You are on page 1of 37

Tinjauan Pustaka

Definisi
Virus Herpes Simpleks adalah virus DNA
yang dapat menyebabkan infeksi akut pada
kulit yang ditandai dengan adanya vesikel
yang berkelompok di atas kulit yang sembab.
2 tipe virus herpes simpleks yang sering
menginfeksi yaitu:
HSV-Tipe I (Herpes Simplex Virus Type I)
HSV-Tipe II (Herpes Simplex Virus Type II)

Etiologi

Epidemiologi

Insiden pria = wanita


Penularan kontak langsung.
HSV-1 kontak non seksual, daerah oro-labial.
HSV-2 kontak seksual, daerah anogenital.
Faktor pencetus stres, hormonal, radiasi, lelah,
tempat infeksi

Patogenesa

Gejala klinis

Grup vesikel

Herpes Labialis

Herpes Genitalis

Pengobatan
Lesi Primer
Simtomatis: analgesik, kompres.
Anti virus:
Acyclovir 200 mg, 5 kali/hari selama 7-10 hari
Komplikasi berat: Acyclovir I.V 5 mg/kgBB, 3kali/hari selama
7-10 hari
Valaciclovir 500 mg, 2 kali/hari selama 7-10 hari
Famciclovir 250 mg, 3 kali/hari selama 7-10 hari

Pengobatan
Lesi Rekurens
Lesi ringan: simptomatis, krim acyclovir
Lesi berat:
-Acyclovir 200 mg, 5 kali/hari selama 5 hari
-Acyclovir 400 mg, 3 kali/hari selama 5 hari
-Acyclovir 800 mg, 2 kali/hari selama 5 hari
-Famciclovir 125 mg, 2 kali/hari selama 5 hari
-Valaciclovir 500 mg, 2 kali/hari selama 5 hari

Rekurens >8kali/tahun diberikan terapi supresif selama 6 bulan.


-Acyclovir 200 mg sehari 3-4 kali
-Valacyclovir 500 mg sehari 1 kali

Infeksi sekunder

Diberi antibiotik yang non treponemisidal misalnya cotrimoxazol

Differential Diagnosis
1. Herpes sekitar mulut dan hidung Impetigo
bulosa dan aphtous stomatitis
2. Herpes pada daerah genetalia ulkus durum,
ulcus molle dan ulcus mikstum maupun ulcus yang
mendahului limfogranuloma venereum
3. Pemfigus vulgaris

Prognosis
Kematian oleh infeksi HSV jarang.
Infeksi inisial dini yang segera diobati mempunyai
prognosis lebih baik, sedangkan infeksi rekuren
hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya.
Pasien dengan gangguan imunitas dapat
menyebar ke organ dalam dan dapat fatal.

Laporan Kasus

Identitas Pasienentitas Pasien


Nama
Jenis Kelami
Umur
Alamat
Agama
Status Perkawinan
Pekerjaan
Suku Bangsa
Tanggal Pemeriksaan

: Sdr. Ali Sadikin


: Laki-laki
: 25 tahun
: Ploso-Jombang
: Islam
: Belum Kawin
: Wiraswasta
: Jawa
: 07 Juni 2011

Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri dan panas di hidung-bibir kiri atas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan panas dan nyeri disekitar
hidung dan bibir atas 2 hari yang hilang timbul, kadangkadang terasa gatal. Pasien juga mengeluh jika sedang
nyeri pasien merasa kepala pusing dan cekot-cekot. Saat
ini pasien juga merasa demam dan tidak enak badan.
Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun, baik obat
minum atau obat luar berupa salep dan yang lainnya.

Anamnesis
Riwayat Atopik :
Tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada
Riwayat Pengobatan :
Tidak ada

Status Dermatologis us Prent


1. Lokasi :
Pada regio nasolabialis sinistra
Effloresensi :
Pada regio nasolabialis (supra labialis sinistra)
didapatkan grup vesikel dengan dasar makula
eritematosa, pustula (+), krusta kekuningan

Status Generalis :
Keadaan Umum
Kesadaran
Hygiene
Gizi
Nadi
RR
Kepala
Leher
Thorax
Axilla
Abdomen
Ektremitas

: Tampak sakit
: Compos mentis
: Cukup
: Cukup
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: Sesuai status dermatologis
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: dbn
: dbn

