You are on page 1of 5

ISSN 0852-4777

UJI KEKERASAN

PENGARUH VARIASI BEBAN INDENTOR MICRO HARDNESS


TESTER TERHADAP AKURASI DATA UJI KEKERASAN MATERIAL
Hadijaya Dahlan
Abstrak
Telah dilakukan percobaan

pengujian kekerasan

terhadap beberapa material untuk menentukan

besaran beban identor ideal yang diizinkan pada pemakaian Blat uji kekerasan model Leitz Micro
Hardness. Penentuan besaran beban ideal penting dilakukan agar diperoleh data uji kekerasan
material yang akurat. Percobaan dilakukan terhadap material struktur elemen bakar nuklir antara lain
logam paduan AIMg2, Stainless Steel (SS) tipe 304 dan Steel Standard dengan variasi beban

10p,

15p, 25p, 50p, 100p, 200p, 300p dan 500p. Oi antara kedelapan variasi beban indentasi tersebut
hanya satu besaran saja yang dapat ditoleransi sebagai beban ideal, sedangkan beban lainnya
menghasilkan

data kekerasan

dengan penyimpangan

yang cukup tajam. Hasil percobaan

pada

masing-masing material menunjukkan nilai kekerasan sebesar 43.68 HVN untuk AIMg2 dengan
besaran beban ideal 300p; 225.2 HVN untuk SS-;304 dengan besaran beban ideal 50p dan 589.6
HVN untuk Steel Standard dengan besaran beban ideal 1 OOp.

PENDAHULUAN

Pada percobaan

Kekerasan merupakan ukuran ketahanan


material terhadap deformasi tekan. Deformasi
yang terjadi dapat berupa kombinasi perilaku
elastis dan plastis. Pad a permukaan dari dua
komponen yang saling bersinggungan dan
bergerak satu terhadap lainnya akan terjadi
deformasi elastis maupun plastis[1J. Deformasi
elastis kemungkinan

terjadi

pad a permukaan

yang keras, sedangkan


deformasi
plastis
terjadi pad a permukaan yang lebih lunak. Efek
deformasi

tergantung

pada

kekerasan

permukaan material.

Ada

beberapa

kekerasan
material

cara

yang cukup dikenal dalam litbang


di antaranya

gores, uji kekerasan

adalah

indentasi.

tergantung

pada kemampuan

satu

kekerasan
dinamis

pantul
dari

dinyatakan
diserap

terhadap

Uji

Leitz Micro Hardness.

Perbedaan

dapat

bentuk

diketahui

ditekankan
penguji

dari

pad a permukaan

kekerasan

ini

kekerasan

indentor
material.

memakai

yang
Alat

indentor

berbentuk piramid yang membuat jejakan pad a


material dengan pembebanan
penjejakan

berlangsung

menghasilkan

tertentu.

Masa

30 detik dan dapat

ketelitian

Panjang diagonal jejakan


arah horisontal ditandai

antara

2-3

J.1m.

yang diukur pad a


sebagai d-1 dan

panjang diagonal jejakan pada arah vertikal


ditandai sebagai d-2, lalu dihitung d-rerata
sebagai
panjang
diagonal jejakan.
Nilai
kekerasan material uji dicari pada tabel yang

gores material

dihitung berdasarkan rumus Vickers[2j sebagai

mencakup

lainnya.

Uji

berikut :

deformasi

material

yang

energi impak yang

logam pada saat benda

penekan jatuh. Uji kekerasan indentasi berupa


penjejakan

lingkup pengujian hanya dibatasi pada jenis uji


kekerasan indentasi menggunakan alat model

tersedia dengan memproyeksikan


d-rerata
serta bobot beban yang digunakan atau dapat

material

dalam jumlah

ruang

gores

kekerasan

permukaan

permukaan

uji kekerasan

pantul (dinamis) dan uji

kekerasan
yang

pengukuran

yang dilakukan,

oleh sebuah indentor yang keras

HVN=

189xFx103
d2

(1)

HVN = nilai kekerasan vicker's


F
= beban tumbuk dalam Newton (N)
d
= panjang diagonal jejakan dalam /-lm

ditekankan ke permukaan logam yang diuji.

URANIA No.23-24rrhn VI/Juli -Oktober2000

51

HADIJA Y A DAHLAN
Pengaruh Variasi Behan Indentor Micro Hardness Tester
Terhadap Akurasi Data Uji Kekerasan Material

Nilai

kekerasan

kekuatan

luluh

disebabkan

berkaitan

atau

selama

logam mengalami

tarik

logam.

indentasi

deformasi

luas jejak

Hal

(penjejakan)
tertentu. Nilai
sarna dengan

piramida

PersiaDan material stell standard:

ini

sehingga terjadi

regangan dengan persentase


kekerasan Vickers didefinisikan
beban dibagi

dengan

(indentor)

dalam kg/mm2 dan besarnya kurang lebih tiga


kali besar tegangan luluh untuk logam-logam
yang tidak mengalami pengerjaan pengerasan.

