You are on page 1of 36

AKHLAK MAZMUMAH

KELOMPOK X
Yuhana Melati
Aidillah Putri
Monti Oktarina
Regina Anggraini
Elsa Novianti

AKHLAK MAZMUMAH
1. MARAH
2. MALAS
3. KIKIR

MARAH
a. Pengertian
Kata ghadab secara harfiah berarti marah atau pemarah.
Marah dalam pengertian ghadab bersifat negatif. Dengan
istilah lain, ghadab (marah) yaitu merasa tidak senang
dan panas hati karena suatu sebab, seperti dihina dan
lainnya.
Orang yang marah tidak akan bisa mempertimbangkan
baik dan buruk. Ia akan bertindak sekehendak nafsu
amarahnya. Ia bertindak berdasarkan emosi saja. Dengan
demikian akan mudah dipengaruhi setan. Sebagai orang
beriman dan bertakwa kita harus bisa mengendalikan diri
dari amarah, karena mengendalikan diri dari marah
adalah salah satu ciri orang yang bertaqwa.

b. Ayat-ayat dan hadis yang berhubungan :


firman Allah SWT :Yaitu orang-orang yang
menafkahkan hartanya secara sembunyi dan terangterangan dan orang yang menahan kemarahan
serta memaafkan manusia, sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang berbuat baik.[QS.Ali
Imran:2:134]
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah saw
bersabda: Orang kuat itu bukanlah orang yang
dapat bergulat. Tetapi orang kuat ialah orang yang
dapat menahan nafsunya ketika sedang marah.
(Mutafaqalaih) [1]

Apabila seseorang marah, maka Nabi saw


memberikan tips buat kita untuk megatasi
marah yang membara dalam diri kita.
Rasulullah saw bersabda, Apabila salah seorang
dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka
hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum
juga hilang maka hendaknya dia berbaring.
(HR. Ahmad)
Ada seorang lelaki yang datang menemui
Rasulullah saw dan mengatakan, Wahai
Rasulullah, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu
yang bisa mendekatkan saya ke surga dan
menjauhkan dari neraka. Maka beliau saw
bersabda, Jangan tumpahkan kemarahanmu.
Niscaya surga akan kau dapatkan. (HR.
Thabrani)

Macam-macam dan tingkatan marah


Gymnastiar (2002) menjelaskan mengenai marah
yang yang di ungkapka oleh imam al ghazali, yang
ternyaa orang itu dapa dikelompokan dalam empat
golongan sebagai berikut;
Orang yang lamabat marah dan lambat reda
dan lama bermusuhanya.
Cepat marah dan lambat redanya
Cepa marah dan cepat redanya
Lambat marah dan lamba redanya.

CIRI-CIRI MARAH
Asfek biologi,respon fisiologis timbul karena
kegiatan sistem syaraf otonam bereaksi
terhadap sekresi epinerpin sehingga tekanan
darah meningkat, takidarki ( frekuensi denyut
jantung meningkat ) wajah memerah, pupil
membengkak, frekuensi pembuangan urin
meningkat.
Asfek emosional, merasa tidak berdaya, putus
asa, frustasi, ngamuk, ingin berkelahi, dendam,
bermusuhan, sakit hati, menyalahkan dan
menuntut. Prilakunya selalu ingin menarik
perhatian orang lain, membuat kegaduhan,
kebakaran,melarikan diri, mencuri dan
penyimpangan seksual.

