You are on page 1of 24

SISTEM PENYEMENAN

( CEMENTING SYSTEM )

1. TEORI DASAR

Penyemenan suatu sumur merupakan salah satu faktor

yang tidak kalah pentingnya dalam suatu operasi pemboran.

Berhasilnya atau tidaknya suatu pemboran, diantaranya

tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur tersebut.

Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua

bagian, yaitu :

1. Peralatan di atas permukaan (surface equipment)

2. Peralatan di bawah permukaan (subsurface equipment)

1.1 Peralatan Diatas Permukaan

Peralatan penyemenan di atas permukaan meliputi :

a. Cementing unit

Adalah suatu unit pompa yang mempunyai fungsi untuk

memompakan bubur semen dan lumpur pendorong dalam

proses penyemenan.

Cementing unit terdiri dari :

o Tangki semen : untuk menyimpan semen kering.

Page 1 of 24
o Hopper : untuk mengatur aliran dari semen kering dan

air yang ditempatkan bersama-sama dalam hopper,

sehingga akan menghasilkan bubur semen yang benar-

benar homogen.

o Jet Mixer : untuk mengaduk semen kering dan air yang

ditempatkan bersam-sama dalam hopper, sehingga

akan menghasilkan bubur semen yang benar-benar

homogen.

o Motor penggerak pompa dan pompa : berfungsi untuk

memompa bubur semen.

Jenis-jenis cementing unit :

1. Truck mounted cementing unit

2. Marine cementing unit

3. Skit mounted cementing unit

b. Flow line

Merupakan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan bubur

semen yang dipompakan dari cementing unit ke cementing

head.

c. Cementing head

Berfungsi untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk ke

lubang bor.

Ada dua type cementing head, yaitu :

Page 2 of 24
1. Mac clatchie cementing head. Merupakan type cementing

head yang cara penggunaannya (pada waktu pemasukan

bottom plug dan top plug) dengan jalan membuka dan

memasang kembali.

2. Plug container. Type ini lebih praktis dari mac clatchie,

karena pada plug container ini memasangnya top plug dan

bottom plug tidak perlu membukanya, akan tetapi sudah

terpasang sebelumnya.

1.2 Peralatan Dibawah Permukaan

Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :

a. Casing

Merupakan pipa selubung yang berfungsi untuk :

o Melindungi lubang bor dari pengaruh-pengaruh fluida

formasi dan tekanan-tekanan di sekitarnya.

o Melindungi lubang bor dari keguguran.

o Memisahkan formasi produktif satu dengan lainnya.

o Bersama-sama memperkuat dinding lubang bor serta

mempermudah operasi produksi nantinya.

Jenis-jenis casing :

1. Conductor casing

2. Intermediate casing

3. Production casing

Page 3 of 24
Spesifikasi casing

1. Diameter : 26”, 20”, 13 3/8”, 9 5/8”, 7” dst.

2. Grade : p. 110, h. 40, j. 55, n. 80.

3. Panjang : 30 ft/stand

4. Berat : 23 lb/ft, 26 lb/ft, 29 lb/ft

5. Thread : 4 thread/inch. 60”

b. Centralizer

Untuk mendapatkan cincin semen yang baik (merata), casing

harus terletak di tengah-tengah lubang, untuk itu casing

dilengkapi dengan centralizer.

Fungsi centralizer :

o Menempetkan casing di tengah-tengah lubang

o Menyekrap mud cake

o Mencegah terjadinya differential sticking.

Centralizer dibuat dari bahan baja, sehingga mampu

mendorong casing di tengah-tengah lubang.

c. Scratchers

Adalah suatu alat yang dirangkaikan/dipasang pada casing

dan berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari

mud cake, sehingga didapat lubang bor yang bersih.

Ada dua jenis scratchers :

1. Rotation type wall scratcher

Page 4 of 24
2. Reciprecasing type scratcher

Pemasangan scratcher pada casing pada umumnya dilas,

tetapi dewasa ini dipasang dengan step collar atau clamps.

Reciprecasing scratcher pada umumnya dipasang pada

interval 15-20 ft sepanjang daerah yang disusun, sedang

rotating scratcher pada zona produktif (porous).

d. Peralatan floating

Terdiri dari :

1. Shoe : casing shoe/guide shoe, float shoe

2. Collar : guide collar, float collar

Ad (1) shoe

Casing shoe

Biasanya berbentuk bulat pada bagian bawah dan

ditempatkan pada ujung terbawah dari rangkaian casing dan

dalamnya tidak terdapat valve (katub). Casing shoe berfungsi

sebagai sepatu dan pemandu untuk memudahkan pemasukan

rangkaian casing (running casing), agar tidak terjadi

sangkutan pada dinding lubang bor, shoe ini dibuat dari

bahan yang dapat dibor lagi (drillable).

