You are on page 1of 8

Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju

aliran volume aliran. Ditinjau dari jenis saluran, aliran fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran
saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Dan instrumen pengukuran aliran pun secara
umum diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran
aliran tertutup.

Laju aliran dapat dinyatakan baik dalam satuan volume ataupun dalam satuan massa.
Beberapa istilah yang lazim digunakan ialah :
1 galon per menit (gpm)
= 231 inci kubik per menit (in3/min)
= 63,09 sentimeter kubik per sekon (cm3/s)
1 liter
= 0,26417 galon
= 1000 sentimeter kubik
1 kaki kubik (cubic foot) per menit (cfm, atau ft3/min)
= 0,028317 meter kubik per menit
= 471,95 sentimeter kubik per sekon
1 kaki kubik standar per menit udara pada 200C, 1 atm
= 0,07513 pon massa per menit
= 0,54579 gram per sekon
Perlu di ingat bahwa metermeter gas yang diperdagangkan biasanya menyatakan aliran
dalam laju aliran volume pada kondisi standar 1 atm dan 20 0C. Satuan yang digunakan ialah
kaki kubik standar per menit (standard cubic centimeter per minute, sccm)

2.1 Jenis Aliran


1. Aliran laminer
Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan
yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama lain. Alirannya
relatief mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya bergerak sejajar (laminae) dan
mempunyai batasan-batasan yang berisi aliran fluidaAliran laminer mempunyai
Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300.

2. Aliran turbulensi
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara
acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari
hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling berpotongan. Turbulen
mentransport partikel-partikel dengan dua cara; dengan penambahan gaya fluida dan
penurunuan tekanan lokal ketika pusaran turbulen bekerja padanya. Aliran turbulen
mempunyai bilangan reynold yang lebih besar dari 4000.

3. Aliran 1D, 2D, dan 3D


Dalam aliran satu dimensi (1-D), kecepatan di setiap titik pada tampang lintang
mempunyai besar dan arah yang sama. Contoh aliran satu dimensi adalah aliran dalam
pipa .

Dalam aliran dua dimensi (2-D), semua partikel dianggap mengalir dalam bidang
sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus pada bidang tersebut. Untuk
aliran di saluran yang sangat lebar, misalnya di pantai, maka anggapan aliran dua
dimensi mendatar adalah lebih sesuaiAliran tiga dimensi (3D) komponen kecepatan
ditinjau pada koordinat ruang X,Y,Z yaitu u,v,w.
4. Steady dan Unsteady
a. Steady
Steady berarti tunak (tetap/konstan). Aliran fluida yang tunak adalah aliran
dimana pada sebuah garis arus tertentuvariabel dari aliran seperti kecepatan, tekanan,
kerapatan, dan debit fluida tersebut hanya dalam fungsi s, yaitu lokasi (posisi partikel)
diswepanjang garis arus tersebut (V = V(s), P = P(s), = (s), Q = Q(s)). Hal ini dapat
diartikan bahwa dapat terjadi perubahan pada variabel tersebut pada suatu tempat
tertentu, tetapi akan konstan terhadap waktu. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

Aplikasi dari aliran tunak ini ada pada persamaan Bernoulli, dimana asumsi-asumsi
yang digunakan pada persamaan tersebut bahwa kecepatan alirannya konstan terhadap
waktu.

b. Unsteady
Usteady berarti tak tunak. Aliran fluida yang tak tunak adalah aliran dimana pada
sebuah garis arus tertentu variabel aliran, seperti kecepatan, tekanan, kerapatan, dan
debit fluida, tidak hanya dalam fungsi s melainkan juga dalam fungsi waktu (V =
V(s, t), P = P(s, t), =(s, t), Q = Q(s, t)). Hal ini dapat diartikan bahwa dapat terjadi
perubahan variabel tersebut pada suatu tempat tertentu dan juga berubah dengan
waktu. Sehingga untuk mendapatkan percepatan aliran digunakan persamaan:

Kelebihan
Dapat digunakan dalam berbagai ukuran

Kekurangan
Pressure drop relative tinggi

pipa
Accuracy baik jika plate dipasang dengan

Tidak dapat digunakan mengukur laju

baik
Harga relative murah

aliran slurry

Kelebihan
Kekurangan
Rugi tekanan (pressure loss) permanan Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah
relatif rendah daripada orifice atau flow 6 inches.
nozzle
Dapat digunakan untuk mengukur cairan Harga relatif mahal.
yang

mengandung

endapan

padatan

(solids).

