Professional Documents
Culture Documents
PERSALINAN NORMAL
Dianatus Sholehah
201210300511030
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013 2014
PERSALINAN NORMAL
A. DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan dan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain, dengan bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 2010)
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
(Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2009).
B. SEBAB-SEBAB PERSALINAN
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi (Hafifah, 2011) :
1. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen.
Fungsi progesterone sebagai penenang otot otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone turun.
2. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh
darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim
sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini
digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan
ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
C. PATOFISIOLOGI
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering-sering atau susah buang
air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut
dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor pains). Servik
menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody
show) (Haffieva, 2011).
Tanda-Tanda In Partu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil pada bagian
servik.
3. Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam, servik mendatar
Persalinan Normal
E. FAKTOR PERSALINAN
Menurut Yeyeh (2009, h.13-18) :
1. PASSAGE (JALAN LAHIR)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul,
dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir
tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal. Passage terdiri dari :
a. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
1) Os. Coxae
a. Os illium
b. Os. Ischium
c. Os. Pubis
2) Os. Sacrum = promotorium
3) Os. Coccygis
b. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
2. POWER
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau
kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.
3. PASSANGER
Passanger terdiri dari janin dan plasentaa. Janin merupakan passangge utama dan
bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian yang paling besar dan keras
dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan
persalinan.
Kelainan kelainan yang sering menghambat dari pihak passangger adalah kelainan
ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan letak
seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang
atau letak sungsang.
4. PSIKIS (PSIKOLOGIS)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau
memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang
semula dianggap sebagai suatu keadaan yang belum pasti sekarang menjadi hal yang
nyata.
Psikologis meliputi :
a. Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
b. Pengalaman bayi sebelumnya
c. Kebiasaan adat
d. Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
5.
PENOLONG
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses tergantung dari kemampuan
skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
F. KALA PERSALINAN
Persalinan dibagi dalam empat kala menurut Prawirohardjo (2009) yaitu:
1. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, servik
mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler.
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
a. Fase laten
b. Fase aktif
2. Kala II (pengeluaran janin)
Kepala janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa ngedan karena tekanan pada
rectum sehingga merasa seperti BAB dengan tanda anus membuka. Pada waktu his kepala
janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan
yang terpimpin akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan janin.
3. Kala III (pengeluaran plasenta)
Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras dengan
fundus uteri sehingga pucat, plasenta menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat
kemudian timbul his, dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam
vagina dan akan lahir secara spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis/fundus
uteri, seluruh proses berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta
disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
4. Kala IV
Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir, mengamati keadaan ibu
terutama terhadap bahaya perdarahan post partum. Dengan menjaga kondisi kontraksi dan
retraksi uterus yang kuat dan terus-menerus. Tugas uterus ini dapat dibantu dengan obatobat oksitosin.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
2. Pemeriksaan Hb
H. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2009), penatalaksanaan yang diberikan untuk penanganan plasenta
previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
1. Kaji kondisi fisik klien
2. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
3. Menganjurkan klien istirahat
4. Mengobservasi perdarahan
5. Memeriksa tanda vital
6. Memeriksa kadar Hb
7. Berikan cairan pengganti intravena RL
8. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus masih
premature
I.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. KALA I (fase laten)
a. Pengakajian
1) Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
2) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau keparahan
3) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda kecoklatan atau terdiri dari flek
lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
2) Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b/d kurang mengingat informasi yang
diberikan, kesalahan interpretasi informasi.
3) Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d pemeriksaan vagina berulang dan kontaminasi
fekal.
4) Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d masukan dan peningkatan kehilangan cairan
melalui pernafasan mulut.
5) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d ketidakadekuatan system
pendukung.
c.
Intervensi
NO
1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NOC
NIC
2.
3.
Beri
informasi
dan
yang diberikan, kesalahan pasien tentang persalinan
interpretasi informasi.
meningkat dengan criteria kemajuan persalinan normal
Demonstrasikan
teknik
hasil:
o Pasien
dapat pernapasan atau relaksasi
mendemonstrasikan teknik dengan tepat untuk setiap
pernafasan
dan posisi fase persalinan
yang tepat untuk fase
persalinan
Kaji latar belakang budaya
Risiko
tinggi
terhadap Setelah dilakukan asuhan
infeksi
maternal
b/d
pemeriksaan
vagina
berulang dan kontaminasi
fekal.
keperawatan
klien.
Kaji sekresi vagina, pantau
selama.diharapkan
infeksi maternal dapat tanda-tanda vital.
Tekankan
pentingnya
terkontrol dengan criteria
hasil:
mencuci tangan yang baik.
o TTV dbn
Gunakan teknik aseptic saat
o Tidak terdapat tanda-tanda pemeriksaan vagina.
Lakukan perawatan perineal
infeksi
4.
setelah eliminasi.
Pantau
masukan
dan
Risiko
tinggi
terhadap Setelah dilakukan asuhan
kekurangan
cairan
b/d keperawatan
haluaran.