Float shoe

Pada prinsipnya sama dengan casing shoe, hanya pada float

shoe dilengkapi dengan valve (katub), yang berfungsi untuk :

Page 5 of 24
o Mencegah aliran balik, mencegah blow out melalui

casing pada waktu casing diturunkan.

o Mencegah aliran balik semen, setelah proses

penyemenan selesai.

o Memperkecil beban menara, pada drilling line dan

casing itu sendiri

Jadi float ini hanya dapat mengalirkan semen/lumpur ke

daerah saja (satu arah). Float shoe ini dibuat dari bahan yang

dapat dibor lagi.

Ad (2) collar

Merupakan suatu shock penahan yang dipasang beberapa

meter di atas shoe, berfungsi untuk menahan bottom plug

dan top plug.

Dibuat dari bahan yang dapat dibor lagi (drillable).

Ada dua jenis collar :

o Guide collar : tidak dilengkapi valve, sehingga tidak

dapat menahan tekanan balik.

o Float collar : dilengkapi valve.

e. Shoe trach

Merupakan pipa casing yang dipasang antara shoe dan collar

sepanjang satu batang atau lebih, tergantung dari ketinggian

semen diannulus. Karena ketinggian semen di annulus akan

Page 6 of 24
menentukan perbedaan tekanan hidrostatik diluar dan

didalam casing pada waktu memasukkan top plug. Shoe trach

berfungsi untuk menampung bubur semen yang bercampur

udara atau lumpur pendorong, agar tidak keluar annulus

disekitar shoe.

f. Cementing plug

1. Bottom plug

Berfungsi untuk mencegah adanya kontaminasi antara

lumpur dengan bubur semen. Jadi untuk mendorong

lumpur yang berada didalam casing dan memisahkan

casing dari semen dan juga membersihkan mud film

didalam dinding casing, pada bottom plug terdapat

membran yang pada tekanan tertentu dapat pecah,

sehingga semen akan mengalir keluar dan terdorong ke

annulus sampai mencapai tujuan yang diharapkan. Bottom

plug terbuat dari bahan karet, pada bagian luar dan cast

alluminium pada bagian dalamnya.

2. Top plug

Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan

semen dari lumpur pendorong agar tidak terjadi

kontaminasi, membersihkan sisa-sisa semen dalam casing.

Alat ini sebagian besar terbuat dari karet dan pada bagian

Page 7 of 24
bawahnya digunakan plat alluminium dan tidak

mempunyai membrane (selaput tipis). Apabila top plug ini

sudah duduk (sampai pada bottom plug) dibawah,maka

tekanan pemompaan akan naik secara tiba-tiba (bumping

pressure) dan pada saat itu pemompaan dihentikan.

1.3 Peralatan Pada Stage Cementing (Penyemenen

Bertingkat)

1.3.1 Peralatan diatas permukaan

Pada stage cementing adalah sama dengan peralatan

penyemenan yang telah dibahas di muka (primary cementing).

1.3.2 Peralatan dibawah permukaan

a. Stage cementing collar

Berfungsi untuk melewatkan bubur semen setelah

penyemenan pertama dilakukan (primary cementing).

Penyemenan bertingkat dilakukan bila :

 Sumur terlalu dalam

 Formasi di atas dan di bawah zona yang disemen cukup

kompak dan cukup jauh.

 Menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga

dapat mengurangi biaya.

Page 8 of 24
b. Cement basket

Letak di bawah stage cementing collar, berfungsi untuk

menyekat ruang annulus antara ruang bawah dan ruang atas

stage collar.

c. Trip plug

Setelah primary cementing selesai, maka dimasukkan trip

plug. Plug ini berfungsi untuk membuka lubang pada stage

cementing collar. Karena beratnya, trip plug ini turun

kebawah yang akhirnya mencapai sampai pada stage

cementing collar (pada lower inner sleeve).

Dengan tekanan tertentu lower inner sleeve akan turun dan

membuka lubang pada stage cementing collar disebut

cementing ports.

d. Shut off plug

Setelah pendorongan bubur semen selesai, kemudian

dimasukkan shut off plug yang berfungsi untuk menutup

cementing port sehingga tidak terjadi aliran balik.

