Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eksim adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun
yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling
sering dijumpai adalah eksim atopik atau eksim atopik. Gejala eksim akan
mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2
tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya
usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya.
Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik
sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Imunitas seluler menurun pada 80% penderita eksim alergi. Sehingga
pada umumnya penderita ini mudah mengalami infeksi. Oleh karena itu,
sebaiknya penderita menjaga kondisi tubuhnya agar selalu vit dengan berolah
raga teratur, makan yang bergizi (bisa ditambahkan madu), istirahat yang
cukup serta yang terpenting menjauhi stress emosional. Penderita juga
sebaiknya jangan berdekatan dengan penderita cacar air, herpes zoster atau
penyakit kulit lainnya karena akan mudah tertular. Untuk pemilihan
obat eksim yang tepat sebaiknya anda periksakan diri dan konsultasi ke
dokter spesialis kulit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Eksim?
2. Apa saja penyebab dan gejala dari eksim?
3. Bagaimana cara terapi dan pengobatan dari penyakit ini?
1.3 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, diharapkan teman-teman mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami tentang penyakit eksim ini, baik dari gejalagejala, penyebab, dan cara pengobatan untuk penyakit ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Eksim
Eksim merupakan reaksi alergi terhadap kulit ditandai dengan timbulnya
warna kemerahan dan rasa gatal. Eksim lebih sering menyerang orang yang
berbakat alergi. Jika tidak diobati mengakibatkan borok dan bisa menjalar
kekulit yang belum pernah terinfeksi. Daerah yang seringkali terjangkit
penyakit eksim adalah sela-sela jari tangan atau kaki, sela paha, belakang
lutut, pergelangan tangan dan dearah sekitar leher. Penyakit eksim sering
terjadi secara berulang-ulang atau kambuh.
B. Penyebab Terjadinya Eksim
Penyebab eksim dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia,
fisik (contoh : sinar), mikroorganisme (bakteri, jamur); dapat pula dari dalam
(endogen), misalnya eksim atopik. Sebagian lain tidak diketahui pasti.
Banyak macam eksim yang belum diketahui patogenesisnya, terutama yang
penyebabnya fakktor endogen. Yang telah banyak dipelajari adalah tentang
eksim kontak, baik yang tipe alergik maupun iritan primer.
Pada umumnya penderita eksim mengeluh gatal. Kelainan kulit
bergantung pada stadium penyakit, batasnya dapat tegas dapat pula tidak
tegas, penyebarannya dapat setempat, generalisata, bahkan universalis. Pada
stadium akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi
dan eksudasi, sehingga tampak basah (medidans). Stadium subakut, eritema
berkurang, eksudat mengering menjadi krusta. Sedang pada stadium kronis
tampak lesi kronis, skuama, hiperpigmentasi, likenifikasi, dan papul,
mungkin juga terdapat erosi atau ekskoriasi karena garukan. Stadium tersebut
tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu eksim memberi gambaran
klinis berupa kelainan kulit stadium kronis. Demikian pula jenis
efloresensinya tidak selalu harus polimorfi, mungkin hanya oligomorfi.
Tiap tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada
orang yang setelah memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang
luar biasa, ada pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang
lain. Gejala yang timbul pun bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa
panas yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian
atas atau flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami
penderita akan membuat gejala menjadi lebih buruk.
Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada
banyak kasus, pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan
melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari iritan/alergen yang
menyebabkan eksim. Perlu diingat, penyakit ini tidak menular dan tidak akan
menyebar dari satu orang ke orang yang lain.
Hingga kini belum ada kesepakatan internasional mengenai tatanaman
dan klasifikasi eksim, tidak hanya karena penyebabnya yang multi faktor,
tetapi juga karena seseorang dapat menderita lebih dari satu jenis eksim pada
waktu yang bersamaan atau bergantian. Ada yang memberi nama
berdasarkan etiologi (contoh
eksim
kontak,
radioeksim,
eksim
eksim
eksim
numularis),
hiperkeratosis,
parakeratosis,
saat
habis
mandi
sehingga
lotion
yang
dioleskan
akan
Ada juga cara lain yaitu mencegah terjadinya eksim, seperti yang
dijelaskan di atas yaitu terapi dan pengobatan. Salah satu cara tersebut dengan
mencegah dan mempunyai tahap-tahapnya. Munculnya eksim dapat dihindari
dengan melakukan beberapa tips dibawah ini :
1.
2.
3.
4.
5.
Penyebab munculnya eksim jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan,
misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan
serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran
molekul, daya larut, konsentrasi, kohikulum, serta suhu bahan iritan
tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksud yaitu :
lama kontak, kekerapan (terus-menerus atau berselang) adanya oklusi
menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian juga gesekan dan trauma
fisis. Suhu dan kelembaban lingkungan juga ikut berperan. Faktor
individu juga berpengaruh pada eksim kontak iritan, misalnya perbedaan
ketebalan
kulit
di
berbagai
tempat
menyebabkan
perbedaan
kontak
iritan
kumulatif, misalnya
mencuci,
memasak,
Leher. Penyebanya kalung dari nikel, cat kuku (yang berasal dari ujung
jari), parfum, alergen di udara, zat warna pakaian.
