You are on page 1of 27

BRONKOPNEUMO

NIA
RAHMA NILASARI
09-777-033
Pembimbing: dr. Christina Kolondam, Sp.A

Kasus
By. Awal ramadhan, laki-laki, 3 bln 13 hari .
(masuk tgl: rabu,27-11-2013)
Anamnesa:
Keluhan utama: Sesak napas sejak rabu pagi
sampai sekarang. Sesak sampai cyanosis.
Batuk sejak kemarin, lendir -. Muntah -.
Kejang pd hari selasa, tanpa didahului
demam dan berlangsung <15 menit.
Riw. Penyakit sekarang: baru pertama kali.
Riw. Penyakit dalam keluarga: tdk ada yg
menderita gejala yg sama dalam keluarga.

Riw.kelahiran: partus pervaginam dgn letak belakang


kepala dan dibantu oleh bidan di puskesmas. Lhr pd
usia kehamilan 7 bulan. BBL: 2200 gr, menangis.
Makanan & minuman: susu formula.
Riw. Imunisasi: HB0, polio1,DPT1, HB1,polio2,BCG.
Pem. Fisik:
KU: sakit berat
Kesadaran: compos mentis
BB: 3,2 kg dan TB: 50 cm
SG:
WHO 2005 (gizi ), CDC 2000 (BB/U: gizi buruk,
TB/U: gizi kurang, BB/TB: gizi kurang
Kemampuan & kepandaian: membalik 2 bln.

Tanda vital: TD:-, N:210x/menit. P:64x/ menit. S:38 0C


Kulit: cyanosis+, eritema-, ikterik-.
Mata: konj.anemis+/+, sklera ikterik -/-, pupil ishokor,
refleks cahaya +.
Mulut: bibir cyanosis.
Leher: tdk ada pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thoraks: Inspeksi: simetris kiri&kanan, retraksi +.
Palpasi: bernapas secara simetris +/+. Perkusi: sonor.
Auskultasi: bronkovesikuler, Rh+/+, Wh+/+.
Jantung: Inspeksi: IC tdk tampak. Palpasi: IC teraba
pd SIC V linea midcalvicularis sinistra. Perkusi: pekak.
Auskultasi: BJI, BJII +/+ murni reguler.

Abdomen: Inspeksi: datar. Auskultasi: peristaltik +.


Perkusi: tympani. Palpasi: kesan normal, tdk ada
organomegali -.
Ekstremitas: akral hangat +/+, edema -/-.
Refleks: babinski +.
Rangsang menings: kaku kuduk-.
Pem.Penunjang
Darah
rutin
(27-11-2013):
WBC:10000/l
,RBC:3,9x106 /l, HCT:34,1%, PLT:/l, HGB: g/dl
Diagnosis: Bronkopneumonia
DD: pneumonia
Pemeriksaan yg dianjrkan: foto thorax.

Terapi

IVFD Ringer laktat 8 tpm


Fenobarbital dosis 8-10mg/kgBB/hari dlm 2
dosis (hari ke-1 dan hari ke-2), kemudian 45mg/kgBB/hari dibagi dlm 2 dosis (hari
selanjutnya).
Acetaminofen 10-15mg/kgBB/kali atau
ibuprofen 4-10mg/kgBB/kali.
Inj. Ceftriakson IV 125mg/12j
Inj.dexametasone 0,5 ampul/6 jam.

PEMBAHASAN

Definisi

Definisi:

Adalah inflamasi yg terjadi pd parenkim


paru.
Penyebab utama mortalitas & morbiditas
balita di seluruh dunia.
2 juta anak meninggal dgn pneumonia
setiap tahunnya

Etiologi

Etiologi

Pd neonatus: Streptococcus grup B, E.


Colli, Pseudomonas sp, Klebsiella sp.
Pd balita: Strepococcus pneumonia, H.
Influenza, Staphylococcus aureus
Pd anak di ats 5 tahun: Selain bakteri di
ats juga oleh Mycoplasma pneumonia.
Virus: RSV, rhinovirus, dan parainfluenza.