Page 9 of 24
2 DESKRIPSI ALAT

2.1 Centralizer

2.1.1 Fungsi

o Menempatkan casing di tengah-tengah lubang

o Menyekrap mud cake

o Mencegah terjadinya differential sticking

2.1.2 Mekanisme Kerja

Centralizer ditempatkan diluar casing untuk

menengahkan casing agar diperoleh cincin semen yang baik.

2.1.3. Spesifikasi

Tabel 2.1 Spesifikasi Centralizer

Product number
Size (in)
Centralizer Turbo centralizer
2 155 – 20 157 – 20
2½ 155 – 25 157 – 25
3½ 155 – 35 157 – 35
4½ 155 – 45 157 – 45
4 ½ x 7 7/8 156 – 45 158 – 45
5 155 – 50 157 – 50
5½ 155 – 55 157 – 55
6 5/8 155 – 65 157 – 65
7 155 – 70 157 – 70
8 5/8 155 – 85 157 – 85
9 5/8 155 – 95 157 – 95
10 ¾ 155 – 10 157 – 10
13 3/8 155 – 13 157 – 13

Page 10 of 24
2.2 Guide Shoe

2.2.1 Fungsi

Guide shoe berfungsi sebagai sepatu dan pemandu

untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing, agar

tidak terjadi sangkutan pada dinding lubang bor.

2.2.2 Mekanisme Kerja

Ditempatkan pada ujung terbawah dari rangkaian

casing untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing.

2.2.3 Spesifikasi

Table 2.2 Spesifikasi Guide Shoe

Casing
Guide shoe
size (in)

2 135 – 20
2½ 135 – 25
3½ 135 – 35
4 135 – 40
4½ 135 – 45
5 135 – 50
5½ 135 – 55
6 5/8 135 – 65
7 135 – 70
7 5/8 135 – 75
8 5/8 135 – 85
9 5/8 135 – 95
10 ¾ 135 – 10
11 ¾ 135 – 11
13 ¾ 135 – 13

Page 11 of 24
2.3 Float Shoe

2.3.1 Fungsi

Float shoe berfungsi untuk mencegah aliran balik pada

waktu casing diturunkan, mencegah aliran balik semen, dan

memperkecil beban menara, pada drilling line dan casing itu

sendiri.

2.3.2 Mekanisme Kerja

Untuk memudahkan pemasukan rangkaian casing

(running casing), agar tidak terjadi sangkutan pada dinding

lubang bor. Floet shoe dilengkapi dengan valve (katub).

2.3.3 Spesifikasi

Table 2.3 Spesifikasi Fload Shoe

Casing
Float shoe
size (in)

2 125 – 20
2½ 125 – 25
3½ 125 – 35
4 125 – 40
4½ 125 – 45
5 125 – 50
5½ 125 – 55
6 5/8 125 – 65
7 125 – 70
7 5/8 125 – 75
8 5/8 125 – 85
9 5/8 125 – 95
10 ¾ 125 – 10
11 ¾ 125 – 11
13 ¾ 125 – 13

Page 12 of 24
2.4 Bottom Plug

2.4.1 Fungsi

o Mencegah adanya kontaminasi antara lumpur dengan

bubuk semen

o Mendorong lumpur yang berada di dalam casing

o Memisahkan casing dari semen dan membersihkan

mud film di dalam dinding casing.

2.4.2 Mekanisme

Mendorong lumpur di dalam casing dan dengan

pecahnya membran maka semen akan mengalir keluar dan

terdorong ke annulus.

2.4.3. Spesifikasi

Table 2.4 Spesifikasi Bottom Plug

Casing size OD Length Wt

4½ 4¼ 8½ 2

5½ 5 8½ 2½

6 5/8 6¼ 8¾ 4

7 6½ 8¾ 4¼

7 5/8 7¼ 8¾ 5¼

8 5/8 8¼ 9¾ 6¼

9 5/8 9 9¾ 7½

Page 13 of 24
10 ¾ 10 ¼ 10 ¾ 8

11 ¾ 11 ¼ 11 ¾ 13

2.5 Top plug

2.5.1 Fungsi

Berfungsi untuk mendorong bubur semen, memisahkan

semen dari lumpur pendorong agar tidak terjadi

kontaminasi, membersihkan sisa-sisa semen dalam casing.

