Professional Documents
Culture Documents
NAMA
NPM
: 1206212451
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2014
tenaga kerja memiliki kewajiban dan atau hak tenaga kerja seperti, memberikan keterangan
yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja, memakai alatalat perlindungan diri, mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan, meminta pada pengurus agar semua syarat keselamatan dan kesehatan
dilaksanakan dan menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan
dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri diragukan olehnya.
TERBAKARNYA KM PAUS DI KEPULAUAN SERIBU
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa telah
terjadi kebakaran kapal ferry penumpang KM Paus I di perairan Pulau Gunung Sekati,
Kepulauan Seribu Utara. KM Paus I adalah kapal Ferry yang dioperasikan oleh Dinas
Perhubungan DKI Jakarta yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Kaliadem, Muara
Angke menuju Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan
Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, insiden tersebut terjadi pada
hari Rabu 27 Agustus 2014 sekitar pukul 11.30 WIB. Kronologis kejadian KM Paus I dengan
Nahkhoda Abdullah (42) dan 11 ABK berangkat dari pelabuhan Kaliadem Muara Angke
menuju Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Utara dengan membawa 67 penumpang. Tiba di
Pulau Untung Jawa pukul 09.00 WIB dan menurunkan 20 penumpang. Tiba di Pulau Pari
pukul 09.45 WIB, menurunkan 27 penumpang.
Pada saat kapal berada sekitar perairan Pulau Gusung Sekati tiba-tiba kapal terbakar
pada bagian mesin, koordinat S.0548.666 ; E.10636.038. Menurut Sutopo, akibat tragedi
tersebut, ada 32 orang penumpang yang mengalami luka bakar dan dirawat di RSUD Pulau
Pramuka. Seluruh korban dibawa ke RSUD Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Utara untuk
mendapat pengobatan. Sementara untuk korban yang mangalami luka bakar cukup serius
mencapai 50 persen atau lebih, dirujuk ke RS Koja, RS Atmajaya dan RSCM. Evakuasi
menggunakan ambulans yang sudah disiapkan di Dermaga Marina sebanyak enam unit dan
Dermaga Kaliadem sebanyak tiga unit. Pada tanggal 28 Agustus 2014 malam tadi, Irwanto,
satu korban yang dirawat di RSCM meninggal dunia. Menurut Kabid Humas Polda Metro
Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin 8 September
2014 kejadian ini terjadi karena meteran BBM rusak dan ada tumpahan bahan bakar minyak
yang hanya diberi deterjen, dan ini yang mengakibatkan sambaran listrik saluran kabel yang
terkelupas pada ruang mesin.
Analisa
Menurut saya kejadian ini terjadi karena kelalaian dari pihak pengelola dan operator
pengisian bahan bakar minyak pada kapal motor tersebut. Pengisian bahan bakar minyak
pada kapal motor ini dilakukan dengan menggunakan derigen, karena alat pengukur BBMnya
rusak maka sulit untuk mengecek apakah tangki sudah penuh atau belum, akibatnya ada
BBM yang tumpah dan tumpahan tersebut tidak dilap justru diberi detergen. Bahan bakar
pertamax yang digunakan kapal motor ini tinggi uapnya dan mengendap di bagian ruang
mesin. Pada ruangan ini terdapat kabel yang terkelupas sehingga terjadi konsleting dan
menyambar bahan bakar sehingga terjadi percikan api dan menimbulkan ledakan. Untuk
menanggulangi hal ini harus dilakukan pengecekan berkala dan pemeriksaan kelayakan guna
meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Occupational Safety and Health Administration (OSHA) STANDARS
Pada tahun 1970, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat membentuk OSHA, di
bawah Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan. Hal ini dilatar belakangi karena lebih
dari 90juta penduduk Amerika bekerja tanpa ada perlindungan dari bahaya, lebih dari 14000
pekerja meninggal karena kecelakaan dan tingkat kecelakaan mencapai angka 300.000. Misi
dari OSHA adalah mencegah cedera yang berhubungan dengan pekerjaan, penyakit, dan
kematian dengan menerbitkan dan menegakkan peraturan (standar) untuk kesehatan dan
keselamatan kerja. OSHA terdiri dari 29 kode peraturan (29 CFR 1900 1999), dengan
penjabaran bidang masing-masing mengenai keselamatan kerja, diantaranya :
Walking-Working Surface
Tempat kerja harus selalu bersih dan teratur, lantai di daerah kerja harus selalu bersih dan
kering, ada penanda pada jalur dan daerah kerja, tangga harus minimal 22 inc dan dapat
Di tempat kerja harus disediakan dengan perlindungan telinga jika tingkat suara
melebihi batas kebisingan yang diizinkan.
Fire Protection
a) Kelas A api - kebakaran yang melibatkan bahan mudah terbakar biasa seperti
kertas, kain kayu, karet dan plastik.
b) Kelas B api - api yang melibatkan bahan mudah terbakar seperti cairan, gas yang
mudah terbakar, gemuk dan bahan yang sama dan beberapa karet dan bahan
plastik.
c) Kelas C api - Api yang melibatkan peralatan listrik energi di mana keselamatan
kepada
karyawan
memerlukan
penggunaan
media
pemadam
elektrik
nonconductive.
d) Kelas D api - api yang melibatkan logam mudah terbakar seperti magnesium,
Perlakukan
semua
bahan
beracun
dengan
baik,
terutama
yang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Undang-Undang Nomor I Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
http://prokum.esdm.go.id/uu/1970/uu-01-1970.pdf (11 September 2014)
Rochmanuddin. 2014. Kronologi Kebakaran Kapal Paus di Kepulauan Seribu.
http://news.liputan6.com/read/2097408/kronologi-kebakaran-kapal-paus-di-kepulauanseribu (11 September 2014)
Mustakim, Roma. 2014. BNPB: Kapal Fery Dishub DKI Terbakar di Pulau Seribu.
http://infopublik.org/read/88046/bnpb-kapal-fery-dishub-dki-terbakar-di-pulauseribu.html (11September 2014)
Awaludin. 2014. Tumpahan Minyak Ternyata Penyebab Terbakarnya KM Paus I.
http://jakarta.okezone.com/read/2014/09/08/500/1035822/tumpahan-minyak-ternyatapenyebab-terbakarnya-km-paus-i (11 September 2014)
Irwanto,
Deny.
2014.
Kapal
Paus
Terbakar
akibat
Korsleting
Listrik.