Pantau suhu setiap 4 jam
masukan dan peningkatan selama,diharapkan
kehilangan cairan melalui cairan seimbang dengan atau lebih sering bila suhu
pernafasan mulut.
kriterian hasil:
tinggi, pantau tanda-tanda
o TTV dbn
vital. DJJ sesuai indikasi.
o Input dan output cairan
Kaji produksi mucus dan
seimbang
o Turgor kulit baik
turgor kulit.
Kolaborasi pemberian cairan
parenteral.
Pantau kadar hematokrit.
5.
Risiko
tinggi
terhadap
koping individu tidak efektif
b/d ketidakadekuatan system
pendukung.
a.
1)
2)
3)
4)
kuat
thd
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NOC
NIC
Kaji derajat
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan
dengan tekanan
mekanik keperawatan
ketidaknyamanan secara
dari bagian presentasi.
selama..,diharapkan nyeri verbal dan nonverbal
Pantau dilatasi servik
terkontrol dengan criteria
Pantau tanda vital dan DJJ
hasil:
o TTV dbn
o Pasien
dapat
Bantu penggunaan teknik
mendemonstrasikan kontrol pernapasan dan relaksasi
Bantu
tindakan
nyeri
kenyamanan spt.
Gosok punggung, kaki
Anjurkan pasien berkemih
1-2 jam
Berikan informasi tentang
ketersediaan analgesic
Dukung keputusan klien
menggunakan
obatobatan/tidak
Berikan lingkungan yang
2.
tenang
Palpasi di atas simpisis
Perubahan eliminasi urin b/d Setelah dilakukan asuhan
perubahan masukan dan keperawatan
pubis
Monitor masukan dan
kompresi mekanik kandung selama.,diharapkan
kemih.
eliminasi
urine
pasien haluaran
Anjurkan upaya berkemih
normal dengan criteria
hasil:
o Cairan seimbang
o Berkemih teratur
3.
4.
Risiko
tinggi
terhadap
cedera maternal b/d efek
obat-obatan
pertambahan
mobilitas gastrik.
o TTV dbn
o Aktivitas uterus baik
o Posisi pasien nyaman
tanpa perhatian
Tempatkan klien
pada
5.
Risiko
tinggi
terhadap
kerusakan gas janin b/d
perubahan suplay oksigen
dan aliran darah
o
o
o
criteria hasil:
DJJ dbn
Presentasi kepala (+)
tirah
3. KALA II
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
a. Melaporkan kelelahan
b. Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri / teknik relaksasi
c. Lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4) Eliminasi
DJJ
5)
6)
7)
b.
1)
2)
3)
c.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d
mekanis
pada
presentasi
NOC
NIC
Identifikasi derajat
ketidaknyamanan
Berikan tanda/ tindakan
kenyamanan seperti
perawatan kulit, mulut,
perineal dan alat-alat tahun
yang kering
Bantu pasien memilih
2.
3.
selama..,diharapkan
kondisi
cardiovaskuler
pasien membaik dengan
criteria hasil:
o TD dan nadi dbn
o Suplay O2 tersedia
Risiko
tinggi
terhadap Setelah asuhan keperawatan
kerusakan integritas kulit selama.,diharapkan
b/d pada interaksi hipertonik integritas kulit terkontrol
dengan criteria hasil:
o Luka perineum tertutup
(epiostomi)
a.
1)
2)
3)
4)
4. KALA III
Pengkajian
Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
Sirkulasi
a. Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal
cepat
b. Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
c. Nadi melambat
Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 300 ml
Nyeri / ketidaknyamanan
dengan
5)
b.
1)
2)
3)
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NOC
NIC
selama.,diharapkan
cairan seimbang denngan
criteria hasil:
o TTV dbn
300 cc
2.
3.
melahirkan
selama.,diharapkan
nyeri terkontrol dengan
criteria hasil:
o Pasien dapat control nyeri
Risiko
tinggi
episiotomy
terhadap Setelah dilakukan asuhan Palpasi fundus uteri dan
selama persalinan
selama.,diharapkan
cidera terkontrol dengan
criteria hasil:
o Plasenta keluar utuh
o TTV dbn
5. KALA IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih rendah pada
respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon pemberian oksitisin atau
HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina
600-800 ml untuk kelahiran saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung
kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8)
Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus, perineum bebas
dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis,
ansietas
2) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kelelahan/ketegangan miometri
3) Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/peningkatan anggota leluarga
c. Intervensi
NO
1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NOC
NIC
Nyeri
akut
b/d efek
hormone,
trauma,edema
jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas
kenyamanan
Anjurkan penggunaan
teknik relaksasi
Beri analgesic sesuai
kemampuan
2.
selama.,diharapkan
cairan simbang dengan
criteria hasil:
o TD dbn
dbn
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba.(2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Prawirohardjo (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Yeyeh, dkk (2009) Asuhan Kebidanan 1. Jakarta : CV Trans Info Medika