You are on page 1of 17

ANATOMI MATA

Kelopak Mata
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola
mata,serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air
mata di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang
berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar
dan pengeringan bola mata.1,2
Dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar kedalam
bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan.2
Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata
terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar
sebagai akibatgerakan buka tutup kelopak mata.Kedipan kelopak mata
sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di
bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva
tarsal.Gangguan penutupan kelopak akan
mengakibatkankeringnya permukaan mata sehingga
terjadi keratitis et lagoftalmos.
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :
- Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau
kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan
kelenjar Meibom pada tarsus.
- Otot seperti :
M. orbikularis okuli
yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah, dan
terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo
palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai

M. Rioland. M. orbicularis berfungsi menutup bola mata yang


dipersarafi N. facial M. levator palpebra yang berorigo pada
anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan sebagia
menembus M. orbicularis okuli menuju kulit kelopak bagian tengah.
Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebral terlihat sebagai sulkus
(lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi untuk
mengangkat kelopak mata atau membuka mata.
- Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan
kelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo
palpebra.
- Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita
merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.
- Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima
orbita pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita Tarsus
(terdiri atasjaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak
dengan kelenjar Meibom (40 bush di kelopak atas dan 20 pada
kelopak bawah).
- Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.
- Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus
frontal N.V, sedang kelopak bawah oleh cabang ke II saraf ke V.
Konjungtiva tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat
dengan melakukan eversi kelopak. Konjungtiva tarsal melalui forniks
menutup bulbus okuli.Konjungtiva merupakan membran mukosa yang
mempunyai sel Goblet yang menghasilkan musin

SistemLakrimal

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola
mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal,
sakus lakrimal, duktusnasolakrimal, meatus inferior.
Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :
- Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di
temporo anterosuperior rongga orbita.
- Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal,
sakus lakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian
depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke
dalam rongga hidung di dalammeatus inferior.

Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan masuk
ke dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtum
lakrimal tidak menyinggung bola mata, maka air mata akan keluar
melalui margo palpebra yangdisebut epifora. Epifora juga akan terjadi
akibat pengeluaran air mata yang berlebihan dari kelenjar lakrimal. Untuk
melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka sebaiknya
dilakukan penekanan pada sakus lakrimal. Bila terdapat penyumbatan
yang disertai dakriosistitis, maka cairan berlendir kental akan keluar
melalui pungtum lakrimal.
Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan


kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap
melalui konjungtiva ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang
dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama
kornea.
Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata
seperti bulu mata atau lensa kontak (contact lens), agar tidak

tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama dengan kelenjar lacrimal


yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak
kering.
Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
- Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar
digerakkan dari tarsus.
- Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di
bawahnya.
- Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat
peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi. Konjungtiva bulbi
dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan di
bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak
Bola Mata
Bola mata terdiri atas :2
- dinding bola mata
- isi bola mata.
Dinding bola mata terdiri atas :2
- sklera
- kornea.
Isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa. B o l a m a t a
berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm.Bola
m a t a d i b a g i a n depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih
tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda.
Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu :
1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk
pada mata, merupakan bagian terluar yang melindungi bola

mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat


transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata.
Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sklera.
2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea
dibatasi oleh ruangy a n g p o t e n s i a l m u d a h d i m a s u k i d a r a h
bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang
disebut perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea ini terdiri atas iris,
badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil
yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk
ke dalam bola mata. Otot dilatator dipersarafi oleh parasimpatis,
sedang sfingter iris dan otot siliar di persarafi oleh p a r a s i m p a t i s .
Otot siliar yang terletak di badan siliar mengatur
b e n t u k l e n s a u n t u k kebutuhan akomodasi. Badan siliar yang
terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos
humor), yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak
pada pangkal iris di batas kornea dan sklera.
3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan
mempunyai susunan l a p i s s e b a n y a k 1 0 l a p i s y a n g
merupakan lapis membran neurosensoris yang akan
merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan
diteruskan ke otak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan
koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi
retina. B a d a n k a c a m e n g i s i r o n g g a d i d a l a m b o l a m a t a
d a n b e r s i f a t g e l a t i n y a n g h a n y a menempel pupil saraf
optik, makula dan pars plans. Bila terdapat jaringan ikat di
dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka akan robek
dan terjadi ablasi retina. Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang

di daerah ekuatornya pada badan siliar melalui Zonula Zinn. Lensa mata
mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar
dapat difokuskan di daerah makula lutea.Terdapat 6 otot penggerak
bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak di
daerah temporal atas di dalam rongga orbita

Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening
mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis
jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis :
1. Epitel
- Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk
yang sating tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel
gepeng.
- Pada sel basal Bering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke
depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel
gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan
sel poligonal di depannya melalui desmosom dan macula
okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa
yang merupakan barrier.
- Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya.
Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.
- Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
2.Membran Bowman
- Terletak di bawah membran basal epitel komea yang
merupakan kolagen yang tersusun

tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
- Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi
3.Stroma
- Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu
dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di
bagian perifer serat kolagen i n i bercabang; terbentuknya kembali
serat kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai
15 bulan. Keratosit
merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak
di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk
bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau
sesudah trauma.
4. Membran Descement
- Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma
komea dihasilkan sel
endotel dan merupakan membran basalnya.
- Bersifat sangat elastik dan berkembang terns seumur hidup, mempunyai
tebal 40 m.
5. Endotel
- Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40
pm. Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom
dan zonula okluden. Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris
terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V
saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam
stroma kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung

Schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua


lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbul Krause untuk
sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah
dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan. T r a u m a a t a u
penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan
s i s t e m p o m p a endotel terganggu sehingga dekompensasi
endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak mempunyai
daya regenerasi.
Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya
d a n m e n u t u p b o l a m a t a d i sebelah depan. Pembiasan sinar
terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri
pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea

Uvea
Walaupun dibicarakan sebagai isi, sesungguhnya uvea
merupakan dinding kedua bola mata yang lunak, terdiri atas 3 bagian,
yaitu iris, badan siliar, dan koroid.
Pendarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang
diperdarahi oleh 2 buah arteri s i l i a r p o s t e r i o r l o n g u s y a n g
masuk menembus sklera di temporal dan nasal dekat
t e m p a t masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat
2 pada setiap otot superior, medial inferior, satu pada otot rektus lateral.
Arteri siliar anterior dan posterior ini bergabung menjadi satu membentuk
arteri sirkularis mayor pada badan siliar. Uvea posterior mendapat
perdarahan dari 15 - 20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus
sklera di sekitar tempat masuk saraf optik.

Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara


bola mata dengan o t o t r e k t u s l a t e r a l , 1 c m d i d e p a n
foramen optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian
posterior yaitu :
1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung
serabut sensoris untuk komea, iris, dan badan siliar.
2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal
dari saraf simpatis yang melingkari arteri karotis; mempersarafi
pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.
3.Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis
untuk mengecilkan pupil. Pada ganglion siliar hanya saraf
parasimpatis yang melakukan sinaps. Iris terdiri atas bagian pupil dan
bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris dan
koroid. Batas antara korneosklera dengan badan siliar belakang adalah
8 mm temporal dan 7 mm nasal. Di dalam badan siliar terdapat 3 otot
akomodasi yaitu longitudinal, radiar, dan sirkular. D i t e n g a h i r i s
terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
kedalam mata. Iris berpangkal pada badan siliar
d a n memisahkan bilik mata depan dengan bilik mata
belakang. Permukaan depan iris warnanya sangat bervariasi dan
mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil yang disebut
kripta
Badan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai
koroid, yang terdiri atas otot- otot siliar dan proses siliar.
Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. Jika otot-otot ini berkontraksi
ia menarik proses siliar dan koroid kedepan dan kedalam,
mengendorkan zonula Zinn sehingga lensa menjadi lebih cembung

Fungsi proses siliar adalah memproduksi Humor Akuos. Koroid adalah


suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya diantara sclera
dan. retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik. Koroid
kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama memberi nutrisi kepada
retina
Pupil
Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk .Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum
berkembangnya saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil adalah
sedang, dan orang tua pupil mengecil akibat rasa silau yang
dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis.
Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi,
koma dan tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari:
1.Berkurangnya rangsangan simpatis
2.Kurang rangsangan hambatan miosis
Bila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis. Di waktu
bangun korteks menghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis.
Waktu tidur hambatan subkorteks hilang sehingga terjadi kerja subkorteks
yang sempurna yang akan menjadikan miosis.
Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis
pada akomodasi dan untuk memperdalam fokus seperti pada kamera
foto yang difragmanya dikecilkan.
Sudut bilik mata depan
Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera
d e n g a n p a n g k a l i r i s . P a d a bagian ini terjadi pengaliran keluar
cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan pengaliran keluar cairan mata

akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bola mata sehinga
tekanan bola mata meninggi atau glaukoma. Berdekatan dengan sudut ini
didapatkan jaringan trabekulum, kanal Schelmm, baji sklera, garis
Schwalbe dan jonjot iris. Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan
dengan sklera kornea dan disini
ditemukan sklera spur yang membuat cincin melingkar 360derajat dan
merupakan batas b e l a k a n g s u d u t f i l t r a s i B e r t a t e m p a t
insersi otot siliar longitudinal. Any aman
t r a b e k u l a mengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua
komponen yaitu badan siliar dan
uvea.
Pada sudut fitrasi terdapat garis Schwalbe yang merupakan
akhir perifer endotel dan m e m b r a n d e s c e m e n t , d a n
kanal Schlemm yang menampung cairan mata
k e l u a r k e salurannya. Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada
mata berbakat glaukoma sudut tertutup, hipermetropia, blokade pupil,
katarak intumesen, dan sinekia posterior perifer.
Retina
Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas
penyebaran daripada s e r a b u t - s e r a b u t s a r a f o p t i k . L e t a k n y a
a n t a r a b a d a n k a c a d a n k o r o i d . Bagian anterior berakhir
pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya sesuai dengan
sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira
berdiameter 1 - 2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan.
Ditengah makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakan
reflek fovea. Kira-kira 3 mm kearah nasal kutub belakang bola
mata terdapat daerah bulat putih kemerah-merahan, disebut
papil saraf optik, yang ditengahnya agak melekuk dinamakan

