You are on page 1of 32

Refleksi

Kasus

BBLR

Rahma Nilasari
09-777-033
Pembimbing: dr. Christina Kolondam,
Sp.A

Kasus

Tgl. Lahir: 01-12-2013, tgl. masuk: 02-12-2013, tgl.


periksa: 02-11-2013
By. E, laki-laki, 5 jam 32 menit, lahir spontan letak
belakang kepala. Lahir tidak menangis, lilitan
longgar 1 kali, merintih +, ketuban keruh +. Tiba di
HCU, sesak +.
Riw. Kehamilan: Melakukan pemeriksaan antenatal
care setiap bulan di posyandu. Tidak meminum
obat selain yang diberikan bidan. Tidak merokok
dan tidak mengkonsumsi alkohol. Tidak memiliki
riwayat perdarahan selama kehamilan dan tidak
menderita penyakit seperti diabetes melitus dan
hipertensi.

Nama ayah : Tn. TR


Usia ayah : 22 tahun
Pekerjaan ayah : Petani
Nama ibu : Ny. E (GIIPIA0)
Usia ibu
: 20 tahun
Pekerjaan ibu : Petani
Alamat : Desa Tulo

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
BB : 2200 gram
PB : 45 cm
LK: 32 cm
SG : gizi kurang
Trauma lahir -, kelainan kogenital -, caput succadenum +, cephal
hematom -, kejang -, perdarahan-.
Kulit: Kulit masih tipis sehingga tampak vena-vena, lanugo halus.
Kepala:
Wajah : simetris.
Deformitas : tidak ada
Bentuk : normocefal
Rambut : hitam lurus

Mata : konjungtiva anemis-/-, sklera ikterik -/Mulut : pucatTelinga :bentuk dan kekerasan sudah baik dan rekoil
langsung
Leher:
KGB : tidak ada pemebesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran
Massa lain: tidak ada
Thorax:
Inspeksi : simetris bilateral, tampak retraksi intercosta
Palpasi : gerakan bernafas paru kiri dan kanan simetris
Perkusi : sonor kiri dan kanan
Auskultasi: vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung:
Inspeksi : ictus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC 5 linea parasternalis
kiri
Perkusi : pekak
Auskultasi: BJI/II +/+, tidak ada bunyi tambahan
Abdomen:
Inspeksi : normal. Tali pusat masih ada. Tidak ada tanda
infeksi.
Auskultasi: peristaltik Perkusi : tympani +
Palpasi : organomegali
Genitalia: penis +, testis sudah turun dalam skrotum, dan
ruga cukup jelas

Ekstermitas: akral hangat +/+, edema Refleks-refleks: refleks moro +, refleks


isap/telan +/+ (masih belum sempurna)
Down scores: 5 (sesak napas sedang)
Ballard scores: skor 3236 minggu
Pemeriksaan tanda vital:
Suhu
: 36,1C
Pernapasan : 66 kali/ menit
Nadi : 186 kali/ menit
Tekanan darah : -

Pemeriksaan penunjang:
Laboratorium: Radiologi: EKG: Diagnosis utama: BBLR jenis prematuritas murni
(BKB-SMK)
Diagnosis banding: Respiratory distress syndrom
Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa:
Perawatan inkubator + pasang lampu
Observasi tanda vital
Pemberian ASI/ susu formula secara oral atau sonde

Medikamentosa :
Pasang oksigen kanul 1,5 lpm
Injeksi vitamin k dan tetes mata kloramfenikol
Data follow-up:
Tgl. 02-12-2013:
Subjek: Objective:RR= 60x/menit, HR= 150x/menit, T=
36,8 0 C. Sesak-, retraksi+. Peristaltik +, muntah-,
bergerak +, sering tidur, akral hangat +/+.
Assesment: BBLR (prematuritas murni)
Planning: Rawat inkubator + observasi tanda vital

Tgl. 03-12-2013:
Subjek: Objective:RR= 66x/menit, HR= 96x/menit,
T= 36,2 0 C. Sesak-, retraksi+. Peristaltik
+, muntah-, bergerak +, sering tidur, akral
dingin +/+.
Assesment: BBLR (prematuritas murni) +
takipnea + hipotermi
Planning: Rawat inkubator + pasang lampu
+ observasi tanda vital

PEMBAHAS
AN

Definisi

Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru


lahir yang berat badan lahirnya pada saat
kelahiran <2500 gram (sampai dengan
2499 gram).

Epidemiologi

Angka kejadian bayi prematur di negaranegara maju adalah 6-7% dan meningkat
3 kali lipat di negara-negara berkembang
seperti Indonesia. Angka kejadiannya di
Indonesia belum diketahui, akan tetapi di
RSCM Jakarta didapatkan angka kejadian
22-24% dari semua bayi yang dilahirkan
dalam 1 tahun.

