Professional Documents
Culture Documents
sudah
mengingatkan
untuk
tidak
terlalu
banyak
b. Keadaan Fisik
Berat badan Ny. T 55 kg dan ia mengatakan berat badan
sebelumnya 48 kg. Tinggi badan 160 cm. Tanda-tanda vital
adalah tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 kali/menit, napas
17 kali/menit, suhu tubuh 370 C.
c. Kesiapan Belajar
Ny. T mengatakan bahwa, ia tertarik untuk mempelajari
perdarahan di alat kelamin yang ia alami saat ini, karena
sebelumnya ia belum pernah mendapatkan informasi tentang
hal tersebut dari sumber manapun, yang ia tahu jika ada
perdarahan
di
alat
kelaminnya
itu
tandanya
janinnya
ia
tinggal.
Ny.
dapat
berkomunikasi
dengan
hamil
telah
memiliki
keterampilan
memberi
penyuluhan
keperawatan
tersebut
adalah
berupa
Pendidikan
ini
maka
harus
dibuat
terlebih
dahulu
Rancangan
perdarahan
pervagina
Memahami cara mengobservasi darah yang keluar dari
vagina
Memahami
penatalaksanaan
yang
dilakukan
di
rumah
sebelum dirujuk ke RS
b. Materi Belajar
1. Pengertian perdarahan pervagina
2. Penyebab dan tanda-gejala perdarahan pervagina
3. Cara mengobservasi darah yang keluar dari vagina
4. Penatalaksanaan yang dilakukan di rumah sebelum dirujuk ke RS
c. Metode Belajar
1. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi di atas.
d. Alat Bantu Belajar
1. Slide proyektor yang berisisi tentang perdarahan pervagina.
2. Leaflet yang berisi tentang perdarahan pervagina.
e. Evaluasi Belajar
1. Tes awal dengan cara mengajukan pertanyaan lisan.
- Apakah pernah mendengar perdarahan pervagina?
- Apa penyebab dan tanda-gejala dari perdarahan pervagina?
- Bagaimana cara mengobservasi darah yang keluar dari
-
vagina?
Bagaimana cara penatalaksanaan di rumah jika mengalami
perdarahan pervagina?
2. Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan dengan
pertanyaan yang sama pada tes awal.
Sasaran
Tempat
Hari/tanggal
Waktu
: +20 menit
Pemberi Penkes
Mahasiswa
Jurusan
Kemenkes
Keperawatan
Poltekkes
Jakarta 1
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 20 menit, Ny. T
dan suaminya akan mampu menangani dan menindaklanjuti
perdarahan
pervagina
Memahami cara mengobservasi darah yang keluar dari
vagina
Memahami
penatalaksanaan
yang
dilakukan
di
rumah
sebelum dirujuk ke RS
2. Materi Belajar
1. Pengertian perdarahan pervagina
2. Penyebab dan tanda-gejala perdarahan pervagina
3. Cara mengobservasi darah yang keluar dari vagina
4. Penatalaksanaan yang dilakukan di rumah sebelum dirujuk ke RS
2. Metode Belajar
Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi di atas.
3. Alat Bantu Belajar
1. Lembar balik yang berisis tentang perdarahan pervagina.
2. Leaflet yang berisi tentang perdarahan pervagina.
4. Materi Pembelajaran
N
o
1.
Tahapan
Fase
Waktu
pra -
orientasi
2.
Fase orientasi 5
menit
3.
Fase kerja
15
menit
Kegiatan
Penyuluh
Mempersiapkan diri
Mempersiapkan
materi
Mempersiapkan
ruangan
Mempersiapkan Ny.
D dan suaminya
Memberi salam
Memperkenalkan
diri
Kontrak waktu
Menjelaskan tujuan
pertemuan
Menyampaikan
dan
menstimulus Ny. D
dan suaminya untuk
menjawab
setiap
point materi
1. Pengertian
perdarahan
pervagina
2. Penyebab
tanda-gejala
perdarahan
dan
Audience
Menjawab
salam
Menyimak
Menyepakati
Menyimak
Menyimak
Menyimak
dan
menjawab
pervagina
3. Cara
mengobservasi
darah
yang
keluar
dari
vagina
4. Penatalaksanaan
yang
dilakukan
di
rumah
sebelum dirujuk
4.
