Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan
masyarakat atau perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan
standar profesi yang baik serta kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesenangan dan harapannya. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisis hubungan antara mutu pelayanan kesehatan BPJS terhadap
kepuasan pasien di Poli Klinik THT Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Desain penelitian menggunakan Deskriptif analitik. Variabel independen
adalah mutu pelayanan kesehatan dan variabel dependen adalah kepuasan pasien.
Sampel yang diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling didapatkan
64 pasien di Poli Klinik THT Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Instrumen
penelitian menggunakan lembar kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji
statistik Spearman Rho Correlation dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 44 responden (68,8%)
mengatakan mutu pelayanan kesehatan BPJS cukup baik. Sedangkan pada
kepuasan pasien sebanyak 36 responden (56,2%) menyatakan cukup puas dengan
pelayanan kesehatan. Hasil uji statistik Spearmans Rho Correlation menyatan
terdapat hubungan antara mutu pelayanan kesehatan BPJS dengan kepuasan
pasien di Poli Klinik THT Rumkital Dr. Ramelan Surabaya (=0,002).
Implikasi hasil penelitian menunjukan mutu pelayanan kesehatan BPJS
memiliki peranan penting dalam kepuasan pasien. Di rekomendasikan bagi pihak
rumah sakit untuk memperbaiki mutu pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan
program BPJS.
Kata kunci: Mutu pelayanan kesehatan, BPJS, Kepuasan pasien
Page 1
ABSTRACT
Page 2
1.
PENDAHULUAN
Mutu
pelayanan kesehatan
adalah derajat dipenuhinya kebutuhan
masyarakat atau perorangan terhadap
asuhan kesehatan yang sesuai dengan
standar profesi yang baik dengan
pemanfaatan sumber daya secara
wajar,
efisien,
efektif
dalam
keterbatasan kemampuan pemerintah
dan masyarakat, serta diselenggarakan
secara
aman
dan
memuaskan
pelanggan sesuai dengan norma dan
etika yang baik (Azrul, 1999).
Pelayanan
kesehatan,
baik
di
puskesmas, rumah sakit, atau institusi
pelayanan
kesehatan
lainnya,
merupakan suatu sistem yang terdiri
dari berbagai komponen yang saling
terkait, saling tergantung, dan saling
mempengaruhi antara satu dengan
lainnya. Mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas dan rumah sakit adalah
produk akhir dari interaksi dan
ketergantungan yang rumit antara
berbagai komponen atau aspek
pelayanan (Bustami, 2011:16).
Kepuasan
adalah
perasaan
senang seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesenangan
terhadap aktivitas dan suatu produk
dengan
harapannya
(Nursalam,
2011:328). Berdasarkan survei dari 30
pasien pengguna BPJS, 27 pasien
berpendapat kurang puas tentang
ketentuan dan persyaratan yang
ditetapkan untuk menggunakan jasa
BPJS, dikarenakan pembatasan sarana
prasarana yang diberikan seperti
penarikan biaya saat memasuki IGD
di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya,
tetapi pasien mengungkapkan dalam
pemberian obat pasien sudah merasa
puas karena pemberian obat yang
diberikan lebih dari kebutuhan atau
lebih dari waktu pemberian obat
seperti
waktu
sebelum
pasien
Oleh : Rinda Mustika Ningrum
STIKES Hang Tuah Surabaya 2014
Page 2
Page 3
2.
METODE PENELITIAN
1.1
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan
desain penelitian Deskriptif analitik
dengan pendekatan Cross Sectional.
Dimana
peneliti
ingin
mendiskripsikan hubungan mutu
pelayanan kesehatan BPJS terhadap
kepuasan pasien di Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya
1.2
Populasi,
Sampel,
dan
Sampling Desain
1.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian adalah
semua keluarga pasien dan pasien
berobat di Poli Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya dalam satu hari rata-rata
sejumlah 76 pasien, dikarenakan
pasien dengan keadaan yang tidak
memungkinkan
untuk
menjadi
responden sehingga keluarga pasien
dapat dijadikan populasi.
