Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Automatic Transfer Switch (ATS) adalah
suatu piranti sistem listrik yang berfungsi untuk
mengatur proses pemindahan sumber listrik dari
sumber listrik yang satu (utama) ke sumber listrik
yang lain (cadangan) secara bergantian yang sesuai
dengan perintah program. Dengan menggunakan
piranti ini, maka tidak diperlukan lagi menggunakan
saklar Change Over Switch (COS) yang dilakukan
secara manual dalam proses pengalihan antara sumber
listrik utama ke sumber listrik cadangan . Dalam
proyek akhir ini dibuat suatu desain sistem ATS yang
dapat melakukan proses pengalihan perpindahan dua
sumber listrik yang aman dan efektif secara sekuensial
sesuai dengan proses kerja yang akan dikendalikan
oleh controller. Controller yang akan melakukan
proses pengendalian kondisi yang akan dilakukan
proses ATS tersebut, dimana pengontrolan sumber
listrik utama ke sumber listrik cadangan menerapkan
atau menggunakan mode penyaklaran dengan
pengendali saklar daya seperti, yaitu Thyristor, untuk
mendapatkan kecepatan dalam proses switching.
Dengan menggunakan ATS berbasis mikrokontroler
tersebut dapat menyelesaikan permasalah pengalihan
perpindahan dua sumber listrik yang aman dan efektif.
I. PENDAHULUAN
PT.Timah (Persero) Tbk memiliki Kapal Isap
Produksi (KIP) sebagai salah satu alat penambangan
di lepas pantai selain Kapal Keruk (KK), sebagai
sumber pembangit listrik menggunakan generator,
pada KIP terdapat dua generator yang berfungsi
sebagai sumber listrik AC 3 phase yang terdiri dari
generator utama dengan daya 150 KVA dan generator
cadangan dengan daya 45 KVA.
Selama ini untuk melakukan pemindahan
sumber listrik antara generator utama dengan
generator cadangan dengan menggunakan saklar
Optocoupler
Optocoupler / optoisolator merupakan piranti
elektronika yang berfungsi sebagai pemisah antara
rangkaian power/ utama dengan rangkaian kontrol.
Optocoupler merupakan salah satu jenis komponen
yang memanfaatkan sinar sebagai pemicu on/off nya.
Opto berarti optic dan coupler berarti pemicu,
sehingga bisa diartikan bahwa optocoupler merupakan
suatu komponen yang bekerja berdasarkan picu
cahaya optic opto-coupler termasuk dalam sensor,
dimana terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan
receiver.
http://nubielab.com/elektronika/analog/siliconcontrolled-rectifier-scr
Gambar 3 di bawah ini memperlihatkan salah satu
cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc),
dimana SCR akan bekerja dengan indikasi
menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2
di ON kan terlebih dahulu.
A.
Konfigurasi Sistem
Dalam perancangan sistem ATS ini, ada
beberapa tahap perancangan yang harus dilakukan
yaitu :
secara umum block diagram sistem yang akan
dikerjakan dapat di lihat pada gambar 7.merupakan
blok Dasar Sistem ATS. Prinsip - prinsip kerja dari
blok diagram diatas adalah :
1. Sumber tegangan dari generator1 berfungsi
sebagai sumber listrik utama.
2. Sumber tegangan dari generator 2 berfungsi
sebagai sumber listrik cadangan.
3. ATS Controller berfungsi sebagai pengatur
perpindahan sumber listrik utama ke sumber
listrik cadangan dan sebaliknya secara
otomatis.
4. ATS Controller di kontrol melaui
mikrokontroler ATMEGA16.
Pengaturan gate Thyristor melalui mikroprosesor
sehingga terjadi sinkronisasi antara sumber utama dan
sumber cadangan. Pada tegangan AC, arus akan
bolak-balik. Sehingga Thyristor akan ON dan OFF,
agar konduktiitas tetap terjaga , maka menggunakan
prinsip Basic Cross Prinsiple.
F.
G.
E.
Perencanaan LCD
LCD pada sistem ini berfungsi untuk
menampilkan besaran tegangan dari generator yang
aktif untuk setiap phasa nya. LCD yang digunakan
adalah type 16 x 2. Besaran nilai yang akan
ditampilkan oleh LCD berasal dari rangkaian
pendeteksi phasa tegangan tiap phasa yang berupa
nilai digital untuk dapat di terima oleh mikroprosesor
dan LCD.
Gambar 10 dibawah ini adalah type LCD 16 x
2 yaitu memiliki 16 karakter dan 2 line lcd display.
H.
Power Supply
Power supply pada proyek akhir ini dibutuhkan
untuk mensupplai tegangan pada rangkaian kontrol
pendeteksi tegangan phasa dan sistem minimum
sebesar 5 vdc dan 12 Vdc dengan arus beban berkisa
95mA.
.
Analisa :
Dari hasil pengukuran tersebut, tegangan keluaran
yang didapat dari output ic lm 7805 sebesar 4,96 Vdc,
tegangan ini cukup untuk memberi supply pada
rangkaian kontrol pendeteksi phasa tegangan.