ekskavasi faali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk


kedalam bola mata ditengah papil saraf optik. Arteri retina
merupakan pembuluh darah terminal.
Retina terdiri atas lapisan:
1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang
yang mempunyai
bentuk ramping, dan sel kerucut.
2.Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
3. Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel
kerucut dan batang. Ketiga lapis diatas avaskular dan mendapat
metabolisme dari kapiler koroid.
4. L a p i s p l e k s i f o r m l u a r , m e r u p a k a n l a p i s a s e l u l a r
d a n m e r u p a k a n t e m p a t s i n a p s i s s e l fotoreseptor dengan sel
bipolar dan sel horizontal
5.Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar,
s e l h o r i z o n t a l d a n s e l M u l l e r L a p i s ini mendapat
metabolisme dari arteri retina sentral
6.Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan
tempat sinaps sel bipolar,sel amakrin dengan sel ganglion
7.Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada
neuron kedua.
8.Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion
menuju ke arch saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak
sebagian besar pembuluh darah retina.
1. Membran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan
badan kaca. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang
mendapat nutrisi dari koroid. Batang l e b i h b a n y a k d a r i p a d a

kerucut, kecuali didaerah makula, dimana kerucut


l e b i h b a n y a k . Daerah papil saraf optik terutama terdiri atas
serabut saraf optik dan tidak mempunyai daya penglihatan (bintik
buta).
Badan kaca
Badan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening
yang terletak antara lensa dengan retina. Badan kaca bersifat
semi cair di dalam bola mata. Mengandung air sebanyak 90%
sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sesungguhnya fungsi badan kaca
sama dengan fungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola
mata agar tetap bulat. Peranannya mengisi ruang untuk
meneruskan sinar dari lensa ke retina. Badan kaca melekat pada bagian
tertentu jaringan bola mata. Perlekatan itu terdapat pada bagian
yang disebut ora serata, pars plana, dan papil saraf optik.
Kebeningan badan kaca disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah
d a n s e l . Pada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan badan kaca
akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaan oftalmoskopi.

Struktur badan kaca merupakan anyaman yang bening dengan


diantaranya cairan bening. Badan kaca tidak mempunyai pembuluh
darah dan menerima nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan
siliar dan retina.2
Lensa mata
Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm
tebalnya dan berdiameter 9 mm pada orang dewasa. Permukaan
lensa bagian posterior lebih melengkung daripada bagian anterior. Kedua
permukaan tersebut bertemu pada tepi lensa yang dinamakan ekuator.
Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator
difiksasi oleh zonula Zinn pada badan siliar. Lensa pada orang
dewasa terdiri atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi
(korteks). Nukleus lebih keras daripada korteks.
Dengan bertambahnya umur, nukleus makin membesar sedang korteks
makin menipis, sehingga akhirnya seluruh lensa mempunyai konsistensi
nukleus.
Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu :
- Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting
dalam akomodasi untuk
menjadi cembung
- Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan,
- Terletak di tempatnya.
Keadaan patologik lensa ini dapat berupa
- Tidak kenyal pada orang dewasa yang akan mengakibatkan presbiopia,
- Keruh atau spa yang disebut katarak,

- Tidak berada di tempat atau subluksasi dan dislokasi.


Lensa orang dewasa di dalam perjalanan hidupnya akan
menjadi bertambah besar dan berat. Fungsi lensa adalah untuk
membias cahaya, sehingga difokuskan pada retina. Peningkatan kekuatan
pembiasan lensa disebut akomodasi.
Rongga Orbita
Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang
yang membentuk dinding orbita yaitu : lakrimal, etmoid,
sfenoid, frontal, dan dasar orbita yang terutama terdiri atas tulang
maksila, bersama-sama tulang palatinum dan zigomatikus.
Rongga orbita yang berbentuk piramid ini terletak pada kedua
sisi rongga hidung.
Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding
medialnya. Dinding orbita terdiri atas tulang :

Atap atau superior : os.frontal


Lateral : os.frontal. os. zigomatik, ala magna os. fenoid
Inferior : os. zigomatik, os. maksila, os. palatina
Nasal : os. maksila, os. lakrimal, os. Etmoid Foramen optik terletak
pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optik, arteri, vena, dan
saraf simpatik yang berasal dari pleksus karotid

Fisura orbita superior di sudut orbita atas temporal dilalui oleh saraf
lakrimal (V), saraf frontal (V), saraf troklear (IV), saraf okulomotor (III),
saraf nasosiliar (V), abdusen VI), dan arteri vena oftalmik.
Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal
orbita dilalui oleh saraf infra- orbita dan zigomatik dan arteri infra
orbita. Fosa lakrimal terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya

kelenjar lakrimal. Rongga orbita tidak mengandung pembuluh atau


kelenjar limfa

You might also like