Professional Documents
Culture Documents
1 (2013)
and Effect Diagram, Full Map and Table FMEA (Failure Mode Effect Analysis). The
results showed that there are still defects in the brake pedal, the rear footstep, and
handlebar steer the company exceeds tolerance limits. Pareto diagrams are used to
determine the number of defects that affect the company's production process. The
production process is well within control. Then made a causal diagram to determine
the actual root of the problem and the root note of the most prominent issues in
human resources. After that "CV Victory Metallurgy" using Failure Mode Effect
Analysis to address the disability that occurs with prioritizing repairs
Keyword: Quality, Quality Control, Statistic Method
PENDAHULUAN
Dewasa ini, persaingan bisnis akan semakin sengit dan ketat karena akan
dimulainya era globalisasi. Dengan dihilangkannya batasan antar wilayah akibat dari
globalisasi, maka produk asing akan dengan mudah memasuki pasar lokal. Konsumen
sendiri bebas untuk memilih menggunakan produk lokal, maupun produk asing
karena setiap konsumen pasti menginginkan produk dengan kualitas terbaik.
Pengendalian kualitas sangat diperlukan baik pada perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa. Dengan adanya pengendalian kualitas, perusahaan berharap
akan ada lebih banyak konsumen yang menyukai produk atau jasa tersebut.
Sudah banyak perusahaan di Indonesia yang telah melakukan pengendalian
kualitas. Pengendalian kualitas dilakukan agar produk-produk Indonesia dapat tetap
survive di pasaran. Pengendalian kualitas telah diterapkan di berbagai perusahaan,
dan salah satunya adalah perusahaan otomotif.
Perkembangan pengguna sepeda motor sangat menunjang munculnya banyak
perusahaan yang bergerak di bidang yang berkaitan dengan produksi sepeda motor
karena bidang ini masih dirasa sangat menjanjikan baik bagi perusahaan yang sudah
lama bergerak di industri sepeda motor maupun bagi para new comer yang ingin
mencoba memasuki pasar ini. Perkembangan penjualan sepeda motor yang sangat
pesat juga sangat mendukung berbagai perusahaan untuk mencoba bergerak di bidang
produksi spare parts karena dengan banyaknya sepeda motor yang terjual, otomatis
semakin banyak juga spare parts yang dibutuhkan.
Saat ini, di Indonesia telah banyak terdapat perusahaan yang bergerak di
industri otomotif, salah satunya adalah CV Victory Metallurgy yang terletak di
Sidoarjo dan sudah berdiri sejak 1986. Jangkauan dari CV Victory Metallurgy sendiri
sudah cukup luas, yaitu sudah mencapai luar pulau Jawa.
Belum ada standar kerja yang jelas pada CV Victory Metallurgy
mengakibatkan masih sering terjadinya kecacatan produksi. Adanya kecacatan
tersebut akan berdampak pada proses produksi CV Victory Metallurgy secara
keseluruhan. Hal ini tergolong dalam pemborosan karena dianggap tidak
menggunakan sumber daya semaksimal mungkin.
Masalah pada CV Victory Metallurgy ini adalah pengendalian kualitas yang
tergolong masih tradisional dan hasilnya juga tidak maksimal sehingga masih terjadi
kecacatan produksi. Tidak adanya inspeksi yang memadai mengakibatkan perusahaan
tidak mengetahui secara pasti penyebab kecacatan yang terjadi.
Metode penyelesaian masalah yang dapat digunakan untuk menangani
kecacatan produksi footstep belakang, pedal rem, dan stang steer pada CV Victory
Metallurgy adalah : check sheet, diagram pareto, control chart, diagram sebab-akibat,
dan FMEA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan pengendalian
kualitas dengan metode statistik pada CV Victory Metallurgy untuk produk footstep
belakang, pedal rem, dan stang steer.
TAHAPAN IMPLEMENTASI
Tahapan implementasi memberikan gambaran tentang bagaimana metodemetode pengolahan data yang akan digunakan.
1. Check Sheet
a. Mengumpulkan data-data tentang jenis serta jumlah kecacatan yang
dialami perusahaan.
b. Menggambarkan cara pencatatan tentang kecacatan yang terjadi pada
perusahaan
c. Membuat usulan rancangan Check Sheet yang lebih baik untuk perusahaan
2. Diagram Pareto
a. Menentukan masalah yang akan diteliti, mengidentifikasi penyebabpenyebab dari masalah yang akan dibandingkan. Setelah itu melaksanakan
pengumpulan data.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3. Control Chart
Menurut
Gasperz
(1998),
peta
kontrol
adalah
grafik
yang
4. Diagram Sebab-Akibat
Diagram sebab-akibat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
permasalahan yang berpengaruh secara signifikan terhadap output perusahaan.
Diagram ini membantu perusahaan untuk mengetahui akar penyebab dari
suatu permasalahan.
a.
b.
c.
