You are on page 1of 4

Spent Katalis ???

Spent Katalis. Katalis yang banyak digunakan di industri kimia dan industri minyak secara
bertahap akan kehilangan kemampuan katalitiknya akibat perubahan struktur, keracunan, atau
karena permukaan aktifnya tertutup oleh material lain. Penggantian katalis dilakukan bila
tingkat aktivitasnya sudah tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam proses oleh
penggunanya. Katalis yang sudah jenuh atau sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya
biasa disebut spent katalis.
Komposisi Spent Katalis. Komposisi spent katalis akan menentukan cara reklamasi atau
proses recovery yang dapat dilakukan, dan perusahaan mana yang mungkin dapat
memprosesnya. Komposisi asli katalis dapat diperoleh dari supplier. Namun informasi
tersebut masih perlu di kombinasikan dengan potensi kontaminan yang muncul dari proses
produksi yang memungkinkan perubahan kimia atau fisika yang dialami katalis. Ketika spent
katalis dihasilkan, spent katalis perlu dianalisis dan diuji agar dapat memberikan informasi
yang jelas untuk pengamanan, laporan kepada pengawas dan untuk perusahaan yang
rencananya akan terlibat dalam pengangkutan dan pengolahan spent katalis.
Bahaya Spent Katalis. Tingkat bahaya katalis dapat diperoleh melalui MSDS. Namun perlu
dipahami bahwa informasi tersebut bukan untuk spent katalis, yang mungkin memiliki
property bahaya berbeda dibanding dengan katalis aslinya. Pengujian spent katalis dapat
meliputi komposisi spent katalis dan potensi bahayanya. Secara umum, para pengguna katalis
perlu memperhatikan hal-hal berikut sebelum spent katalis dihasilkan dan dibuang:

Komposisi spent katalis

Bagaimana perlakuan sebelum dan ketika dibuang?

Apakah katalis terkontaminasi dalam penggunaannya?

Perkiraan karakteristik kimia-fisika spent katalis?

Apakah spent katalis memiliki potensi bahaya?

Bagaiman spent katalis dikelompokan, dikemas, ditandai, disimpan dan diangkut


setelah dihasilkan?
PENGELOLAAN SPENT KATALIS. Terhadap spent katalis, ada beberapa alternative
pengelolaan yang dapat dilakukan, namun semuanya tergantung pada perubahan kimia atau
struktur yang terjadi dalam spent katalis. Alternatif pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu:

Melakukan regenerasi dan penggunaan kembali bahan katalis


Pengambilan sebagian atau seluruh komponen dalam bahan katalis

Penggunaan kembali untuk kegiatan/proses yang berbeda, atau

Pembuangan

Regenerasi dan penggunaan kembali katalis. Jika katalis menjadi tidak berfungsi karena ada
deposisi bahan asing pada permukaannya atau disebabkan oleh racun (gangguan dari
senyawa lain yang menghambat berfungsinya katalis) yang dapat dihilangkan, maka sangat
memungkinkan bagi spent katalis tersebut untuk diregenerasi atau diaktifkan kembali
kemampuan katalitiknya. Regenerasi katalis biasanya dilakukan dengan cara pembakaran
pengotor katalis.

Jika secara teknis memungkinkan, maka regenerasi katalis merupakan pilihan terbaik bagi
Lingkungan dan (mungkin) disukai secara ekonomi karena memperpanjang umur katalis,
meminimalkan penggunaan bahan baku baru, serta mengurangi kebutuhan untuk proses daur
ulang atau pembuangan.
Spent katalis dari proses hydrotreating di pengilangan perlu dicek kelayakan teknis untuk
diregenerasi. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan regenerasi menggunakan
kombinasi uji coba skala lab bersamaan dengan analisis kimia-fisika yang tepat. Evaluasi
merupakan dasar apakah spent katalis dapat diregenerasi atau tidak. Katalis yang dapat
diregenerasi biasanya dapat dipergunakan beberapa kali siklus produksi.
Pengambilan Komponen dalam Spent Katalis. Perubahan struktur katalis secara signifikan
atau keracunan yang parah akibat penggunaan seringkali bersifat tidak berbalik. Kondisi ini
menyebabkan katalis tidak memungkinkan untuk diregenerasi untuk digunakan kembali.
Pada kondisi ini, katalis harus dikeluarkan dari unit operasi, dan jika memungkinkan dikirim
untuk pengambilan sebagian atau seluruh komponen, atau digunakan sebagai bahan baku
proses yang lain seperti fluid cracking catalyst untuk pembuatan semen, misalnya.
Penghancuran spent katalis dengan diikuti pengambilan kembali material tertentu merupakan
metode yang telah diterapkan secara meluas dalam penanganan spent katalis. Banyak katalis
memiliki kandungan logam dalam jumlah yang signifikan yang dapat diperoleh melalui
berbagai metode pengolahan. Reklamasi menawarkan alternative ramah Lingkungan
dibandingkan dengan metode pembuangan karena tidak hanya mengurangi jumlah limbah
yang harus dibuang tetapi juga menghemat sumber daya alam, selain memberikan
keuntungan ekonomi bagi pelakunya.
Disamping nilai kandungan logam mulia, spent katalis juga dapat mengandung campuran
kompleks bahan-bahan yang berbeda seperti:

Base metal dan promotor seperti: Sn, Pb, Ni, Co, dan lain-lain;
Fe, Ni, Cr dari korosi dinding dan tabung reaktor;

Unsur-unsur berbahaya berasal dari umpan bahan atau crude oil (As, Hg, dll) yang
mengkontaminasi;

Halogen (Cl, F, dll) seperti yang ditemukan dalam katalis isomerasi

Karbon (misalnya, high cooked heel CCR catalyst) dan kontaminasi hidrokarbon dari
proses katalitik

Rantai daur ulang spent katalis tidak hanya berurusan dengan logam mulia tapi juga harus
bertanggung jawab terhadap seluruh kontaminan yang terdapat dalam spent katalis tersebut.

Catalyst Regeneration

The Continuous Catalyst Regeneration (CCR) process is part of a process used in the
petroleum and petrochemical industries, which produces aromatics from naphthenes and
parafins commonly used as motor fuel. In this process (Figure 1), hydrotreated naptha is
combined with recycled hydrogen gas, heated to the desired reaction temperature (496C 524C) and sent through a series of reactors (vertical or side by side). Because the reaction is
endothermic, interstage heaters are required between each reactor section to attain the
required reaction temperature. In order to attain the desired reactions and high product yield,
a metal catalyst such as platinum is used. The catalyst moves from reactor to reactor and the
feed mixture flows radially across the catalyst beds.
Figure 1: CCR Process with Vertical Reactor Arrangement

EXHEAT electric heaters and controls are commonly used within the CCR process between
each of the inter stage reactors to achieve the required reaction temperature.

You might also like