You are on page 1of 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY S

DI PANTI WERDA GAU MABAJI GOWA


A. Pengkajian
a.

Identitas
1. Nama

: Ny. S

2. Usia

: 66 tahun

3. Tempat Asal

: Pallangga GOWA

4. Keluarga yang dapat dihubungi / penanggung jawab : Dg.sunggu


I.

Fisik / biologis
a. Pandangan lansia teantang kesehatannya: Ny. S merasa dirinya sakit tetapi
sakitnya tidak terlalu berat, keluhannya lutut sering sakit, pandangan kurang
jelas.
b. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia :
BAK sendiri, cuci pakaian dan menyapu kamar sendiri dan ruang tamu,
kadang kadang Ny S hanya mampu melakukan pekerjaan yang rutin seperti
mandi.
c. Kekuatan fisik lansia
Kekuatan otot dan sendi:
Kekuatan pada masing masing anggota ekstremitas berbeda beda,
-

Tangan kanan dan kiri kekuatannya cukup kuat.

Kedua tangan, bila memegang sesuatu tangan kanan gemetaran.

Kaki kanan dan kiri kurang kuat untuk jalan terlalu lama, sering sakit
pada kedua lutut.

Penglihatan
Penglihatan pada jarak 2 meter cukup jelas namun pada jarak 3 meter
sudah tidak jelas, mata tampak cekung, kelopak mata melengkung ada
ptosis senilis.
Pendengaran
Pendengaran kedua telinga cukup jelas. Dengan suara frekwensi rendah
klien masih mendengar dengan jelas.

d. Kebiasan lansia merawat diri pada Ny S masih baik dalam arti klien mampu
merawat diri dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
e. Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil
Kebiasaan makan : Selera makan klien baik, makanan yang dikonsumsi nasi.
Kebiasaan minum : Minum klien setiap hari kurang lebih 2.500 cc per hari
Kebiasaan tidur

: Cukup, pada siang hari dan pada malam hari tidur cukup

mulai jam 21.00 05 .00, namun malam juga sering terbangun karena sering
kencing .
Kebiasaan BAB

: Klien mengatakan BAB teratur satu kali pada pagi hari.

BAK frekwensinya 5 x sehari


Perubahan perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
Klien mengatakan bahwa kemampuannya untuk berjalan sudah berkurang,
sering terasa kaki pada kedua lututnya, sakit pada persendian bertambah pada
saat dingin.
f. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat
Ny S adalah lansia yang rajin berobat, minum obat teratur sesuai dengan dosis
yang diberikan. Bila ada keluhan yang berarti klien berobat ke Poliklinik
panti .
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pandang, perabaan, ketok dan dengar pada system system :
a. Integumen
Terjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi,
turgor dan tekstur cukup baik.
b. Muskuloskletal
Terjadi kekakuan pada lutut kaki, berjalan pelan, kekuatan otot berkurang,
kelemahan ada.
c. Respirasi
Tidak ada keluhan yang berarti.
d. Kardiovaskuler
Tidak ada keluhan yang berarti

e. Perkemihan
Frekuensi BAB klien teratur dan BAK lancar
f. Persyarafan
Tangan kanan tampak tremor
g. Fungsi sensoris

Penglihatan, pandangan berkurang pada jarak 3 meter.

Pendengaran, agak berkurang dengan frekuensi yang rendah.

Pengecapan,

sensitivitas

pengecapan

baik,

tidak

terjadi

perubahan nafsu makan.

Penciuman, dapat membedakan bau dengan jelas.

II. Psikologis
a. Daya ingat, cukup baik pada masalah jangka pendek dan jangka panjang
kadang kadang ada yang terlupakan.
b. Proses fikir
Cukup baik
c. Alam perasa
Cukup baik
d. Orientasi
Cukup baik
III. Sosial Ekonomi
o Kesibukan lansia mengisi waktu luang adalah mengurus ternak ayamnya,
Sumber keuangan yakni dari bantuan anak-anaknya.
o Organisasi yang diikuti klientidak ada.
o Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia merasa
nyaman berserta dengan tetangganya.
o Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan tetangganya.
o Yang sering mengunjungi klien ada tetangga yang dekat dengan klien juga
anaknya.
3

IV Spritual
o

Klien adalah orang yang taat beribadah, menjalankan sholat lima waktu .

Klien jarang mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang


terjadi.

Dalam menyelesaikan masalah, ,klien hanya berdao dan sholat.

Manjalani kehidupannya kilien sangat optimis dan klien berharap diakhir


hidupnya kilien tetap bahagia.

RIWAYAT KESEHATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Klien/ Data Biografis
Nama

Ny S

Tempat dan tanggal lahir :

66 tahun

Jenis Kelamin

Perempuan

Suku / Agama

makassar/ Islam

Pendidikan

Status

kawin

Alamat/ telepon

Panti Werda Gau Mabaji GOWA

Orang paling dekat

Dg.Sunggu.

2. Riwayat Keluarga
Pasangan hidup

Dg Nassa

Umur

70 tahun

Pekerjaan

Tani

Suku/ Agama

Makassar/Islam

Status

Kawin

Anak- anak yang hidup:

Klien mempunyai 1 orang anak

3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini

: Saat ini klien tidak bekerja

Pekerjaan sebelumnya

: IRT

Sumber-sumber pendapatan : Dari panti sosial dan dermawan.


4. Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinggal

: Rumah batu

Jumlah kamar

: 4 kamar

Jumlah Orang yang tinggal di rumah : 8 orang.


Derajat privasi

: Baik
5

Alamat

: wisma XII Panti Werda Gau Mabaji Gowa

Tetanggga terdekat

: tetangga kamar Dg.N

5. Riwayat Rekreasi
Hobbi / minat

: Tidak ada yang specifik

6. Sumber / system pendukung yang digunakan


Dokter di poliklinik panti werda dan pekerja sosial panti werda
7. Deskripsi hari khusus ( termasuk kebiasaan ritual waktu tidur )
Tidur siang

: Setelah sholat Zduhur ( sebentar sebentar )

Tidur malam

: Mulai jam 21.00 s/d jam 05.00. Klien mengatakan sering


terbangun malam karena sering kencing.

8. Status kesehatan saai ini


Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : sakit persendian dan demam
2 bulan yang lalu.
Status kesehatan selama 5 tahun yang lalu : Demam
Keluhan keluhan kesehatan utama

: Klien mengatakan sekarang sering

sakit persendian, kadang-kadang kalau sakit sampai tidak bias jalan dan
pandangan semakin kabur.
Pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : baik
Penggunaan obat : Tidak ada
Alergi ( catatan agen dan reaksi sfecifik )
Obat obatan

: Tidak ada

Makanan

: Tidak ada

Nutrisi
Diet selama 24 jam termasuk cairan : Diet pagi : kue + teh manis
Makan siang dan malam

: Nasi dengan lauk pauk

Riwayat peningkatan / penurunan BB: Tidak ada

Pola konsumsi makanan : frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa


selama bulan puasa, klien taat puasa.
9. Status Kesehatan yang lalu
Penyakit masa kanak kanak :

Panas

Penyakit serius kronik

Tidak pernah mengalami sakit yang serius

Trauma

Tidak pernah terjadi trauma

Perawatan di RS

Tidakpernah

Operasi

Tidak pernah

Riwayat obstetri

GI PI A0

10. Riwayat Keluarga

Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan

: Klien

11.Tinjauan system
a. Umum
Klien mengatakan selalu saja mengalami kelelahan yang dapat mengganggu
aktivitas kehidupan sehari hari, tampak perubahan pada tekstur kulit,
perubahan pigmentasi, kesulitan tidur dan terjadi perubahan rambut yaitu
menjadi putih dan mudah rontok.
b. Kepala
Tidak ada keluhan yang berarti
c. Mata
Klien mengatakan terjadi perubahan pada penglihtannya yaitu pandangan jadi
kabur. Klien tidak menggunakan lensa kontak. Dampak terhadap aktivitas
sehari hari terjadi akibat keluhan tersebut diatas.
d. Telinga
Klien mengatakan dapat mendengar dengan jelas. Klien mengatakan giginya
sudah tanggal semua sehingga susah untuk mengunyah makanan, kesulitan
menelan kadang terjadi bila makanan yang dikonsumsi tidak lembut, terjadi
juga perubahan pada suara klien yaitu nada yang cukup rendah/ pelan.
e. Hidung dan sinus
Tidak ada keluhan

f. Payudara
Tidak ada kelainan dan tampak sudah tidak kencang lagi.

g. Leher
Tidak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas
gerakan lehernya / pelan.
h. Kardiovaskuler
Tidak ada kelainan bunyi jantung 1 dan 2 masih terdengar baik.
i. Pernafasan
Tidak ada keluhan yang serius hanya apabila klien terlalu banyak aktivitas
tampak seperti kelelahan.
j. Gastrointestinal
Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi sudah
tanggal, pola defekasi masih normal
k. Genitoreproduksi wanita
Tidak ada keluhan. Klien melahirkan 1 kali
l. Muskuloskletal
Klien mengatakan kaku pada persendian terutama pada lutut, kadang- kadang
tidak bisa bergerak apabila bengkak. Terjadi kekakuan pada gerakan tubuh,
perubahan poster tubuh agak sedikit membungkuk, kelemahan, dan klien tidak
pernah melakukan aktivitas seperti latihan gerak sendi . Keluhan tersubut
diatas sangat berpengaruh terhadap kegiatan sehari hari klien.

m. Sistem syaraf pusat


Klien mengatakan tangan kanan bila memegang sesuatu terasa bergetar /
tremor

n. Sistem Endokrin
Terjadi perubahan pigmentasi kulit, perubahan rambut dan kadang kadang
klien sering kencing.
o. Psikososial
Klien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasa biasa saja, bila ada
sesuatu yang membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, Kesulitan dalam
konsentrasi juga terjadi, stress saat ini tidak ada, bila

berbicara tentang

kematian dan masa depan. Klien menyatakan ingin meninggal dalam keadaan
bahagia dan tampak klien merasa optimis sehingga dalam kehidupan sehari
harinya dapat melaksanakan kegiatan dengan baik.

1. Analisa Data

10

NO

DATA
SUBJEKTI/OBJEKTIF

ETIOLOGI

Data Subjektif :
Klien mengatakan kaku
pada persendian terutama
pada
lutut,
kadangkadang
tidak
bisa
bergerak
apabila
bengkak.

Proses penuaan

Data Objektif :
Terjadi kekakuan pada
gerakan tubuh,perubahan
poster tubuh agak sedikit
membungkuk,kelemahan,
dan klien tidak pernah
melakukan
aktivitas
seperti latihan gerak
sendi . Keluhan tersubut
diatas
sangat
berpengaruh
terhadap
kegiatan sehari hari
klien.