Pemeriksaan penunjang

Diagnosis Banding
Impetigo bulosa
Aphtous stomatitis

Penatalaksanaan

Follow-up Kontrol setelah obat habis


(5 hari lagi) untuk mengevaluasi hasil
pengobatan dan kemajuan penyakit
(keluhan subyektif dan tanda obyektif)
Prognosis Baik

Pembahasan

ANAMNESIS

TEORI

Pria = wanita
Laki-laki, usia 25 th HSV tipe 1 biasanya di mulai pada usia
anak anak .
Lesi pada pasien di
nasolabial

predileksi infeksi HSV tipe 1 adalah di


daerah pinggang ke atas terutama
mulut dan hidung.

Pasien merasa
panas dan nyeri di
sekitar lesi

gejala prodromal berupa rasa panas


(terbakar), timbul lesi berupa vesikel
yang mudah pecah, bergerombol di
atas eritem dan di sertai rasa nyeri
(Murtiastutik, 2005).

Pemeriksaan fisik

Teori

Pada regio nasolabialis


(supra labialis sinistra)
didapatkan grup vesikel
dengan dasar makula
eritematosa, pustula (+),
krusta kekuningan.

herpes
simplek
merupakan
penyakit yang ditandai dengan
vesikel yang bergerombol di atas
kulit yang eritematus, sementara
kulit diantara gerombolan satu
dengan yang lain normal.
vesikel pada HSV1 dapat berubah
menjadi seropurulent dan dapat
menjadi krusta dan kadang kadang
mengalami ulserasi yang dangkal.

Terapi

Teori

Valacyclovir
(Valvir) 500mg
2x1 selama 5
hari.
Asam Mefenamat
(Mefinal) 500mg
3x1 selama 5
hari.
Natrium Fusidat
(Fuladic) cream.

Lesi Primer
Simtomatis: analgesik, kompres.
Anti virus:
Acyclovir 200 mg, 5 kali/hari selama 7-10
hari
Komplikasi berat: Acyclovir I.V 5 mg/kgBB,
3kali/hari selama 7-10 hari
Valaciclovir 500 mg, 2 kali/hari selama 710 hari
Famciclovir 250 mg, 3 kali/hari selama 710 hari

BAB 4

Kesimpulan

Pasien Sdr. AS (25thn) datang dengan keluhan panas dan


nyeri disekitar hidung dan bibir atas 2 hari yang hilang
timbul, kadang-kadang terasa gatal. Pasien juga mengeluh
jika sedang nyeri pasien merasa kepala pusing dan cekotcekot. Saat ini pasien juga merasa demam dan tidak enak
badan. Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun, baik obat
minum atau obat luar berupa salep dan yang lainnya.
Hasil efloresensi pada pasien ini adalah: Pada regio
nasolabialis (supra labialis sinistra) didapatkan grup vesikel
dengan dasar makula eritematosa, pustula (+), krusta
kekuningan.

Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah terapi


simptomatis berupa analgesic, pasien
mendapatkan terapi valvir tablet 2 x 500mg sehari
selama 5 hari, terapi tersebut sesuai dengan
literatur yang menyebutkan bahwa infeksi HSV
dapat diatasi dengan pemberian acyclovir atau
valacyclovir.
Prognosis untuk kesembuhan HSV tipe 1 pada
pasien ini adalah baik.

Daftar pustaka
Barakbah,Jusuf dkk.2007. Herpes Genitalis Dalam Atlas Penyakit Kulit
Dan Kelamin. Surabaya: FK UNAIR.
Handoko, Ronny.2007. Herpes Simpleks Dalam Buku Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin edisi kelima FK UI hal 381. Jakarta: FK UI.
Marques, Adriana and Stephen E. Straus. 2008. Herpes Simplex In
Fitzpatricks Dermatology in General Madicine 7thedition chapter 193.
New York: The McGraw-Hill Companies.
Murtiastutik, Dwi dkk.2005. Herpes Simplex Dalam Pedoman Diagnosis
dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin hal 150. Surabaya:
FK UNAIR.
Wilson, Walter R. And Merle A. Sande. 2001. Current Diagnosis &
Treatment in Infectious Diseases. The McGraw-Hill Companies, United
States of America.

You might also like