You are on page 1of 13

AGUNG WAHYU

CHAPTER 1
THE NATURE OF INTERNAL AUDITING
EVOLUSI AUDIT INTERNAL
Pada awalnya, audit internal dianggap sebagai adik dari profesi
eksternal

auditor

dan

hanya

fokus

pada

keakuratan

angka-angka

keuangan serta masalah teknis akuntansi. Namun saat ini audit internal
telah menjadi disiplin ilmu tersendiri yang berorientasi memberikan jasa
bernilai tambah bagi manajemen.
Jasa audit internal modern memiliki aspek kerja yang lebih luas mencakup
: pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian, kinerja, risiko dan tata
kelola (governance) perusahaan baik publik maupun privat.
Audit Internal di Abad Permulaan
Sejarah audit internal menunjukkan bahwa profesi ini berkembang secara
sistematis sejalan dengan prubahan dalam cara perdaganganTahun 3.500
Sebelum Masehi, telah dimulai ilmu dan profesi audit internal yaitu :

Pada peradaban Mesopotamia, terdapat tanda-tanda kecil yang


dibuat disamping transaksi keuangan sebagai sistem perdagangan.

Tanda-tanda itu misalnya titik (.), tanda silang (X) dan centang ().
Masyarakat di Mesir Kuno, Cina, Persia dan Yahudi juga menerapkan

sistem yang sama pula.


Masyarakat Yunani Kuno mementingkan prosedur otorisasi dan
verifikasi karena mereka paham pentingnya kontrol yang kuat atas

keuangan.
Kerajaan Romawi Kuno menerapkan sistem dengar laporan yang
merupakan verifikasi secara lisan. Selanjutnya muncul istilah Audit
berasal dari bahasa latin Auditus yang berarti mendengarkan.
RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

Audit Internal di Abad Pertengahan


Pada abad ke-13, di Italia lahir sistem pembukuan berpasangan (double
entry), yaitu setiap transaksi dicatat baik sisi debet maupun credit. Sistem
tersbeut membantu para pengusaha mengontrol transaksi dengan para
pelanggan dan pemasok serta membantu mereka mengawasi pekerjaan
para karyawan. Pada saat itu, auditor yang mewakili Ratu Isabella ikut
menemani Columbus menjelajah dunia.
Audit Internal di Masa Revolusi Industri
Audit dimulai saat Revolusi Industri di Inggris. Pada saat itu perusahaan
mempekerjakan akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya. Saat itu
Auditor

bukan hanya

sekedar mendengarkan,

namun melakukan

verifikasi audit, kemudian berkembang menjadi verifikasi tertulis dan


perbandingan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan bukti
dokumennya.
AUDIT INTERNAL DI TAHUN-TAHUN BELAKANGAN INI
Pada abad 19, orang Inggris menginvestasikan dana yang cukup besar di
negara Amerika Serikat. Mereke menginginkan verifikasi independen atas
investasinya. Para auditor Inggris membawa metode dan prosedur audit
yang kemudian diadaptasi untuk kepentingan mereka sendiri. Munculnya
Undang-Undang

Perusahaan

Inggris

(the

British

Companies

Act)

menyebabkan pentingnya pertanggungjawaban kepada investor.


Audit Di Amerika Serikat (AS)
Umumnya audit lebih ditujukan kepada bankir yang mencurigai pelaporan
di

Neraca yang terlihat terlalu optimis sehingga memerlukan verifikasi

yang independen dan dapat dipercaya. Perkembangan audit internal


disebabkan

meningkatnya

kompleksitas

operasi

perusahaan

dan

pemerintahan. Pertumbuhan perusahaan menjadikan fungsi ausit internal


semakin penting karena kemampuan manajer yang terbatas dalam
mengawasi masalah operasional perusahaan.

RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

Pencapaian Identitas Diri Auditor Internal


Selama beberapa tahun auditor eksternal terus memberikan pengaruh
terhadap perkembangan audit internal . Audit Internal modern mulai
muncul pada tahun 1941 ketika Instiitute of Internal Auditors (IIA)
terbentuk.

Ruang lingkup audit diperluas, yaitu menilai semua aspek

yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sejak saat itu profesi


audior internal setara dengan auditor eksternal.

Auditor Internal dan Auditor Eksternal


Auditor Internal :

Bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional


perusahaan

dengan

mengukur

dan

mengevaluasi

kecukupan

pengendalian serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan


Pengukuran perusahaan dan risiko terkait dalam menjalankan usaha
Memberikan informasi yang diperlukan manajemen

Auditor Eksternal :

Memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan


Menentukan kewajaran penyajian posisi keuangan perusahaan dan

hasil-hasil usaha untuk perusahaan tersebut.


Meyakinkan bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan GAAP
dan diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya dan
aktiva telah diamankan dengan semestinya.

RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

Perbandingan antara auditor internal dan eksternal secara ringkas dapat


dilihat dalam tabel dibawah ini.
N
O
1

URAIAN
Staf

Tugas

Fokus

AUDITOR INTERNAL

AUDITOR EKSTERNAL

Merupakan karyawan

Merupakan orang

perusahaan/entitas

independen diluar

independen
Melayani kebutuhan

perusahaan
Melayani pihak ketiga yang

organisasi meskipun

memerlukan informasi

fungsinya harus dikelola

keuangan yang dapat

oleh perusahaan
Kejadian-kejadian di masa

diandalkan
Ketepatan dan kemudahan

depan dengan

pemahaman dari kejadian

mengevaluasi

masa lalu yang dinyatakan

pengendalian yang

dalam laporan keuangan

dirancang untuk
meyakinkan pencapaian
5

tujuan organisasi
Pencegaha Langsung berkaitan

Sekali-sekali

n fraud

dengan pencegahan fraud

memperhatikan

dalam segala

pencegahan dan

bentuknya/perluasan

pendeteksian fraud secara

dalam aktivitas yang

umum, namun akan

ditelaah

memberikan perhatian lebih


bila fraud tersebut akan
mempengaruhi laporan

Independe

Independen terhadap

keuangan secara material


Independen terhadap

nsi

aktivitas yang diaudit,

manajer dan Dewan Direksi,

tetapi siap sedia untuk

baik dalam kenyataan

menggapai kebutuhan dan

maupun sikap mental

keinginan dari semua


7

Frekuensi

tingkatan manajemen
Menelaah aktivitas secara

Menelaah catatan-catatan

RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

terus menerus

yang mendukung laporan


keuangan secara periodik
(biasanya satu tahun sekali)

MENUJU SEBUAH DEFINISI AUDIT INTERNAL


Beberapa definisi

modern audit internal telah dikemukakan. American

Accounting Association (AAA) mendefinisikan audit internal sebagai a


systematic process of objectively obtaining and evaluation assertions
about economics actions and events to ascertain the degree of
correspondence between the assertions and communicating the results to
interested users. (proses sistematis untuk secara obyektif memperoleh
dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian ekonomis untuk
meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang ditetapkan
dan mengkomunikasikan ke pengguna yang berkepentingan.)
IIA memperkenalkan definisi orisinil internal audit dalam Standar for The
Proffessional Practice of Internal Auditing (SPPIA) yaitu Internal auditing
is an independent appraisal function established within an organization to
examine and evaluate its activities as a service to the organization.
Pada tahun 1998, IIA mendirikan Guidance Task Force (GTF) dimana misi
utama GTF adalah mengembangkan definisi baru dari audit internal. Pada
musim semi tahun 1999, GTF mengajukan beberapa definisi dan pada
bulan Juli tahun 1999, dewan direksi IIA mengadopsi salah satu definisi
yang diajukan GTF yaitu :
Internal

auditing

is

an

independent,

objective

assurance

and

consulting activity designed to add value and improve an organization's


operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing
a

systematic,

disciplined

approach

to

evaluate

and

improve

the

effectiveness of risk management, control, and governance processes.


Definisi yang lebih modern dari audit internal dalam buku ini yaitu :

RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

Sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor


internal

terhadap

operasi

dan

kontrak

yang

berbeda-beda

dalam

organisasi untuk menentukan apakah :


1. Informasi keuangan dan operasional telah akurat dan dapat
diandalkan
2. Risiko yang

dihadapi

perusahaan

telah

diidentifikasi

dan

diminimalisasi
3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti
4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
5. Sumber daya telah digunakan secara efektif dan ekonomis
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, semua dilakukan
dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawab
secara efektif
PROFESI AUDIT INTERNAL
Untuk menilai kualitas profesional suatu jabatan, terdapat

beberapa

kriteria sebagai berikut :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pelayanan terhadap publik


Pelatihan khusus berjangka panjang
Menaati kode etik
Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan
Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian praktik
Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersertifikat
Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan.

Kriteria profesi yang melekat pada auditor internal antara lain memiliki
dasar

ilmu

yang

jelas,

program

sertifikasi,

program

pengetahuan

profesional berkelanjutan, adanya kode etik, pernyataan tanggung jawab,


seperangkat standar, jurnal profesi, jumlah literatur yang semakin
meningkat.
Statments of Responsibilities of Internal Auditing
Pada tahun 1947, IIA mempublikasikan Statments of Responsibilities of
Internal Auditing yang pertama. Kemudian dalam perkembangannya, lima
RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

laporan diterbitkan setelah tahun 1947 yaitu tahun 1957, 1971, 1976,
1981 dan 1990 dimana pada penerbitannya mengalami berbagai evolusi
dan perubahan antara lain :

