You are on page 1of 15

PERDARAHAN PERVAGINA

Rancangan Pembelajaran Dengan Sasaran Ibu Hamil


1. Pengkajian
Sebanyak tiga orang mahasiswa keperawatan Poltekkes Kemenkes
Jakarta 1 sedang praktek di Rumah Sakit Kenanga. Dia melakukan
pengkajian terhadap seorang ibu hamil yang memeriksakan keadaan
kehamilan anak pertamanya. Hasil pengkajian yang didapatkan
mendukung adanya pengetahuan
1. Pengkajian Faktor Predisposisi
a. Riwayat Keperawatan
Ny. T berumur 26 tahun. Pada tanggal 19 februari 2015, ia
datang ke Rumah Sakit Kenanga bersama dengan suaminya untuk
konsultasi mengenai keadaan kehamilannya yang pertama yang
berusia 24 minggu, ia mengalami perdarahan di alat kelaminnya
sejak seminggu yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah
segar, tetapi ia tidak pernah merasakan nyeri di perut selama
pendarahan terjadi. Perawat memperoleh data HPHT Ny. T adalah
tanggal 10 Agustus 2014.
Ny. T lulusan Sekolah Menengah Atas dan sekarang bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Setiap hari, ia mengerjakan pekerjaan
rumah sendiri dan kadang di bantu suaminya. Walaupun ia
sedang hamil, ia tetap mengerjakan pekerjaan rumah. Padahal,
suaminya

sudah

mengingatkan

untuk

tidak

terlalu

banyak

bergerak apalagi sampai lelah. Tetapi, Ny. D masih tetap ingin


mengerjakan pekerjaan rumah karena ia tidak suka rumahnya
berantakan. Suaminya adalah supir taksi di sebuah kantor swasta
dengan gaji perbulan Rp 2.000.000,-. Pasangan suami-istri ini
mengaku tidak banyak tahu tentang hal-hal yang terjadi pada
masa kehamilan. Ny. D juga mengatakan, orang yang paling
berpengaruh di rumah pada saat ia hamil adalah suaminya,
karena mereka sejak menikah sudah merantau ke daerah

pinggiran kota Jakarta dan berpisah dengan kedua orang tua


mereka.

b. Keadaan Fisik
Berat badan Ny. T 55 kg dan ia mengatakan berat badan
sebelumnya 48 kg. Tinggi badan 160 cm. Tanda-tanda vital
adalah tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 kali/menit, napas
17 kali/menit, suhu tubuh 370 C.
c. Kesiapan Belajar
Ny. T mengatakan bahwa, ia tertarik untuk mempelajari
perdarahan di alat kelamin yang ia alami saat ini, karena
sebelumnya ia belum pernah mendapatkan informasi tentang
hal tersebut dari sumber manapun, yang ia tahu jika ada
perdarahan

di

alat

kelaminnya

itu

tandanya

janinnya

keguguran. Itu informasi yang ia dapat dari masyarakat di


tempat

ia

tinggal.

Ny.

dapat

berkomunikasi

dengan

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.


d. Motivasi Belajar
Motivasi Ny. T untuk mempelajari kondisinya sangat kuat. Ia pun
mengatakan akan merubah sikapnya yang berpotensi buruk
terhadap janinnya, jika sudah mendapatkan informasi.
e. Kemampuan Belajar
Ny. T mempunyai kemampuan membaca dan menulis sangat
baik. Ia mengatakan bahwa, ia sangat antusias membaca halhal yang berkaitan dengannya dan bahan bacaan itu bergambar
jadi lebih mudah diingat. Ia juga lebih menyukai belajar dengan
sistem tanya jawab.

