Professional Documents
Culture Documents
Anatomi Ginjal
1.
padat yang terlindung dengan baik di dalam retroperitonium pada kedua sisi tulang
belakang. Berat ginjal pria dewasa sekitar 150 gram. Ginjal wanita dewasa relatif
lebih kecil, sekitar 135 gram. Ukuran panjang (vertikal) normal sekitar 10-12 cm,
lebar (transversal) 5-7 cm, dengan ketebalan (anteroposterior) 3 cm. Ginjal kanan
bentuknya lebih bervariasi akibat desakan dari hepar. Ukuran vertikal ginjal kanan
cenderung lebih pendek, dengan ukuran transversal yang terkadang dapat melebihi
ukuran vertikal.
Dibandingkan ukuran tubuh, ginjal anak secara relatif lebih besar daripada
ginjal orang dewasa. Pada saat lahir, kontur ginjal ireguler dengan lobulasi multipel.
Lobulasi ini menghilang pada tahun pertama kehidupan. Pada orang dewasa,
kelengkungan ginjal dari pool atas ke pool bawah tampak halus. Meski demikian,
adanya sisa lobulasi pada orang dewasa merupakan varian normal.
Permukaan medial ginjal berbentuk cekung, disebut hilum. Hilum ginjal
terbuka ke arah sinus ginjal, suatu rongga yang membentuk sisi tengah ginjal dan
dikelilingi oleh parenkim ginjal. Struktur pengumpul urin dan pembuluh darah ginjal
menempati sinus ginjal dan keluar dari ginjal medial dari hilum.
2.
bawah terletak lebih lateral dari pool atas. Dari potongan transversal, ginjal tidak
dalam posisi tegak lurus 90 derajat, tetapi 30 derajat lebih ke anterior dari
penampang koronal.
Ginjal kanan berada lebih rendah sekitar 1- 2 cm dibanding ginjal kiri karena
berada di bawah hepar. Namun demikian, letak anatomis kedua ginjal ini cukup
bervariasi. Pool atas ginjal kiri terletak pada korpus vertebra torakal XII dan pool
bawahnya terletak pada vertebra lumbal III. Ginjal kanan terletak setinggi bagian atas
vertebra lumbal I hingga bagian bawah lumbal III.
Ginjal ditunjang oleh lapisan lemak perirenal, pedikel vaskuler, tonus otot
abdomen, dan organ visera di sekitarnya. Meskipun begitu, ginjal termasuk organ
yang mobil. Pergerakan napas dan perubahan posisi dari berbaring ke tegak dapat
menyebabkan pergerakan sekitar 4-5 cm. Bila mobilitas ginjal menghilang, perlu
dicurigai adanya suatu fiksasi abnormal, seperti perinefritis, namun mobilitas ginjal
yang berlebih tidak selalu berasal dari suatu proses patologis.
3.
Bagian-bagian Ginjal
Parenkim ginjal terdiri dari korteks dan medulla. Penampakan korteks
biasanya lebih terang dan homogen dari medulla. Korteks terdiri dari glomerulus dan
sebagian tubulus ginjal yang berfungsi sekresi. Komponen korteks ada yang berada
di antara piramid medulla dan menonjol ke sinus renal, disebut kolumna renalis
Bertini. Medulla terdiri dari sejumlah piramid yang dibentuk dari kumpulan tubulus
yang lurus dan duktus kolektivus ginjal. Apeks piramid disebut papilla renal dan
berakhir pada kaliks minor.
Ginjal dan kelenjar adrenal dikelilingi oleh lemak perirenal dan keduanya
secara longgar ditutup oleh fasia perirenal (fasia Gerota). Lapisan anterior dan
posterior fasia Gerota meluas dan bergabung dengan sekitarnya pada tiga tempat, di
lateral, medial, dan superior. Pada perluasan ke superior, fasia Gerota bergabung
dengan permukaan diafragma inferior, ke medial meluas melewati garis tengah dan
bergabung dengan fasia Gerota kontralateral, ke inferior fasia Gerota merupakan
ruang terbuka yang berisikan ureter dan pembuluh gonad (pembuluh darah
spermatika dan vas deferens). Di sekitar fasia Gerota terdapat sejumlah lemak
pararenal. Fasia Gerota merupakan penghalang anatomis sekeliling ginjal. Keganasan
ginjal pada fase awal biasanya berada di dalam kapsul fasia dan dapat dengan mudah
dieksisi dengan mengangkat ginjal. Selain itu, fasia Gerota dapat dengan mudah
dipisahkan dari fasia transversalis di posterior atau dari peritonium dan kolon di
anterior.