Asfek intelektual, akan terus mencair


penyebab kemarahannya
Asfek sosial, meliputi inter aksi sosial,
budaya, konsep percaya dan ketergantungan,
emosi marah akan menimbulkan kemarahan
orang lain serta penolakan dari orang lain.
Asfek spiritual, keyakinan, nilai dan moral
mempengaruhi terhadap ungkapan
lingkungan dengan tidak mempedulikan
moral. Hamzah ( 2001 ) juga menjabarkan
terhadap ciri-ciri orang yang sedang marah,
yaitu:

a. Ciri pada wajah, berupa perubahan pada kulit


menjadi warna kuning pucat, tubuh bergetar
keras, timbul buih pada sudut mulut, bola mata
mmerah, hidung kembung kempis gerakan tidak
terkendali.
b. Ciri pada lidah, meluncurnya makian, celaan,
kata-kata yang menyakitakan, dn ucapan-ucapan
yang keji yang membuat orang yang berakal sehat
merasa risih untuk mendengarkanya.
c. Ciri pada anggota tubuh. Timbulnya keinginan
untuk memeukul, melukai, merobek, bahkan
membunuh.
d. Ciri pada hati, didalam hati akan timbul rasa
kebencian, dendam, dan dengki, menyembunyikan
keburukan, merasa gembiradalam dukanya. Dan
merasa sedih atas gembiranya, memutuskan
hubungan dan menjelek-jelekanya.

Nuh ( 1993 ) menjelaskan secara gamblang


beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat apabila
seseorang marah, diantaranya:
Membesarnya pembuluh darah urat leher serta
memerahnya wajah .
Merengut dan mengerutkan wajah
Permusuhan kepihak lain
Membalas permusuhan orang lain

BAHAYA-BAHAYA MARAH
Ada beberapa akibat yang ditimbulakan dari marah, yang
bisa mambahayakan diantaranya:
1. Membahayakan tubuh
Dalam keadaan marah darah bergejolak dan akan naik ke
rongga kepala yang bisa memerahkan wajah dan kedua
mata, dan jika berulang-ulang ini akan mengakibatkan
hipertensi, bahkan bisa menimbulkan terpecahnya
pembuluh darah serta bisa menyebabkan kelumpuhan.
2. Menodai Agama
Untuk menumpahkan kekesalan orang marah suka
mengumpat orang, dan melecehkan kehormatanya,
merampas hartanya bahkan menumpahkan darahya.
3. Tidak mampu mengendalikan diri
Pada saat marah akal seolah-olah tertutup dan terhalang,
maka manusia menjadi tidak mampu untuk
mengendalikan diri.

4. Terjerumus kedalam dalih yang hina


Orang marah suka melakukan apa ayng tidak diketahui
dan tidak didasarinya. Nabi Muhammad saw melarang
pelaksanaan setiap perkara yang menjerumuskan
kedalam alasan yang hina, sabda beliau, Jauhkanlah
dirimu dari setiap perkara yan menuntut pemberian
alasan.
5. Azab yang keras
Amarah akan menimbulkan banyak kesalahan serta
membawa seseorang terjerumus kedakam berbagai
kemaksiatan dan keburukan, maka ia akan
mendapatkan azab yang berat baik di dunia maupun di
akhirat.
Nuh ( 1993 ) lebih spesifik mengingatkan bahayanya
amarah terhadap aktivitas islam. Pertama, minimnya
pembelaan dan pendukung. kedua, berpecah belah dan
bercerai berai. Ketiga, lamanya perjalanan dan
beratnya beban.

6. Bahaya fisiologi
Amarah dan kekecewaa yang terjadi akan
mempengaruhi kesehatan seseorang. Hal tersebut
akan menimbulkan hipertensi, stres, depresi, maag,
gangguan pungsi jantung, insomnia kelelahan,
bahkan serangan jantung. Bahkan amarah seorang
ibu yang sedang menyusui dapat mengakibatkan
peracunan yang berbahaya didalam air susunya.
Mardin ( 1990 ) mereka yang memiliki mental lemah
harus menyadari bahwa beberpa kekecewaan dapat
mengorbankan hidupnya. Mereka mungkin tidak
mengetahui, ternyata banyak manusia akibat dari
marah yang berlebihan sehingga ia mati karena
serangan jantung. Amarah juga bisa menyababkan
berkurangnya nafsu makan, serta terganggunya otot
dan saraf selam berjam-jam bahkan berhari-hari.

