You are on page 1of 12

34

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Obyek Penelitian


1. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian ini dilakukan di Indonesia Stock Exchange
(IDX) Bali yang berkantor cabang di Jalan PB Sudirman No. 10 Denpasar dan
melalui website www.idx.co.id.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return
on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total
Assets Turnover (TAT), Price Earning Ratio (PER) dan return saham pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009
sampai dengan 2012.

B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010:115). Populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 4 periode
yaitu tahun 2009-2012. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 18 perusahaan
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel

35

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


populasi (Sugiyono, 2010:116). Metode pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:122). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dari sektor otomotif dengan pertimbangan sebagai
berikut:
a. Perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI selama periode penelitian 20092012.
b. Perusahaan otomotif yang tidak di delisting selama periode penelitiang
2009-2012.
c. Perusahaan otomotif tersebut memiliki data yang lengkap berkenaan
dengan variabel peneliti.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas perusahaan otomotif yang
dijadikan sampel adalah sebanyak 15 perusahaan dari 18 perusahaan otomotif
yang terdaftar di BEI dengan perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai
berikut:

Tabel 1
Kriteria Penentuan Sampel
Keterangan
Perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2009-2012
Perusahaan otomotif yang di delisting selama periode

Jumlah
18
0

36

penelitiang 2009-2012
Perusahaan otomotif yang tidak memiliki data yang lengkap
berkenaan dengan variabel peneliti
Jumlah perusahaan otomotif yang digunakan sebagai sampel
Sumber: Data Diolah

3
15

C. Identifikasi Variabel
Penelitian ini mencoba mengungkapkan hubungan antara dua variabel
yaitu variabel bebas (independent variable) atau variabel yang mempengaruhi
serta variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang dipengaruhi.
1. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:59). Pada
penelitian ini sebagai variabel terikat adalah return saham (Y).
2. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,
2010:59). Dalam penelitian ini ada lima variabel bebas (yang mempengaruhi
return saham), yaitu Return on Assets (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Total
Assets Turnover (X3), Current Ratio (X4), Price Earning Ratio (X5).
D. Definisi Oprasional Variabel
Variabel-variabel yang perlu didefinisikan secara operasional adalah:
1. Return Saham (Y)
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi saham yang dilakukannya. Setiap investasi baik jangka pendek
maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan
keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak langsung
(Jogiyanto, 2010:205). Return saham diperoleh dari harga saham bulan

37

sekarang dikurangi harga saham bulan sebelumnya dibagi harga saham bulan
sebelumnya.
(Pt) (Pt-1)
Return Saham

=
(Pt-1)

Sumber: (Jogiyanto, 2010:206).


Keterangan:
(Pt)

= Harga saham bulan sekarang

(Pt-1)
= Harga saham bulan sebelumnya
2. Return On Asset (X1)
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset
yang tertentu (Halim Hanafi, 2007:84). Return on Assets (ROA) diperoleh dari
membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap total aset.

Laba Bersih Setelah Pajak


Return on Assets (ROA)

=
Total Aset

Sumber: (Halim Hanafi, 2007:84).


3. Debt to Equity Ratio (X2)
Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya baik
jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang berasal dari total

38

modal dibandingkan besarnya hutang. Debt to Equity Ratio (DER) diperoleh


dari membandingkan total utang dengan ekuitas.
Total Utang (Debt)
Debt to Equity Ratio (DER) =
Ekuitas (Equity)
Sumber: (Kasmir, 2011:158).
4. Total Assets Turnover (X3)
Total Assets Turnover (TAT) merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir,
2011:185). Total Assets Turnover (TAT) diperoleh dari membandingkan
penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan dengan nilai aktiva total
yang dimiliki oleh perusahaan.
Penjualan Bersih
Total Assets Turnover (TAT) =
Total Aktiva
Sumber: (Halim Hanafi, 2007:81).

5. Current Ratio (X4)


Current Ratio (CR) merupakan salah satu indikator dari rasio likuiditas. Rasio
lancar atau Current Ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio lancar dapat
dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan suatu
perusahaan. Rasio lancar diperoleh dengan membandingkan antara total aktiva
lancar dengan total hutang lancar.

39

Aktiva Lancar (Current Assets)


Current Ratio (CR)

=
Utang Lancar (Current Liabilities)

Sumber: (Kasmir, 2011:134).


6. Price Earning Ratio (X5)
Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk
mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini
lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau calon investor), meskipun
pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio ini (Halim Hanafi,
2007:84). Price Earning Ratio (PER) diperoleh dari membandingkan harga
pasar per lembar dengan laba bersih per lembar.
Harga pasar per lembar
Price Earning Ratio (PER)

=
Laba bersih per lembar

Sumber: (Halim Hanafi, 2007:85).

E. Jenis Data
1. Jenis data menurut sifatnya
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau data
yang diukur dengang satuan hitung (Sugiyono, 2010:12-13). Data ini berupa
laporan keuangan perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2012.
2. Jenis data berdasarkan sumbernya
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
sekunder yaitu merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

40

secara tidak langsung melainkan melalui media perantara (Indriantoro,


2009:147). Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan
keuangan perusahaan yang dipublikasikan melalui media internet, yaitu
website www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (ICDM).
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi non participant, yaitu tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan
sehari-hari dari obyek yang diamati dan dipergunakan sebagai sumber data
penelitian (Sugiyono, 2010:405). Pengumpulan dilakukan dengan cara membaca,
mencatat, serta mempelajari uraian-uraian dari buku-buku, Indonesian Capital
Market Directory (ICDM) dan mengakses website www.idx.co.id.

