Professional Documents
Culture Documents
50 persen dari abses otak pada orang dewasa dan 25 persen pada anak-anak disebabkan
oleh infeksi otogenik. Pada orang dewasa, biasanya didahului oleh otitis media supuratif kronik
dengan koleastoma, sedangkan pada anak-anak disebabkan oleh otitis media akut. Frekuensi
abses otak dua kali abses serebelum.
Patofisiologi
Terdiri dari 4 tahap :
a. Tahap invasi. Pada tahap ini gejalanya sedikit. Gejala yang dikeluhkan pasien antara lain
sakit kepala, demam ringan, malaise, dan mengantuk.
b. Tahap lokalisasi. Tidak ada gejala pada tahap ini. Terjadi pembentukan kapsul. Tahap ini
berlangsung beberapa minggu
c. Tahap pembesaran. Abses semakin besar dan tampak edema. Terjadi gejala sebagai
berikut :
- peningkatan tekanan intrakranial
- terjadi gangguan fungsi serebrum dan serebelum
d. tahap akhir (pecahnya abses). Perluasan abses hingga white matter bahkan sampai ke
ventrikel atau subaraknoid menyebabkan meningitis yang fatal.
Penyebab
Didapatkan bakteri aerob dan anaerob. Bakteri aerobik antara lain Strep. Pneumonia, P.
Aeruginos, sedangkan untuk bakteri anaerobik Bacteroides fragilis. H. influenzae jarang
didapatkan.
Gejala klinis :
1. peningkatan tekanan intrakranial : pusing, mual, muntah, penurunan kesadaran,
papiledema
2. Tanda lokal : afasia (gangguan fungsi bicara pada seseorang akibat kelainan otak),
homonim heanopsia, paralisis kontralateral.
3. Abses serebelum : nyeri kepala, nistagmus spontan
Pemeriksaan Penunjang
1. Pungsi lumbal. Harus mendapat perhatian karena risiko herniasi. Bisa didapatkan
antibiotik
Dosis
Nafcillin
2 gram IV
Setiap 4 jam
Vancomycin
15 mg/kgBB/hari IV
Setiap 12 jam
Metronidazole
35-50 mg/kgBB/hari IV
3 x perhari
Cefotaxim
50-100 mg/kgBB/hari IV
2-3 x perhari
Ceftriaxone
50-100 mg/kgBB/hari IV
2-3 x perhari
Naiknya
tekanan
dengan