1.3.2 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini
adalah pasien yang menggunakan
jaminan kesehatan BPJS di Poli
Klinik THT Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya yang berjumlah 64 pasien
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
a. Responden yang bisa baca dan
tulis
b. Responden yang berobat di Poli
Kllinik THT
c. Responden pengguna BPJS
2. Kriteria eksklusi
a. Responden yang sedang dalam
keadaan cemas, gelisah, dan
marah
b. Responden yang tidak bersedia
mengisi kuesioner
1.3.3 Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini
adalah 64 pasien berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi.
2.3.4 Teknik Sampling
Teknik
sampling
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik
dengan
menggunakan
Probability Sampling dengan teknik
Simple Random Sampling dengan
cara setiap elemen diseleksi secara
Page 4
Pengumpulan,
Pengolahan
dan Analisis Data
2.5.1 Pengumpulan Data
1.
Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumet
yang digunakan adalah kuesioner.
Aspek mutu pelayanan kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS). Kuesioner yang digunakan
untuk mengetahui kepuasan pasien
terhadap mutu pelayanan kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) di Rukital Dr. Ramelan
Surabaya. Lembar kuesioner berisikan
data demografi dari keluarga pasien
yang terdiri dari jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan, dan
penghasilan. Kuesioner kepuasan
terhadap mutu pelayanan kesehatan
BPJS terdiri dari 5 item tentang
reliability, responsiveness, assurance,
empathy dan tangibles. Tiap-tiap
indikator terdiri dari 4 pertanyaan jadi
total 20 pertanyaan yang diberikan
kepada responden yang meliputi
indikator terhadap dimensi reliability
pada jadwal pelayanan, kemudahan
prosedur
pendaftaran,
kecepatan
pelayanan
di
apotik,
dimensi
responsiveness
pada
kecepatan
Oleh : Rinda Mustika Ningrum
STIKES Hang Tuah Surabaya 2014
Page 5
Page 6
Analisa Data
Teknik analisis data dilakukan
dengan uji statistik dengan analisa
univariate dan analisis bivariate.
Analisis
univariate
dilakukan
terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian,
sedangkan
analisis
bivariate dilakukan terhadap dua
variabel
yang
diduga
saling
berhubungan atau berkorelasi.
a.
Analisis univariate
Peneliti melakukan analisa
univariate dengan analisa deskriptif
yang
dilakukan
untuk
menggambarkan setiap variabel yang
diteliti secara terpisah dengan
Page 7
3.
Frekuensi
Persentase
(%)
38
26
64
59,4
40,6
100
Berdasarkan
tabel
5.1
didapatkan data bahwa distribusi
responden berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan responden laki-laki 38
responden (59,4%) dan perempuan 26
responden (40,6%).
2.
Karakteristik
Berdasarkan Usia
Responden
Berdasarkan
tabel
5.2
didapatkandata
bahwa
distribusi
responden
berdasarkan
usia
menunjukkan
responden
yang
berusia41-50 tahun 29 responden
(45,3%),berusia 31-40 tahun 16
responden (25,0%), berusia 51-60
tahun 11 responden (17,2%),dan yang
berusia 51-60 tahun 8 responden
(12,5%).
Page 8
5.
3.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik
Persentase
Frekuensi
Pendidikan
%
SD
0
0
SMP
0
0
SMA
31
48,4
Perguruan
33
51,6
Tinggi
Total
64
100
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik
(Penghasilan)
<1 Juta
1-<2 Juta
2-3 Juta
>3 Juta
Jumlah
Frekuensi
1
26
27
10
64
Persentase
(%)
1,6
40,6
42,2
15,6
100
Berdasarkan
tabel
5.3
didapatkan
data bahwa distribusi
responden berdasarkan pendidikan
menunjukkan
responden
dengan
pendidikan Perguruan Tinggi 33
responden (51,6%) dan SMA 31
responden (48,4%).
Berdasarkan
tabel
5.5
didapatkan data bahwa distribusi
responden berdasarkan penghasilan
menunjukkan
responden
dengan
penghasilan 2-3 juta 27 responden
(42,2%),1-<2 juta 26 responden
(40,6%), >3 juta 10
responden
(15,6%) dan <1 juta 1 responden
(1,6%).
4.
