You are on page 1of 50

REFLEX DAN

NEUROMUSCULAR
JUNCTION
Detty Iryani
Bagian Fisiologi FK-UNAND

REFLEX

Definisi
Reflex adalah rangkaian gerakan yang
dilakukan secara cepat, involunter
dan tidak direncanakan sebagai
respon terhadap suatu stimulus
Merupakan fungsi integratif
Lengkung reflex (reflex arc) adalah
jalur yang dilewati oleh impuls saraf
untuk menghasilkan reflex

Komponen lengkung refleks


Reseptor

sensorik
Saraf sensorik (neuron afferen)
Pusat refleks (Batang otak, medula
spinalis)
Saraf motorik (Neuron efferen)
Efektor (otot, kelenjar)

Jenis reflex
Reflex

spinal
Reflex cranial
Reflex otonom

Refleks regang

Reflex Monosinaptik
Refleks regang menyebabkan kontraksi otot
rangka sebagai respon terhadap peregangan
otot
Mekanisme umpan balik untuk mengontrol
panjang otot dengan menimbulkan kontraksi
Dapat terjadi dengan mengetuk tendon otot
Contoh : refleks biseps, triseps, patella,
achilles

Refleks Fleksor dan


Ekstensor
Refleks

Polisinaptik
Respon terhadap rangsangan nyeri

REFLEX FLEXOR
= Reflex nociceptif
= Reflex penarikan diri (withdrawn reflex)
Stimulus : rangsangan nyeri
Mekanisme neuronal :
1. Sirkuit divergen
2. Sirkuit inhibisi timbal balik
3. After discharge
REFLEX EKSTENSOR MENYILANG
0,2-0,5 detik sesudah timbul reflex flexor
Terjadi ekstensi pada ekstremitas yang
berlawanan
Mekanisme neuronal : sinyal sensoris
menyeberang ke kontralateral

Refleks fisiologis
Refleks

yang normal ditemukan pada


orang sehat
Contoh : refleks regang

Refleks patologis

Refleks yang ditemukan pada orang yang


mengalami gangguan pada sistem sarafnya
Contoh : refleks Babinsky, kecuali jika
ditemukan pada bayi
Babinsky group :

Refleks chaddock
Refleks schaffer
Refleks gordon
Refleks Oppenheim

NEUROMUSCULAR
JUNCTION

Potensial membran:

Na+
Ca2+
Anion

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

K+
Anion

Potensial
membran
timbul akibat
dari

Difusi ion

Transport aktif
(pompa ion)

Mekanisme terbentuknya potensial membran:


K+

Dalam keadaan channel


terbuka (leak):
Ion K lebih mudah
berdifusi dari pada ion
Na
Dengan perkataan lain:

Na+

Channel lebih permiabel


terhadap K daripada
terhadap ion Na

Mekanisme terbentuknya potensial membran


3 Na+

Dalam keadaan
channel tertutup:

2 K+
ATP

ADP

Pompa Na-K akan


mengeluarkan
kembali ion Na dan
memasukkan
kembali ion K

Mekanisme terbentuknya potensial membran


A. Potensial
membran
akibat difusi
ion K
B. Potensial
membran
akibat difusi
ion K dan ion
Na

Mekanisme terbentuknya potensial membran


C. Potensial
membran
akibat
- difusi K+
- difusi
Na+
- aktifitas
pompa
Na+-K+

Mekanisme terbentuknya potensial aksi


K+

Bila syaraf distimulasi:


Terjadi peningkatan
permiabelitas
membran channel
terbuka

Na+

Akan tetapi channel


lebih permiabel
terhadap Ion Na

Mekanisme terbentuknya potensial aksi

Potensial Aksi :
Potensial membran istirahat (polarisasi)
stimulasi
Difusi ion Na ke dalam sel depolarisasi
Overshoot: depolarisasi mencapai di atas 0
mV
Diffusi ion K ke luar sel repolarisasi
Transport aktif ion Na dan ion K (pompa
Na+-K+) ion Na kembali keluar sel dan ion
K kembali ke dalam sel

Polarisasi

Penyebaran potensial aksi

Sel syaraf:
Dua macam :
- Mempunyai
mielin
- Tidak mempunyai
mielin
mielin

Sel syaraf bermielin

Penyebaran potensial aksi

Saltatory conduction

Diagram serat syaraf

Bentuk

hubungan:

Saraf-saraf : sinaps
Saraf-otot : myoneural junction

Sinaps

Ujung axon

Neuron berakhir di
otot
kelenjar
neuron lain

Junction antara dua neuron: sinaps


biasanya: ujung axon ke dendrit berikut
bisa juga: axon ke axon berikut
atau dendrit ke dendrit

neuron biasa menerima ribuan ujung axon

Hubungan syaraf-syaraf pada suatu sel syaraf:


Synaps

Hubungan saraf-saraf pada suatu sel syaraf

Ujung terminal syaraf

Penyebaran potensial aksi


ke serat syaraf berikutnya
Melalui sinaps
Neuro-transmitter
- Asetilkolin

Koneksi sinaps
akson dapat menerima
ujung syaraf lain
(synaptic inputs)
akson
cell body
dendrites
axon