Badan. Eksim kontak di badan dapat disebabkan oleh pakaian, zat
warna, kancing logam, karet (elastis, busa), plastik, dan detergen.
Genitalia. Penyebabnya dapat antiseptik, obat topikal, nilon, kondom,
pembalut wanita, dan alergen yang ada di tangan.
Paha dan tungkai bawah. Eksim di tempat ini dapat disebabkan oleh
pakaian, dompet, kunci (nikel) di saku, kaos kaki nilon, obat topikal
(misalnya anestesi lokal, neomisin, etilendiamin), semen, dan sepatu.
Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan pemeriksaan
klinis yang teliti. Pertanyaan mengenai kontaktan yang dicurigai
didasarkan kelainan kulit yang ditemukan. Misalnya, ada kelainan kulit
berupa lesi numular di sekitar umbilikus berupa hiperpigmentasi,
likenifikasi, dengan papul dan erosi, maka perlu ditanyakan apakah
penderita memakai kancing celana atau kepala ikat pinggang yang
terbuat dari logam (nikel). Data yang berasal dari anamnesis juga
meliputi riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal yang pernah digunakan,
obat sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang diketahui menimbulkan
alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, serta penyakit kulit pada
keluarganya (misalnya eksim atopik, psoriasis). Pemeriksaan fisis sangat
penting, karena dengan melihat lokalisasi dan pola kelainan kulit
seringkali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya. Misalnya, di
ketiak oleh deodoran, di pergelangan tangan oleh jam tangan, dan di
kedua kaki oleh sepatu. Pemeriksaan hendaknya dilakukan pada seluruh
permukaan kulit, untuk melihat kemungkinan kelainan kulit lain karena
sebab-sebab endogen.
Diagnosis Banding
Kelainan kulit eksim kontak alergik sering tidak menunjukkan gambaran
morfologik yang khas, dapat menyerupai eksim atopik, eksim numularis,
eksim seboroik, atau psoriasis. Diagnosis banding yang terutama ialah
dengan dermatitus kontak iritan. Dalam keadaan ini pemeriksaan uji
bahan
2. Eksim Atopik
Eksim atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang
kering dan gatal yang umumnya dimulai pada awal masa kanak-kanak.
Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan,
dan gangguan tidur.
Umumnya episode pertama terjadi sebelum usia 12 bulan dan episodeepisode selanjutnya akan hilang timbul hingga anak melewati masa
tertentu. Sebagian besar anak akan sembuh dari eksema sebelum usia 5
tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema hingga dewasa.
Eksema tidak menular. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun
penanganan yang tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini
terhadap anak yang mengalami eksema dan keluarganya.
Penyebab
Penyebab eksema tidak diketahui, namun jika salah satu atau lebih
anggota keluarga mengalami eksema, asma, atau rinitis alergika, maka
anak Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami eksema
dibanding populasi umum. Sebagian anak dengan eksema juga
mengalami asma atau rinitis alergika.
Eksema dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain:
1.
2.
3.
Keringnya kulit
Iritasi oleh sabun, detergen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain
Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya
memburuk lagi. Hal ini tidak berarti Anda melakukan kesalahan dalam
penanganannya. Kriteria diagnostik untuk eksema adalah sebagai berikut:
1.
Harus mengalami gatal
2.
Riwayat keterlibatan lipatan kulit
3.
Riwayat asma atau hay fever pada anak tersebut, atau riwayat
penyakit atopik pada keluarga dekat jika anak berusia kurang dari 4
tahun
Riwayat kulit kering di tahun sebelumnya
Munculnya gejala sebelum usia 2 tahun
Eksema di bagian fleksor tubuh (lipatan siku, lutut, pergelangan
4.
5.
6.
tangan)
Penilaian eksema harus dilakukan oleh tenaga medis untuk menentukan
derajat keparahan serta ada tidaknya infeksi yang menyertai. Sistem
SCORAD dapat digunakan untuk penilaian eksema. Dari penilaian
tersebut, eksema digolongkan menjadi :
a. Eksema ringan (skor SCORAD < 15): perubahan warna kulit
menjadi kemerahan, kulit kering yang ringan, gatal ringan, tidak ada
infeksi sekunder
b. Eksema sedang (skor SCORAD antara 15 40): kulit kemerahan,
infeksi kulit ringan atau sedang, gatal, gangguan tidur, dan
likenifikasi
c. Eksema berat (skor SCORAD > 40): kemerahan kulit, gatal,
likenifikasi, gangguan tidur, dan infeksi kulit yang semuanya berat.
Kulit yang mengalami eksema lebih rentan terhadap infeksi sekunder
oleh bakteri atau virus. Infeksi harus dipertimbangkan jika eksema
bertambah parah atau tidak memberi respon terhadap pengobatan.
Eksema yang terinfeksi didiagnosis jika ditemukan eksema yang
mengalami ekskoriasi, basah, dan membentuk kerak.
Penanganan
1. Penanganan sehari-hari
Penanganan sehari-hari dilakukan baik saat dalam episode eksema
maupun di luar episode. Menghindari faktor-faktor di lingkungan yang
memicu atau memperparah eksema, misalnya :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
sebelum tidur
Memakaikan sarung tangan pada anak saat tidur
Jika perlu, berikan obat yang diresepkan dokter untuk mengurangi
q)
r)