MASALAH
Gangguan mobilitas
fisik

Penurunan fungsi tubuh


Terganggu system
muskuloskletal
Berkurangnya masa otot
Perubahan degeneratif jar.
Connective
Kekuatan otot menurun
Endurance dan koordinasi
menurun.
ROM terbatas
Gangguan mobilitas fisik

Proses penuaan
Data subjektif :
Risiko cedera fisik
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
Penurunan fungsi tubuh
penglihtannya
yaitu
pandangan jadi kabur, air
Gg.sist
Gg. Sist.
mata sering keluar.
Persyarafan
Klien mengatakan tangan Penglihatan
kirinya bila memegang
sesuatau terasa bergetar /
Penurunan
Kurang
tremor
Sensitivitas
koordinasi
Pada
cahaya.
Data Objektif :
gerakan
Klien tidak menggunakan Respon me
lambat.
tubuh
lensa kontak. Dampak
Tremor
terhadap aktivitas sehari Lap. Pandang
Menyempit
hari terjadi akibat
keluhan tersebut diatas

11

Resiko cedera
Proses penuaan
3

Tidur siang

Data subjektif :
Klien mengatakan kalau
tidur siang hanya
sebentar sebentar saja,
sering terbangun malam
karena sering kencing.
Jadawal tidur siang
: Setelah sholat Zduhur
Tidur malam : Mulai
jam 20.00 s/d jam 05.00

Perubahan fisiologis secara


degeneratif pada RAS

Gangguan pola tidur

Mudah terjaga
Stress baru
Gangguan pola tidur

C. Masalah Keperawatan / Diagnosa Keperawatan


10. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi system
muskuloskletal.
11. Risiko cedera fisik berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan /
persayarafan.
12. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis

12

13

1. Rencana Tindakan keperawatan


DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Tanggal 17 Des 2003
Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan
penurunan fungsi sist.
Muskuloskletal ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan kaku
pada persendian terutama
pada
lutut,
kadangkadang
tidak
bisa
bergerak apabila bengkak.
Data Objektif :
Terjadi kekakuan pada
gerakan tubuh,perubahan
poster tubuh agak sedikit
membungkuk dan jalan
sedikit
agak
miring,terjadi defotmitas
pada
kaki
kanan,
kelemahan, dan klien
tidak pernah melakukan
aktivitas seperti latihan
gerak sendi . Keluhan
tersubut diatas sangat
berpengaruh
terhadap
kegiatan sehari hari
klien.

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONALISASI

1. Bina hubungan saling


Gangguan
percaya
mobilitas fisik
dapat berkurang
dengan criteria :
Keluhan klien
berkurang.
Tidak terjadi
kekakuan gerakan 2. Kaji kemampuan dan
kelemahan secara
lagi.
fungsional .
Kelemahan
berkurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan.
Aktivitas sehari
hari tidak
3. Kaji derajat mobilisasi
terganggu lagi.
klien dengan
menggunakan skala
ketergantungan ( 0-4)
atau dengan skala
tingkat kemandirian.
( 0-5 ) atau ( A- E )

Hubungan saling
percaya sebagai dasar
keterbukaan klien pada
perawat daan sebagai
dasar untuk interaksi
selanjutnya.

4. Jelaskan pada klien


tentang proses penuaan
dan mamfaat latihan
bagi tubuh.

Menambah
pengetahuan klien dan
menyadari penting
latihan tubuh.

mengetahui
kemempuan kekuatan
klien membantu dalam
menentukan intervensi.

IMPLEMENTASI
Jam : 09.00
1. Membina hubungan saling percaya
Memperkenalkan diri, tujuan
interaksi,dll
Hasil : Hubungan saling percaya
terbina.
Jam ; 09.05
2 .Mengkaji kemampuan dan
kelemahan secara fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu
mandi, makan,BAB,BAK, dan cuci
pakaian sendiri.

Jam : 09.10
3 Mengkaji derajat mobilisasi klien
Untuk mengetahui
dengan menggunakan skala
tingkat ketergantungan
ketergantungan ( 0-4) atau dengan
dan tingkat kemandirian
skala tingkat kemandirian.
sebagai dasar
Hasil
: Derajat kemandirian klien 5/A
menentukan intervensi.

Jam : 09.15
4 Menjelaskan pada klien tentang
proses penuaan dan mamfaat latihan
bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami

EVALUASI
Tgl 17 Des 2003
Jam :
S : Kelin
mengatakan
Masih merasakan
kaku pada
persndiannya.
O : Masih terjadi
kekakuan
gerakan ,
Kelemahan masih
ada. Kekuatan otot
masih kurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan. Dan
masih mendapat
bantuan dari
teman di wisma
untuk kegiatan
yang berat.

A : Gangguan
mobilitas fisik
masih terjadi

13

5. Ajarkan dan
demonstrasikan laithan
ROM aktif/pasif

Dengan demontrasi
klien lebih mudah
mengerti dan
mengikutinya.

Jam : 09.20
5. Mengajarkan dan demonstrasikan
laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan
gerakan yang ringan saja.

6. Bantu untuk melakukan


latihan rentang gerak
( ROM aktif atau fasif )

mengurangi gerak yang


tidak terkendali yang
dapat menyebabkan
kelelahan.