6.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik
(Pekerjaan)
PNS
Wiraswasta
Swasta
Ibu Rumah
Tangga
Pensiun
Jumlah
22
18
11
Persentase
(%)
34,4
28,1
17,2
10,9
6
64
9,4
100
Frekuensi
Berdasarkan
tabel
5.4
didapatkan data bahwa distribusi
responden berdasarkan pekerjaan
menunjukkanresponden
dengan
pekerjaan PNS 22 responden (34,4%),
Wiraswasta 18 responden (28,1%),
Swasta 11 responden (17,2%), Ibu
Rumah Tangga 7 responden (10,9%)
dan Pensiun 6 responden (9,4%).
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik
(Jaminan
Kesehatan)
BPJS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
(%)
64
64
100
100
Berdasarkan
tabel
5.6
didapatkan data bahwa distribusi
responden
berdasarkan
jaminan
kesehatan menunjukkan responden
dengan jaminan kesehatan BPJS 64
responden (100%).
Page 9
7.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Lama Berobat
Karakteristik
(Lama
Berobat)
1-5 tahun
6-10 tahun
>10 tahun
Jumlah
Frekuensi
Persentase
(%)
24
26
14
64
37,5
40,6
21,9
100
Berdasarkan
tabel
5.7
didapatkan data bahwa distribusi
responden berdasarkan lama berobat
menunjukkan responden dengan lama
berobat 6-10 tahun 26 responden
(40,6%), 1-5 tahun 24 responden
(37,5%) dan >10 tahun 14 responden
(21,9%).
8.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Jarak Rumah ke
RSAL
Karakteristik
(Jarak
Rumah ke
RSAL)
Jauh
Dekat
Jumlah
Frekuensi
Persentase
(%)
27
37
64
42,2
57,8
100
Berdasarkan
tabel
5.8
didapatkan data bahwa distribusi
responden berdasarkan Jarak rumah
ke RSAL menunjukkan responden
dengan jarak rumah ke RSALdekat
37 responden (57,8%) dan jauh 27
responden (42,2%).
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Jumlah
4
41
19
64
6,2
64,1
29,7
100
Dimensi
Responsiveness
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Jumlah
Frekuensi
(%)
1
46
17
64
1,6
71,9
26,6
100
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Jumlah
3
38
23
64
4,7
59,4
35,9
100
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Jumlah
0
36
28
64
0
56,2
43,8
100
5.
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Jumlah
4
42
18
64
6,2
65,6
28,1
100
Tingkat
Kepuasan
Pasien
Berdasarkan Harapan Pasien Di
Poli Klinik THT Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya
Frekuensi (%)
Kepuasan
Pasien
Berdasarkan
Harapan
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas
Jumlah
44
20
0
64
68,8
31,2
0
100
Page 11
7.
Tingkat
Kepuasan
Pasien
Berdasarkan Kenyataan Pasien
Di Poli Klinik THT Rumkital
Dr. Ramelan Surabaya
Frekuensi (%)
Kepuasan
Pasien
Berdasarkan
Kenyataan
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas
Jumlah
13
35
16
64
20,3
54,7
25,0
100
Tabel
5.15
menunjukkan
bahwa responden yang tingkat
kepuasan
pasien
berdasarkan
kenyataan
puas
sebanyak
13
responden (20,3%), tingkat kenyataan
cukup puas sebanyak 35 responden
(54,7%), dan tingkat kenyataan
kurang puas sebanyak 16 responden
(25%).
8.
Distribusi
Responden
berdasarkan Mutu Pelayanan
Kesehatan BPJS
Mutu Pelayanan Frekuensi (%)
Kesehatan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah
14
44
6
64
21,9
68,8
9,4
100
Berdasarkan
tabel
5.16
menggambarkan bahwa distribusi
responden
berdasarkan
mutu
pelayanan
kesehatan
BPJS,
menunjukkan 44 responden (68,8%
)menyatakan
mutu
pelayanan
kesehatan BPJS cukup baik,14
responden (21,9%) menyatakan mutu
pelayanan kesehatan BPJS kurang
baik,
dan 6 responden (9,4%)
menyatakan
mutu
pelayanan
kesehatan BPJS baik.
9.
