You are on page 1of 14

PT Molay Satrya Indonesia

Profil PT Molay

Quality Control

Penjelasan dan Dokumentasi Siklus


Siklus sumber daya manusia (human resources
department) merupakan serangkaian aktifitas bisnis dan
operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan
pengaturan tenaga kerja. Tugas-tugas penting yang ada di
bagian HRD adalah:
Recruiting and hiring new employees
Training
Job Assignment
Compensation
Performance Evaluation
Discharge of Employees

Analisis Persamaan dan Perbedaan


Memasukkan proses perekrutan dan penggajian dalam
tugas utama HRD.
Perbedaannya adalah proses pada PT Molay lebih singkat
dan tidak serinci versi Romney. Pada siklus HRD, PT
Molay tidak memasukkan proses lain seperti Training, Job
Assignment, Performance Evaluation, dan Discharge of
Employee. PT Molay belum memiliki job time tiket dan
absensi karyawan. Pt Molay menggunakan dropbox untuk
menyimpan data gaji karywan.
PT Molay belum melakukan pemotongan pajak
penghasilan terhadap karyawannya dan juga asuransi
untuk masing-masing karyawan

Siklus Produksi
Tujuan utama dari siklus produksi adalah
mengubah bahan baku menjadi barang jadi
yang siap dijual ke kustomer. Secara umum,
ada empat aktifitas dasar dari siklus produksi
yaitu:
Desain Produk
Perencanaan produksi
Proses Produksi
Akuntansi Kos

Analisis Perbedaan dan Persamaan


Siklus dengan Versi Romney
Persamaan
Sama halnya dengan PT Molay, siklus produksi memiliki
keterkaitan dengan siklus yang lain, yakni siklus
pendapatan, siklus belanja, siklus sumberdaya manusia,
dan siklus pelaporan.
Produksi didorong oleh bagian penjualan karena adanya
permintaan dari kustomer atau karena ramalan penjualan.
Persamaan berikutnya yaitu biaya yang terjadi saat proses
produksi akan nantinya masuk ke bagian akuntansi untuk
di jurnal walaupun pada PT Molay masih secara manual
(belum terintegrasi).

Perbedaan
Pada PT Molay, kita tidak bisa melihat berapa barang yang sudah
jadi saat sedang produksi, berapa yang masih dalam pengerjaan,
dan berapa yang belum dikerjakan.
Sistem yang tidak terintegrasi mengakibatkan pencatatan biaya
produksi tidak bisa otomatis terjurnal. Harus melalui serangkaian
proses, kemudian dijurnal manual oleh bagian akuntansi.
Idealnya, pada versi Romney menggunakan job time tiket sehingga
dapat mengontrol berapa lama pengerjaan dan dimasa yang akan
dating bisa lebih yakin dalam memprediksi lama nya waktu yang
dibutuhkan untuk memproduksi sejumlah barang.
Proses pembayaran biaya konversi (direct labor cost) secara
langsung setelah pengerjaan selesai oleh bagian kasir. Berbeda
dengan versi Romney, harus melewati departemen HRD terlebih
dahulu.

Perbandingan Romney dan Molay


Romney

Molay

Product Design

Planning & Scheduling

Product Design

VS

Planning & Scheduling

Production Operation

Production Operation (Vendor)

Cost Accounting

Cost Accounting (Manual)

Analisis Kontrol Internal Untuk Siklus


Produksi dan HRD
Kelebihan:
Keputusan untuk produksi barang ada di tangan CEO
menghasilkan tingkat kontrol atas proses produksi barang
lebih tinggi sehingga semua barang yang diproduksi diketahui
oleh CEO.
Barang jadi diperiksa langsung oleh Supply Manager
sehingga kualitas barang yang diproduksi lebih terjaga.
Rangkap pekerjaan CEO sekaligus desainer memberikan
kontrol yang tinggi atas barang yang akan diproduksi oleh
perusahaan. CEO bisa lebih menentukan barang apa saja
yang akan menjadi jualan dan disesuaikan oleh keinginan
CEO.

Analisis Kontrol Internal Untuk Siklus


Produksi dan HRD
Kelebihan:
Keputusan untuk produksi barang ada di tangan CEO
menghasilkan tingkat kontrol atas proses produksi barang
lebih tinggi sehingga semua barang yang diproduksi
diketahui oleh CEO. CEO bisa memutuskan mana yang
boleh dan tidak boleh diproduksi meminimalisasi barang
yang menumpuk karena kurangnya permintaan.
Barang jadi diperiksa langsung oleh Supply Manager
sehingga kualitas barang yang diproduksi lebih terjaga.

Analisis Kontrol Internal Untuk Siklus


Produksi dan HRD
Data biaya konversi lebih akurat karena tidak mengeluarkan
overhead saat produksi. PT Molay tinggal membayar biaya
konversinya kepada penjahit setelah barang selesai
diproduksi.
Lokasi gudang berada di lantai dua sehingga mencegah
terjadinya kerusakan barang saat banjir (meminimalisasi
resiko kebanjiran).
Slip gaji tidak harus dicetak sehingga mengurangi biaya.
Proses perekrutan lebih cepat karenan tidak menggunakan
tes tertulis, hanya wawancara langsung.
Sudah menggunakan sistem percobaan tiga bulan untuk
pegawai baru.

Kekurangan
Ketidaksesuaian produk saat produksi berlangsung tidak dapat
diketahui dan dikoreksi secara langsung oleh PT Molay.
Penggunaan bahan baku kemungkinan kurang efisien karena tidak ada
kontrol langsung dari pihak PT Molay.
Kurangnya efisiensi waktu dan biaya transport karena lokasi produksi
dan gudang berbeda.
Proses persetujuan langsung dari CEO untuk produksi dapat
mengurangi efisiensi waktu proses produksi terutama ketika CEO tidak
berada di tempat.
Rangkap pekerjaan CEO sekaligus desainer dapat mengganggu focus
CEO dalam menjalankan tugasnya sebagai CEO perusahaan.
Asuransi jiwa untuk karyawan masih belum terealisasi.
Belum menggunakan sistem kehadiran berbasis sidik jari untuk
mengontrol kehadiran karyawan.

Rekomendasi

Produksi untuk jumlah tertentu tidak perlu otorisasi dari CEO


( misalnya ditandatangani oleh manager pemasaran atau keuangan.
Penyatuan lokasi produksi dan gudang untuk mempersingkat waktu
proses produksi dengan merekrut penjahit sebagai pegawai tetap
perusahaan.
Pemisahan pekerjaan rangkap CEO dan Desainer agar lebih fokus
pada pekerjaan.
Menggunakan sistem informasi yang lebih cocok untuk
mendokumentasikan proses produksi sehingga keakuratan barang
jadi, barang setengah jadi, dan bahan yang sudah dikeluarkan dari
gudang namun belum diproses tercatat lebih rinci.
Menggunakan Job Time tiket untuk mendokumentasikan lamanya
proses produksi agar mempermudah serta meningkatkan akurasi
saat menentukan jadwal produksi.

You might also like