7. Bahaya psikologi
Secara psikologis amarah dapat membahayakan
terhadap manusia kareana akan berimfikasi
negatif, amarah juga bisa merusak pola
pemikiran menjadi lebih pendek, bahkan dengan
marah bisa memutuskan cinta kasih seseorang.
8. Bahaya sosial
Watak pemarah akan mengakibatkan terjadinya
disharmonis, seperti putusnya jalinan cinta
kasih, putusnya persahabatan, kehilangan
pekerjaan, terkena hukuman pedana, bahkan
dengan permusuhan bisa menimbulkan
penganiayaan dan pembunuhan.

d. Cara Menghindari sifat marah :


1. Berusaha menyadari akibat buruk yang timbul dari marah.
2. Mengoreksi kesalahan diri sendiri
3. Berusaha bersabar dalam menghadapi masalah, yaitu jika
marah dalam keadaan berdiri, hendaknya kita segera duduk.
Jika tidak reda juga, kita berbaring dan jika tidak terkendali
juga, kita harus segera berwudlu, sebagaimana yang
diajarkan Rasulullah dalam hadistnya.
Marah yang pada tempatnya dianjurkan dalam Islam.
Marah menurut ajaran Islam, antara lain
1. Jika aturan Allah SWT dilanggar atau dihina dan terdapat
kemaksiatan.
2. Marahnya orang tua kepada anak karena tujuan kasih
sayang dan pendidikan.

Al-Ghazali mengusulkan dua strategi pengendalian


marah
Pertama, melemahkan potensi marah pada diri kita
dengan tindakan preventif seperti puasa sunnah, puasa
bicara, dzikir kalbu, shalat tahajjud, dan tawajjuh
(bermuwajahah/bertatapmuka/berusaha menemui) kepada
Allah secara istiqamah dan mudawamah, konsisten dan
berkesinambungan.
Kedua, melakukan tindakan kuratif ketika api marah
mulai menyala dengan berwudhu, duduk dan berbaring,
serta menjauhi sasaran kemarahan.
Kedua strategi ini jika belum membawa hasil yang
memuaskan, maka perlu mengikuti riydhat al-nafs,
pelatihan jiwa atau spiritual education yang lebih intensif,
terutama dengan perubahan pola makan dan pola hidup
serta pola ibadah.

MALAS
A. Pengertian
Malas dalam bahasa Arab disebut dengan alkaslu yang bermakna berat untuk mengerjakan
sesuatu dan berhenti dari menyempurnakan
sesuatu.[1]

Imam Raghib al-Ashfahani rahimahullah


mengatakan, Malas adalah merasa berat dalam
suatu urusan yang seharusnya tidak perlu
merasa berat.

B. MACAM-MACAM MALAS
Sifat malas ada dua macam:
Pertama: Malasnya akal, tidak memakainya
untuk berpikir dan merenungi ciptaan Allah
Azza wa Jalla atau bisa juga tidak menggunakan
akal untuk sesuatu yang memperbaiki dirinya,
berupa dunia dan kehidupannya. Tidaklah
kemunduran sebuah kaum kecuali karena sebab
malasnya orang-orang yang berakal dan
sedikitnya orang yang mau memanfaatkan
kekuatan pikiran pemberian Allah Azza wa Jalla
ini.

Kedua: Malasnya badan. Yaitu mencakup


seluruh anggota badan. Malas ini akan
membawa kemunduran individu. Berpengaruh
pada keadaan suatu kaum dalam bidang
pertanian, industri, dan selain keduanya.[8]

C. BAHAYA / KERUGIAN MALAS


1. Turunnya adzab
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwasanya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintah
suatu desa untuk keluar berperang, tetapi mereka
bermalas-malasan dan berat untuk keluar berperang.
Maka Allah Azza wa Jalla menahan hujan untuk
mereka, dan itulah adzabnya bagi mereka.[2]
2. melahirkan sifat menyia-nyiakan waktu
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan,
Adapun malas maka akan melahirkan sifat menyianyiakan waktu, berlebihan, tidak mendapat apa pun,
dan penyesalan yang sangat parah.