Kurang Puas
Cukup Puas
Puas
Jumlah
Frekuensi
(%)
16
35
13
64
25,0
54,7
20,3
100
Berdasarkan
tabel
5.17
menunjukkan
bahwa
distribusi
responden
kepuasan
pasien
berdasarkan kenyataan, menunjukkan
35 responden (54,7%) menyatakan
cukup puas,16 responden (25,0%)
menyatakan kurang puas, dan 13
responden (20,3%) menyatakan puas.
10.
Cukup Puas
Puas
Jumlah
Frekuensi
(%)
20
44
64
31,2
68,8
100
Berdasarkan
tabel
5.18
menunjukkan
bahwa
distribusi
responden
kepuasan
pasien
berdasarkan harapan, menunjukkan 44
responden (68,8%) menyatakan puas,
dan
20
responden
(31,2%)
menyatakan cukup puas, tidak ada
yang merasa kurang puas.
Page 12
11.
Mutu
Pelaya
nan
Keseh
atan
Kuran
g baik
Cukup
baik
Baik
Total
Kepuasan Pasien
Cukup
Kurang
Puas
Puas
%
n
%
n
%
Total
Puas
10
22,
7
2
33,
3
12
18,
8
= 0,002
50
50
14
100
25
56,
8
66,
7
56,
2
44
100
20,
5
0
100
16
25
64
100
4
36
r = 0,05
Berdasarkan
tabel
5.19
menunjukkan
hubungan
mutu
pelayanan kesehatan BPJS terhadap
kepuasan pasien dan di dapatkan data
bahwa dari 44 responden (100%) yang
menyatakan
mutu
pelayanan
kesehatan cukup baik, sebanyak 10
responden (22,7%) merasa puas, 25
responden (56,8%) merasa cukup puas
dan sisanya 9 responden (20,5%)
merasa
kurang
puas.Pada
14
responden (100%) yang menyatakan
mutu
pelayanan
kurang
baik,
sebanyak 7 responden (50%)merasa
puas dan sisanya sebanyak 7
responden (50%) merasa cukup puas.
Pada 6 responden (100%) yang
menyatakan
mutu
pelayanan
kesehatan baik, sebanyak 4 responden
(66,7%) merasa cukup puas dan
sisanya sebanyak 2 responden
(33,3%) merasa puas. Hasil uji
statistik dengan menggunakan uji
Spearmans Rhountuk mengetahui
apakah ada hubungan diantara dua
variabel yaitu hubungan mutu
pelayanan kesehatan BPJS terhadap
kepuasan pasien di Poli Klinik THT
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
didapatkan nilai = 0,002( < 0,05).
Oleh : Rinda Mustika Ningrum
STIKES Hang Tuah Surabaya 2014
Page 13
Meningkatkan reliability di
bidang pelayanan kesehatan, pihak
manajemen puncak perlu membangun
budaya kerja bermutu yaitu budaya
tidak ada kesalahan atau corporate
culture of no mistake yang diterapkan
mulai dari pimpinan puncak sampai
ke front line staff (yang langsung
berhubungan dengan pasien). Budaya
kerja seperti ini perlu diterapkan
dengan membentuk kelompok kerja
yang kompak dan mendapat pelatihan
secara terus-menerus sesuai dengan
perkembangan teknologi kedokteran
dan ekspektasi pasien (Muninjaya,
2011 : 10).
1.2.2 Mutu Pelayanan Kesehatan
Ditinjau
dari
Tingkat
Kepuasan Pasien Berdasarkan
Dimensi Responsiveness Di
Poli Klinik THT Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya Siklus
Menstruasi Pada Wanita
Hasil penelitian pada tabel 5.10
menunjukkan bahwa responden yang
berdasarkan dimensi responsiveness
yang menyatakan mutu pelayanan
kesehatan itu baik sebanyak 1
responden (1,6%), yang menyatakan
cukup baik sebanyak 46 responden
(71,9%), dan 17 responden (26,6%)
yang menyatakan kurang baik, di
karenakan responden masih merasa
ketidakpuasan
tehadap
petugas
kesehatan yang kurang memberikan
informasi secara lengkap dan jelas
tentang kondisi kesehatan pasien.