Material stell standard adalah suatu jenis


baja dengan kekerasan 601 HVN sebagai
standard uji kelaikan alat yang ditetapkan oleh
pabrik pembuat Leitz Micro Hardness
(nomor

MP.

A.

37056.189).

Material pelat AIMg2 maupun


304 dipotong dengan

memilih

diperoleh

antara

sejumlah

beban

di-

PersiaDan material Delat AIMa2 dan SS-304 :

operator Leitz Micro Hardness Tester biasanya


di

Sebelum

indentasi, material standard berbentuk segitiga


ini di-poles hingga mengkilap seperti cermin.

Dalam menguji kekerasan suatu material"


satu

Tester

cuplikan

pelat SS-

alat Acuttom

berukuran

sehingga

1 cm x 1 cm.

indentasi (5p, 10p, 15p, 25p, 50p, 100p, 200p,

Cuplikan tersebut dicuci dengan alkohol dan

300p atau 500p). Tentu saja ada alasan yang

dikeringkan kemudian ditanam dalam resin (di-

perlu diungkap berkaitan dengan pemilihan


satu dari sejumlah beban tersebut. Kesalahan

mounting).
Selanjutnya
dilakukan
grinding
menggunakan kertas ampelas ukuran kasar
dan halus (grid 320 sampai grid 1200), lalu di-

pemilihan

beban

ketidakakurasian
material

akan

dan selanjutnya

interpretasi
Fenomena

berdampak

pad a

kekerasan

suatu

menimbulkan

salah

data

terhadap
demikian

sifat material yang diuji.


tentu saja sangat tidak

poles hingga mengkilap


siap untuk diindentasi.

cermin

dan

Pelaksanaan Dengu)ian [4):


1.

diharapkan.

seperti

Power

supply

dihubungkan

ke

instrumen.
Percobaan
untuk

ini dilakukan

mengetahui

dan

dengan tujuan

mempelajari

teknik

2,

pemilihan beban ideal pad a indentor dari Leitz


Micro Hardness Tester sehingga pelaksanaan
uji kekerasan diharapkan

dapat menghasilkan

data

akurat dan

kekerasan

yang

melalui

tombol

(16).

menyala, instrumen
(Iihat Gambar 1).

dapat

dipertanggungjawabkan.

Pembangkit beban dihidupkan melalui


tombol (14) den intensitas cahaya diatur

3,

Lampu
siap

hijau

(6)

dioperasikan

Level air (10 a) diperiksa apakah berada


pad a posisi yang tepat. Jika belum tepat,
posisinya diatur dengan memutar
turun kaki-kaki instrumen.

TATA KERJA

Bahan
Bahan

4.
yang

digunakan

terdiri

5.

baka;- nuklir (pelat AIMg2 dan pelat 55-304)


serta
cuplikan

bahan

untuk

seperti

keperluan

Diamond

Satu be ban pemberat yang dikehendaki


(10po 15p atau 25p, dst) ditempatkan.

dari Material

Steel Standard dan Material struktur elemen

Sam pel

paste

(Struers),

6.

Mikroskop

Mesin Pemotong logam tipe Acuttom

Mesin Grinder Polisher


Kekerasan

diuji

Leitz Micro

difokuskan

melalui

pengatur

Area penjejakan pad a sam pel ditentukan


memutar

spindel

mikrometer

(13).
8.

tipe

akan

kasar (23).

dengan

Uji

yang

ditempatkan pad a landasannya.

7.

Alat

Alat

(material)

preparasi

Grinding paper dan Polishing wool.

naik-

Pemfokusan

diulangi

melalui

pengatur

kasar (23).

Hardness Tester

52

URANIA No.23-24/Thn VI/Juli-Oktober 2000

HADIJA Y A DAHLAN Pengaruh Variasi Beban Indentor Micro Hardness Tester


TerhadapAkurasi Data Uji Kekerasan Material

9.

penjejak

atau diamond diarahkan

posisi penjejakan
(7) kearah kiri.

10. Penjejak
ujung

dengan memutar

diturunkan
kabel

dilepaskan.

pad a

(8)

grip

dengan

menekan

secara

full

lalu

Penjejak akan turun menuju

objek (material uji) dengan indikasi lampu


merah menyala.
Setelah

15

berakhir

dengan

detik

berlalu,

indikasi

penjejakan

Gambar -2.

lampu kuning

Skala pengukuran diagonal


jejakan, d = 87.5 ~m.

menyala.