2.5.2 Mekanisme Kerja

Top plug berada di atas bottom plug dipisahkan oleh

bubur semen, setelah top plug ini sampai pada bottom plug

maka tekanan akan naik secara tiba-tiba dan pada saat itu

pemompaan dihentikan.

2.5.3. Spesifikasi

Tabel 2.5 Spesifikasi Top Plug

Casing size OD Length Wt

4½ 4¼ 8½ 2

5½ 5 8½ 2½

6 5/8 6¼ 8¾ 4

7 6½ 8¾ 4¼

Page 14 of 24
7 5/8 7¼ 8¾ 5¼

8 5/8 8¼ 9¾ 6¼

9 5/8 9 9¾ 7½

10 ¾ 10 ¼ 10 ¾ 8

11 ¾ 11 ¼ 11 ¾ 13

2.6 Scratcher

2.6.1 Fungsi

Berfungsi untuk membersihkan dinding lubang bor dari

mud cake sehingga didapat lubang bor yang bersih.

2.6.2 Mekanisme Kerja

Dipasang pada bagian luar casing sehingga dapat

membersihkan dinding lubang bor.

2.6.3 Spesifikasi

Table 2.6 Spesifikasi B & W Reciprocating scratchers &

turbulators

Max OD = casing
Series Type
OD
Multi-flex
EA 10 Slip on
7”
EA 20 Latch on
EA 30 Split body

Page 15 of 24
Multi-flex clusters
7”
EA 14 Slip on (series of 4)
Nu-Coil (Shoot
wire)
ECO5 Slip on
5”
EC15 Latch on
EC16 close Slip on
tolerance
Nu-coil (long wire)
EC 10 Slip on 8”
EC 20 Latch on
Turbulator
ED 10 Slip on 5 ½”
ED 20 Latch on

2.7 Cement Basket

2.1 Fungsi

Untuk menyekat ruang annulus antara ruang bawah

stage collar dan bagian atas stage collar.

2.2 Mekanisme Kerja

Letak dibawah stage cementing collar , menyekat ruang

annulus antara ruang bawah dan bagian atas stage colar.

Page 16 of 24
2.3. Spesifikasi

Tabel 2.7 Spesifikasi Cement Basket

Casing 2 2½ 4½ 5½ 7 8 5/8

size

Expansion (in inches)

Minimum 3 7/8 4¼ 5¾ 6¾ 8¼ 10 ½

Maximum 8 10 12 14 16 18

Larger size are available on request

2.8 Trip plug

2.8.1 Fungsi

Untuk membuka lubang pada stage cementing collar.

2.8.2 Mekanisme Kerja

Berat trip plug membuatnya turun kebawah sampai

pada stage cementing collar (pada lower inner sleeve).

2.8.3. Spesifikasi

Tabel 2.8 Spesifikasi Trip Plug

Casing size OD Length Weight

4½ 4½ 8½ 2

5½ 5 8½ 2½

6 5/8 6¼ 8¾ 4

Page 17 of 24
7 6½ 8¾ 4¼

7 5/8 7¼ 8¾ 5¼

8 5/8 8¼ 9¾ 6¼

9 5/8 9 9¾ 7½

10 ¾ 10 ¼ 10 ¾ 8

11 ¾ 11 ¼ 11 ¾ 13

12 ¾ 12 ¼ 12 ¼ 15

13 ¾ 12 ¾ 13 ¾ 15

16 16 16 ½ 35

18 5/8 18 ¼ 20 ½ 63

20 19 ¾ 20 ½ 63

2.9 Mac Clatchie Cementing Head

2.9.1 Fungsi

Untuk mengatur aliran bubur semen yang masuk

kedalam lubang bor

2.9.2 Mekanisme

Cara penggunaannya pada waktu pemasukan bottom

plug dan top plug dengan jalan membuka dan memasang

kembali.

Page 18 of 24
2.9.3. Spesifikasi

Tabel 2.9 Spesifikasi Mac Clathie Head

Casing Head, mm Weight, kg Test Pressure,


psi
88.9 100 8000
114.3 105 8000
120 120 7000
139.7 125 8000
168.3 140 7000

2.10 Mixing Hopper

2.10.1 Fungsi :

Mixing Hopper merupakan peralatan yang berfungsi

sebagai tempat untuk menambah additives ke dalam

lumpur.