Jam : 09.20
6. Membantu untuk melakukan latihan
rentang gerak ( ROM aktif atau
fasif )
Hasil : Klien merasakan mudah
setelah dibantu melakukan latihan

7. Anjurkan klien untuk


latihan menggunakan
ektrimitas yang tidak
sakit.

untuk menghindari rasa


nyeri akibat latihan.

8. Ajarkan klien teknik


relaksasi.

Tehik relaksasi dapat


menyebabkan otot
kendor dan menguragi
penggunaan energi
yaang berlebihan.

9. Buatkan rencana
aktivitas klien sehingga
istirahat klien tidak
terganggu

Dengan aktifitas secara


rutin membuat
kelelahan dan
memudahkan untuk
istirahat.

P; pertahankan
intervensi

Jam : 09.25
7. Mengnjurkan klien untuk latihan
menggunakan ektrimitas yang tidak
sakit.
Hasil : memahami anjuran.
Jam : 09.30
8. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang
diajarkan dan mengatakan merasa
enak.
Jam:
9. Membuatkan rencana aktivitas klien
sehingga istirahat klien tidak
terganggu.
Hasil : TAK ( latihan Okupasi ) bisa
dilakukan tiap pagi setelah makan
pagi

14

Tanggal : 17 des 2003


Risiko
cedera
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
fungsi
penglihatan
dan

jam:
10. Memberi kesempatan klien untuk
melakukan aktivitas secara optimal
sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan
aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

10 Beri kesempatan
klien untuk
melakukan aktivitas
secara optimal sesuai
kemampuan.

Melakukan aktivitas
secara optimal sesuai
dengan kemampuannya
untuk menghindari
kekakuan pada sendi
dan otot.

11.Bantu klien dalam


aktivitas sehari hari
yang dirasa berat
bagi klien.

Tidak memaksakan
klien beraktifitas yang
berat yang dapat
menyebabkan cedera.

Jam :
11. Membantu klien dalam aktivitas
sehari hari yang dirasa berat bagi
klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan
dengan baik.

12.Libatkan
keluarga/teman/pemb
ina dalam kegiatan
latihan dan aktivitas
sehari hari.

Keterlibatan keluarga
dapat memotivasi klien
dalam latihan dan
aktivitas.

Jam :
12.Melibatkankeluarga/teman/pembina
dalam kegiatan latihan dan aktivitas
sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan
pembina selalu ada.

13. Lakukan kolaborasi


dengan tiem
kesehatan lain bila
ada keluhan.

Mengurangi/mengatasi
keluhan yang dirasakan.

Cedera fisik dapat


diatasi dengan
1. Kaji tingkat
kriteria :
penurunan
Keluhan
penglihatan mata

Menentukan tingkat
visual klien membantu
dalam menentukan

Jam :09.30
1. Kaji tingkat penurunan penglihatan
mata klien dan penurunan fungsi
persyarafan klien.

Jam :
S:
Klien

mengatakan

15

persyarafan
ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
penglihtannya
yaitu
pandangan jadi kabur, air
mata sering keluar.
Klien mengatakan tangan
kirinya bila memegang
sesuatau terasa bergetar /
tremor
Data Objektif :
Tampak
klien
mengugunakan
lensa
kontak. Dampak terhadap
aktivitas sehari hari
terjadi akibat keluhan
tersebut

penglihatan kabur
klien dan penurunan
tidak lagi, air
fungsi persyarafan
mata berlebihan
klien.
jadi berkurang
dan gemetaran
tidak lagi.
Pemakaian lensa 2. Jelaskan pada klein
kontak kadangtentang proses
kadang saja bila
penuaan dan
sangat
dampaknya pada
diperlukan.
mata dan syaraf.
Aktivitas sehari
hari tidak
terganggu lagi.
3. Jelaskan kebutuhan
klien akan keamanan
dan keselamatan
akibat penurunan
fungsi tersebut.

intervensi selanjutnya.

4. Ciptakan lingkungan
ruangan yang
cukup :
pencahayaannya,
lantai tidak
licin/basah dan ada
pagar untuk
berpegang tangan.

Lingkungaan sangat
mendukung untuk
terhindar dari cedera.

5. Hindari lantai kamar


mandi dan WC yang
licin serta beri
pegangan.

Menambah pengetahuan
klien hubungan penuaan
dan dampaknya pada
mata dan syaraf.

Dengan mengetahui
akibat penurunan fungsi
penglihatan klien lebih
waspada .

Lantai yang licin dapat


menyebabkan klien
cedera.

Hasil : Penurunan penglihatan pada


jarak meter klien masih bisa lihat
tapi kurang jelas.Dan tremor terjadi
bila tangan kiri memegang sesuatu.
Jam :
2. Jelaskan pada klein tentang proses
penuaan dan dampaknya pada mata
dan syaraf.
Hasil : Klien mamahami penjelasan
yang diberikan.
Jam :
3. Jelaskan kebutuhan klien akan
keamanan dan keselamatan akibat
penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu
menyebutkan ulang yang dijelaskan
walaupun dengan bantuan.
Jam :
4. Ciptakan lingkungan ruangan yang
cukup : pencahayaannya, lantai
tidak licin/basah dan ada pagar
untuk berpegang tangan.
Hasil : lingkungan cukup
pencahayaannya dengan lampu,
lantai tidak licin dan basah serta
diruangan disiapkan pegangan.
Jam :
5. Hindari lantai kamar mandi dan
WC yang licin serta beri pegangan.
Hasil: Daerah sekitar WC dan
Kamar mandi tidak licin ( Kering )

masih terjadi perubahan


pada
penglihtannya
yaitu pandangan jadi
kabur, air mata sering
keluar.
Klien
mengatakan
tangan kirinya juga
masih gemetaran bila
memegang sesuatau
O:
Tampak
klien
mengugunakan lensa
kontak.
Pandangan
pada jarak meter
masih bisa dilihat klien,
tremor masih terjadi.
Dampak
terhadap
aktivitas sehari hari
terjadi akibat keluhan
tersebut diatas