Fase
terminasi
menit
ke RS
Menyimpulkan
materi bersama
Memberi
evaluasi
secara lisan
Memberikan
rencana
Menyimak
Menjawab
tindak
Menyimak
Menyimak
lanjut
Memberikan
pertanyaan lisan
Mengucapkan salam
dan
menjawab
Menjawab
salam
5. Evaluasi
1. Bentuk evaluasi
: Lisan
2. Alat Evaluasi
: Pertanyaan
3. Bentuk Soal
4. Jumlah Soal
: 4 soal
Soal
-
Jawaban
1. Perdarahan
pada
kehamilan
berarti
perdarahan
melalui
pembalut
pembalut
kering
dirasa
sebelum
penuh,
jangan
meningkat,
penurunan
tekanan
darah
dan
mengangkat beban.
Jangan lakukan apapun dengan vagina atau daerah
4.
parenteral.
Hubungi dokter bila darah keluar cukup banyak, untuk
segera mendapat penanganan tepat.
Pengertian
Penyebab
Berikut adalah beberapa penyebab perdarahan saat hamil, dapat
dilihat dari:
Trimester I
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan kurang dari 20
minggu oleh akibat tertentu . hal ini ditunjukkan dengan adanya
pengeluaran hasil pembuahan sebelum bayi hidup di luar
kandungan.
Dari selurah kehamilan yang terjadi, 15% atau satu dari tujuh
kehamilan
mengalami
keguguran
atau
abortus
spontan,
dan aman.
Abortus insipiens, adalah perdarahan yang lebih banyak
diikuti rasa mulas, embrio masih utuh tapi sudah terjadi
pembukaan rahim.
Abortus habitualis (keguguran berulang)
Abortus inkomplet, adalah perdarahan yang sangat banyak
dan dapat menimbulkan syok. Sudah terjadi pengeluaran
2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik atau juga dikenal sebagai kehamilan di luar
kandungan merupakan suatu kondisi kehamilan dimana sel telur
yang sudah dibuahi tidak mampu menempel atau melekat pada
rahim ibu, namun melekat ada tempat yang lain atau berbeda
yaitu di tempat yang dikenal dengan nama tuba falopi atau
saluran telur, di leher rahim, dalam rongga perut atau di indung
telur. Kehamilan etopik terjadi pada 1 dari 50 kehamilan. Hal
yang menyebabkan besarnya angka kematian ibu akibat
kehamilan
etopik
adalah
kurangnya
deteksi
dini
dan
bergerak
Syok atau pingsan (tanda khas terjadinya kehamilan ektopik
yang terganggu)
Perdarahan vagina (bervariasi, dapat berupa bercak atau
banyak seperti menstruasi)
Trimester II
1. Kehamilan mola hidatidosa (kehamilan anggur)
Kehamilan
anggur
(mola
hidatidosa)
adalah
kehamilan
Perdarahan pervagina
Mual dan muntah hebat
Keluar jaringan seperti anggur
Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan
Trimester III
1. Plasenta previa
Plasenta privia adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan
lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian atas
uterus.
Tanda dan gejala plasenta previa, sebagai berikut:
- Perdarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dan berulang.
- Darah biasanya berwarna merah segar.
- Terjadi pada saat melakukan hubungan.
- Biasanya terjadi pada trimester 1 akhir dan trimester 2 awal.
- Timbulnya perlahan-lahan.
2. Solusio plasenta
Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang letaknya
normal pada corpus uteri sebelum lahirnya janin, terjadi pada
triwulan ketiga.
Tanda dan gejala solusio plasenta, yaitu:
- Nyeri hebat dibagian perut, sampai perut keras seperti
-
papan.
Terjadi kontraksi terus-menerus.
Perdarahan pervaginam yang bersifat hebat, karena darah
tertekan.
Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan
berkunang-kunang,
ibu
kelihatan
anemis
tidak
sesuai
Keterangan: 1 g = 1 ml = 1 cc
Jadi banyak darah yang dikeluarkan selama penggunaan 1
pembalut adalah 90 ml
Warna/Bau
yang
Keluar
Vagina
maret Merah segar/amis
Cairan Volume
Darah Volume
Sebenarnya
(darah 90 ml
2014
yang membeku),
07.10
pembalut 1 basah
WIB
dan penuh.
yang
2.4
Ke Rumah Sakit
Hingga kini belum ditemukan pencegahan yang efektif. Namun
jika ibu hamil mengalami perdarahan, segera atasi dengan:
-
beban.
Jangan lakukan apapun dengan vagina atau daerah pribadi Anda
http://www.edukia.org/web/kblatibu/start12/
http://bidanku.com/kehamilan-ektopik
http://bidanku.com/kehamilan-anggur
http://rsudkapal.badungkab.go.id/?p=538
Dra. Dini Kasdu.M.kes. 2007 . solusi problem persalinan . Depok . puspa
swara