You are on page 1of 23

Menentukan Jenis Kelamin

dari Kerangka

PENDAHULUAN
Paleoantropol
ogi

Osteologi

Fisik

Primatologi

Budaya

Paleopatologi

Antropologi

Antropologi
Forensik

Antropologi fisik adalah studi antropologi


tentang 2 aspek dasar biologis manusia, yaitu
: evolusi manusia dan variasi manusia
Antropologi forensik adalah penerapan teknik
antropologi fisik dalam bidang hukum.
Pada akhir abad ke-19, seorang kriminolog
Perancis, Alphonse Bertillon pertama kali
merancang sistem klasifikasi dan identifikasi
untuk mengidentifikasi penjahat berdasarkan
antropometri.

PEMBAHASAN
Identifikasi adalah metode membedakan individu
dengan individu lainnya berdasarkan ciri-ciri
karakteristiknya untuk dibedakan dengan individu
lain.
Obyek
Metode
Identifika
Identifika
si
si
Orang
hidup

Primer

Jenaza
h/
mayat

Sekund
er

Identifikasi Primer merupakan identifikasi


yang dapat berdiri sendiri tanpa perlu
dibantu oleh kriteria identifikasi lain.
Pemeriksaan dengan menggunakan data
identifikasi sekunder tidak dapat berdiri
sendiri dan perlu didukung kriteria
identifikasi yang lain.
Identitas seseorang dapat dipastikan bila
paling sedikit dua metode yang digunakan
memberikan hasil positif(tidak meragukan).

Metode Identifikasi

Primer

Sekunder

Pemeriksaan DNA

Pemeriksaan visual

Pemeriksaan Sidik Jari

Pemeriksaan dokumen identitas

Pemeriksaan gigi geligi

Pemeriksaan properti (pakaian


atau perhiasan
Pemeriksaan serologis (Gol.
Darah)
Identifikasi kerangka

Identifikasi Kerangka
Apakah yang ditemukan betul-betul tulang?
Apakah merupakan bagian dari kerangka manusia?
Apakah satu orang atau lebih?
Apa jenis kelamin dari kerangka?
Berapa usia orang tersebut?
Berapa tinggi badan orang tersebut?
Apa jenis ras atau etnik dari penampakan kerangka yang
diamati?
Dapatkan identitas personalnya terungkap?

Menentukan Jenis Kelamin dari


Kerangka
Metode identifikasi jenis kelamin dari
kerangka secara umum dibagi atas non
metrik dan metrik.
1. Non Metrik

Penentuan jenis kelamin didasarkan pada


ciri yang mudah dikenali pada tulangtulang seperti tulang panggul, tulang
panjang dan tengkorak. Yang mempunyai
nilai tinggi adalah tulang pangul dan baru
kemudian tulang tengkorak.