A:
Risiko cedera
persisten.
P:
Pertahannkan
intervensi

Jam :

16

masih

6. Dekatkan barang
barang keperluan
klien.

7. Kolaborasi dengan
tiem kesehatan lain
dalam hal
pengobatan atau
tindakan lainnya.
Tanggal : 17 des 2003
Gangguan pola tidur
berhubungan
dengan
stress psikologis ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan kalau
tidur siang hanya sebentar
sebentar saja, sering
terbangun malam karena
sering kencing.
Jadawal tidur siang
Tidur siang
: Setelah
sholat Zduhur Tidur
malam : Mulai jam
20.00 s/d jam 05.00

Gangguan pola
tidur klien dapat
teratasi dengan
kriteria :
Klien tidur
dengan tenang,
tidak sering
terjaga

1.

2.

3.

Kaji pola tidur


klien.

Jelaskan tentang
proses penuaan
denga peurbahan
pola tidur pada
klien.

Anjurkan pada
lansia untuk
menyediakan tempat
tidur yang nyaman
dan bersih.

Keperluan klien yang


dekat dan dapat
dijangkau.

Pemeriksaan secara
teratur dapat membantu
klien mencegah atau
mengatasi masalah
yang dialami klien.

Memudahkan dalam
menentukan intervensi
selanjutnya.

Memberi penjelasan
tentang proses penuaan
dengan gangguan pola
tidur akan membantu
klien menyadari
gangguan pola tidur
yang dialami.
Tempat tidur yang
nyaman dan bersih
dapat membantu klien
tidur dengan maksimal.

6. Dekatkan barang barang


keperluan klien.
Hasil : Barang barang yang
diperlukan klien dekat dengan klien
yaitu disamping tempat tidur.
Jam :
7. Kolaborasi dengan tiem kesehatan
lain daalm hal pengobatan atau
tindakan lainnya.

Jam : 09 .40
1. Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau
tidur siang sebentar-sebentar saja
dan malam sering terbangun
Jam :
2. Jelaskan tyentang proses penuaan
denga peurbahan pola tidur pada
klien.
Hasil : klien mengerti penjelasan
yang diberikan.

Tgl 17 Ders 2003


Jam :
S:
Klien mengatakan tidur
siang masih sebentar
sebentar saja, tapi
malam mulai enak,
jarang terbangun.
O:
Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai
berubah baik

Jam :
3. Anjurkan pada lansia untuk
menyediakan temapat tidur yang
nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi
dan bersih

P;
Pertahankan intervensi.

17

Mandi hangat sebelum


tidur menyebabkan
relaksasi yang dapat
merangsang rasa tidur.

4.

Tingkatkan regimen
kenyamanan waktu
tidur mis : mandi
hangat dan minum
segelas susu hangat
sebelum tidur.

5.

Anjurkan lansia
untuk berkemih
sebelum tidur.

Kandung kemih yang


penuh menyebabkan
gelisah dan susah untuk
tidur

6.

Anjurkan berdoa
sebelum tidur.

Melakukan doa akan


memberikan
ketenangan.

7.

Kolaborasi bila
terjadi gangguan

Obat penenang dapat


membantu untuk tidur.

Jam :
4. Tingkatkan regimen kenyamanan
waktu tidur mis : mandi hangat
dan minum segelas susu hangat
sebelum tidur.
Hasil : Klien minum susu yang
telah dibuat.
Jam :
5. Anjurkan lansia untuk kosongkan
KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran
untuk mengosongkan KK
Jam :
6. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu
berdoa sebelum tidur.
Jam :
7. Kolaborasi bila terjadi gangguan

18

2. Rencana Tindakan keperawatan


DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Tanggal : 19 des
2003
Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan
penurunan fungsi sist.
Muskuloskletal ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan kaku
pada persendian terutama
pada
lutut,
kadangkadang
tidak
bisa
bergerak apabila bengkak.
Data Objektif :
Terjadi kekakuan pada
gerakan tubuh,perubahan
poster tubuh agak sedikit
membungkuk dan jalan
sedikit
agak
miring,terjadi defotmitas
pada
kaki
kanan,
kelemahan, dan klien
tidak pernah melakukan
aktivitas seperti latihan
gerak sendi . Keluhan
tersubut diatas sangat
berpengaruh
terhadap
kegiatan sehari hari
klien.