1957 ada penambahan dari sebelumnya statement menjadi

statement of
1981, kata internal auditor pada judul menjadi internal

auditing.
Kata as a service to management pertama kali ditambahkan
pada

statement

tahun

1957,

namun

kata

management

berubah menjadi organization pada 1981


Pada 1981 juga terdapat tambahan kata baru yaitu counsel
yang menunjukkan bahwa auditor internal seharusnya bertindak

sebagai konsultan bukan sebagai kritikus.


dll

Kode Etik
Kode etik yang pertama kali dari IIA terbit pada tanggal 13 Desember
1968. Pada saat itu, ada pemisahan kode etik antara IIA dengan CIA
dimana pada kode etik CIA lebih sedikit ketentuannya. Pada tahun 1988,
pada saat kode etik yang baru telah diadopsi, pemisahan kode etik antara
IIA dan CIA dieliminasi. The International Ethics Committe mengajukan
kode etik yang baru pada 1 Oktober 1999. Pada tanggal 17 Juni 2000,
versi terakhir kode etik yang baru disetujui oleh dewan direksi IIA dimana
ada dua hal penting :
1. Kode etik digunakan untuk semua profesi auditor internal, bukan
hanya bagi anggota IIA atau CIA saja.
2. Kode etik terdiri dari tiga bagian utama yaitu pendahuluan, prinsipprinsip dasar, dan code of conduct.
Lima elemen yang penting dalam kode etik yaitu: Integrity, Objectivity,
Confidentiality, Profesionalism, dan Competency

The Common Body of Knowledge (CBOK)


RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

CBOK merupakan studi terhadap profesi internal audit. CBOK IIA


diadopsi tahun 1972 dan pada tahun 1992 telah direvisi. Terdapat 334
jenis kompetensi yang dialokasikan ke 20 disiplin ilmu yang berbeda.

Standars for Professional Practice of Internal Audit (SPPIA)


IIA secara formal memakai seperangkat standar audit internal pada Juni
1978 dalam konferensi internasional di San Fransisco, Amerika serikat.
Terdapat 5 (lima) standar umum dan 25 standar khusus. Kelima standar
umum tersebut yaitu : Independence, Professional Proficiency, Scope of
Work, Performance of Audit Work dan Management of the Internal
auditing Departement.
Program Sertifikasi
Segera setelah CBOK pertama diadopsi, Dewan Direksi IIA menyetujui
program sertifikasi pada tahun 1972.

Ujian sertifikasi pertama kali

diadakan pada 16 dan 17 Agustus 1974. Pada Maret 1975 terdapat 122
lulusan bergelar CIA dari 654 peserta ujian tahun 1974. Pada Juni tahun
2002, terdapat 35.000 peserta ujian dari seluruh dunia yang bergelar CIA.
Ujian CIA menguji pengetahuan dan kemampuan kandidat berkaitan
dengan praktik audit internal saat ini. Topik yang diuji antara lain
kemampuan

manajemen,

prinsip-prinsip

pengendalian

manajemen,

manajemen risiko, pengendalian internal, teknologi informasi, dll.


Kelayakan
Dua tahun pengalaman kerja merupakan syarat untuk menerima gelar
CIA. Untuk memenuhi persyaratan ini, pekerjaan sebagai auditor internal
atau eksternal atau sebagai auditor di kantor akuntan publik diartikan
sebagai pemberian jasa seperti yang diberikan oleh staf audit yang
bekerja penuh waktu dan bekerja secara regular. Pengalaman kerja
peserta harus dibuktikan oleh pernyataan dari atasannya, anggota

RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

organisasi

lainnya,

atau

seorang

CIA.

Hal-hal

di

bawah

ini

juga

dipertimbangkan dalam pemberian gelar CIA :


1. Gelar akademis di atas Sarjana Muda dianggap sama dengan satu
tahun pengalaman kerja.
2. Pengalaman kerja sebagai akuntan publik dianggap setara dengan
pengalaman kerja di audit internal.
3. Pengajar penuh waktu di universitas pada materi yang diujikan
dianggap sama dengan pengalaman kerja, yakni dua tahun
pengalaman mengajar sama dengan satu tahun pengalaman kerja
di bidang audit internal.
Sertifikasi Khusus
1. CCSA : Certification in Control Self Assesment
2. CGAP : Certified Government Auditing Proffesional
3. CFSA : Certified Financial services Auditor
4. CISA : Certified Information System Auditor
5. CBA : Certified Bank Auditor

Kegiatan Audit
Bentuk-bentuk audit saat ini terbagi menjadi tiga kategori utama yaitu :
1. Audit Keuangan
Analisis atas kegiatan ekonomi suatu entitas yang diukur dan
dilaporkan dengan metode akuntansi
2. Audit Ketaatan
RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

Review atas pengendalian operasi dan kegiatan serta transaksi


untuk melihat kesesuaiannya dengan peraturan perundangan,
standar, kebijakan dan prosedur.
3. Audit Operasional
Penelaahan secara menyeluruh atas berbagai fungsi dalam suatu
perusahaan untuk menilai efisiensi , dan keekonomisan dari operasi
serta efektifitas dalam mencapai tujuannya.