Kelebihan
Kekurangan
Pressure loss lebih rendah dibandingkan Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 .

orifice plate.
Dapat digunakan

untuk

fluida

yang Harga lebih tinggi dibanding dengan

mengandung padatan(solids).

orifice

Kelebihan
Tidak ada pressure loss.
Kekurangan
Akurasi kurang
Tidak direkomendasikan untuk fluida yang kotor dan lengket
Sensitif pada gangguan pada hulu (upstream)
Q=

W R
L

Dimana :
Q

= Aliran dalam Kg/menit

W = Berat material pada bagian sepanjang L, ( m )


R

= Kecepatan ban dalam m/menit

= Panjang platform pemberat dalam meter

Contoh :
Sebuah sistim ban berjalan menggangkut batubara bergerak dengan kecepatan 100
ft/menit.Platform pemberat adalah sepanjang 5,0 ft dan pembebanan menunjukan bahwa ada
75 lb batubara diatas platform.
Hitung batubara yang dianggut dalam lb/jam ?
Penyelesaian :

( 75 lb ) (100
Q=

ft
)
menit

5 ft

Q=1500 lb /menit

Q=

1500 lb 60 menit

menit
jam

Q=90000 lb / jam

Kelebihan belt conveyor


1.

Mampu membawa beban berkapasitas besar.

2.

Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang dipindahkan
persatuan waktu

3.

Dapat bekerja dalam arah yang miring tanpa membahayakan operator yang
mengoperasikannya

4.

Memerlukan daya yang lebih kecil, sehingga menekan biaya operasinya

5.

Tidak mengganggu lingkungan karena tingkat kebisingan dan polusi yang rendah.

6.

Lebih ringan dari pada konveyor rantai maupun bucket conveyor.

7.

Aliran pengangkutan berlansung secara terus menerus/kontinu

Kelemahan belt conveyor :


1

Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul kerusakan


pada pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang
keras dan tajam atau lepasnya sambungan sabuk.

Biaya perawatannya sangat mahal.

Jalur pemindahan (transfer line). Karena untuk satu unit belt conveyor
hanya bisa dipasang untuk jalur lurus.

Kemiringan/sudut inklinasi yang terbatas.

Komponen-komponen

utama

konveyor

sabuk

dapat

dilihat

pada

gambar.Konstruksi konveyor sabuk Konveyor sabuk yang sederhana terdiri dari :


1
2

Rangka (Frame)
Pulli penggerak (Drive pulley)

Pulli yang digerakkan (Tail pulley)

Pulli Pengencang (Snub pulley)

Sabuk (Belt)

Rol pembawa (Carrying roller idler)

Rol Kembali (Return roller idler)

Rol pemuat

Motor penggerak

10

Unit pemuat (Chutes)

11

Unit pengeluar (Discharge spout)

12

Pembersih sabuk (Belt cleaner)

13

Pengetat sabuk (Belt take-up)

14

Komponen Pendukung
Dalam pengoperasian belt conveyor dilapangan, ada beberapa komponen
pendukung yang ditambahkan pada sistim tersebut seperti :

15

Hopper, berfungsi untuk mencurahkan bebas keatas belt conveyor.


Kapasitas beban dapat diatur dari curahan hopper tersebut.

16

Peralatan pembongkar (discharging


membongkar muatan belt conveyor

device),

berfungsi

untuk

17

Rem penahan otomatis (automatic hold back brakes) berfungsi untuk


mematikan sistem seketika jika ada gangguan.

18

Pembersih belt, yang dipasangkan pada puli bagian depan. Alat ini
dipasang untuk conveyor yang membawa material basah dan lengket

19

Feeder, sebagai pengumpan dari hopper ke belt, feeder ini memiliki


dua bentuk yaitu sudu dan screw.

You might also like