3. Mewariskan jiwa yang jelek


Rasulullah SAW bersabda:
Apabila seorang hamba bangun malam,
kemudian berdzikir kepada Allah, terlepaslah
satu ikatan. Apabila dia berwudhu, terlepaslah
satu ikatan lagi. Jika dia shalat, maka akan
terlepas seluruh ikatan. Maka pagi harinya
jiwanya akan semangat dan bagus. Jika tidak
bangun (malam), jadilah jiwanya jelek dan
malas.[5]
Imam Raghib al-Ashfahani rahimahullah
berkata, Barangsiapa yang malas, akan hilang
darinya sifat kemanusiaan. Bahkan dia
termasuk dalam golongan hewan.

4. Meniru sifat orang munafik


Malas adalah sifat dasar orang-orang munafik.
Allah SWT mengisahkan tentang mereka
dalam firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu
Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk
shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya [dengan shalat] di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali. (QS. An-Nis [4]: 142)

Dan sisi negatif lainnya yang sangat banyak


dari sifat malas ini. Di dalam buku Mausah
Nadhratun Nam disebutkan bahwa sifat
malas membawa dampak jelek di antaranya:
1) Membawa matinya semangat dan
memendam daya pikir
2) Salah satu sebab menuju jalan pintas
untuk mengambil harta orang lain
3) Semakin jauh dari Allah
4) Sebagai bentuk nyata kemunduran
suatu umat dan masyarakat
5) Pertanda semangatnya sedang jatuh
6) Mewariskan kehinaan dan
kerendahan.[7]

D. CARA MENGHINDARI
1. Menyadari pentingnya waktu
Waktu adalah nikmat yang besar, ladang untuk
menuai kebaikan, dan punya pengaruh yang
sangat jelas.
2. Bergaul dengan teman yang baik
Teman punya pengaruh yang sangat kuat.
Teman yang baik adalah teman yang bisa
mengajak kebaikan dan mendorong dalam
ketaatan. Maka berteman dengan teman yang
rajin akan mendorong diri kita untuk meniru
dan ikut sepertinya.

3. Membaca kisah-kisah semangat para


salaf
mereka adalah generasi terbaik umat ini.
Bagaimana semangat mereka dalam belajar,
beribadah, dan istiqamah di atasnya.
Membaca kisah-kisah mereka bisa menggugah
semangat jiwa yang sedang dilanda rasa malas.
4. Kontinu mengerjakan amal shalih
Karena hal itu akan membawa kebaikan bagi
pelakunya. Amalan yang paling dicintai di sisi
Allah Jalla Jalaluhu adalah yang kontinu
meskipun sedikit. Rasulullah SAW bersabda:
Amalan yang paling dicintai Allah Taala
adalah yang dikerjakan terus-menerus
meskipun sedikit.

6. Doa
Doa adalah senjatanya seorang muslim yang
paling ampuh dalam menangkal virus malas
dan godaan setan. Mintalah selalu kepada
Allah dengan perendahan diri- agar tetap
semangat dan jauh dari sifat malas.

KIKIR
a. Pengertian
Dalam bahasa Arab, sifat kikir sama dengan
assyukha atau albakhil. Menurut Abdullah bin
Amr RA, assyukha (kikir) lebih parah daripada
albakhil (pelit). Assyukha adalah selain kikir atas
hartanya, juga kikir atas harta yang dimiliki orang
lain, yaitu ia tidak mau orang lain menikmati
harta itu dan ia mau itu diberikan kepadanya.
Sedangkan albakhil hanya pelit atas hartanya
sendiri.

AYAT-AYAT DAN HADIS MENGENAI


KIKIR
Allah SWT berfirman
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil
dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan
itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu
adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya
di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.
Al-Imran: 180.)