Klasifikasi

Prematuritas murni: bayi berat lahir rendah


dengan masa kehamilan <37 minggu dan
berat badan lahirnya sesuai dengan berat
badan untuk masa kehamilan itu atau biasa
disebut neonatus kurang bulan-sesuai masa
kehamilan (NKB-SMK).
Dismaturitas: bayi berat lahir rendah yang
berat badan lahirnya kurang dari berat badan
yang seharusnya untuk masa kehamilan itu
atau biasa disebut neonatus kurang bulankecil masa kehamilan (BKB-KMK).

Etiologi
Belum diketahui sempurna. Dianggap
berpengaruh dengan hal-hal di bawah ini:
Faktor ibu:
Penyakit: toksemia gravidarum, perdarahan
antepartum, trauma fisis dan psikologis,
nefritis akut, diabetes melitus, infeksi akut
atau tindakan operatif.
Usia: usia ibu dibawah 20 tahun (angka
kejadian terendah pada usia 26-35 tahun)
dan
pada
multigravida
yang
jarak
kehamilannya terlalu dekat.

Keadaan sosial-ekonomi: angka kejadian


tertinggi didapatkan pada kelompok sosialekonomi rendah. Hal ini dihubungkan dengan
keadaan gizi yang kurang baik dan kurangnya
pengawasan antenatal. Selain itu, angka
kejadian lebih tinggi pada bayi yang lahir dari
perkawinan yang tidak sah dibanding bayi
yang lahir dari perkawinan yang sah.
Faktor janin:
Hidramnion
Gemelli

Gambaran klinik
Prematuritas murni:
Berat badan lahir < 2500 gram
Panjang badan 45 cm
Lingkar dada < 30 cm
Lingkar kepala < 33 cm
Masa kehamilan < 37 minggu
Kepala relatif besar daripada badannya
Kulitnya tipis, transparan, lanugo banyak, dan
lemak subkutan kurang
Osifikasi tengkorak sedikit
Ubun-ubun dan sutura lebar

Genitalia belum matang (immature): desensus testikulorum


biasanya belum sempurna, labia majora belum menutupi
labia minora
Rambutnya tipis, halus, dan teranyam sehingga sulit dilihat
satu-persatu
Tulang rawan dan daun telinga belum cukup sehingga
elastisitas daun telinga masih kurang
Jaringan mammae belum sempurna dan puting susu belum
terbentuk dengan baik
Posisi dekubitus lateral, pergerakannya kurang, & masih
lemah
Bayi lebih banyak tidur daripada bangun
Tangisnya lemah, pernafasan belum teratur dan sering
mendapat serangan apneu

Otot masih hipotonik sehingga sikap selalu dalam


keadaan kedua tungkai abduksi, sendi lutut dan
sendi kaki dalam fleksi dan kepala menghadap ke
satu sisi
Tonic-neck reflex biasanya lemah, refleks moro
dapat positif, refleks mengisap, menelan, & batuk
belum sempurna
Bila bayi lapar, bayi akan menangis, gelisah,
aktivitas bertambah. Apabila dalam waktu 3 hari
bayi tidak menunjukkan tanda kelaparan maka
kemungkinan bayi telah mengalami infeksi atau
perdarahan intrakranial

Seringkali terdapat edema anggota gerak, terutama


setelah 24-48 jam. Kulit akan tampak mengkilat dan
licin, serta terdapat pitting edema. Edema dapat
berubah sesuai dengan perubahan posisi. Biasanya
berhubungan dengan perdarahan antepartum, DM,
dan toksemia gravidarum
Frekuensi pernafasan sangat bervariasi terutama
pada hari-hari pertama. Harus diperhatikan bila
frekuensi napas >60 kali/ menit. Hal ini menunjukkan
penyakit membran hyalin (sindrom gangguan
pernafasan idiopatik) atau gangguan pernafasan
karena sebab lain. Dalam keadaan seperti ini perlu
dilakukan pemeriksaan foto thorax.

Dismaturitas:
Pre-term:
gejala
prematuritas
murni
+
retardasi
pertumbuhan dan wasting
Term dan post-term: gejala prematuritas murni + wasting.
Menurut
Gruenwald defisit yang menyebabkan defisit
pertumbuhan biasanya berlangsung kronis dan berakibat
terjadinya fetal distress. Fetal distress terbagi atas:
Acute fetal distress: defisit yang hanya mengakibatkan
perinatal distress.
Subacute
fetal distress: defisit yang menunjukkan
perinatal distress dan wasting.
Chronic fetal distress: defisit yang menunjukkan perinatal
disteress, wasting dan retardasi pertumbuhan

3 stadium menurut berat ringannya wasting:


Stadium pertama: bayi tampak kurus dan
relatif lebih panjang, kulitnya longgar, kering,
tetapi belum terdapat noda mekonium.
Stasium kedua: gejala stadium pertama +
warna kehijauan pada kulit, placenta, dan
umbilicus. Hal ini akibat anoxia sehingga
terjadi pengendapan mekonium pada tempattempat tersebut.
Stadium
ketiga: gejala stadium kedua +
ikterus pada kulit, kuku, dan tali pusat.