Sedangkan output dari ic lm 7812 sebesar 11,98 Vdc,
tegangan ini cukup untuk member supply pada sistem
minimum AVR ATMega 16.
Gambar 18. Rangkaian Sensor Tegangan
Hasil Pengujian :
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut
adalah sebagai berikut:
`Tabel 5. Data Pengujian Rangkaian Sensor Tegangan
D.
Analisa :
Berdasarkan hasil dari pengukuran pada tabel
5. maka didapatkan bahwa nilai yang didapat
cukup untuk mengaktifkan optocopler dan
masing masing keluaran output besar tegangan
hamper sama, yaitu sebesar 1,53 vdc sampai 1,56
vdc.
Tegangan dan arus tersebut cukup untuk
mengaktifkan optocopler dengan type PC 817X
dengan tegangan max 6 volt dan arus forrward
mak 50 mA.
Berdasarkan tabel 5 telah dilakukan
pengujian nilai sensor tegangan sebagai input ke
mikroprosesor yang sesuai program yang telah di
buat dan hasilnya system minimum dapat
menerima sinyal dari sensor tegangan dengan
baik.
Tabel 6. Data pengujian sensor kondisi tegagan ke
Mikroprosesor
Hasil Pengujian :
Dari hasil pengujian tersebut didapatkan hasil dalam
tabel kebenaran sebagai berikut:
Tabel 3. Tabel Kebenaran konfiguarsi Port untuk
Program Kontrol Switching
Analisa :
Berdasarkan dari tabel kebenaran 3 dan program yang
dibuat berdasarkan skrip program tersebut, yaitu :
Sistem minimum AVR ATMega 16 berfungsi baik
dengan mengeluarkan sinyal sesuai dengan input yang
masuk dari sensor tegangan generator utama dan
generator cadangan.
E.
1.
Analisa :
Dari hasil simulasi tersebut, maka didapatkkan
beberapa karakteristik dari rangkaian dasar Basic
Cross Prinsiple tersebut dengan gate AC, yaitu :
Tegangan output yang dihasilkan tetap
berupa gelombang penuh walaupun hanya
menggunakan satu SCR, dengan catatan
untuk tegangan gate harus dari sumber AC.
Sebagai saklar / switching utama, sangat
dipengaruhi oleh SCR yang pertama kali
mengalami kondisi forward, sehingga SCR
yang lain hanya mengikuti saja.
3.
4.
5.
Sinyal Pemicuan
Sinyal pemicuan merupakan sinyal yang
dihasilkan oleh mikrokontroler pada Port A.0 dan
Port A.1yang berfungsi untuk memicu SCR pada
rangkaian daya.
Hasil Pengujian :
Dari hasil Pengujian sumber tegangan dengan
menggunakan osiloskop menghasilkan gambargambar sebagai berikut:
Sumber Tegangan DC 5 Vdc
Skala
: 5 V/ Div
Nilai Tegangan : 1 div x 5/div = 5 Vdc
Maka nilai besar tegangan yang ditampilkan oleh garis
lurus osiloskop sebesar 5 Vdc.
5.2 Saran
Rangkaian yang telah dibuat ini tentunya
masih banyak terdapat kekurangan, yang di sebabkan
oleh bebera hal yang sifatnya non teknis. Sehingga
perlu beberapa masukan tambahan sebagai berikut.
1. Untuk aplikasi nyata dengan menggunakan
tegangan 3 phasa dari generator,untuk desain
rangkaian pendeteksi tegangan harus bisa
membaca perbedaan sudut dari masing masing
jalur tegangan.
2. Untuk rangkaian kontrol dari rangkaian
pendeteksi tegangan sinyal keluaran dapat
langsung digunakan untuk dikelola dengan cara
ADC ke mikrokontroler sehingga nilai lebig
presisi..
3. Membuat proteksi yang lebih baik terhadap
pengaruh tegangan tembus yang dihasilkan oleh
sumber yang aktif, sehingga tidak mempengaruhi
komponen kontrol dan komponen u tama yang
tidak aktif.
4. Menambah indicator untuk status generator
yang aktif dengan generator yang tidak aktif.
.
DAFTAR PUSTAKA
IV.
[1]
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil pengukuran, pengujian
dan analisa yang dilakukan, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penggunaan Thyristor
dapat digunakan
sebagai pengganti mekanikal kontaktor
dengan kecepatan switching sebesar 1 s.
2. Rangkaian pendeteksi tegangan phase harus
benar benar menghasilkan tegangan DC
murni, sehingga sinyal yang dikirm ke
mikroprosesor dalam keadaan stabil.
1790-5117.
[6]
[7]
[8]
Rafiudin,
Rahmat.,Belajar
Sendiri
Mikrokontroler AVR Seri ATMega 16
Simulasi, Hardware dan Aplikasi, Andi
Publiser, cetakan 1, 2006.
[9]
http://adel.gastli.net
[10]
[11]
[12]
Modul.smkn1-Cirebon,Modul.ElkaMR.UM.001.A,2005