Pendekatan
Pendekatan-pendekatannya, meliputi :
1. Audit Komprehensif : Merupakan perluasan yang dilakukan General
Accounting Office (GAO) atas audit terhadap aktivitas operasi.
2.

Audit Berorientasi Manajemen : Penelaahan atas semua aktivitas


sesuai dengan perspektif manajer atau konsultan manajemen. Audit
berorientasi

manajemen

dibedakan

dari

jenis-jenis

lainnya

berdasarkan cara pandangnya, bukan dari segi prosedur audit. Audit


berorientasi

manajemen

memfokuskan

diri

pada

membantu

organisasi mencapai tujuannya. Hasil yang signifikan membantu


manajer mengelola perusahaan dengan lebih baik dan untuk
membuat manajer, bukan auditor, kelihatan baik. Audit berorinetasi
manajemen jangan dismakan dengan audit manajemen, yang
merupakan audit atas manajer itu sendiri. Auditor professional
menghindari implikasi seperti ini karena penilai sejati atas manajer
adalah atasan mereka sendiri.
3. Audit Partisipatif : Proses yang melibatkan bantuan klien dalam
mengumpulkan

data,

mengevaluasi

operasi

dan

mengoreksi

masalah. Jadi audit ini merupakan kemitraan untuk menyelesaikan


masalah, sehingga terkadang disebut audit kemitraan.
RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

10

4. Audit Program : Penelaahan atas seluruh program, baik perusahaan


publik maupun privat, untuk menentukan apakah manfaat yang
diinginkan

telah

tercapai.

Program

dalam

istilah

ini

berarti

serangkaian rencana dan prosedur untuk mencapai hasil akhir yang


ditentukan. Istilah tersebut berbeda dari penelaahan atas aktivitas
secara terus menerus dalam sebuah perusahaan.
Assurance dan Konsultansi
Guidance Task Force (GTF) menghasilkan dua pendekatan baru yang bisa
diidentifikasi yaitu jasa assurance dan jasa konsultansi. Jasa assurance
merupakan penilaian obyektif auditor independen atas bukti untuk
memberikan pendapat atau kesimpulan independen mengenai proses,
sistem atau subyek masalah lain. Sementara jasa konsultansi merupakan
pemberian saran atau pemecahan masalah untuk memperbaiki keadaan
klien.
Bagaimana Auditor Internal Dapat Membantu Manajemen
Auditor internal mempunyai kemampuan untuk membantu manajemen
yaitu dengan cara :
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh
manajemen puncak.
2. Mengidentifikasi dan meminimalisir risiko
3. Memvalidasi laporan yang akan disampaikan kepada manajemen
atas
4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis
5. Membantu dalam proses pengambilan keputusan
6. Menganalisa masa depan, bukan hanya masa lalu
7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan
RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

11

Dilema Auditor Internal


Audit internal harus mempunyai sikap independen untuk memenuhi
kewajibannya sebagai seorang profesional, objectif, tidak memihak.
hambatan dalam melaksanakan auditnya. Hanya dengan begitu
auditor internal bisa disebut melaksanakan audit dengan profesional.
Bisakah auditor internal memiliki independensi sepenuhnya? Mungkin
tidak, atau malah tidak perlu. Tetapi, sehubungan dengan masalah
yang diaudit, auditor internal harus diberikan independensi yang
memadai untuk mencapai objektivitas, baik dalam kenyataan maupun
dalam kenyataan. Mautz dan Sharaf dalam karyanya yang berjudul
The Philosophy of Auditing memberikan beberapa indikator dari
suatu independensi profesional, yang bisa diaplikasikan ke auditor
internal. Indikator-indikator tersebut antara lain :
a. Independensi dalam membuat program audit
1. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit.
2. Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit.
3. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain
yang memang diisyaratkan untuk sebuah proses audit.
b. Independensi dalam Verifikasi
1. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva dan
karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan.
2. Mendapatkan kerja sama yang aktif dari karyawan manajemen
selama verifikasi audit.
3. Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi
aktivitas yang diperiksa atau membatasi pemerolehan bahan
bukti.
RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

12

4. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi


audit.
c. Independensi dalam Pelaporan
1. Bebas

dari

perasaan

wajib

memodifikasi

dampak

atau

signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan.


2. Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal signifikan
dalam laporan audit.
3. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik
secara sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta,
opini dan rekomendasi dalam interpretasi auditor.
4. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan
auditor
5. mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.

RESUME DAN JAWABAN SOAL CHAPTER 1 |

13

You might also like