Anatomi sinaps
Presynaptic

neuron

ujung menggembung: synaptic knob


synaptic vesicles
neurotransmitter (suatu hormon)

Synaptic

cleft (celah sinaps)

tidak bisa dilompati action potential (AP)


Postsynaptic

neuron

membran subsinaps menghadap cleft


membawa AP menjauhi sinaps

Proses di sinaps

Ujung axon (synaptic knob):


AP Ca channel opens Ca masuk knob

Neurotransmitter (synaptic vesicles)


eksositosis ke synaptic cleft
diffusi ke reseptor di membran subsinaps

Ikatan neurotransmitter reseptor


aktifasi pembukaan special ion channel
permiabilitas neuron postsynaps berubah

Pada excitatory synapse


Kanal

Na dan K postsinaps terbuka

Na masuk: beda konsentrasi dan muatan


K keluar: beda konsentrasi saja
Na masuk jauh lebih banyak

Depolarisasi

neuron postsynaps

satu sinaps: tidak cukup untuk depolarisasi


beberapa sinaps: threshold tercapai AP
disebut: excitatory postsynaptic potential
(EPSP)

Pada inhibitory synapse


Perubahan

kanal K dan Cl

K keluar, Cl masuk
hiperpolarisasi neuron (makin negatif)
disebut: inhibitory postsynatic potential
(IPSP)

Neuron

semakin sulit mencapai


ambang

Grand postsynaptic
potential-GPSP

Gabungan EPSP dan IPSP


dari semua neuron presinaps neuron
postsinaps
ribuan dendrit bersinaps di neuron postsinaps

Presynaptic inputs:

informasi sensoris dari lingkungan


informasi keseimbangan homeostasis
informasi dari pusat-pusat kontrol otak
informasi lain-lain

EPSP dan IPSP adalah graded potential

Summasi temporal (tempus = time)


rangsangan berurutan tapi jauh: sedikit
rangsangan berdekatan: bisa threshold
(graded potential tidak punya refrakter)

Spatial summation (space)


rangsangan serentak dari berbagai
presinaps
bisa mencapai AP
bisa saling menghilangkan

Inhibisi atau fasiltasi


presinaps
Ujung

akson presinaps

bisa disyarafi oleh ujung akson lain


neurotransmitternya bisa
bertambah atau berkurang

Neurotransmitter:

berkurang: inhibisi presinaps


bertambah: fasilitasi presinaps

Konvergensi dan divergensi


Convergence:

neuron menerima banyak akson neuron


lain
dipengaruhi oleh banyak sel lain
Divergence:

akson dikirim ke banyak neuron lain


ujung akson bercabang
mempengaruhi banyak sel lain

Convergence:

akson-akson neuron lain


mempengaruhi neuron penerima
Divergence:

ujung akson bercabang


mempengaruhi banyak sel lain

Neuromuscular Junction
Motor Endplate
- Serat otot disyarafi syaraf
bermielin
- 1 junction per 1 serat otot
- Ujung syaraf invaginasi ke
dalam serat otot, tapi berada
di luar membran serat otot
- Ditutupi oleh sel Schwan
insulasi dari cairan intersisial
- Akson terminal mengandung
banyak mitokondria untuk
sintesis neurotransmiter
- Neurotransmiter disimpan di
dalam vesikel sinaptik

Axon terminal
didalam lekukan
sinaptik

Vesikel
sinaptik
Celah
sinapti
k

Celah subneural

Sekresi Asetilkolin
(AK)
Impuls

Neuromuscular junction

Vesikel AK dilepaskan menuju


ke ruang sinaptik

Saluran Ca terbuka

Lamina basalis
dan
asetilkolinesterase

Membran syaraf

Reseptor
asetilkolin

AK keluar ke ruang sinaptik


melalui proses eksositosis

Dense bar

Saluran Ca

Ca menarik vesikel AK ke
membran syaraf dekat dense
bar
Vesikel AK menyatu ke
membran syaraf

Vesikel

Membran otot
Release site

Celah subneural

Efek AK pada membran


Postsinaptik

Reseptor AK pada celah


subneural adalah saluran
AK (acetylcholine-gated
ion channel)

Saluran AK bila sudah


ditempeli AK terbuka

Saluran AK yang terbuka


dapat dilalui ion-ion positif
Na, K, Ca depolarisasi

Ion-ion negatif tidak bisa


lewat, karena muatan
negatif di pintu

Na+
AK

Nasib AK Setelah Dilepaskan


AK hanya berada di ruang sinaptik selama
beberapa milidetik, kemudian segera
disingkirkan sehingga tidak terjadi re-eksitasi
otot setelah selesai satu potensial aksi

Mengaktivasi reseptor AK
Segera disingkirkan dengan cara:
- Terbanyak dihancurkan oleh enzim AK- esterase
yang terdapat di lamina basalis pada ruang
sinaptik, antara presinap dan post-sinap
- Sejumlah kecil berdifusi keluar dari ruang
sinaptik

You might also like