Professional Documents
Culture Documents
a
v
i
t
s
e
F
#2
m
iF lbilitas
a
s
i
D
NR
NR
NR
susila hendri - yusuf habibi - akhmad belva - erik kurniawan - thoma prayoga
r
a
t
a
L kang
eb la
masalah
Rumusan
Tujuan
s
i
d
FF
t e n ta n g
i
n
o
m
r
Ha klusi
in
Pada festival kedua ini kami menyematkan kata partisipasi, kolaborasi, dan
inovasi sebagai kata kunci. Partisipasi
kami maknai sebagai ajakan pada
masyarakat agar kembali bergabung
bersama kami, seperti tahunlalu.
Bedanya, bila setahun lalu bersama
membangun, maka festival keduaini
berusaha menyebarkan isu-isu disabilitas, terutama isu masyarakat inklusi.
Kata kolaborasi menjadi penting setelahnya, tentu karena kami mengundang siapapun bergabung, berpartisipasi, dan berkolaborasi menyumbangkan ide, tenaga, dan pikiran untuk
selesaikan masalah-masalah dalam
dunia disabilitas. Kata inovasi menguatkan dua kata kunci sebelumnya.
Kamimegharapkan ada inovasi-inovasi
yang muncul dari partisipasi dan
kolaborasi macam-macam komunitas,
gerakan, dan kelompok dalam
masyarakat. Inovasi tersebut tentu
harus menjadi solusi setiap masalah
yang terpetakan dalam dunia disabilitas. Masalah tersebut bisa jadi merupakan masalahpublik yang sejak lama tak
terpecahkan.
Kami meyakini bahwa permasalahan
yang dialami kawan-kawan
difabel/disabilitas dapat dipecahkan
oleh banyak pihak, banyak disiplinkeilmuan, banyak komunitas, banyak
penggila hobi bahkan. Ini bukan
monopolisebagian pihak. Bukan hal
yang eksklusif. Sekali lagi karena
i
s
a
k
o
L
Acara akan kami tempatkan di Monumen Serangan Umum 1 maret. Lokasi
monument yang berada di pusat titik nol kilometer Yogyakarta adalah tempat
paling strategis di Yogyakarta. Ia adalah tempat paling strategis untuk
mengintrodusir dan menarik masyarakat untuk datang, berhenti dari perjalanannya, dan ikut masuk dalam acara FFDIS. Tak ada pengecualian, semua
masyarakat bisa masuk dan hadir karena monument SO 1 maret didesain
untuk aksesibel terhadap difabel, untuk mempermudahkan pengguna kursi
roda. Monumen Serangan Oemoem 1 Maret yang berada di ujung Malioboro
adalah tempat tersibuk dan teramai di Yogyakarta. Monumen adalah tempat
tua-muda, turiasing dan domestik, mahasiswa, penjual-pembeli, pejabatrakyat, berkumpul, berwisata,dan melepas penat di sela aktivitas. Ia juga
secara historis punya daya tarik karena ia merupakan tempat bersejarah bagi
Yoyakarta. Bersambungan dengan wisata budaya Benteng dan Museum
Vredeberg, Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta, Gedung Bank Indonesia,
Kraton Yogyakarta, wisata budaya Malioboro, wisata kuliner Wijilan, Wisata
Edukasi TamanPintar dan Shopping Book pasar buku, dan wisata religi dan
budaya Masjid Agung dan Alun-alun utara.
n
a
i
a
k
g
n
a
n
a
t
a
i
g
ke
R
Kompetisi Film
(film tema disabilitas untuk pelajar, mahasiswa, dan umum), Screening film,
dan Malam Puncak Penganugrahan film.Mengulang sukses tahun lalu, kompetisi ini akan kembali mengundang peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Kompetisi dan Screening Film sebagai ruh festival ini akan
kembali menyajikan film tema disabilitas/difabel sebagai sinema advokasi
difabel. Peserta berasal dari difabel maupun bukan. Tahun lalu, seluruh
peserta adalah bukan difabel. Artinya ada semangat untuk mengedepankan
kepedulian terhadap isu difabel. Pembelaan dan pemihakan masyakarakat
dengan memproduksi film sangat kentara terasa.
Dewan Juri dalam kompetisi film kali ini terdiri dari orang-orang yang tidak
hanya berkecimpung di dunia perfilman tetapi juga memahami isu-isu seputar
disabilitas. Berikut adalah nama-nama juri yang akan menyeleksi karya
peserta festival film disabilitas 2014:
Heri
Purwanto
(Dosen Pendidikan Luar
Biasa Universitas Negeri
Yogyakarta)
Zaki
habibi
Tommy
Widiyatno Taslim
(Dosen Komunikasi
Universitas Islam Indonesia,
peneliti kajian Media dan
Budaya Visual)
Noor
Harsya Samudro
Joni
Yulianto
(Aktivis pejuang hak-hak
difabel, Direktur
Eksekutif Sigab)
Pa g e l a r a n S e n i d a n T e k n o l o g i R a m a h D i fa b e l
music performance
salah satu upaya seniman jogja berkolaborasi untuk peduli difabel dengan seni
musik. Kolaborasi ini dikenal dengan jamming dan apresiasi seni. Pengunjung
dihibur dan diajak untuk membuka mata bahwa difabel hidup dan membuat
kesempurnaan di sekitar kita. Nantinya music akan mengantar kita pada
harmoni keselarasan dan kesempurnaan hidup bersama difabel.
workshop
i
g
&
e
t
ts ra a
m
a
s
a
j
r
e
K
mengindahkan kemanusiaan.Maka
dengan beginilah setiap pihak pasti
dapat terlibat, berbagi, berkolaborasi.
Menyebar film, menyebar semangat,
menyebar nilai-nilai kesetaraan dankemanusiaan bukan kenestapaan. Ada
nilai dalam setiap kerja-kerja kolaborasi
ini. Ada semangat dalam kerja-kerja
membuahkan inovasi di festival ini.
Kami mengundang siapapun terlibat
dalam kerja kolaborasi dan bekerja
bersama dalam festival kali ini seperti
festival sebelumnya. Anda dapat
berpartisipasi untuk berkolaborasi
dengan kemampuan ide, membuat
film, penemuan inovasi teknologiyang
ramah difabel, seni dan budaya untuk
memermudah difabel dalam berkarya
dan memproduksi karya seni, menyumbang keahlian (dalam bentuk apapun
misal orasi, pertunjukan musik,
permainan kreatif, bahkan stand up
comedy), bahkan juga berpartisipasi
dengan mendulang rupiah untuk ikut
mengarusutamakan isu
disabilitas/difabel. Untuk menunjukkan
bahwa peduli saja tidak cukup, kini
saatnya berkolaborasi, ciptakan inovasi,
dan berdayakan diri untuk masyarakat
(dan tentu juga kota) yang ramah
difabel: masyarakat inklusi.
l
a
w
d
ja n
a
t
a
i
g
e
K
aug - nov
2014
pengumpulan karya
foto dan film
8 nov
2014
deadline
kompetisi film
i
g
e
t
a
r
st if
t
a
e
Kr
15-20 nov
2014
penjurian
kompetisi film
30 nov
2014
#2 FFDIS