Patomekanis
me

Patomekanisme
Mikroba masuk
melalui traktus
respiratorius

Peningkatan
jumlah sel
makrofag di
alveoli. Sehingga
sel mengalami
degenerasi, fibrin
menipis, kuman
dan debris hilag

Peningkatan
produksi
mucous oleh
sel goblet
Deposisi fibrin
semakin banyak.
Fibrin dan leukosist
PMN ditemukan pd
alveoli. Proses
fagositosis sangat
cepat

Mempermudah
proliferasi dan
penyebaran
mikroba ke
jaringan sekitar

konsolidasi pd
jaringan tsb

Klasifikasi

Klasifikasi
Berdasarkan
lokasi jaringan yg
mengalami
peradangan

Berdasarkan
tempat terjadinya
infeksi

Bronkopneumo
nia
Pneumonia
lobaris
Pneumonia
masyarakat
Pneumonia
nosokomial

Gambaran
Klinis

Gambaran Klinis
Bronkopneumonia
ISPA,
demam,kejang,gelisah,
sesak, pernapasan cepat
& dangkal, pernapasan
cuping
hidung,
dan
cyanosis di sekitar hidung
& mulut. Biasanya disertai
muntah
dan
diare.
Ditemukan pula batuk yg
awalnya kering kemudian
menjadi
produktif.
Pd
auskultasi: rhonki basah
kasar.
Dapat
sembuh

Pneumonia Lobaris
Pneumonia lobaris: ISPA,
demam,
menggigil,
kejang, nafas cepat, nafas
cuping hidung, cyanosis
sekitar hidung & mulut,
nyeri pd dada. Diawali dgn
batuk kering kemudian
produktif.
Suara
pernapsan melemah. Pd
auskultasi
ditemukan
rhonki basah kasar. Pd
perkusi:
pekak.
Dapat
sembuh sendiri dlm 5-9

Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan Penunjang
Laboratium :
Pemeriksaan darah lengkap: leukositosis,
LED meningkat.
Pemeriksaan
mikrobiologis: tdk rutin
dilakukan, kecuali pd pneumonia berat di
rumah sakit (nosokomial).
Radiologi:
Foto rontgen: bercak-bercak infiltrat pd BP
dan konsolidasi pd Pneumonia lobaris.

Diagnosis

Diagnosis
Pedoman WHO:
Bayi & anak berusia 2 bulan-5 tahun:

Pneumonia berat: bila ada sesak napas. Harus dirawat dan


diberikan antibiotik.
Pneumonia: bila tidak ada sesak napas. Ada napas cepat
(>50x/menit usia 2 bln-1thn dan >40x/menit usia1-5thn.
Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral
Bukan pneumonia: bila tdk ada sesak napas dan napas
cepat. Tdk perlu dirawat & tdk perlu antibiotik, hanya
diberikan pengobatan simptomatis.

Bayi berusia di bawah 2 bulan:


Pneumonia: bila ada napas cepat (>60x/menit) atau sesak
napas. Harus dirawat dan diberikan antibiotik.
Bukan pneumonia:
Tidak perlu dirawat,

tdk ada napas


cukup diberikan

cepat atau
pengobatan

sesak napas.
simptomatis .

Penatalaksana
an

Penatalaksanaan

Rawat

jalan:

Kotrimoksasol

(4mg/kgBB/kali)

2x1selama 3 hari atau amoksisilin 25mg/kgBB/kali


2x1 selama 3 hari.

Rawat inap: ampisilin/amoksisilin (25-50mg/kgBB/kali


IV/IM, setiap 6 jam), dipantau selama 24 jam 72
jam pertama. Bila respon baik, berikan selama 5 hari.
Selanjutnya,

terapi

dilanjutkan

di

rumah

dgn

amoksisilin oral (15mg/kgBB/kali, 3x1) untuk 5 hari


berikutnya.

Bila keadaan memburuk dlm 48 jam atau terdapat


keadaan

yg

berat

(tdk

menyusu/makan/minum,

memuntahkan semuanya, kejang, letargis, distress


napas),

maka

ditambahkan

kloramfenikol

(25mg/kgBB/kali IM/IV, setiap 8 jam).

Bila pasien dtg kembali dgn klinis berat: berikan


oksigen dan kombinasi ampisilin-kloramfenikol atau
ampisilin-gentamycin. Alternatif: inj. Ceftriaxone (80100mg/kgBB/IM/IV, sekali hari)

Pneumonia
(7,5mg/kgBB

staphylococcal:
IM/hari)

dan

gentamycin
kloksasilin

(50mg/kgBB IM/IV/6 jam) atau klindamycin


(15 mg/kgBB/hari, 3x1). Bila membaik,
lanjutkan kloksasilin atau dikloksasilin oral,
4x1, selama 3 minggu atau klindamycin
oral selama 2 minggu.

Syukron
katsiron...

You might also like