B. Pengkajian Faktor Pemungkin


Di Puskesmas, khususnya di klinik pelayanan kesehatan ibu
dan anak, perawat dan bidan yang memberikan pelayanan kepada
ibu

hamil

telah

memiliki

keterampilan

memberi

penyuluhan

kesehatan dengan baik karena telah seringkali dilakukan pelatihan


untuk hal tersebut. Alat bantu penyuluhan berupa leaflet, booklet,
lembar balik, pantom, model makanan dan lain-lain banyak
tersedia.
Rumah Ny. T lumayan dekat dengan Puskesmas dan dapat
dijangkau dengan naik kendaraan umum seperti angkot. Setiap
bulan, di tempat ia tinggal rutin diadakan Posyandu.
C. Pengkajian Faktor Penguuat
Ny. T tinggal bersama suaminya. Suaminya bernama Tn. R yang
berpendidikan sama sepertinya. Tn. R amat sekali memperhatikan
perkembangan janin yang ada di dalam perut istrinya. Masyarakat
di sekitar mereka juga sangat memperhatikan pasangan baru
suami-istri ini.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, mahasiswa
keperawatan berusaha merumuskan diagnosa keperawatan. Adapun
diagnosa keperawatan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Regimen terapeutik tidak efektif berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang perdarahan pervagina pada periode kehamilan.
3. Perencanaan Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk menyelesaikan
diagnosa

keperawatan

tersebut

adalah

berupa

Pendidikan

Kesehatan yang ditujukan kepada Ny. T. Sebelum melaksanakan


tindakan

ini

maka

harus

dibuat

terlebih

dahulu

Rancangan

Pembelajaran (Satpel). Berikut adalah rancangan pembelajaran


yang dikembangkan oleh mahasiswa keperawatan.
Rancangan Pembelajaran Individual

Diagnosa Keperawatan: Regimen terapeutik tidak efektif berhubungan


dengan kurangnya informasi tentang perdarahan pervagina pada
periode kehamilan.
a. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 20 menit, Ny. T
dan suaminya akan mampu menangani dan menindaklanjuti
perdarahan pervagina pada masa kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 20 menit, Ny. T
dan suaminya akan mampu:
- Menjelaskan pengertian perdarahan pervagina
- Menyebutkan penyebab dan tanda-gejala

perdarahan

pervagina
Memahami cara mengobservasi darah yang keluar dari

vagina
Memahami

penatalaksanaan

yang

dilakukan

di

rumah

sebelum dirujuk ke RS
b. Materi Belajar
1. Pengertian perdarahan pervagina
2. Penyebab dan tanda-gejala perdarahan pervagina
3. Cara mengobservasi darah yang keluar dari vagina
4. Penatalaksanaan yang dilakukan di rumah sebelum dirujuk ke RS
c. Metode Belajar
1. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi di atas.
d. Alat Bantu Belajar
1. Slide proyektor yang berisisi tentang perdarahan pervagina.
2. Leaflet yang berisi tentang perdarahan pervagina.
e. Evaluasi Belajar
1. Tes awal dengan cara mengajukan pertanyaan lisan.
- Apakah pernah mendengar perdarahan pervagina?
- Apa penyebab dan tanda-gejala dari perdarahan pervagina?
- Bagaimana cara mengobservasi darah yang keluar dari
-

vagina?
Bagaimana cara penatalaksanaan di rumah jika mengalami

perdarahan pervagina?
2. Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan dengan
pertanyaan yang sama pada tes awal.

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Diagnosa Keperawatan : Regimen terapeutik tidak efektif berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang perdarahan
pervagina pada periode kehamilan.
Pokok Bahasan

: Perdarahan pervagina pada saat kehamilan

Sasaran

: Ny. T dan suaminya

Tempat

: Rumah sakit kenanga

Hari/tanggal

: Selasa, 24 februari 2015

Waktu

: +20 menit

Pemberi Penkes

Mahasiswa

Jurusan

Kemenkes

Keperawatan

Poltekkes

Jakarta 1

1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 20 menit, Ny. T
dan suaminya akan mampu menangani dan menindaklanjuti

perdarahan pervagina pada masa kehamilan.


Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 20 menit, Ny. T
dan suaminya akan mampu:
- Menjelaskan pengertian perdarahan pervagina
- Menyebutkan penyebab dan tanda-gejala

perdarahan

pervagina
Memahami cara mengobservasi darah yang keluar dari

vagina
Memahami

penatalaksanaan

yang

dilakukan

di

rumah

sebelum dirujuk ke RS
2. Materi Belajar
1. Pengertian perdarahan pervagina
2. Penyebab dan tanda-gejala perdarahan pervagina
3. Cara mengobservasi darah yang keluar dari vagina
4. Penatalaksanaan yang dilakukan di rumah sebelum dirujuk ke RS

2. Metode Belajar
Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi di atas.
3. Alat Bantu Belajar
1. Lembar balik yang berisis tentang perdarahan pervagina.
2. Leaflet yang berisi tentang perdarahan pervagina.
4. Materi Pembelajaran
N
o
1.

Tahapan
Fase

Waktu

pra -

orientasi

2.

Fase orientasi 5
menit

3.

Fase kerja

15
menit

Kegiatan
Penyuluh

Mempersiapkan diri
Mempersiapkan

materi
Mempersiapkan

media dan alat


Mempersiapkan

ruangan
Mempersiapkan Ny.

D dan suaminya
Memberi salam
Memperkenalkan

diri
Kontrak waktu

Menjelaskan tujuan

pertemuan
Menyampaikan

topik atau tema


Menyampaikan
materi

dan

menstimulus Ny. D
dan suaminya untuk
menjawab

setiap

point materi
1. Pengertian
perdarahan
pervagina
2. Penyebab
tanda-gejala
perdarahan

dan

Audience

Menjawab
salam
Menyimak
Menyepakati
Menyimak

Menyimak

Menyimak
dan
menjawab

pervagina
3. Cara
mengobservasi
darah

yang

keluar

dari

vagina
4. Penatalaksanaan
yang

dilakukan

di

rumah

sebelum dirujuk
4.

Fase

terminasi

menit

ke RS
Menyimpulkan

materi bersama
Memberi
evaluasi

secara lisan
Memberikan
rencana

Menyimak

Menjawab

tindak

Menyimak

Menyimak

lanjut
Memberikan

pertanyaan lisan
Mengucapkan salam

dan

menjawab
Menjawab
salam

5. Evaluasi
1. Bentuk evaluasi

: Lisan

2. Alat Evaluasi

: Pertanyaan

3. Bentuk Soal

: Lisan dan Tanya jawab

4. Jumlah Soal

: 4 soal

Soal
-

Apa itu perdarahan pervagina?


Apa penyebab dan tanda-gejala dari perdarahan pervagina?
Bagaimana cara mengobservasi darah yang keluar dari
vagina?

Bagaimana cara penatalaksanaan di rumah jika mengalami


perdarahan pervagina?

Jawaban
1. Perdarahan

pada

kehamilan

berarti

perdarahan

melalui

vagina yang terjadi pada masa kehamilan, bukan perdarahan


dari organ atau sistem lainnya.
2. Trimester I (Abortus, Kehamilan etopik dan Kehamilan mola),
Trimester II (Kehamilan Anggur), Trimester III (Plasenta Previa
dan Solusio Plasenta)
3. Timbanglah
berat
digunakan.Setelah

pembalut

pembalut

kering

dirasa

sebelum

penuh,

jangan

langsung dibuang tetapi timbanglah pembalut terlebih


dahulu, (1 pembalut basah: gram = volume ml).
-Hitung berat darah yang keluar dengan mengurangi
berat pembalut setelah penuh dengan berat pembalut

kering sebelum digunakan.


-Lakukan hal yang sama pada setiap penggunaan

pembalut selama 24 jam.


Hitung total jumlah darah yang keluar selama 24 jam.
-Bila jumlah total darah kurang dari 500 ml, maka
termasuk perdarahan yang dapat ditoleransi oleh tubuh.
Namun bila total darah yang keluar melebihi 500 ml,
maka termasuk perdarahan yang abnormal (dapat
menyebabkan ibu hamil kekurangan banyak darah dan
akan terjadi syok hipovolemik : kulit dingin, pucat, nadi
yang

meningkat,

penurunan

tekanan

darah

dan

produksi urin berkurang). Bila perdarahan termasuk


abnormal, segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan

terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.


Berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari bahu.
Beristirahat sampai perdarahan berkurang.
Hentikan aktivitas fisik yang cukup berat, seperti

mengangkat beban.
Jangan lakukan apapun dengan vagina atau daerah

4.

pribadi Anda seperti melakukan hubungan seksual.