Ketidakpuasan
pasien
terhadap
pelayanan
berdasarkan
dimensi
Responsiveness
kemungkinan
informasi yang lengkap dan jelas
sangat dibutuhkan oleh pasien untuk
mengetahui kondisi keadaan pasien
tersebut. Petugas kesehatanyang dapat
memberikan informasi yang jelas dan
lengkap dapat pula membantu dalam
Oleh : Rinda Mustika Ningrum
STIKES Hang Tuah Surabaya 2014
Page 14
Page 15
Page 16
Page 17
5.2
Keterbatasan
Dalam penelitian ini kelemahan,
hambatan dan keterbatasan yang
dihadapi oleh peneliti adalah :
1.
Dalam penelitian ini adanya
keterbatasan
waktu
dalam
pengambilan
data
karena
membagikan kuesioner tidak
bisa dilakukan dengan sendiri
perlu
bantuan
karena
respondennya juga mempunyai
kepentingan sendiri.
2.
Dalam penalitian ini adanya
keterbatasan
sumber-sumber
dalam menuliskan teori menurut
literatur yang masih jarang
ditemukan di masyarakat.
4.
PENUTUP
4.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti
pada responden terhadap mutu
pelayanan kesehatan ditinjau dari
tingkat kepuasan pasien di unit rawat
jalan Puskesmas Sedati dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Mutu Pelayanan Kesehatan
Ditinjau Dari Tingkat Kepuasan
Berdasarkan
Dimensi
Reliability Pasien Di Poli Klinik
THT Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya kurang dari setengah
responden menyatakan baik.
2.
Mutu Pelayanan Kesehatan
Ditinjau Dari Tingkat Kepuasan
Berdasarkan
Dimensi
Responsiveness Pasien Di Poli
Klinik THT Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya lebih dari
setengah responden menyatakan
cukup baik.
3.
Mutu Pelayanan Kesehatan
Ditinjau Dari Tingkat Kepuasan
Berdasarkan Dimensi Assurance
Pasien Di Poli Klinik THT
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
lebih dari setengah responden
menyatakan cukup baik.
4.
Mutu Pelayanan Kesehatan
Ditinjau Dari Tingkat Kepuasan
Berdasarkan Dimensi Empathy
Pasien Di Poli Klinik THT
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
sebagian besar menyatakan
cukup baik.
5.
Mutu Pelayanan Kesehatan
Ditinjau Dari Tingkat Kepuasan
Berdasarkan Dimensi Tangibles
Pasien Di Poli Klinik THT
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
sebagian besar menyatakan
cukup baik.
6.
ingkat
Kepuasan
Pasien
Berdasarkan Harapan Pasien Di
Poli Klinik THT Rumkital Dr.
Page 18
7.
8.
Saran
Beberapa saran yang dapat
diberikan peneliti adalah:
1.
Bagi Peneliti
Bagi
peneliti
selanjutnya
sebagai
sumber
referensi
diharapkan mampu melanjutkan
penelitian dengan menganilisa
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi kepuasan pasien
dalam pelayanan BPJS.
2.
Bagi Lahan
Diharapkan
untuk
petugas
kesehatan di Rumah Sakit dapat
menciptakan suasana kondusif
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
kesehatan
yang
profesional
agar
kepuasan
pasien dapat terjaga sesuai
dengan apa yang diharapkannya
dan dapat memberikan kotak
saran atau nomor telepon yang
bisa
dihubungi
untuk
memberikan masukan terhadap
pelayanan yang masih dianggap
belum bisa memuaskan pasien
yang menggunakan BPJS dan
diharapkan untuk dapat bersikap
adil dalam melayani seluruh
pasien tanpa membeda-dedakan
pasien sesuai yang diharapkan
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, (2008). Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta: EGC
Bustami, (2011). Penjaminan Mutu
Pelayanan
Kesehatan
dan
Akseptabilitasnya.
Jakarta:
Erlangga
Darmadi, dkk. (2014). Himpunan
Peraturan BPJS Kesehatan.
Jakarta: Antara.
4.2
Page 19
Kualitas
Pelayanan
RSU
Bhakti Tanggerang. Sarjana
Institut Pertania Bogor: Skripsi
tidak dipublikasikan
Page 20