Komplikasi
Prematuritas murni
Sindrom gangguan pernafasan idiopatik: disebut
juga penyakit membran hyalin karena pada stadium
akhir akan terbentuk membra hyalin yang melpisi
alveolus paru.
Pneumonia aspirasi: belum sempurnanya refleks
menelan dan batuk sehingga mudah terjadi aspirasi.
Perdarahan
intraventrikuler:
perdarahan
pada
ventrikel otak lateral yang biasa diakibatkan oleh
anoksia otak.
Fibroplasia
retrolental: terjadi akibat pemberian
oksigen yang berlebihan (> 40%).

Hiperbilirubinemia: akibat belum matangnya


hepar sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi
bilirubin direk belum sempurna.
Dismaturitas:
Sindrom aspirasi mekonium: terjadinya hipoksi
uterina
mengakibatkan
janin
mengadakan
gasping intrauterina dan melepaskan mekonium
ke dalam liquor amnion. Akibatnya mekonium
tersebut terinhalasi dan masuk ke paru janin.
Hiperbilirubinemia:
akibat belum matangnya
hepar, sehingga te jadi gangguan konjugasi
bilirubin.

Hipoglikemia simtomatik: kemungkinan akibat


persediaan glkogen yang masih sedikit.
Umumnya
menunjukkan
gejala
seperti
jitteriness (tampak seperti kaget), serangan
apneu, cyanosis, pucat, tidak mau minum,
lemas, apatis, dan kejang.
Asfiksia neonatorum: lebih sering mangalami
asfiksia dibanding bayi cukup bulan.
Penyakit membran hialin: sering pada bayi
pre-term. Belum cukupnya surfaktan paru
menyebabkan alveoli selalu kolaps.

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:
pemeriksaan
laboratorium
disesuaikan dengan keadaan dan gejala klinis
yang ditemukan bayi. Jenis pemeriksaan yang
dapat dilakukan adalah darah lengkap, hitung
jenis leukosit, glukosa darah sewaktu (GDS),
bilirubin total, bilirubin direk & indirek, dan
lain-lain.
Radiologi: foto rontgen thorax, Ct-scan kepala,
dan lain-lain.

Penatalaksanaan

Penatalaksanan
pada
BBLR
disesuaikan
dengan keadan klinis yang didapatkan. Yang
pertama dilakukan adalah perawatan di NICU
(neonatal intensive care unit), perawatan di
dalam inkubator, pemantauan terhadap tanda
vital dan kebutuhan nutrisi bayi (pasang
sonde lambung bila refleks mengisap dan
menelan belum matang). Pada bayi dengan
gangguan
pernafasan
dapat
dilakukan
pemasangan oksigen dengan tekanan 0,5-2
lpm.

Bila ditemukan tanda-tanda infeksi dapat diberikan


antibiotik seperti ampisilin 100mg/kgbb/hari atau
cefotaxim 50mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis,
dan gentamycin 4mg/kgbb/hari, diberikan secara
intramuskular atau intravenous.
Pada bayi dengan fibroplasia retrolental diberikan
ACTH atau kortikosteroid.
Pada
hiperbilirubinemia
dilakukan
fototerapi
(disesuaikan dengan indikasi fototerapi).
Pada bayi hipoglikemik simtomatik dilakukan
penyuntikkan glukosa 20% 4ml/kgbb, dan disusul
dengan pemberian infus glukosa 10%.

Diskusi

Faktor resiko yang ada pada Ny. E adalah usia saat


kehamilan (20 tahun) dan keadaan sosial-ekonomi
yang rendah.
Gambaran klinis yang ditemukan pada by. E yang
sesuai dengan gambaran klinis BBLR prematuritas
murni adalah sebagai berikut:
-Dilahirkan pada usia kehamilan 36 minggu.
-BBL= 2200 gram, PBL= 45 cm, LK= 32 cm.
-Kulit: masih tipis sehingga tampak vena-vena, lanugo
halus.
-Kepala: mikrocefal
-Thorax: tampak retraksi dan takipnea

-Genitalia: ruga masih kurang tapi cukup jelas


-Denyut jantung dan pernapasan belum stabil dan teratur.
Demikian pula dengan suhu tubuh yang masih naik-turun.
Terkadang normal kemudian hipotermi dan normal lagi.
-Selalu mengalami sesak napas ringan.
Semua gambaran klinis yang telah diuraikan di atas
sesuai dengan gambaran klinis pada prematuritas murni.
Sehingga diagnosa yang paling mungkin adalah
prematuritas murni.
Pemeriksaan
penunjang seperti laboratorium dan
radiologi tidak dilakukan. Sehingga tidak dapat ditentukan
komplikasi yang tepat yang terjadi pada bayi ini.

Terima
Kasih......

You might also like