2.10.2 Mekanisme Kerja :

Mixing Hopper adalah peralatan yang bentuknya

menyerupai corong. Melalui corong ini, additives padat ke

dalam zat cair pengeboran pada waktu perawatan di dalam

kolam Lumpur. Hopper Jet bekerja berdasarkan prinsip

pakum atau ruang hampa. Hopper-hopper pencampuran ini

dapat mengerjakan 5 sampai 10 karung (sampai 400 Kg)

bahan-bahan dalam semenit.

Page 19 of 24
2.10.3 Spesifikasi

Tabel 2.10 Spesifikasi Mixxing Hopper

Length Overal 8 ft 0 in

High Overal 3 ft 4 in

Width Overal 5 ft 1 in

2.11 Casing

2.11.1 Fungsi

Untuk memperkuat dinding lubang bor dengan semen,,

memisahkan zona produktif dan melindungi lubang bor dari

keruntuhan.

2.11.2 Mekanisme Kerja

Casing dipasang mulai dari permukaan yang disebut

dengan surface acsing. Lalu memasang coductor casing,

intermidiate casing dan yang terakhir pada zona formasi

produktif adalah production casing, dimana semakin

kedalam diameter casing semakin kecil.

Page 20 of 24
2.11.3 Spesifikasi

Tabel 2.11 Spesifikasi Casing

Diameter Grade Panjang Berat Thread Size CDode

Order

26” p 30 23 4 thread / 4 ½ 5611-

20” 110 ft/stand lb/ft in 5 044

13 3/8” h 40 26lb/ft 8 56011-

9 5/8” j 55 29lb/ft 5/8 050

7” n 80 133/4 56011-

16 085

56011-

133

56011-

100

2.12 Stage Cementing Collar

2.12.1 Fungsi

Untuk melewatkan bubur semen setelah Primary

cementing dan untuk menghindari tekanan pompa

berlebihan.

Page 21 of 24
2.12.2 Mekanisme Kerja

Penyemenan bertingkat dilakukan bila sumur terlalau

dalam dan formasi diatas dan dibawah zona cukup kompak

dan jauh. Maka alat alat ini dapat digunakan pada saat

kondisi tersebut.

2.12.3 Spesifikasi

Tabel 2.12 Spesifikasi Stage Cementing Collar

Normal Size Length (in) OD (in) Code

4½ 32 ¼ 5.1562 54001-54044

5 33 ¼ 6.0500 54001-54050

7 34 ¼ 82500 54001-54070

8 5/8 35 ¼ 10.000 54001-54085

3. PEMBAHASAN

Salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam suatu

operasi pemboran adalah penyemenan. Berhasil tidaknya suatu

pemboran, diantaranya tergantung dari berhasil tidaknya

penyemenan sumur tersebut. Penyemenan bertujuan untuk

melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungi

casing dari masalah-masalah mekanis dan fluida formasi yang

bersifat korosif, serta untuk memisahkan zona yang satu dengan

zona yang lain dibelakang casing.

Page 22 of 24
Penyemenan condoctor casing bertujuan untuk mencegah

terjadinya kontaminasi fluida pemboran dengan formasi.

Penyemenan intermediate casing bertujuan untuk menutup

tekanan formasi abnormal atau untuk mengisolasi daerah lost

circulation. Penyemenan production casing bertujuan untuk

mencegah terjadinya aliran antar formasi dan mencegah

terjadinya korosi pada casing.

Centralizer dan scratchers dipasang pada bagian luar

casing untuk menengahkan casing (agar didapatkan cincin

semen yang baik) dan membersihkan dinding lubang bor dari

mud cake.

Perbedaan antara mac clatchie cementing head dengan

plug container yaitu pada plug container bottom dan top plug

sudah terpasang sebelumnya sedangkan pada mac clatchie

cementing head bottom plug dan top plug belum terpasang.

4. KESIMPULAN

1. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi

dua bagian, yaitu :

o Peralatan diatas permukaan

o Peralatan dibawah permukaan

2. Peralatan penyemenan diatas permukaan meliputi :

Page 23 of 24
o Cementing unit

o Flow line

o Cementing head

3. Peralatan penyemenan dibawah permukaan meliputi :

o Casing

o Centralizer

o Scratchers

o Peralatan floating

o Shoe trach

o Cementing plug

4. Penyemenan bertingkat dilakukan bila :

o Sumur terlalu dalam

o Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup

kompak dan cukup jauh

o Menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga

dapat mengurangi biaya.

5. Menurut tujuannya penyemenan dapat dibagi :

o Primary cementing

o Secondary cementing

o Squeeze cementing

o Re-cementing

o Plug back cementing

Page 24 of 24

You might also like