Professional Documents
Culture Documents
Modul Pelatihan
Ketut Sumiartha
Naniek Kohdrata
Nyoman S. Antara
DISCLAIMER
This publication is made possible by the generous
support of the American people through the United
States Agency for International Development (USAID).
The contents are the responsibility of Texas A&M University
and Udayana University as the USAID Tropical Plant
Curriculum Project partners and do not necessarily reflect
the views of USAID or the United States Government.
PENDAHULUAN
Tanaman sereh merupakan tanaman herbal yang relatif umum dijumpai ditanam di
pekarangan rumah atau kebun-kebun penduduk di Bali. Tanaman ini banyak
digunakan dalam Bali kuliner Bali maupun masakan Indonesia juga. Demikian pula
umum ditemukan sebagai salah satu bahan pada makanan dan minuman di Asia.
Dalam industri spa dan aroma terapi, minyak tanaman sereh telah banyak
digunakan sebagai minyak pijat. Terutama di Bali, minyak aromatik yang
dihasilkan dari tanaman sereh digunakan untuk dupa atau lilin aromatik. Selain
penggunaan tersebut, beberapa penelitian terhadap manfaat minyak sereh juga
menunjukkan bahwa adanya manfaat sebagai pestisida dan pengawet. Aplikasi
ekstrak sereh menurut beberapa penelitian yang dapat bekerja sebagai
pembasmi ulat.
Aspek manfaat terhadap lingkungan dari tanaman sereh tidak dapat dianggap
remeh. Tanaman sereh dapat hidup dalam kondisi ekstrim seperti tanah yang
miskin hara, tanah basa, lereng terjal, dan hutan yang terdegradasi. Akarnya
mampu menahan tanah sehingga banyak direkomendasikan sebagai tanaman
pencegah erosi. Tanaman ini termasuk dalam daftar klasifikasi tanaman pelindung
tanah atau tanaman konservasi lahan.
Walau demikian, tanaman sereh belum banyak dibudidayakan secara luas dalam
konteks tanaman komersial. Di Bali, sebagian besar tumbuh di daerah dengan
sumber air terbatas atau di lahan-lahan dengan kontur yang ekstrim. Selain itu,
petani Bali umumnya hanya menanam tanaman sereh untuk memenuhi kebutuhan
pasar domestik. Sementara potensi manfaat yang dihasilkan tanaman ini cukup
banyak, baik untuk konsumsi, farmakologi, pestisida, maupun aroma. Sehingga
budidaya tanaman sereh merupakan potensi ekonomi bagi petani. Posisi unik dari
Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata dunia memberi Bali kesempatan yang
baik untuk memasarkan manfaat alami dari sereh.
Teknik Budidaya yang baik (Good Agricultural Practice = GAP) merupakan suatu
upaya yang dilakukan banyak negara untuk meningkatkan produksi, produktifitas,
dan mutu produk yang aman dikonsumsi. Perbedaan mendasar dalam teknik
budidaya dengan menerapkan GAP terletak pada tujuan proses budidaya yang
tidak hanya berorientasi pada hasil namun juga tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan dengan tetap mengupayakan lahan produksi yang subur. Pencapaian
hasil produksi yang tinggi dicapai melalui efisiensi produksi dan kemampuan
melihat celah pasar potensial produk pertanian tersebut.
Kerjasama antara Texas A&M University dengan tiga universitas di Indonesia,
yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Udayana, dan Universitas Sam
Ratulangi, lah dididanai oleh USAID untuk Tropical Curriculum Project. Salah
satu luaran dari proyek kerjasama ini adalah GAP untuk tanaman sereh
(Cymbopogon citratus). Teknik budidaya sereh yang dipaparkan dalam laporan ini
merupakan tahap-tahapan aktivitas budidaya sereh pada demplot-demplot yang
dibuat di wilayah Bali. Teknik dan material budidaya yang dipakai menggunakan
salah satu prinsip dasar GAP, yaitu sebagai proses pembelajaran bagi petani dan
pelaku usaha (Yamanie, 2010).
Cymbopogon citratus adalah tanaman menahun dengan tinggi antara 50 100 cm.
Memiliki daun tunggal berjumbai yang dapat mencapai panjang daun hingga 1 m
dan lebar antara 1,5 - 2 cm. Tulang daun sejajar dengan tekstur permukaan daun
bagian bawah yang agak kasar. Batang tidak berkayu dan berwarna putih
keunguan. Memiliki perakaran serabut. Tanaman ini tumbuh berumpun.
Sereh termasuk jenis tanaman perenial yang tumbuh dengan cepat ( fast
Penutupan bedeng guludan menggunakan mulsa plastik dua sisi (hitam dan
perak) dengan sisi perak menghadap ke luar (Gambar 4).
Penanaman
Tanaman sereh yang ditanam pada demplot langsung menggunakan rumpun sereh
dari species Cymbopogon citratus (DC.) Stapf. yang dikenal di Indonesia sebagai
sereh dari India barat. Bibit yang ditanam berupa stek anakan yang didapat
dengan cara memecah rumpun yang berukuran besar. Tanaman yang akan distek
dipotong daunnya hingga sekitar 3- 5 cm dari pelepah daun. Demikian pula dengan
akar, dikurangi dengan pemotongan hingga menyisakan sekitar 2,5 cm di bawah
leher akar.
M0 = tanpa mulsa
M1 = dengan mulsa
M0B1
M1B1
M0B2
M1B2
M0B3
M1B3
cacing
juga
dapat
dilakukan
dengan
menanam
tanaman
dapat
menghambat
pertumbuhan dan
produktivitas tanaman. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari dan cuaca cerah
untuk mempertahankan kandungan minyak esensial pada tanaman. Kandungan
minyak paling optimal terdapat pada bagian daun.
dalam ketel
mengoptimalkan
ketel
penyulingan
sehingga
dapat
menghemat
pemakaian bahan bakar yang diperlukan dalam proses ini. Selama proses
penyulingan ini, uap air dan minyak sereh akan terpisah karena perbedaan berat
jenis. Uap minyak sereh yang lebih ringan akan mengalir ke bagian atas tabung
pemisah dan selanjutnya diembunkan untuk ditampung dalam botol.