You are on page 1of 5

Pesan Haji Rahbar

Zulhijjah 1422 Hijriah / Februari 2002

____________________________________________________________





:


Musim haji yang merupakan dambaan para agamawan, surga para penzikir, dan
momentum para hamba salih telah kembali tiba. Tahun ini pun, gelombang umat
berdatangan dari berbagai penjuru dunia untuk menghadiri pertemuan akbar ini.
Tenggelam dalam lautan cahaya ibadah khusuk sambil mengenang masa-masa awal
Islam dan mencari rumus-rumus keberuntungan dan kehormatan yang telah
mengangkat sepetak bumi ini (Makkah) bagai mentari cemerlang di atas langit
sejarah nun jauh, adalah keuntungan-keuntungan perdana untuk hati dan pikiran
musafir yang dahaga dan sadar.
Di tempat inilah, hawa nafsu, noda, dan kelalaian yang berbungkus pakaian dan
jasmani yang indah akan ditanggalkan, kendati untuk sementara. Sebagai gantinya,
kain putih ihram yang melambangkan keihlasan, kesucian, dan kesamaan warna
membalut jasmani dan hati. Jalan akan terbentang untuk penglihatan, pendengaran,
dan pemahaman yang merupakan sumber kebahagiaan abadi. Tunas-tunas kebajikan,
makrifat, dan semangat persaudaraan Islam akan tumbuh rimbun, dan tangan hidayah
Ilahi pun akan terlihat.
Tempat ini adalah tempat pertemuan akbar umat Islam, tempat berlatihnya jiwa
ilahiah dan kerakyatan, agar dapat bebas dari diri-diri yang penuh dusta dan tercemar
kesyirikan untuk kemudian bergabung dengan diri yang hakiki dan ilahiah. Di sini
adalah tempat berlepas diri dari iblis dan setan untuk kemudian bergabung dengan
balatentara Sang Maha Pengasih, tempat memperbaharui janji:

Janganlah kalian menyembah syaitan.


serta merespon firman:








Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.

Di sini adalah tempat manifestasi umat Islam yang satu dan kehormatan spiritual dan
kekuatan insaniah umat Islam. Berbagai keistimewaan ini semakin menemukan
maknanya pada zaman kita sekarang dimana pertentangan antara yang hak dan yang
batil atau antara kekuatan yang baik dan yang buruk telah memasuki episode yang
sangat genting dan krusial.
Hari ini seruan Nabi pembawa rahmat terdengar lebih jelas. Gema panggilan Islam
yang menyerukan keadilan, kebebasan dan kebahagiaan kini lebih bergema. Malammalam kelabu arogansi, tirani, dan egoisme yang bersumber dari kebejatan,
kebodohan, khurafat, dan keterpedayaan oleh pihak lain telah meningkatkan taraf
kebutuhan manusia kepada sinar kebahagiaan dan kehausannya kepada keadilan dan
perdamaian. Hari ini bergema seruan malakut:



Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami
dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah..
Sebuah seruan penolakan terhadap daya dan kekayaan yang dituhankan. Seruan yang
merupakan barikade perlawanan terhadap kezaliman dan kaum tiran. Seruan yang
kini semakin membuai pendengaran dan hati mereka yang tertawan dan tertindas.
Adalah satu berita gembira untuk mereka firman Allah yang berbunyi:





Sesungguhnya Allah Maha Berdaya untuk menolong mereka.
Audien utama firman Ilahi ini adalah bangsa-bangsa Muslim. Kebangkitan Islam
akan menciptakan gelora di barat dan timur Dunia Islam serta mengembalikan
identitas dan kepribadian mereka. Panji kehormatan dan kejayaan Islam telah
berkibar di Iran. Bangsa Palestina yang teraniaya telah menciptakan iklim frustasi
bagi Zionisme. Kaum muda di negara-negara Islam telah menjejakkan kaki di atas
medan perjuangan untuk cita-cita. Mereka telah membuat satu intimidasi untuk para
agresor dan kaum arogan dunia.
Sekarang, walaupun terdapat agitasi dan distorsi yang disebarkan oleh pusat-pusat
propaganda kaum Zionis dan para arogan, arus simpati kepada Islam serta para
pendakwahnya yang pemberani dan siap berkorban justru mengalir deras. Ajaran
Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAWW dan keluarganya secara bertahap telah
menampakkan citranya untuk masyarakat dunia. Semua orang secara bertahap
menyadari bahwa Islam adalah agama keadilan, kebebasan, kebahagiaan, rasional,
kecerdasan, dan pengetahuan. Islam adalah agama kehidupan. Akantetapi Islam
memandang kehidupan yang jauh dari kemuliaan, kebebasan, dan kehormatan
sebagai kematian. Agama adalah intelektualitas. Namun agama memerangi hawa
nafsu yang menganggap dirinya sebagai intelektualitas dan menjadi modal orangorang yang menganggap para Rasul sebagai orang-orang gila.

Agama adalah persatuan, persaudaraan, dan perdamaian dunia. Tetapi agama


memandang persatuan yang zalim dengan yang dizalimi dan cengkraman para algojo
terhadap jasad para syuhada pembela keadilan, sebagai suatu pengkhianatan. Agama
adalah pandangan yang realistis dan penuh pertimbangan. Tetapi ia memandang
justifikasi terhadap tirani dunia dengan mengatasnamakan obyektifitas, sebagai
perbuatan dosa. Agama adalah hukum-hukum yang abadi. Tetapi agama menolak
kejumudan dan cara berpikir yang dangkal. Agama adalah ijtihad dan progresifitas.
Tetapi ia menolak bidah. Agama adalah ajaran yang pemaaf dan toleran. Tetapi ia
tidak membenarkan sikap tunduk kepada kezaliman dan kehinaan.
Agama adalah peradaban, ilmu pengetahuan, dan kemakmuran. Tetapi ia memandang
ilmu pengetahuan yang dijadikan alat perbudakan dan pembunuhan serta peradaban
yang dijadikan alat untuk melecehkan umat manusia, sebagai kebodohan dan
kebuasan. Agama adalah jihad. Tetapi ia tidak memandang perang yang ambisius dan
tidak logis sebagai jihad. Agama adalah kehormatan, kekuatan, dan kekuasaan.
Namun ia tidak membuat ini semua sebagai pretensi dan media untuk perbuatanperbuatan yang tidak patut.
Islam menjaga kehormatan dan hak-hak umat manusia, menjamin akhlak dan
kebajikan, dan menyerukan ketentraman dan keamanan. Perbuatan dusta yang paling
kotor dan fitnah yang paling pengecut adalah tudingan seseorang bahwa Islam
bertolak belakang dengan HAM, peradaban, dan keamanan. Tudingan ini adalah satu
cara untuk membenarkan ambisi dan tiraninya terhadap bangsa-bangsa Muslim.
Wahai bangsa-bangsa Muslim, para alim ulama, para cenkiawan, para pemuda, dan
kaum terhormat di Dunia Islam! Umat Islam sekarang sedang diserbu berbagai
macam ancaman dan penghinaan. Kaum arogan pimpinan regim AS serta para
spekulan dan penyulut api peperangan regim Zionis adalah pihak yang paling
diuntungkan oleh perpecahan bangsa-bangsa Muslim. Kebangkitan berdarah bangsa
Palestina dan berkibarnya bendera intifadah yang membanggakan kini telah membuat
berang para desainer politik imperialistik sehingga mereka melakukan tindakantindakan demonstratif yang lebih degil dan ngawur.
Tragedi 11 September di New York telah menjadi dalih untuk semakin merajalelanya
praktik kekerasan Gedung Putih dan kejahatan regim Zionis di Palestina. Setelah
melancarkan operasi yang tragis di Afganistan, kemiliteran dan kebengisan tampang
pemerintah AS kian hari kian mengancam iklim dunia dengan ketidak-amanan,
perang, dan pembunuhan. Perang terhadap terorisme, dan pembelaan atas perdamaian
di Timteng telah menjadi pretensi bagi misi AS untuk melancarkan kekerasan dan
mengandalkan kekuatan dan telah menjadi kedok bagi ambisi dan kerakusan terhadap
interes dan sumber-sumber kehidupan berbagai bangsa.
Adalah lelucon yang kotor manakala pelaku teror terbesar, penggerak kudeta
terbesar, produsen senjata yang paling mematikan, suporter para teroris yang paling
berbahaya mengaku sebagai panglima perang anti terorisme dengan
3