Identifikasi Jenis Kelamin dari Tulang


Panggul

Ciri-ciri

Pria

Wanita

Pelvis Keseluruhan

Berat, kasar, bekas otot jelas

Tidak berat, bekas otot tidak


prominent, halus

Bentuk tepi

Jantung

Circular

True pelvis

Relatif kecil

Luas, dangkal

Ilium

Tinggi tegak

Rendah, divergen ke lateral

Sendi Sacroiliaca

Besar

Kecil,oblique

Sulcus preauricular

Tidak sering

Sering

Greater sciatic notch

Kecil, dalam

Besar, lebar

Acetabulum

Besar

Kecil

Ichiopubic rami

Bagian atas convex

Bagian atas concave

Foramen obturator

Besar, oval

Kecil, triangular

Os. Pubis corpus

Trianguler

Quadrangular

Symphisis

Tinggi

Rendah

Sudut sub pubic

Sempit, Vshape

Lebar, u shape

Sacrum

Panjang, sempit, dapat terdiri 5 segmean

Pendek,lebar,

S1,S2,S3

dan

melengkung, 5 segmen
Promontorium

Lebih menonjol

Kurang menonjol

Pelvic outlet

Tidak dapat dilewati kepalan tangan

Dapat dilewati kepalan tangan

S5

Ciri

Sulcus preauricularis

Bobot Hiperfeminim -2

Feminim

Netral

Maskulin

Hipermaskulin

-1

+1

+2

Dangkal, tapi jelas

Hanya bekas

Hampir

Dalam, batas jelas

tak Tidak ada

kentara
Incisura

ischiadica 3

Sangat terbuka, bentuk V

Terbuka, bentuk v

mayor

Bentuk

Bentuk U

Sempit, jelas berbentuk U

45-60

< 45

peralihan

Angulus subpubicus

>100

90-100

Os coxae

Rendah lebar, sayap luas, Ciri

60-90
feminism, Bentuk

relief otot kurang jelas

kurang jelas

Arc compose

Dua lengkung

Dua lengkung

Foramen obturator

Segitiga sudut runcing

Segitiga

Corpus ossis ischia

Sempit, tuber ischiadicum Sempit

peralihan

Cirri maskulin Tinggi sempit relief otot sangat


kurang jelas

kentara

Satu lengkung

Satu lengkung

Tidak jelas

Oval

Oval dengan sudut bulat

Sedang

Lebar

Sangat lebar dengan tuber

kurang jelas

Crista iliaca

ischiadicum sangat kuat

Bentuk s nya sangat dangkal Bentuk

nya Sedang

dangkal
Fossa iliaca

Sangat rendah, lebar

Rendah, lebar

Jelas,

Sangat jelas berbentuk S

berbentuk s
Tinggi,

Tinggi, sempit

Sangat tinggi

lebarnya
Pelvis mayor

Sangat lebar

Lebar

sedang
Sedang

Sempit

Sangat sempit

Pelvis minor

Sangat lebar, oval

Lebar, oval

Lebarnya

Sempit,

Sangat

sedang, bulat

harten

sempit

berbentuk

Keterangan : nilai bobot dikalikan


dengan nilai dimorfis (-2 s/d +2 ) ;
hasil perkalian ditambah, kemudian
dibagi dengan jumlah ciri yang
dipergunakan. Jika hasilnya > 0,
maka panggul dianggap maskulin,
jika < 0 maka panggul bercorak
feminism.