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONALISASI

IMPLEMENTASI

Gangguan
mobilitas fisik
dapat berkurang
dengan criteria :
Keluhan klien
berkurang.
Tidak terjadi
kekakuan gerakan 2. Kaji derajat mobilisasi
klien dengan
lagi.
menggunakan skala
Kelemahan
ketergantungan ( 0-4)
berkurang.
atau dengan skala
Bisa melakukan
tingkat kemandirian.
aktivitas latihan
( 0-5 ) atau ( A- E )
yang ringan.
Aktivitas sehari
3. Jelaskan pada klien
hari tidak
tentang proses penuaan
terganggu lagi.
dan mamfaat latihan
bagi tubuh.

mengetahui
kemempuan kekuatan
klien membantu dalam
menentukan intervensi.

Jam ; 09.05
2 .Mengkaji kemampuan dan
kelemahan secara fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu
mandi, makan,BAB,BAK, dan cuci
pakaian sendiri.

4. Bantu untuk melakukan


latihan rentang gerak
( ROM aktif atau fasif )

mengurangi gerak yang


tidak terkendali yang
dapat menyebabkan
kelelahan.

1. Kaji kemampuan dan


kelemahan secara
fungsional .

Jam : 09.10
3 Mengkaji derajat mobilisasi klien
Untuk mengetahui
dengan menggunakan skala
tingkat ketergantungan
ketergantungan ( 0-4) atau dengan
dan tingkat kemandirian
skala tingkat kemandirian.
sebagai dasar
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A
menentukan intervensi.

Menambah
pengetahuan klien dan
menyadari penting
latihan tubuh.

Jam : 09.15
4 Menjelaskan pada klien tentang
proses penuaan dan mamfaat latihan
bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami

EVALUASI
Tgl 19 des 2003
Jam :
S : Kelin
mengatakan
Masih merasakan
kaku pada
persndiannya.
O : Masih terjadi
kekakuan
gerakan ,
Kelemahan masih
ada. Kekuatan otot
masih kurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan. Dan
masih mendapat
bantuan dari
teman di wisma
untuk kegiatan
yang berat.

Jam : 09.20
6. Membantu untuk melakukan latihan
rentang gerak ( ROM aktif atau
fasif )
Hasil : Klien merasakan mudah
setelah dibantu melakukan latihan

A : Gangguan
mobilitas fisik
masih terjadi

Jam : 09.25

P; pertahankan
intervensi

19

5. Anjurkan klien untuk


latihan menggunakan
ektrimitas yang tidak
sakit.

untuk menghindari rasa


nyeri akibat latihan.

6. Ajarkan klien teknik


relaksasi.

Tehik relaksasi dapat


menyebabkan otot
kendor dan menguragi
penggunaan energi
yaang berlebihan.

7. Buatkan rencana
aktivitas klien sehingga
istirahat klien tidak
terganggu

Dengan aktifitas secara


rutin membuat
kelelahan dan
memudahkan untuk
istirahat.

10 Beri kesempatan
klien untuk
melakukan aktivitas
secara optimal sesuai
kemampuan.

Melakukan aktivitas
secara optimal sesuai
dengan kemampuannya
untuk menghindari
kekakuan pada sendi
dan otot.

12.Libatkan
keluarga/teman/pemb
ina dalam kegiatan
latihan dan aktivitas
sehari hari.

Keterlibatan keluarga
dapat memotivasi klien
dalam latihan dan
aktivitas.

13. Lakukan kolaborasi


dengan tiem
kesehatan lain bila

Mengurangi/mengatasi
keluhan yang dirasakan.

7. Mengnjurkan klien untuk latihan


menggunakan ektrimitas yang tidak
sakit.
Hasil : memahami anjuran.
Jam : 09.30
8. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang
diajarkan dan mengatakan merasa
enak.
Jam:
9. Membuatkan rencana aktivitas klien
sehingga istirahat klien tidak
terganggu.
Hasil : TAK ( latihan Okupasi ) bisa
dilakukan tiap pagi setelah makan
pagi
jam:
10. Memberi kesempatan klien untuk
melakukan aktivitas secara optimal
sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan
aktivitas yang bisa dilakukan sendiri
Jam :
12.Melibatkankeluarga/teman/pembina
dalam kegiatan latihan dan aktivitas
sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan
pembina selalu ada.

20

ada keluhan.
Tanggal : 19 des 2003
Risiko
cedera
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
fungsi
penglihatan
dan
persyarafan
ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
penglihtannya
yaitu
pandangan jadi kabur, air
mata sering keluar.
Klien mengatakan tangan
kirinya bila memegang
sesuatau terasa bergetar /
tremor
Data Objektif :
Tampak
klien
mengugunakan
lensa
kontak. Dampak terhadap
aktivitas sehari hari
terjadi akibat keluhan
tersebut

Cedera fisik dapat


diatasi dengan
1. Kaji tingkat
kriteria :
penurunan
Keluhan
penglihatan mata
penglihatan kabur
klien dan penurunan
tidak lagi, air
fungsi persyarafan
mata berlebihan
klien.
jadi berkurang
dan gemetaran
tidak lagi.
Pemakaian lensa 2. Jelaskan kebutuhan
kontak kadangklien akan keamanan
kadang saja bila
dan keselamatan
sangat
akibat penurunan
diperlukan.
fungsi tersebut.
Aktivitas sehari
hari tidak
terganggu lagi.
3. Ciptakan lingkungan
ruangan yang
cukup :
pencahayaannya,
lantai tidak
licin/basah dan ada
pagar untuk
berpegang tangan.

4. Dekatkan barang
barang keperluan
klien.

Menentukan tingkat
visual klien membantu
dalam menentukan
intervensi selanjutnya.