mengatasnamakan dunia. Adalah tikaman yang sangat keji terhadap kenyataan


manakala pembunuh kaum wanita, pria, dan anak-anak kecil Palestina, pengrusak
rumah-rumah bangsa Palestina, dan pengusir mereka dari tanah leluhur mereka malah
disebut sebagai simpatisan dan pembela perdamaian.
Republik Islam Iran (RII) dicap para pemimpin Gedung Putih sebagai pengacau
proses perdamaian Timur Tengah. Mereka tidak sadar bahwa kekandasan dan kesiasiaan agresi terhadap hak-hak bangsa Palestina dan perampasan tanah bangsa
Palestina, yang justru disebut demi perdamaian itu, sama sekali tidak memerlukan
gangguan dari pihak dan negara manapun. Proses kezaliman ini sudah pasti gagal
dengan sendirinya. Salah satu buktinya sekarang adalah kebangkitan bangsa Palestina
dengan penuh gagah berani dan semangat pengorbanan.
RII tidak akan mencampakkan bendera Islam yang agung dan penyaji kecerahan,
kebahagian, dan kebebasan hanya karena intimidasi kaum arogan. RII menganggap
terorisme sebagai musuh bagi kebahagiaan umat manusia, dan dalam memerangi
kaum teroris binaan AS dan Israel, RII telah membayarnya dengan harga mahal. RII
tidak akan bertekuk lutut di depan intimidasi wajah-wajah busuk kaum arogan.
Bangsa dan pemerintah Iran sangat mengapresiasi dan membela pendiriannya yang
gagah berani, independen, cerdas, dan merupakan pelajaran abadi dari Yang Mulia
Imam Khomaini.
Pawai akbar yang dilakukan rakyat Iran pada tanggal 22 Bahman (11 Februari) tahun
ini adalah satu jawaban yang cerdas kepada penyeru slogan-slogan absurd yang
menyimpan sekaligus ingin menyebarkan asumsi keliru tentang adanya perpecahan
dan jarak antara rakyat dan pemerintah Islam Iran atau perpecahan antar pilar utama
pemerintahan Islam Iran. Rakyat dan pemerintah Iran serentak mengutuk ancaman
perang AS. Ancaman yang mencerminkan agresifitas dan kebuasan AS. Lemahnya
logika dan brutalitas cara-cara regim AS adalah satu tanda adanya berbagai
kelemahan dan kebobrokan yang fundamental dan parah pada fondasi pemerintahan
despotisme kaum arogan.
Rakyat dan pemerintah Iran menyeru saudaranya dari bangsa-bangsa lain untuk
bersatu padu. Rakyat dan pemerintah Iran menjulurkan tangannya kepada mereka.
Para ulama, cendikiawan, dan para politisi Dunia Islam hendaknya mengulang-ulang
pelajaran tentang persatuan, resistensi, dan makrifat untuk bangsanya. Kaum muda
generasi ini hendaknya dipersiapkan untuk mengantisipasi berbagai peristiwa besar
dan mengemban amanat berat dan fundamental umat Islam yang satu.
Haji adalah satu titik permulaan dan sumber abadi untuk menggerakkan perjuangan
yang besar dan penuh berkah ini.
Kami berharap kepada Allah SWT agar Anda sekalian dapat kembali ke tanah air
masing-masing, sambil membawa hasil yang sarat dengan spiritualitas dan makrifat.
Semoga doa Hazrat Waliyullah Al-Adham menaungi kondisi umat Islam.
4


Sayid Ali Khamenei
Penterjemah :
Editor
:

Moh. Moesa
Abdurrahman Baragbah

You might also like