You are on page 1of 31

TOKSIKOLOGI

ERLINA RUSTAM
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI

KERACUNAN
KERACUNAN

ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi,


mengisolasi, memisahkan dan menganalisis
secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja
racun dalam tubuh dan bahan yang
digunakan utk menetralkan.
ER-10

Obat dan Racun


terpisah melalui dosis dan cara pemberian
Obat :
Adalah bahan atau campuran bahan yang
berasal dari hewan, tt-an atau zat kimia yang
dapat digunakan untuk mencegah,
menghilangkan, mengobati, mendiagnosa
ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit dan juga untuk mempercantik badan.
ER-10

Racun
Racun
Adalah zat
zat atau
atau bahan
bahan yang
yang bila
bila masuk
masuk ke
ke
Adalah
dalam tubuh
tubuh melalui
melalui mulut,
mulut, hidung
hidung (( inhalasi),
inhalasi),
dalam
suntikan dan
dan absorbsi
absorbsi melalui
melalui kulit,
kulit, atau
atau
suntikan
digunakan terhadap
terhadap organisme
organisme hidup
hidup dengan
dengan
digunakan
dosis relatif
relatif besar
besar akan
akan merusak
merusak kehidupan
kehidupan
dosis
atau mengganggu
mengganggu dengan
dengan serius
serius satu
satu atau
atau
atau
lebih organ
organ atau
atau jaringan
jaringan
lebih

ER-10

Jenis zat yang berpotensi sebagai racun


berasal dari :

1.
2.
3.
4.
5.

Rumah tangga : disinfektan, insektisida


Pertanian : pestisida
Medis : narkotika, obat keras dan obat lain
Industri : logam berat, asam dan basa kuat
Alam bebas : ganja, jamur, binatang berbisa

Dasar terjadi keracunan

ER-10

kelainan genetik (primakuin, INH)


defisiensi enzim (pada neonatus prematur
spt. Kloramfenikol)
interaksi obat

PENYEBAB KERACUNAN
Zat racun diproduksi oleh tumbuhan, hewan atau bakteri.

Phytotoxins
Zootoxins
Bacteriotoxins

ER-10

Jenis-jenis Toksikologi
Toksikologi ::
Jenis-jenis

1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
ER-10

Toksikologi Deskriptif
Deskriptif
Toksikologi
Toksikologi Mekanistik
Mekanistik
Toksikologi
Toksikologi Regulatif
Regulatif
Toksikologi
Toksikologi Forensik
Forensik
Toksikologi
Toksikologi Klinik
Klinik
Toksikologi
Toksikologi Kerja
Kerja
Toksikologi
Toksikologi Lingkungan
Lingkungan
Toksikologi
Ekotoksikologi
Ekotoksikologi
6

Toksikologi Deskriptif
Melakukan uji toksisitas untuk mendapat
informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap
manusia dan lingkungan
Toksikologi Mekanistik
Menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan
efek yang merugikan pada organisme hidup
ER-10

Toksikologi Regulatif
Menentukan apakah suatu obat mempunyai
resiko yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan
terapi
Toksikologi Forensik
Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya dan
membantu menegakkan diagnosa pada
pemeriksaan postmortem
ER-10

Toksikologi Klinik
Klinik
Toksikologi
Mempelajari gangguan
gangguan yang
yang disebabkan
disebabkan
Mempelajari
substansi toksik,
toksik, merawat
merawat penderita
penderita yang
yang
substansi
keracunan dan
dan menemukan
menemukan cara
cara baru
baru dalam
dalam
keracunan
penanggulangannya
penanggulangannya
Toksikologi Kerja
Kerja
Toksikologi
Mempelajari bahan
bahan kimia
kimia pada
pada tempat
tempat kerja
kerja
Mempelajari
yang membahayakan
membahayakan pekerja
pekerja dalam
dalam proses
proses
yang
pembuatan, transportasi,
transportasi, penyimpanan
penyimpanan maupun
maupun
pembuatan,
penggunaannya
penggunaannya
ER-10