5. FMEA
Tabel FMEA merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebab dan akibat permasalahan dan melakukan pengukuran berupa nilai-nilai
yang berdasarkan pada Severity, Occurance, dan Detection. Tabel FMEA
disusun berdasarkan diagram sebab-akibat dan kemudian akan ditentukan
masalah aman yang akan dijadikan sebagai prioritas untuk ditangani terlebih
dahulu.
Langkah-langkah penerapan FMEA : (a) mengidentifikasi proses
produksi, (b) mencatat permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada
proses produksi, (c) memberikan penilaian pada permasalahan-permasalahan
tersebut berdasarkan severity, occurance, dan detection dengan skala 1-10, (d)
menghitung RPN untuk mencari permasalahan mana yang akan menjadi
prioritas untuk dilakukan tindakan perbaikan terlebih dahulu, (e) melakukan
problem solving berdasarkan prioritas dari nilai RPN.
HASIL IMPLEMENTASI
1. Check Sheet
Selama ini CV Victory Metallurgy hanya menerapkan sistem
pencatatan yang sangat sederhana. Pencatatan produk cacat dilakukan setiap
akhir jam operasional dengan mengumpulkan semua produk cacat dan lalu
dilakukan pencatatan. Dengan usulan Check Sheet baru ini, perusahaan dapat
lebih mengetahui penyebab khusus apa yang terjadi yang menyebabkan
terjadinya kecacatan.
Tabel 1
Usulan Check Sheet Baru
Catatan Khusus :
Nama :
Item :
Tanggal
Cacat A
Cacat B
1/3/2012
2/3/2012
3/3/2012
4/3/2012
5/3/2012
6/3/2012
Cacat C
Total
2. Diagram Pareto
Diagram Pareto digunakan untuk mengetahui jenis kecacatan dengan
frekuensi tertinggi dan nantinya kecacatan tersebut dapat ditangani terlebih
dahulu sehingga akan berdampak besar bagi operasional perusahaan.
Diagram Pareto Footstep Belakang Bulan Juni
120
100
100
C2
60
60
40
40
20
20
C1
C2
Percent
Cum %
Percent
80
80
3. Control Chart
Variasi penyebab khusus pada kecacatan merupakan jenis variasi yang
dapat diduga. Variasi penyebab khusus mungkin dapat membuat proses
produksi berada diluar batas kendali. Control chart digunakan untuk melihat
apakah proses produksi CV Victory Metallurgy masih berada dalam batas
kendali atau tidak.
P Chart Footstep Belakang
0.07
0.06
UCL=0.05513
Proportion
0.05
0.04
0.03
_
P=0.02310
0.02
0.01
0.00
LCL=0
1
17
25
33
41
Sample
49
57
65
73
Manusia
Meninggalkan
pekerjaan
Kecerobohan dan kelalaian
Bercanda dan ngobrol
saat bekerja
Lingkungan
Terburu-buru
Mendekati jam pulang kerja
Badan tidak fit
Kurang
saluran udara
(ventilasi)
Tata letak
kurang ergonomis
Menurunkan
konsentrasiRuangan pengap
dan panas
Sakit
Kurang perawatan
Kecacatan Produksi
CV Victory Metallurgy
Tidak adanya
standar kerja
Pemeriksaan rutin
Mesin Rusak
Terdapat
sisa adonan
Mesin kotor
Mesin
Metode
5. FMEA
FMEA disusun berdasarkan pembuatan diagram sebab-akibat dan
selanjutnya member nilai untuk severity, occurance, dan detection. Hasil
penilaian 3 faktor tersebut didapat dari brainstorming dengan pihak
perusahaan. Dari penilaian severity, occurance, dan detection didapat nilai
RPN. Permasalahan dengan nilain RPN tertinggi merupakan prioritas untuk
dilakukan tindakan perbaikan terlebih dahulu. Untuk RPN dengan urutan
kedua dan selanjutnya akan dilakukan langkah perbaikan setelah penyebab
pertama selesai dilakukan perbaikan.
Tabel 2
Analisis FMEA
Sebab
Akibat
Rencana
Severity
Occurance
Detection
RPN
Memberikan
pengawasan lebih ketat
saat proses produksi
berlangsung serta
memberikan pengertian
pada karyawan akan
pentingnya kualitas
sehingga kecacatan
dapat dikurangi
245
Proses Buruk
Perbaikan
Kecacatan
produksi
Kecacatan
produksi
Kurangnya maintenance
pada mesin-mesin
produksi
Melakukan
maintenance rutin pada
mesin.
100
Kecacatan
produksi
60
Melakukan penataan
kembali layout
ruangan, menyimpan
barang yang tidak
diperlukan, menambah
ventilasi ruangan
sehingga ruangan
40
Kecacatan
produksi
Prioritas
Tabel 3
Prioritas Perbaikan Proses Produksi
Perbaikan
RPN
210
100
60
40
10
11
(d) melakukan penataan ulang layout ruangan. Dengan adanya usulan check sheet
baru yang telah dibuat, akan mempermudah perusahaan dalam melakukan pencatatan
terjadinya penyebab khusus pada kecacatan produksi .
DAFTAR PUSTAKA
12
13