo Telia UCC oo Uae UC LU ol ulod-lore Mua lalalime ay
anatomi dan fisiologi. Karangan asli dalam bahasa Inggris yang sudah mengalami
ota lee U a Eee a aCe va
1S UW Ue Maa Mel Lele o-U-Wl-Cla el eC olTeL)
bagi mahasiswa kedokteran dan sekolah-sekolah umum sebagai pelengkap
pendidikan ilmu hayat dan ilmu kesehatan.
nt LL)
A Ue
Seen MTC
iM!)