4.
sekitarnya relatif hampir serupa. Diafragma menutup bagian atas dari ginjal. Karena
diafragma berkaitan erat pula dengan pleura, maka setiap tindakan bedah dengan
pendekatan ke bagian atas ginjal, berisiko mengenai rongga pleura. Iga XII
menyilang ginjal pada bagian bawah diafragma. Batas atas kiri ginjal yang lebih
tinggi dari yang kanan, juga berhubungan dengan iga XI. Sisi medial dua pertiga
bagian bawah kedua ginjal, pembuluh darah ginjal, dan pelvis renal berada di atas M.
psoas. Di lateralnya berturut-turut terdapat M. kuadratus lumborum dan aponeurosis
m. transversus abdominis.
Di bagian anterior, ginjal kanan berada di belakang hepar, dipisahkan oleh
lapisan peritoneum, kecuali pada sebagian kecil pool atas yang langsung
berhubungan dengan daerah retroperitoneal hepar. Adanya lapisan peritoneum ini
memberikan keuntungan proteksi terhadap penyebaran kanker ginjal secara langsung
ke hepar. Perluasan peritoneum parietal yang menghubungkan fasia perirenal yang
menutup pool atas ginjal kanan dengan sisi posterior hepar disebut ligamentum
hepatorenal. Traksi yang berlebihan pada ligamentum ini pada saat operasi dapat
menyebabkan robekan parenkim hepar. Duodenum berbatasan dengan sisi medial
dan struktur hilum ginjal kanan. Fleksura hepatika kolon melintas pada pool bawah
ginjal kanan. Kelenjar adrenal terletak pada sisi superomedial pool atas kedua ginjal.
Gambar . Anatomi
Ginjal dan organ
sekitarnya
Pada
kiri,
pankreas
ginjal
kauda
yang
terletak
retroperitoneal
dan pembuluh darah splanknik yang berkaitan, berbatasan dengan bagian atas,
medial, dan hilum ginjal. Di atas dari kauda pankreas, ginjal kiri berbatasan
dengan dinding posterior gaster sedangkan di bawah kauda pankreas, berbatasan
dengan jejunum. Di pool bawah, ginjal kiri berdekatan dengan fleksura lienalis
kolon. Limpa dipisahkan dari bagian lateral atas ginjal kiri oleh lapisan
peritoneum. Biasanya dijumpai perluasan peritoneum yang menghubungkan fasia
perirenal yang menutupi pool atas ginjal kiri dengan kapsul ginjal inferior, yang
disebut ligamentum splenorenal atau lienorenal. Regangan yang berlebihan pada
saat operasi pada ligamentum ini dapat menyebabkan robekan limpa.
5.
Arteri
Arteri renalis merupakan cabang aorta abdominalis. Percabangan tersebut
panjang
daerah ginjal. Insisi pada daerah yang relatif avaskuler, seperti insisi vertikal
pada 1 cm posterior dari sisi konveks lateral ginjal (garis Brdel) atau insisi
transversal di antara segmen posterior dan pool atas atau pool bawah ginjal,
merupakan insisi yang lazim dilakukan dalam operasi untuk mendapat akses ke
sistem pengumpulan urin atau kaliks ginjal tanpa menyebabkan cedera arteri
yang membahayakan.
Vena
Persarafan
Persarafan ginjal berasal dari pleksus renalis yang berjalan beriringan
Sistem limfatik
Drainase limfatik gunjal sangat banyak dan mengikuti pembuluh darah
Fisiologis Ginjal
Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan
prostaglandin. Sekitar 20% insulin yang dibentuk oleh pancreas didegradasi oleh sel sel
tubulus ginjal. Akibatnya penderita diabetes yang menderita payah ginjal membutuhkan
insulin yang jumlahnya lebih sedikit. Prostaglandin merupakan hormon asam lemak
tidak jenuh yang terdapat banyak dalam jaringan tubuh. Medula ginjal membentuk PGI
dan PGE2 yang merupakan vasodilator potensial. Prostaglandin mungkin berperan
penting pada pengaturan aliran darah ginjal, pengeluaran renin dan reabsorpsi Na +.
Kekurangan prostaglandin mungkin juga turut dalam beberapa bentuk hipertensi ginjal
sekunder, meskipun bukti bukti yang ada sekarang ini masih kurang memadai.2
Tabel . Fungsi Ginjal
No
1
tekanan darah.
Eritropoetin : merangsang produksi
plasma
Mempertahankan
konsentrsi
vasodilator,
bekerja
secara
local
glucagon,
parathormon,
Gambar.
Bowmans Capsule)
Korpus
Renalis
(Glomerulus
&
Glomerular
Gambar. Nefron