14. Pandangan mata dipusatkan pad a garis


intersection (sebagai contoh 80 Ilm, lihat

..-

Gambar

2) dan garis

vertikal

dengan

mengatur
area sam pel terjejak
memutar pengatur halus (4 & 5).
15.

Skala

pada

memutar

lensa

di-nolkan

skrup (3) sampai

dan

dengan

tepat garis

nolo
16.

Diagonal

jejakan

menggerakkan

diukur

dengan

skrup (3) mulai dari garis

nol sampai pad a batas akhir diagonal.


17.

Diameter jejakan akan terbaca, dalam hal


ini, d-1 sebagai diameter jejakan arah
horisontal, dan d-2 sebagai diameter
jejakan arah vertikal. d-1 dan d-2 dijumlahkan lalu dibagi 2 sehingga diperoleh
harga d-rerata.
kekerasan

Untuk menghitung

(HVN)

secara

cepat,

nilai
tabel

yang tersedia dapat digunakan.


18.

Setelah

proses

instrumen

uji kekerasan

dimatikan

berakhir,

dengan

menarik

tombol (14) dan kabel yang berhubungan


Gambar -1.

Alat uji kekerasan tipe Leitz


Microhardness Tester.

dengan sumber daya listrik dilepaskan.

19. Beban pemberat yang telah digunakan

12.

Penjejak
knurled

dinaikkan

dengan

memutar

indikasi

lampu

kuning

padam,

lampu
HASIL DAN PEMBAHASAN

hijau kembali menyala.

13. Lensa

objektif

mengukur
menarik

diturunkan dan disimpan kedalam box.

(18) searah jarum jam dengan

(10)

diameter

diarahkan
jejakan

grip (7) ke kanan.

untuk
dengan

Keras-lunak

permukaan

material

logam

di setiap lokasi penjejakan akan berbeda-beda


karena faktor kehalusan permukaan, porositas,
jenis perlakuan,
paduano

dan perbedaan

Diagonal

jejakan

(d)

unsur-unsur
yang

lebih

HADIJAY A DAHLAN PengaruhVariasiBehanIndentorMicro HardnessTester


TerhadapAkurasiData Uji KekerasanMaterial
panjang pad a suatu material uji memberikan

nilai kekerasan

pengertian

material

bahwa

nilai

kekerasan

material

rendah, sebaliknya diagonal jejakan yang lebih


pendek memberikan pengertian bahwa nilai
kekerasan material tinggi. Makin besar beban,

yang tercantum

standard.

kekerasan

Kalau

pada Tabel-1

pada

data

diperhatikan,

terdapat nilai kekerasan


606 HVN yang berarti

label

hasil

uji

test-4

tertinggi mencapai
sedikit diatas nilai

diagonal indentasi (d) makin besar pula. Oi sisi


lain makin besar diagonal indentasi, nilai

standard.

kekerasan

Hal ini tentu saja

secara keseluruhan

material

500p yang paling mendekati nilai rata-rata


label material standard adalah 589.6 HVN

makin rendah.

terkait dengan

ketahanan

terhadap

deformasi yang dilakukan indentor.


Hasil pengujian seperti terlampir pada
Tabel 1, 2 dan 3. Tabel 1 menyajikan data
diagonal indentasi (panjang jejakan) dan nilai
kekerasan standar material Steel. Tabel-2
menyajikan data diagonal indentasi dan nilai
kekerasan material AIMg2. Tabel-3 menyajikan
data diagonal
material
tersebut

indentasi

dan nilai kekerasan

SS-304.
Masing-masing
material
diindentasi sebanyak 5 (lima) kali.

Grafik nilai kekerasan

kekerasan yang tercantum pad a label material


Nilai kekerasan

(pembebanan

dengan

akurasi

indikasi

Sehingga

dapat

nilai kekerasan

sangat

deKat dengan

penyimpangan

yang

dapat

menyesatkan.
Berdasarkan
instrumentasi

terhadap tiga jenis material seperti yang telah


digambarkan dalam bentuk grafik memperlihatkan adanya kecenderungan bahwa pada

yang

adanya

pada

keseluruhan

1 OOp).

10p-

karakteristik instrumentasi tersebut, sedangkan penggunaan beban lainnya memberikan

dapat dilihat pada gambar 3, 4, dan 5.


secara

mulai pembebanan

tersebut mampu menghasilkan

rata-rata versus beban

pengujian

standard

dipahami bahwa beban 100p merupakan


beban ideal, karena indentasi dengan beban

indentasi dari ketiga jenis material uji tersebut

Data

material

material

diketahui.

pengujian

standard.