G. Teknik Analisis Data


Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, agar didapat
perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik
yang harus dipenuhi.
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian jenis ini digunakan untuk menguji asumsi, apakah model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak. Uji asumsi klasik
digunakan untuk memastikan bahwa autokorelasi, heterokedastisitas dan
multikolinieritas tidak terdapat dalam model yang digunakan dan data yang
dihasilkan berdistribusi normal. Uji penyimpangan asumsi klasik mencakup:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai risidual

41

mengikuti distribusi normal. Kalau uji asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Imam Ghozali,
2011:160). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
One-Sample Kolmogorov-Smirnov, bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih
besar dibandingkan dengan taraf nyata () yaitu 0,05. Hal ini berarti model
regresi variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal.
Dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil dibandingkan dengan taraf
nyata () yaitu 0,05. Hal ini berarti model regresi variabel dependen dan
independen tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antara variabel bebas
(independen), model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal (Imam Ghozali, 2010:105). Dalam
model persamaan regresi, multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance lebih besar dari 10% atau Variance Inflation Factor (VIF) lebih
kecil dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara data pada masa sebelumnya (t-1) dengan data
sesudahnya (t1). Model uji yang baik adalah terbebas autokorelasi. Deteksi
autokorelasi digunakan uji Run Test. Deteksi autokorelasi dilihat dari nilai
Asymp. Sig yang dihasilkan. Jika nilai Asymp. Sig lebih besar dari alpha (

42

= 0,05) maka model uji terbebas dari autokorelasi (Imam Ghozali, 2012:
121).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui bahwa pada
model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heterokedastisitas digunakan model glejser. Model ini dilakukan
dengan meregresikan nilai absolute ei dengan variabel bebas yang
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolute ei), maka
tidak ada heterokedastisitas (Imam Ghozali, 2011:108).
2. Regresi Linear Berganda
Teknik analisis regresi linear berganda untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3,,Xn)
terhadap variabel terikat (Y) (Danang Sunyoto, 2011:61), yang dalam
pengujiannya menggunakan bantuan program komputer yaitu Statistical
Product and Service Solutions (SPSS) versi 15. Model persamaan linear yang
dipakai dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada persamaan sebagai
berikut:
Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 +

Keterangan:
Y

= Return Saham

= Konstanta

X1

= Return On Assets (ROA)

X2

= Debt Equity Ratio (DER)

X3

= Total Assets Turnover (TAT)

43

X4

= Current Ratio (CR)

X5

= Price Earning Ratio (PER)

1.. 5 = Koefisien regresi

= Error term

3. Uji Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut
akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai
berikut:
a. Uji Parsial (t-test)
Uji parsial digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel
bebas berupa Return on Assets (ROA) (X1), Debt to Equity Ratio (DER)
(X2), Total Assets Turnover (TAT) (X3), Current Ratio (CR) (X4), dan
Price Earning Ratio (PER) (X5) secara individu memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat berupa return saham (Y) pada perusahaan
otomotif di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
1) Merumuskan Hipotesis
H0 : 1 = 0 berarti secara parsial tidak ada pengaruh masing-masing
variabel Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total
Assets Turnover (TAT), Current Ratio (CR), Price Earning Ratio
(PER) terhadap return saham pada perusahaan otomotif di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.

44

H1 : 1 0 berarti secara parsial ada pengaruh masing-masing variabel


Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets
Turnover (TAT), Current Ratio (CR), Price Earning Ratio (PER)
terhadap return saham pada perusahaan otomotif di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.
2) Menentukan taraf nyata = 2,5% (Sunyoto, 2011).
b. Uji Simultan (F-test)
Uji simultan (keseluruhan;bersama-sama) pada konsep regresi
linear adalah pengujian mengenai apakah model regresi yang didapatkan
benar-benar dapat diterima. Uji simultan bertujuan untuk menguji apakah
antara variabel-variabel bebas berupa Return on Assets (ROA) (X1), Debt
to Equity Ratio (DER) (X2), Total Assets Turnover (TAT) (X3), Current
Ratio (CR) (X4), dan Price Earning Ratio (PER) (X5) berpengaruh
terhadap variabel terikat

berupa return saham (Y) pada perusahaan

otomotif di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.


1) Merumuskan Hipotesis
H0 : 1, 2, 3, 4, 5 = 0 berarti tidak ada pengaruh secara simultan
masing-masing variabel Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio
(DER), Total Assets Turnover (TAT), Current Ratio (CR), Price
Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan otomotif
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
H1 : 1, 2, 3, 4, 5 0 berarti ada pengaruh secara simultan masingmasing variabel Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),
Total Assets Turnover (TAT), Current Ratio (CR), Price Earning Ratio

45

(PER) terhadap return saham pada perusahaan otomotif di Bursa Efek


Indonesia periode 2009-2012.
2) Menentukan taraf nyata = 5% (Sunyoto, 2011).

You might also like