Professional Documents
Culture Documents
Ria saputri
Faa 110 045
Definitions
The ACCP/SCCM consensus conference committee. Definitions for sepsis and organ failure
and guidelines for the use of innovative therapies in sepsis. Chest 1992.
SIRS
Widespread inflammatory response
Two or more of the following
Temp>38 C or <36 C
Heart Rate >90 bpm
Tachypnea RR>20 or hyperventilation PaCO2 <32 mmHg
WBC >12,000 or <4000 or presence of >10% immature
neutrophils.
Definitions
The ACCP/SCCM consensus conference committee. Definitions for sepsis and organ failure
and guidelines for the use of innovative therapies in sepsis. Chest 1992.
Septic Shock:
Sepsis + hypotension despite adequate fluids
resucitation
Perfusion abnormalities
Lactic acidosis
Oliguria
Acute AMS
ETIOLOGI
Parasite
Virus
Infection
Severe
SepsisSepsis
SIRS
Fungus
shock
Bacteria
BSI
Severe
SIRS Trauma
Burns
EPIDEMIOLOGI
Di USA, sepsis adalah penyakit penyebab kematian kedua dalam
pasien serangan jantung di ICU, dan masuk dalam 10 besar yang
menyebabkan kematian dari keseluruhan penyakit berdasarkan
data dari Centers for Disease Control and Prevention
penyebab kematian utama pasien ICU secara umum, dengan
rata-rata kematian 20% untuk sepsis, 40% untuk sepsis berat,
dan >60% untuk syok sepsis.
Angka sepsis neonatorum meningkat secara bermakna pada bayi
yang berat badan lahir rendah dan bila ada faktor resiko ibu
(obstetrik) atau tanda-tanda korioamnionitis, seperti ketuban
pecah lama (> 18 jam), demam intrapartum ibu (> 37,5 oC),
leukositosis ibu (>18.000), pelunakan uterus dan takikardia janin
(>180 kali/menit).
Sumber Infeksi
MRSA Sepsis
VRE Sepsis
Urosepsis
Wound Sepsis
Neonatal Sepsis
Sepsis Abortion
PATOGENESIS
Infeksi oleh agen infeksius
Respon eliminasi agen infeksius oleh limpa dan hati
Aktivasi sel mononuklear fagosit
Menarik sitokin
Aktivasi sel terus-menerus
Kerja limpa dan hati melebihi kapasitas
Timbul splenitis dan hepatitis (ditandai dengan terbentuknya
multifokal nekrosa milier)
Clinical Manifestations.
Recognition of Septic Shock:
Inflammatory triad Fever
Tachycardia
flushed skin
Shock
Warm
Hypoperfusion
Altered sensorium
Urine output
>CFT
Wide pulse pressure.......bounding pulses
Clinical Manifestations.
Hypotension
Cold and clammy skin
Mottling
Tachycardia
shock
Cyanosis
Narrow pulse pressure
Hypoxemia
Acidosis.
Cold
Clinical Manifestations.
Staging of Septic Shock:
I. Compensated / Preshock /
Hyperdynamic
II.Decompensated / Organ
hypoperfusion
III. End organ failure / Irreversible
2. Dukungan Hemodinamik
- Tujuan : memberikan oksigenasi dan substrat yang
adekuat ke dalam jaringan terutama pada keadaan
syok
- Vasopressor/ inotropik dan Transfusi bila diperlukan
- Target : CVP 8-12 mmHg, MAP > 65 mmHg, urine
output > 0,5 ml/KgBB/jam atau >30 ml/jam
RESUSITASI
ANTIBIOTIKA
Continue....
Terapi Empiris
Terapi Kombinasi
Terapi Suportif
Mencegah dan mengatasi komplikasi akibat syok
sepsis sehingga kondisi pasien dapat dipertahankan
atau diperbaiki sebelum antimikroba bekerja.
Macam-macamnya :
b. Terapi cairan
c. Vasopressor /inotropik
Diberikan
setelah
hipovolemik
teratasi
namun masih terjadi hipotensi.
Hipotensi tersebut timbul karena vasodilatasi
atau disfungsi miokard.
Pilihan vasopresor: dopamin mulai 8
mcg/kg/ menit, norepinefrin 0,03-1,5 mcg/kg/
menit.
Pilihan inotropik : dobutamin 2-28 mcg/kg/
menit, dopamin 3-8 mcg/kg/ menit, epinefrin
0,1-0,5 mcg/kg/ menit atau fosfodiesterase
inhibitor (amrinon & milrinon).
d. Bikarbonat
Mengoreksi asidemia pada sepsis.
Dapat diberikan PH < 7,2 atau serum
bikarbonat < 9 meq/L.
Disertai upaya memperbaiki hemodinamik
e. Nutrisi
Kebutuhan kecukupan nutrisi berupa kalori,
protein (asam amino ), asam lemak, cairan
vitamin dan mineral perlu diberikan sedini
mungkin.
Diutamakan pemberian enteral, bila perlu
parenteral.
Perlu pengendalian kadar gula darah.
Terapi Adjuvan
a. Gangguan koagulasi
Proses inflamasi menyebabkan gangguan koagulasi dan DIC
berupa konsumsi faktor pembekuan dan pembentukan
mikrotrombus di sirkulasi. Pada sepsis berat atau syok septik
terjadi penurunan aktivitas anti koagulan dan supresi
fibrinolisis kegagalan organ.
Terapi anti koagulan : heparinisasi, antitrombin, dan subtitusi
faktor pembekuan.
ACTIVATED PROTEIN C
Setelah pemberian ventilasi mekanik pelindung paru-paru,
dan terapi antibiotik
Meningkatkan protein C dan menurunkan nilai trombin
generat ion (misalnya,d-Dimer, pada koagulasi intravascular.
Disetujui untuk kondisi sepsis berat dan peningkatan risiko
kematian
b. Kortikosteroid
Hanya diberikan dengan indikasi insufisiensi
adrenal.
Hidrokortison 50 mg bolus IV 4x sehari selama
7 hari pada pasien syok septik terbukti
menurunkan mortalitas dibanding kontrol.
c. Pengobatan Pada Sepsis Anemia
Erythropoietin diperlukan waktu berhari-hari
dan bermingu-minggu untuk mendorong
kembali produksi sel darah merah dengan
demikian tidak mungkin efektif untuk terapi
akut.
Transfusi bermanfaat jika diperlukan selama
kondisi darurat.