Toksikologi Lingkungan
Lingkungan
Toksikologi
Mempelajari dampak
dampak zat
zat kimia
kimia yang
yang berpotensi
berpotensi
Mempelajari
merugikan sebagai
sebagai polutan
polutan lingkungan
lingkungan
merugikan
Ekotoksikologi
Ekotoksikologi
Mempelajari efek
efek toksik
toksik zat
zat kimia
kimia terhadap
terhadap
Mempelajari
populasi masyarakat
masyarakat
populasi

ER-10

10

Toksikologi Ekperimental :
Pemakaian obat secara kronik (anti
hipertensi, obat TBC, kontrasepsi),
harus disertai data karsinogenik dan
teratogenik dari obat tersebut
Pemakaian obat dalam waktu pendek
(obat cacing), harus memenuhi sarat
toksisitas akut
ER-10

11

Klasifikasi Keracunan
1. menurut cara terjadinya keracunan
Self Poisoning

Meracuni diri sendiri

Attempted Suicide

Usaha bunuh diri

Accidental Poisoning

Tidak disengaja

Homicidal Poisoning

Akibat pembunuhan

2. menurut mula terjadinya keracunan


Keracunan Akut
Keracunan Kronis

ER-10

12

3. menurut organ terkena keracunan


Neurotoksik
Kardiotoksik
Nefrotoksik
Hepatotoksik
4. menurut jenis bahan kimia
Gol. Alkohol
Gol. Fenol
ER-10

Gol. Logam berat

13

Accidental Poisoning :
Anak-anak balita
kebiasaan memasukan benda ke dalam
mulut (termasuk obat-obat yang menarik
warna dan rasanya, spt. Tablet berlapis
gula, warna-warni tablet dan sirup, serta
aromanya),minyak tanah dll.
ER-10

14

Pada anak muda


biasanya golongan opiat yang
disalahgunakan (untuk mencari
kesenangan)
Pada orang dewasa
golongan barbiturat, gol. Hipnotik &
sedatif lain dan Obat nyamuk cair
merupakan pilihan utama bagi orang
yang mengalami depresi berat untuk
bunuh diri
ER-10

15

Self Poisoning
Kecelakaan karena kurang hati-hati dalam
penggunaan
Misal: keracunan pestisida atau insektisida
Keracunan oleh toksin tertentu (biasanya
dihasilkan oleh mikroba)
Misal : Enterotoksin yang dihasilkan oleh
kuman stafilokokus
Toksin botulinum yang yang terdapat
dalam makanan kaleng yang sudah
rusak karena pengawetan tidak
sempurna

ER-10

16

Keracunan yang disebabkan oleh


makanan sehari-hari yang mengandung
racun
Misal :
Sianida dalam singkong
Muskarin pada jamur
As.Jengkolat pada jengkol
penyumbatan tubuli ginjal
hematuria
dan anuria.
Keracunan Borax dan Formalin
pengawetan makanan seperti bakso, ikan
tahu dsb.

ER-10

17

Tanda-tanda keracunan
Tanda / gejala sangat tergantung kepada jenis
dan kekuatan kerja racun (potensi) serta
tempat kerja (organ sasaran) dari zat racun
tersebut.
Banyak racun yang tidak menimbulkan gejala
spesifik,
Mis. Koma : dapat ditimbulkan oleh keracunan
hipnotik, stimulansia, gol. Salisilat, antidepresi
dsb.
ER-10

18

Namun ada beberapa bahan kimia yang


memberikan tanda/gejala khusus bila terjadi
keracunan
Mis. :
Gol. Hipnotik : menimbulkan koma dengan
tonus dan reflek otot menurun
Gol. Antikolinergik : menimbulkan gejala
midriasis, takikardia, retensi urin,halusinasi
kulit merah dan panas
ER-10

LIHAT TABEL 52-1 FT U I HAL 833

19

Yang perlu diperhatikan pada


permulaan keracunan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ER-10

Kesadaran
Respirasi
Tekanan darah
Kejang
Pupil mata
Jantung
Bising usus
Dll
20

1. Kesadaran
Penurunan kesadaran merupakan petunjuk penting
tentang beratnya keracunan. Makin dalam
koma ,makin berat keracunan dan persentase
kematian juga akan bertambah
Secara toksikologi penurunan kesadaran dibagi atas 4 tingkat

ER-10

Tingkat I

: Penderita mengantuk ,tapi masih bisa diajak bicara.