yang

maka

Hardness

Dalam

menguji

dilakukan

karakteristik

Tester

dapat

kekerasan

suatu

material, beban indentor yang dianggap ideal


adalah satu beban yang mampu menghasilkan
nilai kekerasan lebih tinggi dari nilai kekerasan
yang

dihasilkan

dari

Melalui

grafik

penggunaan

beban

pembebanan
10p
sampai
100p,
nilai
kekerasan material mengalami kenaikan cukup

lainnya.

drastis

Gambar 3, 4 dan 5 dapat dilihat bahwa puncak

akan tetapi pad a pengujian

material

SS-304 puncak nilai kekerasan hanya sampai


225.2 HVN-beban SOp, sedangkan puncak
nilai kekerasan material Steel Standard 589.6
HVN-beban
beban

100p

300p.

dan AIMg2

Perbedaan

43.68

nilai

HVN-

kekerasan

material ternyata dipengaruhi oleh karakteristik

tertuang

pad a

kekerasan mencapai 589.6 HVN untuk Steel


Standard dengan besaran beban ideal 100p,
43.68 HVN untuk AIMg2 dengan besaran
beban ideal 300p dan 225.2 HVN untuk SS304 dengan besaran beban ideal 50p. Beban
ideal yang terpilih ini disebut sebagai
ideal

material uji dan karakteristik alat uji.

yang

karena

dapat

beban

menghasilkan

nilai

kekerasan dengan akurasi yang baik.


Material

steel

standard

adalah

suatu

jenis baja dengan label kekerasan 601 HVN


sebagai standard
uji kelaikan
alat yang
ditetapkan

oleh pabrik

Hardness

Tester dengan nomor MP. A.

37056.189.
adalah

pembuat Leitz Micro

Kegunaan
untuk

instrumentasi

material

mengetahui

standard
karakteristik

tersebut atau sebagai material

kalibrasi[S]. Pada pengujian

material standard

diperoleh
tingkat
kekerasan
rata-rata
mencapai 589.6 HVN, sedikit lebih rendah dari

54

KESIMPULAN
Dalam menguji kekerasan suatu material
beban indentor yang dianggap

ideal adalah

satu beban yang mampu menghasilkan


kekerasan
yang

lebih tinggi

dihasilkan

lainnya.

seyogyanya
kekerasan
preventif

dari

Percobaan
dilakukan
material
agar

tidak

dari

penggunaan

pemilihan
setiap
baru

nilai

nilai kekerasan
beban

beban
akan

sebagai

mengalami

ideal

menguji
tindakan

kesalahan

URANIA No.23-24/Thn VI/Juli-Oktober

2000

3.

HADIJA Y A DAHLAN Pengaruh Variasi Beban Indentor Micro Hardness Tester


TerhadapAkurasi Data Uji Kekerasan Material

dalam pengumpulan data uji. Akurasi data juga


sangat dipengaruhi oleh kemampuan mata
dalam membaca diagonal indentasi terutama
dalam

hal

belakang

menetapkan

koma.

Oi

pengamatan
dan
indentasi disarankan

angka-angka

sam ping

itu,

di

selama

pengukuran
diagonal
'.
lampu ruang lab yang

berada tepat diatas micro hardness sebaiknya


dipadamkan karena pancaran cahaya lampu
akan
membias
pad a bagian
eye-piece
instrumen sehingga mengganggu

kecermatan

mata dalam melakukan pengukuran. Selain itu,


penempatan beban harus mantap, agar ketika
indentor turun menuju objek tidak labil dan
jejakan yang diperoleh lebih terformat dengan
baik (sempurna). Perlu diketahui pula bahwa
kerja indentor dapat terganggu oleh getarangetaran pad a meja instrumen.

Gambar 3

DAFTAR PUSTAKA
E.J., BRADBURY "Dasar Metalurgi Untuk
Rekayasawan",

PT. Gramedia

Pustaka

Utama, Jakarta, 1991, halaman 94.

ANONIM,
ness

"Leitz Miniload 2 Micro Hard-

Tester

for

Scratch Hardness",

Vickers-Knoop

and

Ernst Leitz Wetzlar

Canada Ltd, Midland Ontario, 1979, p.11.

R.E.,SMALLMAN,
"Metalurgi
Fisik
Modern", PT. Gramedia Pustaka Utama,
Gambar 4

Jakarta, 1991, halo 85.


4,

HADIJA YA,

"Petunjuk

Operasi

Leitz

Hardness Tester", Bidang Bahan Struktur

dan Pendukung PEBN-BATAN, 1992,


dokumen No. EBN.2/002/92, halo 3.
5.

HOWARD E. BOYER, Hardness Testing,


ASM

International,

Metal

Park,

OH

44037, USA, 1987, page 73.

Penulis adalah
Pejabat Fungsional Litkayasa dan
Stat Bldang Teknologi Bahan Bakar
Reaktor Riset, P2TBDU, BATAN

Gambar 5

Kembali ke Jurnal

You might also like