Jam :09.30
1. Kaji tingkat penurunan penglihatan
mata klien dan penurunan fungsi
persyarafan klien.
Hasil : Penurunan penglihatan pada
jarak meter klien masih bisa lihat
tapi kurang jelas.Dan tremor terjadi
bila tangan kiri memegang sesuatu.

Dengan mengetahui
akibat penurunan fungsi
penglihatan klien lebih
waspada .

Jam :
2. Jelaskan kebutuhan klien akan
keamanan dan keselamatan akibat
penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu
menyebutkan ulang yang dijelaskan
walaupun dengan bantuan.

Lingkungaan sangat
mendukung untuk
terhindar dari cedera.

Keperluan klien yang


dekat dan dapat
dijangkau.

Jam :
3. Ciptakan lingkungan ruangan yang
cukup : pencahayaannya, lantai
tidak licin/basah dan ada pagar
untuk berpegang tangan.
Hasil : lingkungan cukup
pencahayaannya dengan lampu,
lantai tidak licin dan basah serta
diruangan disiapkan pegangan.
Jam :
4. Dekatkan barang barang
keperluan klien.
Hasil : Barang barang yang
diperlukan klien dekat dengan klien
yaitu disamping tempat tidur.
Jam :
5. Kolaborasi dengan tiem kesehatan

Tgl 19 des 2003


Jam :
S:
Klien
mengatakan
masih terjadi perubahan
pada
penglihtannya
yaitu pandangan jadi
kabur, air mata sering
keluar.
Klien
mengatakan
tangan kirinya juga
masih gemetaran bila
memegang sesuatau
O:
Tampak
klien
mengugunakan lensa
kontak.
Pandangan
pada jarak meter
masih bisa dilihat klien,
tremor masih terjadi.
Dampak
terhadap
aktivitas sehari hari
terjadi akibat keluhan
tersebut diatas

A:
Risiko cedera
persisten.
P:
Pertahannkan
intervensi

21

masih

5. Kolaborasi dengan
tiem kesehatan lain
dalam hal
pengobatan atau
tindakan lainnya.
Tanggal : 16 Des 2003
Gangguan pola tidur
berhubungan
dengan
stress psikologis ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan kalau
tidur siang hanya sebentar
sebentar saja, sering
terbangun malam karena
sering kencing.
Jadawal tidur siang
Tidur siang
: Setelah
sholat Zduhur Tidur
malam : Mulai jam
20.00 s/d jam 05.00

Gangguan pola
tidur klien dapat
teratasi dengan
kriteria :
Klien tidur
dengan tenang,
tidak sering
terjaga

8.

9.

Kaji pola tidur


klien.

Jelaskan tentang
proses penuaan
denga peurbahan
pola tidur pada
klien.

10. Anjurkan pada


lansia untuk
menyediakan tempat
tidur yang nyaman
dan bersih.

11. Tingkatkan regimen


kenyamanan waktu
tidur mis : mandi
hangat dan minum
segelas susu hangat

Pemeriksaan secara
teratur dapat membantu
klien mencegah atau
mengatasi masalah
yang dialami klien.

Memudahkan dalam
menentukan intervensi
selanjutnya.

Memberi penjelasan
tentang proses penuaan
dengan gangguan pola
tidur akan membantu
klien menyadari
gangguan pola tidur
yang dialami.
Tempat tidur yang
nyaman dan bersih
dapat membantu klien
tidur dengan maksimal.

Mandi hangat sebelum


tidur menyebabkan
relaksasi yang dapat
merangsang rasa tidur.

lain daalm hal pengobatan atau


tindakan lainnya.

Jam : 09 .40
1. Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau
tidur siang sebentar-sebentar saja
dan malam sering terbangun
Jam :
2. Jelaskan tyentang proses penuaan
denga peurbahan pola tidur pada
klien.
Hasil : klien mengerti penjelasan
yang diberikan.

Jam :
3. Anjurkan pada lansia untuk
menyediakan temapat tidur yang
nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi
dan bersih

Tgl 19 des 2003


Jam :
S:
Klien mengatakan tidur
siang masih sebentar
sebentar saja, tapi
malam mulai enak,
jarang terbangun.
O:
Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai
berubah baik
P;
Pertahankan intervensi.

Jam :
4. Tingkatkan regimen kenyamanan
waktu tidur mis : mandi hangat
dan minum segelas susu hangat
sebelum tidur.
Hasil : Klien minum susu yang
telah dibuat.

22

sebelum tidur.
12. Anjurkan lansia
untuk berkemih
sebelum tidur.

Kandung kemih yang


penuh menyebabkan
gelisah dan susah untuk
tidur

13. Anjurkan berdoa


sebelum tidur.

Melakukan doa akan


memberikan
ketenangan.

14. Kolaborasi bila


terjadi gangguan

Obat penenang dapat


membantu untuk tidur.

Jam :
5. Anjurkan lansia untuk kosongkan
KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran
untuk mengosongkan KK
Jam :
6. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu
berdoa sebelum tidur.
Jam :
7. Kolaborasi bila terjadi gangguan

23

24

CATATAN PERKEMBANGAN

NO

DX

HARI/TGL
Sabtu,14 sept
03

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Jam ; 09.00
1. Mengkaji kemampuan dan kelemahan secara
fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu mandi,
makan,BAB,BAK, dan cuci pakaian sendiri.

