You are on page 1of 8

Presentasi Kasus Bedah Plastik

SEORANG ANAK PEREMPUAN 1 TAHUN DENGAN


AMNIOTIC BAND SYNDROME

Oleh:
Isfalia Muftiani

G99131045

Penguji :
dr. Amru Sungkar, Sp. B. Sp.BP

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2015

STATUS PASIEN
A. Anamnesa

I. Identitas pasien

II.

Nama

: An. HS

Umur

: 1 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Karanganyar

No RM

: 01238789

MRS

: 30 Januari 2015

Tanggal Periksa

: 11 Februari 2015

Keluhan Utama
Jari tangan dan jari kaki saling menempel

III.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dibawa kedua orang tuanya dengan keluhan jari
tangan kanan dan kiri, jari- jari kaki kanan saling menempel . Keluhan
dirasakan sudah ada pada pasien sejak pasien lahir. Awalnya pasien sudah
disarankan untuk melakukan operasi, akan tetapi diurungkan oleh orang
tuanya dengan alasan pasien masih terlalu kecil. Namun saat ini
dirasakan cukup umur kemudian pasien dibawa ke RSDM utuk
melakukan operasi.

IV.

V.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat operasi

: disangkal

Riwayat Trauma

: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluhan yang sama : disangkal

VI.

Riwayat Kebiasaan
Kebiasaan minum

: minum ASI

Kebiasaan makan

: 3 kali sehari dengan gizi seimbang


2

Sering terlambat makan


VII.

: disangkal

Riwayat Kelahiran
Pasien lahir spontan ditolong oleh bidan, aterm. Ketuban Pecah Dini (-).
Saat lahir pasien langsung menangis kuat.
Berat badan lahir

: 2,6 kg

Panjang badan lahir : 39 cm


VIII. Riwayat Kehamilan
Riwayat Ibu ANC

: rutin di bidan
setempat

IX.

Riwayat Ibu sakit saat hamil

: disangkal

Riwayat Ibu mengkonsumsi obat tertentu saat hamil

: disangkal

Riwayat Imunisasi
Pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap menurut KMS.

B. Anamnesa sistemik
Mata

: mata kuning (-), mata kemerahan (-)

Telinga

:darah (-), lendir (-), cairan (-), pendengaran


berkurang (-)

Mulut

: darah (-), gusi berdarah (-), sariawan (-), mulut


kering (-), gigi goyah (-), sulit berbicara (-)

Hidung

: penciuman menurun (-), darah (-), sekret (-)

Sistem Respirasi

: sesak nafas (-), suara sengau (-), sering tersedak (-)

Sistem Kardiovaskuler : nyeri dada (-), sesak saat aktivitas (-)


Sistem Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), diare(-)
Sistem Muskuloskeletal : nyeri otot (-), nyeri sendi (-), jari tangan kaki
menempel (+)
Sistem Genitourinaria

: nyeri BAK (-), kencing darah (-)

Integumen

: nyeri (-),gatal (-)


3

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Keadaan umum : Compos mentis, E4V5M6, tampak sakit ringan,
kesan gizi cukup
b. Vital sign
:
N

: 110 x/menit, regular, simetris, isi dan tegangan cukup

RR

: 24 x/menit

: 36,7o C per aksilar

2. General Survey
a. Kepala
b. Mata

: mesocephal, jejas (-)

: konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),

pupil isokor

(3mm/3mm), reflek cahaya (+/+),

hematom periorbita(-/-)
c. Telinga : secret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid(-),
nyeri Tragus (-)
d. Hidung: bentuk simetris, nafas cuping hidung (-),
secret (-), darah (-)
e. Mulut : gusi berdarah (-), lidah kotor (-), jejas (-),
mukosa basah (+),maxilla goyang (-), mandibula
goyang (-), tampak celah (-)
f. Leher :

pembesaran

tiroid

(-),

pembesaran

limfonodi (-), nyeri tekan (-), JVP tidak meningkat


g. Thoraks

: bentuk normochest, simetris, gerak

pernafasan simetris,
h. Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak.

Palpasi

: ictus cordis tidak kuat angkat.

Perkusi

:batas jantung kesan tidak melebar.

Auskultasi

:bunyi jantung I-II intenstas normal, regular, bising


(-)
4

i. Pulmo
Inspeksi

: pengembangan dada kanan sama dengan kiri.

Palpasi

: fremitus raba sulit dievaluasi

Perkusi

: sonor/sonor.

Auskultasi

: suara dasar vesikuler (+/+) normal, suara


tambahan (-/-)
j. Abdomen

k.

Inspeksi

: distended (-)

Auskultasi

: bising usus (+) normal

Perkusi

: timpani

Palpasi

: supel, nyeri tekan (-), defance muscular (-)

Ekstremitas

: lihat status lokalis


akral dingin
-

oedem

- - -

D. Status Lokalis:
R. Manus dextra dan sinistra
Look

: Tampak constriction band (+), deformitas (+)

Feel

: Nyeri bila digerakkan (-)

Move

: Gerakan aktif dan pasif terbatas

R. Pedis dextra
Look

: Tampak constriction band (+), deformitas (+)

Feel

: Nyeri bila digerakkan (-)

Move

: Gerakan aktif dan pasif terbatas

R. Cruris Dextra
Look

: Tampak constriction band (+) sisi


5

Feel

: Nyeri bila digerakkan (-)

Move

: Gerakan aktif dan pasif dalam batas normal

E. Assesment I
Suspect amniotic band syndrome
F. Plan I
1. Cek laboratorium darah lengkap
2. Pro RO manus dan pedis

G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium (RSDM, 30 Januari 2015)
Pemeriksaan
Hemoglobin

Hasil
Satuan
DARAH RUTIN
11.7
g/dL

Rujukan
10.5 12.9
6

Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
Golongan Darah
PT
APTT
INR
HbsAg

34
%
11.2
ribu/l
360
ribu/l
4.03
juta/l
O
HEMOSTASIS
12,8
mg/dl
40.3
mg/dl
0.908
mg/dl
SEROLOGI HEPATITIS
Non reactive

33 41
5.5 17.0
150 450
4,10 5,30
10.0 15.0
20.0 40.0
Non reactive

2. Pemeriksaan RO Manus Dextra dan Sinistra (17 Juli 2014)

Kesan : Pseudosyndactily digiti 2,3,4 manus kiri dan digiti 2,3 manus
kanan, lesi amputatum phlang distal digiti IV manus kanan subluksasi
phalang proksimal digiti IV,V manus kiri menyokong gambaran
amniotic band syndrome.
3. Pemeriksaan RO Pedis Dextra dan Sinistra (17 Juli 2014)

Kesan : Lesi amputatum phalang medial-distal digiti IV pedis kanan


disertai subluksasi phalang proximal digiti III,IV,V pedis kanan
menyokong gambaran amniotic band syndrome
H. Assesment II
Amniotic band syndrome
I. Plan II
Pro release constriction band R.cruris (D)

You might also like