Penuhi kebutuhan cairan per oral sebelum diberikan via

parenteral.
Hubungi dokter bila darah keluar cukup banyak, untuk
segera mendapat penanganan tepat.

MATERI PERDARAHAN PERVAGINA


2.1

Pengertian

Perdarahan pada kehamilan berarti perdarahan melalui vagina


yang terjadi pada masa kehamilan, bukan perdarahan dari organ atau
sistem lainnya. Perdarahan pada kehamilan adalah masalah yang
cukup serius terjadi pada masyarakat yang mengakibatkan mortalitas
yang cukup tinggi pada ibu-ibu.
2.2

Penyebab
Berikut adalah beberapa penyebab perdarahan saat hamil, dapat
dilihat dari:
Trimester I
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan kurang dari 20
minggu oleh akibat tertentu . hal ini ditunjukkan dengan adanya
pengeluaran hasil pembuahan sebelum bayi hidup di luar
kandungan.
Dari selurah kehamilan yang terjadi, 15% atau satu dari tujuh
kehamilan

mengalami

keguguran

atau

abortus

spontan,

sedangkan sekitar 3-4% mengalami keguguran berulang. jenis


abortus, yaitu:
-

Abortus iminiens, adalah perdarahan pada rahim yang akan


menyebabkan keluarnya sedikit darah, namun embrio utuh

dan aman.
Abortus insipiens, adalah perdarahan yang lebih banyak
diikuti rasa mulas, embrio masih utuh tapi sudah terjadi

pembukaan rahim.
Abortus habitualis (keguguran berulang)
Abortus inkomplet, adalah perdarahan yang sangat banyak
dan dapat menimbulkan syok. Sudah terjadi pengeluaran

embrio meski masih ada sisa yang tertinggal di rahim.


Abortus kompletus (keguguran lengkap)

Tanda dan gejala abortus, yaitu:


-

Perdarahan dari vagina


Nyeri kram di bagian bawah perut (lebih sakit dari sakit pada

waktu akan haid)


Adanya jaringan/tissue yang keluar melalui vagina

2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik atau juga dikenal sebagai kehamilan di luar
kandungan merupakan suatu kondisi kehamilan dimana sel telur
yang sudah dibuahi tidak mampu menempel atau melekat pada
rahim ibu, namun melekat ada tempat yang lain atau berbeda
yaitu di tempat yang dikenal dengan nama tuba falopi atau
saluran telur, di leher rahim, dalam rongga perut atau di indung
telur. Kehamilan etopik terjadi pada 1 dari 50 kehamilan. Hal
yang menyebabkan besarnya angka kematian ibu akibat
kehamilan

etopik

adalah

kurangnya

deteksi

dini

dan

pengobatan setelah diketahui mengalami kehamilan atopik.


Tanda dan gejala kehamilan ektopik
-

Nyeri hebat pada perut bagian bawah


Nyeri dapat terasa tajam awalnya kemudian perlahan-lahan
menyebar ke seluruh perut. nyeri bertambah hebat bila

bergerak
Syok atau pingsan (tanda khas terjadinya kehamilan ektopik

yang terganggu)
Perdarahan vagina (bervariasi, dapat berupa bercak atau
banyak seperti menstruasi)

Trimester II
1. Kehamilan mola hidatidosa (kehamilan anggur)
Kehamilan

anggur

(mola

hidatidosa)

adalah

kehamilan

abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat dari


kegagalan pembentukan bakal janin sehingga terbentuklah
jaringan permukaan membran (vili) yang mirip gerombolan
anggur.
Tanda dan gejala pada kehamilan mola hidatidosa, yaitu:
-

Perdarahan pervagina
Mual dan muntah hebat
Keluar jaringan seperti anggur
Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan

Tidak di temukan janin intrauterin


Kadang kadang ada tanda tirotoksikosis

Trimester III
1. Plasenta previa
Plasenta privia adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan
lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian atas
uterus.
Tanda dan gejala plasenta previa, sebagai berikut:
- Perdarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dan berulang.
- Darah biasanya berwarna merah segar.
- Terjadi pada saat melakukan hubungan.
- Biasanya terjadi pada trimester 1 akhir dan trimester 2 awal.
- Timbulnya perlahan-lahan.
2. Solusio plasenta
Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang letaknya
normal pada corpus uteri sebelum lahirnya janin, terjadi pada
triwulan ketiga.
Tanda dan gejala solusio plasenta, yaitu:
- Nyeri hebat dibagian perut, sampai perut keras seperti
-

papan.
Terjadi kontraksi terus-menerus.
Perdarahan pervaginam yang bersifat hebat, karena darah

yang keluar banyak.


Darah yang keluar dari vagina berwarna gelap.
Perdarahan terjadi bisa kapan saja, bisa juga pada saat

tertekan.
Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan
berkunang-kunang,

ibu

kelihatan

anemis

tidak

sesuai

dengan banyaknya darah yang keluar.


2.3

Cara Mengobservasi Darah yang Keluar dari Vagina


Ketika ibu hamil mengalami perdarahan, sebaiknya gunakan
pembalut untuk selalu memonitor berapa banyak perdarahan yang
terjadi. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Timbanglah berat pembalut kering sebelum digunakan.

2. Setelah pembalut dirasa penuh, jangan langsung dibuang tetapi


timbanglah pembalut terlebih dahulu, (1 pembalut basah: gram
= volume ml).
3. Hitung berat darah yang keluar dengan mengurangi berat pembalut
setelah penuh dengan berat pembalut kering sebelum digunakan.
Missal: Berat pembalut basah yang penuh (100 ml) berat
pembalut bersih sebelum digunakan (10 g) = 90 ml
-

Keterangan: 1 g = 1 ml = 1 cc
Jadi banyak darah yang dikeluarkan selama penggunaan 1
pembalut adalah 90 ml

4. Lakukan hal yang sama pada setiap penggunaan pembalut selama


24 jam.
5. Hitung total jumlah darah yang keluar selama 24 jam.
6. Bila jumlah total darah kurang dari 500 ml, maka termasuk
perdarahan yang dapat ditoleransi oleh tubuh. Namun bila total
darah yang keluar melebihi 500 ml, maka termasuk perdarahan
yang abnormal (dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan banyak
darah dan akan terjadi syok hipovolemik : kulit dingin, pucat, nadi
yang meningkat, penurunan tekanan darah dan produksi urin
berkurang). Bila perdarahan termasuk abnormal, segera rujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih
lanjut.
Setelah langkah-langkah di atas sudah dilakukan, ibu hamil yang
mengalami perdarahan pervagina dapat mencatatnya pada tabel
berikut ini.
Tgl/Jam

Warna/Bau
yang

Keluar

Vagina
maret Merah segar/amis

Cairan Volume

Darah Volume

dari yang Keluar


Stolsel

Sebenarnya

(darah 90 ml

2014

yang membeku),

07.10

pembalut 1 basah

WIB

dan penuh.

yang

2.4

Penatalaksanaan yang Dilakukan Di Rumah Sebelum Dirujuk

Ke Rumah Sakit
Hingga kini belum ditemukan pencegahan yang efektif. Namun
jika ibu hamil mengalami perdarahan, segera atasi dengan:
-

Berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari bahu.


Beristirahat sampai perdarahan berkurang.
Hentikan aktivitas fisik yang cukup berat, seperti mengangkat

beban.
Jangan lakukan apapun dengan vagina atau daerah pribadi Anda

seperti melakukan hubungan seksual.


Penuhi kebutuhan cairan per oral sebelum diberikan via parenteral.
Hubungi dokter bila darah keluar cukup banyak, untuk segera
mendapat penanganan tepat.

http://www.edukia.org/web/kblatibu/start12/
http://bidanku.com/kehamilan-ektopik
http://bidanku.com/kehamilan-anggur
http://rsudkapal.badungkab.go.id/?p=538
Dra. Dini Kasdu.M.kes. 2007 . solusi problem persalinan . Depok . puspa
swara

You might also like