You are on page 1of 26

Elektronika Daya

AC CONVERTER
D3 Teknik Listrik / 2A - 2
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014

Elektronika Daya / AC Konverter

Kelompok 3

1.
2.
3.
4.

Anggota Kelompok :
Moh. Alif Abdul Latif (121321018)
Rahmayani (121321023)
Razie Azfar Tanjung (121321025)
Yana Juliana (121321031)

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konverter AC/ AC atau AC/ DC/ AC merupakan perkembangan baru dalam
teknologi power switching circuit (rangkaian pemicuan daya) yang di
aplikasikan di industry di bandingkan dengan jenis rangkaian pemicuan daya
yang lain. Meskipun chopper telah lama popular digunakan dalam rangkaian
catu daya, tetapi converter AC/ DC/ AC baru digunakan sekitar tahun 1980
semenjak perkembangan manufaktur semi conductor yang menghasilkan
beberapa peralatan Daya seperti Gate Turn Off (GTO), Triac, Bipolar
Transistor ( BT), IGBT, MOSFET, dll. AC/ AC Converter digunakan untuk
mengkonversi atau merubah suatu Daya AC kedalam bentuk Daya listrik AC
yang lain.
Semua voltage converter AC/AC mengkonversi tegangan dari sebuah
sumber AC dengan tegangan dan frekuensi yang tinggi ke nilai tegangan
dan frekuensi yang lebih rendah dengan sudut fasa kecil.

Elektronika Daya / AC Konverter

CONTOH APLIKASI AC CONVERTER


Aplikasi dari Regulator AC ini adalah untuk kendali
kecepatan motor, untuk dimmer lampu, untuk pengatur
suhu pemanas dan sebagainya.

Elektronika Daya / AC Konverter

B. Tujuan Penulisan
Mahasiswa terampil merangkai Regulator AC 1 fasa
gelombang penuh dengan menggunakan SCR
Mahasiswa dapat memahami karakteristik Regulator AC
1 fasa gelombang penuh dengan beban R dan RL
Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang
arus dan tegangan Regulator AC 1 fasa gelombang
penuh dengan beban R dan RL
C. Metode Pembuatan Makalah
Kami membaca bahan-bahan berupa buku-buku, karya
tulis, dan penelusuran melalui internet sesuai dengan
materi-materi yang terkait yang akan kami sajikan pada
makalah ini.
Elektronika Daya / AC Konverter

DEFINISI AC CONVERTER
Regulator AC digunakan untuk mengendalikan tegangan
rms output. Pengaturan nilai rms tegangan dilakukan
dengan cara mengatur sudut penyalaan saklar dayanya
yang akan mendelay gelombang tegangan output,
sehingga regulator AC ini disebut juga dengan phase
delay
control.
Pada
umumnya
regulator
AC
menggunakan SCR dan TRIAC sebagai saklar dayanya.

Elektronika Daya / AC Konverter

Skema Regulator AC 1 fasa setengah gelombang


dengan SCR dan Dioda

Elektronika Daya / AC Konverter

Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan


SCR

Elektronika Daya / AC Konverter

MODE REGULATOR AC
Regulator AC 1 fasa dapat dioperasikan dalam 3 mode,
yaitu :
Sudut penyalaan besar dari sudut fasa ( > ). Pada
mode ini arus output tidak kontiniu.
Sudut penyalaan kecil dari sudut fasa ( < ). Pada
mode ini satu buah SCR akan gagal menyala .
Sudut penyalaan sama dengan sudut fasa ( = ). Pada
mode ini arus output akan kontinu.

Elektronika Daya / AC Konverter

Gambar Gelombang output Regulator AC 1 fasa gelombang


penuh beban R

Elektronika Daya / AC Konverter

RUMUS REGULATOR AC (Beban R)


Sudut penyalaan = . Sudut pemadaman = ( = )
dan sudut konduksi = - . Tegangan output rms :
Vo rms =

Arus rms : Io rms =


Daya Output : Po = (Io rms)2 x R
Faktor Daya : Pf = cos = = [ 1-

]1/2

Elektronika Daya / AC Konverter

RUMUS REGULATOR AC (Beban R)


Dengan VA = VA = Is x Vs
Vs merupakan tegangan rms input yang dirumuskan
dengan Vs =
Arus rms yang mengalir pada setiap SCR dirumuskan
dengan : IoSCR =

Gelombang output Regulator AC 1 fasa gelombang penuh


beban RL

Elektronika Daya / AC Konverter

RUMUS REGULATOR AC (Beban RL)


Sudut penyalaan = . Sudut pemadaman = ( = +)
dan sudut konduksi = -.
Tegangan output rms :
Vo rms =
Arus rms = [

+ sin (

Daya Output : Po = cos Io ormsV orms P = I V


Faktor daya : PF = cos , dengan
tan-1
dan Z =
Elektronika Daya / AC Konverter

Rangkaian AC Regulator AC 1 Fasa Gelombang Penuh

Rangkaian Conventer AC 1 Fasa Menggunakan TRIAC


Elektronika Daya / AC Konverter

Rangkaian Conventer AC 1 Fasa Menggunakan Dua


Buah SCR

Rangkaian W1C Menggunakan SCR

Rangkaian W1C Menggunakan TRIAC

Rangkaian Percobaan Conventer AC 1 Fasa


Menggunakan TRIAC

Gambar Tegangan Keluaran (Ud) dan Arus


Keluaran (Id) dengan Menggunakan TRIAC

Beban R

Beban RL

Gambar Tegangan Keluaran (Ud) dan Arus Keluaran (Id)


dengan Menggunakan Dua SCR

Beban R

Beban RL

Gambar Tegangan Keluaran (Ud) dan Arus Keluaran


(Id) dengan Menggunakan 1 SCR dan 1 Dioda

Beban R

Beban RL

Kurva hubungan Ud /Ud0 = f()


1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
1

Menggunakan TRIAC beban R dan RL

Menggunakan 2 Buah SCR Beban R dan RL


1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0

Menggunakan 1 SCR dan 1 Dioda


1.2

0.8

Axis Title

0.6

0.4

0.2

0
0

4
Axis Title

KESIMPULAN
Pada sudut = 0 Vout akan sama dengan Vs dan pada
saat itu pula tegangan yang keluar akan maksimum.
Dari tabel di dapat disimpulkan bahwa semakin besar
sudut , maka akan semakin kecil tegangan
keluarannya.
Dengan cara mengubah sudut kita dapat mengubah
tegangan keluarnya.

You might also like