Jam :12.00

Jam : 09.30
2. Mengkaji derajat mobilisasi klien dengan
menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau
dengan skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A

O : Masih terjadi kekakuan gerakan ,


Kelemahan masih ada.
Kekuatan otot masih kurang.
Bisa melakukan aktivitas latihan
yang ringan. Dan masih
mendapat bantuan dari teman di
wisma untuk kegiatan yang
berat.

Jam; 09. 45
3. Mengulangi kembali penjelasan pada klien
tentang proses penuan dan mamfaat latihan bagi
tubuh.
Hasil : Klien memahami
Jam 09.55
4. Melanjutkan kembali laithan ROM aktif/pasif
melalui latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan gerakan
yang ringan saja.
Jam ; 10.10
5. Membantu untuk melakukan latihan rentang
gerak ( ROM aktif atau fasif )
Hasil : Klien merasakan mudah setelah dibantu
melakukan latihan
Jam : 10. 15
7. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang diajarkan dan
mengatakan merasa enak.
jam: 10.30
9.Memberi kesempatan klien untuk melakukan
aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan aktivitas yang bisa
dilakukan sendiri

S : Kelin
mengatakan
Masih merasakan kaku pada
persndiannya.

A : Gangguan
terjadi

mobilitas fisik masih

P; Pertahan kan intervensi

Jam : 10.35
10. Membantu klien dalam aktivitas sehari hari
yang dirasa berat bagi klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan dengan
baik.
Jam :11.00
11.Melibatkankeluarga/teman/pembina dalam
kegiatan latihan dan aktivitas sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan pembina selalu
ada.

II

Jam :
1. peng tingkat penurunan penglihatan
mata
klien dan penurunan fungsi persyarafan klien.
Hasil : Penurunan penglihatan pada jarak 3
meter klien masih bisa lihat tapi kurang
jelas.Dan tremor terjadi bila tangan kiri
memegang sesuatu.
Jam :
2. Jelaskan pada klein tentang proses penuaan dan
dampaknya pada mata dan syaraf.
Hasil : Klien mamahami penjelasan yang
diberikan.
Jam :
3.Jelaskan kebutuhan klien akan keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu
menyebutkan ulang yang dijelaskan walaupun
dengan bantuan.
Jam :
4. Hindari lantai kamar mandi dan WC yang licin
serta beri pegangan.
Hasil: Daerah sekitar WC dan Kamar mandi
tidak licin ( Kering )

Jam : 12.00
S:
Klien mengatakan
masih terjadi
perubahan pada penglihtannya yaitu
pandangan jadi kabur, air mata sering
keluar.
Klien mengatakan tangan kirinya
juga masih gemetaran bila memegang
sesuatau
O:
Tampak klien mengugunakan lensa
kontak. Pandangan pada jarak 3s
meter masih bisa dilihat klien, tremor
masih terjadi. Dampak terhadap
aktivitas sehari hari terjadi akibat
keluhan tersebut diatas

A:
Risiko cedera masih persisten.
P:
Pertahannkan intervensi

Jam :
5. Ajarkan cara menggunakan alat abntu pindah
( turun dari tempat tidur, bangun pada malam
hari untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan melaksanakan
hal hal yang telah dianjurkan.
Jam :
7.Libatkan keluarga/teman se wisma untuk saling
tolong menolong.
Hasil : Semua klien yang ada di wisma 3 saling
tolong menolong.

26

III

Jam :
1.
Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau tidur siang
sebentar-sebentar saja dan malam sering
terbangun.

Jam : 12.00
S:
Klien mengatakan tidur siang masih
sebentar sebentar saja, tapi malam
mulai enak, jarang terbangun.

Jam ;
2. Anjurkan pada lansia untuk menyediakan
temapat tidur yang nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi dan bersih

O:
Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai berubah baik

Jam :
3. Latih lansia untuk latihan fisik yang ringan
( sesuai hobi dan kemampuan ) pada siang hari
beberapa jam sebelum klien tidur.
Hasil : Klien melakukan aktivitas latihan gerak
sebelum tidur.
Jam :
4.
Tingkatkan
regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi
hangat dan minum segelas susu hangat sebelum
tidur.
Hasil : Klien minum susu yang telah dibuat.
Jam :
5.
Anjurkan
lansia untuk kosongkan KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran untuk
mengosongkan KK
Jam :
6. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu berdoa
sebelum tidur.

27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA H


DI DUSUN BONTOJAI DESA PARASANGAN BERU
KABUPATEN TAKALAR
MAKASSAR
DOSEN PEMBIMBING : AMBO DALLE,S.Kp,NS.

28

OLEH :
MATHIUS RANTE SALU
NIM : C.120 01 028

Program pendidikan profesi Ners


Fakultas Kedokteran Uivesiatas
Hasanuddin
Makassar 2003
LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN BONTOJAI DESA PARASANGAN BERU
KECAMATAN GALESONG UTARA
KABUPATEN TAKALAR

OLEH :

29

ROSAMEY LANGITAN
STB : C 120 00 034

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2003

DAFTAR ISI
1. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
2. RESUME KEPERAWATAN KELUARGA
3. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

30

LEMBARAN PENGESAHAN

Bontojai,Tgl 5 desember 2003

Mengetahui

31

Pembimbing Akademik

Bpk. Ambo Dalle,S.Kp,NS

Koordinator
Keperawatan Komunitas

Bpk.Abd.Haris.M,S.Kp

32

You might also like