DALIL YANG MELARANG DARI


PERBUATAN KIKIR
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu
anhu beliau berkata, Rasullullah shallallahu
alaihi wa sallam telah bersabda, Jauhillah tujuh
kehancuran yang dapat menimpa kalian. Lalu
(shahabat)
bertanya,
Apakah
itu
wahai
Rasulullah?
Lalu
beliau
menjawab,
Menyekutukan Allah, kikir, membunuh jiwa yang
diharamkan Allah, memakan riba, memakan
harta anak yatim, lari dari peperangan, menuduh
zina wanita mukminat yang suci. (HR. anNasa`i)

PERBUATAN KIKIR DAPAT DI


SEBABKAN BEBERAPA FAKTOR:
a. Karena hartanya merasa milik sendiri
b. Karena takut harta mereka berkurang
Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh
ayat 268, Artinya:
Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
(kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu
ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas
karunianya dan lagi maha menetahui.
c. Tidak punya rasa kasih sayang
d. Merasa dirinya lebih dari orang lain
Padahal kikir tidak bisa dibiarkan berturut-turut
karen acept maupun lambat akan merugikan bagi
dirinya sendiri maupun orang lain jadi sikap kikir di
larang dalam agama.

BAHAYA / KERUGIAN
Sifat kikir itu perbuatan tercela dan kelak mereka juga akan
mendapatkan belasan dari perbuatan mereka sendiri karena harta
yang tidak dinafkahkan dijalan allah akan dikalungkan diakhirat
nanti.
Menyebabkan malapetaka yang besar terhadap suatu masyarakat
karena penyakit ini bisa menanamakan rasa dengki dan iri hati
dalam jiwa.

CARA MENGHINDARI SIFAT KIKIR


:

Keyakinan dibawah segala sesuatu itu milik allah sempat


tercantum dalam Q S Ali Imron ayat 109
Artinya :
Kepunyaan allah ialah segala yang ada di langit dan di bumi, dan
kepada allahlah dikembalikan segala urusan.
Ketika seeorang telah merasa bahwa segala sesuatu milik allah
maka ia tidak merasa memiliki terhadap benda andi kata ia diberi
keleluasaan rizki oleh allah maka hatinya akan terorong untuk
bersodaqoh.
Banyak bersyukur atas nikmat yang allah berikan seperti
tercantum dalam Q.S ibrahim ayat 7
Artinya :
Sesunguhya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah
nikmat kepadamu dan jika kamu menginkari (nikmat-ku) maka
sesunguhnya azabku sangat pedih.

Berinfak, Allah berfirman, Dan kelak akan dijauhkan


orang yang paling takwa dari neraka itu, (yaitu) yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk
membersihkannya. (QS Allail [92]: 17-18). Imam alGhazali menyebut, dengan berinfak, jiwa seseorang akan
bersih dari sifat kikir.

Kikir tidak menguntungkan karena secara tidak sadar


mereka telah di perbudak oleh harta itu sendiri.
Orang yang kikir tidak akan masuk surga.
Artinya : Tidak akan masuk surga orang orang yan
menipu, bakhil (kikir) dan orang-orang yang buruk
mengurus miliknya ( H R Tirmidzi )
Riwayat lain yang Artinya :
Dan orang-orang yang bakhil (kikir) itu jauh dari allah,
jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat pada
neraka. ( H R tirmidzi )

TERIMA KASIH

Marah itu merupakan suatu akhlak tercela,


bagaimana jika kita marah terhadap orang yang
telah menyakiti kita?
Apabila seseorang memancing kemarahan orang
lain , padahal dia sudah mencoba untuk tetap
bersabar . Bagaimana menurut anda ?
Bagaimana kalau orang marah itu karena
penyakitnya? Misalnya hipertensi
Bagaimana kalau orang marah terhadap kita,
sedangkan kita tidak bersalah ? Apakah kita boleh
marah atau tidak?
Bagaimana pendapat anda tentang marahnya
seorang murobby?

Bagaimana batasan marah manusia dan


penyebab seseprang boleh marah dalam islam ?
Bagaimana beda kirir dan pelit ?

You might also like