Identifikasi Jenis Kelamin dari


Tulang Tengkorak

No

Tanda

Pria

Wanita

Ukuran, volume
endokranial

Besar

Kecil

Arsitektur

Kasar

Halus

3 Tonjolan supraorbital

Sedang-besar

Kecil-sedang

Sedang-besar

Kecil-sedang

Tidak jelas

Jelas/menonjol

Prosesus mastoideus

5 Daerah oksipital, linea


muskulares dan
protuberensia
6

Eminensia frontalis

Kecil

Besar

Eminensia partetalis

Kecil

Besar

Orbita

Persegi, rendah relatif kecil


tepi tumpul

Bundar, tinggi relatif besar tepi tajam

Dahi

Curam kurang membundar

Membundar, penuh, infantil

10

Tulang pipi

Berat, arkus lebih ke lateral

Ringan, lebih memusat

11

Mandibula

Besar, simfisisnya tinggi,


ramus asendingnya lebar

Kecil, dengan ukuran korpus dan ramus


lebih kecil

12

Palatum

Besar dan lebar, cenderung


seperti huruf U

Kecil, cenderung seperti parabola

13

Kondilus oksipitalis

Besar

Kecil

14

Gigi geligi

Besar, M1 bawah sering 5


kuspid

Kecil, molar biasanya 4 kuspid

No
Yang membedakan
1 Ukuran

Laki laki
Lebih besar

Lebih kecil

Perempuan

Sudut anatomis

Everted

Inverted

Dagu

Berbentuk persegi empat

Agak bulat

Bentuk tulang

Berbentuk seperti huruf V

Berbentuk seperti huruf U

Mental tubercle

Besar dan menonjol

Tidak signifikan

Myelohyoid line

Menonjol dan dalam

Kurang menonjol dan dangkal

Tinggi pada simphisis


mentii

Lebih

Kurang

Lebih lebar

Lebih sempit

Lebih besar

Lebih kecil

8
9
10
11

Ramus ascending
Condylar facet
Berat dan permukaan
Gigi

Lebih berat,permukaannya kasar Lebih ringan dengan permukaan


dengan tempat perlengketan otot yang halus
yang menonjol
Lebih kecil
Lebih besar

Identifikasi Jenis Kelamin dari


Tulang Femur
No
1

Yang membedakan
Caput

Collum dan corpus

Kecenderungan corpus
bagian bawah ke arah
dalam

4
5
6
7
8

Diameter vertikal caput


Panjang oblik trochanter
Garis popliteal
Lebar bicondylar
Ciri ciri umum

Laki laki
Permukaan persendian Lebih dari
2/3 dari bulatan

Perempuan
Permukaan persendian
kurang dari 2/3 dari bulatan

Membentuk sudut lancip

Membentuk sudut tumpul

Kurang

Lebih

Sekitar 4 5 cm

Sekitar 4.15 cm

Sekitar 45 cm

Sekitar39 cm

Sekitar 14 cm

Sekitar 10 cm

Sekitar 7 5 cm

Sekitar 7 cm

Berat,permukaan kasar dengan


Ringan dengan permukaan
tempat perlekatan otot yang nonjol
yang halus

Ciri-ciri

Pria

Wanita

Panjang

Lebih panjang

Lebih pendek

Tempat

Prominen

Kurang prominen

Lebih lebar

Lebih kecil

Lebih lebar

Lebih kecil

Lebih lebar

Lebih kecil

perlekatan otot

Diameter caput
femur

Diameter caput
humerus

Condylus
humerus

2. Metrik
- Os Pubis

Perbandingan panjang tulang pubis terhadap tulang panjang, tulang ischium


dengan

mengukur

titik

titik

pertemuan

tulang

tulang

tersebut

di

asetabulum. Perbandingan ini disebut Ischia Pubic Index(IP) dengan rumus :


IP =

panjang tulang ischium (mm) x 100

Panjang tulang pubis (mm)

Keterangan: Index IP Pria 72-94 dan wanita 91- 115

Apabila ditarik garis sejajar dengan ramus superior dan inferior, maka sudut
yang dibentuk dari perpotongan dua garis tersebut pada pria lebih besar.

Os Sacrum

Pasa pria relatif lebih sempit yang bila dibandingkan antara


lebar dan panjang didapatkan nilai indeks pada pria kurang
dari 112 pada wanita lebih dari 116.

- Os Ileum

Bentuk arcus compose pada pria, lengkung dari pinggir


cranial ventral- facies auricularis dapat dilanjutkan pada
pinggir cranial dari ventral ischiadica mayor, sedangkan pada
wanita terdapat dua lengkungan yang terpisah.

Identifikasi jenis kelamin dari kriteria morfologis


bergantung pada ketahanan baik tengkorak maupun
panggul dan diasumsikan bahwa morfologinya
belum dipengaruhi oleh kejadian patologis apapun.
Namun, sisa kerangka seringnya tidak lengkap atau
ambigu antara juvenile atau janin. Analisa DNA
memberikan suatu metode yang akurat dan dapat
dipercaya untuk penentuan jenis kelamin dari sisa
kerangka manusia.
Investigasi molekuler ini berdasarkan penggandaan
PCR dari sekuensi DNA repetitive dari kromosom X
dan Y

TEKNIK TERBARU DALAM MENENTUKAN JENIS KELAMIN


1. Menentukan jenis kelamin dari jaringan pulpa
gigi
.(Veeraraghavan G, Lingappa A, Shankara SP, Mamatha
GP, Sebastian BT, Mujib A; Meenakshi Ammal Dental
College and Hospital, Chennai, India ; 10/5/2010)
2. Cara
baru
menentukan
jenis
kelamin
berdasarkan deteksi region Y yang menentukan
jenis kelamin, steroid sulfatase dan region gen
amelogenin dengan penggandaan simultan dari
sekuensi
homolog
dengan
reaksi
rantai
polymerase multipleks.
.(Morikawa T, Yamamoto Y, Miyaishi S ; Acta Medical
Okayama, Japan 2011;65:113-22)

TERIMA KASIH

You might also like