Tingkat II

: Penderita sopor,bereaksi dengan rangsangan minimal

Tingkat III

: Penderita sopor-komatus,bereaksi dengan rangsangan maks

Tingkat IV

: penderita koma, tidak ada reaksi sama sekali

21

2. Respirasi.
Salah satu penyebab kematian pada keracunan
adalah terhambatnya aliran nafas oleh sekresi mukus
seperti pada keracunan organo pospat
Depresi pernafasan sering penyebab kematian pada
keracunan obat-obat ssp.
3.Tekanan darah
Penurunan tekanan darah sering sering terjadi pada
keracunan dan dapat pula timbul syok tapi tidak begitu
berat, bisa diatasi dengan tindakan sederhana.Syok
berat umumnya berhubungan dengan kerusakan
pusat vasomotor dan prognosa yang jelek.
ER-10

22

4. Kejang.
Kejang merupakan tanda adanya stimulansia pada ssp
(mis,amfetamin) ,medula spinalis (striknin), hubungan
saraf otot (insektisida organo pospat)
5.Pupil dan refleks ekstramitas
6. Bising usus
Perubahan bising usus menyertai perubahan derajat
kesadaran.Pada derajat kesadaran tingkat III ,biasanya
bising usus negatif,dan tingkat IV selalu negatif.
dapat dipakai untuk pasien yang pura-pura pingsan.
7. Lain-lain
Gejala lain seperti gangguan keseimbangan asam
basa,air, tanda kerusakan hati dan ginjal,retensi urin
,muntah dan diare dll.
ER-10

23

Terapi intoksikasi
Secara umum penanggulangan keracunan
dengan cara :
A. Terapi simtomatis,.
B. Mencegah absorbsi selanjutnya dari
racun
C. Mempercepat pengeluaran racun dari
tubuh.
ER-10

24

A. Terapi simptomatik
Hilangkan gejala-gejala keracunan
Pertahankan fungsi vital
Bila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui
jenis racunnya
Mempercepat ekskresi obat.
Saliva dan sekret bronkus yang berlebihan sering
menyumbat saluran nafas (terutama obat kolinergik).
Tindakan pertama :
Lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas, pasien
dibaringkan dengan posisi miring bergantian kanan
dan kiri.Bila perlu berikan bantuan pernafasan dengan
respirator mekanik
ER-10

25

B. Pencegahan absorbsi racun


1. Keracunan melalui kulit :
lakukan pencucian dengan sabun dan
air (jangan gunakan pelarut organik)
2. Keracunan melalui inhalasi :
segera pindahkan pasien ke tempat
yang segar dan udaranya bersih
ER-10

26

3. Keracunan peroral :
Menimbulkan muntah (korek dinding farings
belakang dengan spatel, atau memberikan
apomorfin 5-8 mg secara s.c.)
Bilas lambung dengan pipa karet berdiameter
besar (mengeluarkan tablet yang belum hancur)
Pemberian pencahar (meningkatkan peristaltik
usus shg penyerapan lebih lama)
Pemberian bubur karbon aktif (untuk menyerap
obat/racun)
ER-10

27

C. Mempercepat pengeluaran racun

ER-10

Transfusi pengganti
Dialisis peritoneal
Diuresis paksa
Hemodialisis
Hemoperfusi

28

Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam


dan basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada
daerah yang terkena racun.

Racun yang bekerja sistemik, menyerang organ vital


seperti susunan syaraf pusat, jantung, paru-paru,
ginjal dan hati yang mempengaruhi seluruh sistem
tubuh seperti : narkotik yang menyerang ssp,
as.oksalat menyerang kerja jantung, CO dan sianida
menyerang sistem pernafasan, merkuri menyerang
ginjal.

ER-10

29

Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan


adalah sisa racun, sisa makanan jika racun
bercampur bahan makanan, bekas muntahan,
urine dan feses.

Sampel dari korban adalah darah dan jaringan

tubuh (terutama jika korban telah meninggal)


seperti lambung dan isi lambung, hati dan organ
lain yang diperlukan.

ER-10

30

ER-10

31

You might also like