Professional Documents
Culture Documents
Pemberian nutrisi parenteral hanya efektif untuk pengobatan gangguan nutrisi bukan untuk
penyebab penyakitnya.Status nutrisi basal dan berat ringannya penyakit memegang peranan
penting dalam menentukan kapan dimulainya pemberian nutrisi parenteral. Sebagai contoh
pada orang-orang dengan malnutrisi yang nyata lebih membutuhkan penanganan dini
dibandingkan dengan orang-orang yang menderita kelaparan tanpa komplikasi.
Pasien-pasien dengan kehilangan zat nutrisi yang jelas seperti pada luka dan fistula juga
sangat rentan terhadap defisit zat nutrisi sehingga membutuhkan nutrisi parenteral lebih awal
dibandingkan dengan pasien-pasien yang kebutuhan nutrisinya normal.Secara umum, pasienpasien dewasa yang stabil harus mendapatkan dukungan nutrisi 7 sampai dengan 14 hari
setelah tidak mendapatkan nutrisi yang adekuat sedangkan pada pasien-pasien kritis,
pemberian dukungan nutrisi harus dilakukan dalam kurun waktu 5 sampai dengan 10 hari
(ASPEN, 2002).
Berdasarkan cara pemberian Nutrisi Parenteral dibagi atas (ASPEN, 1995):
1.Nutrisi Parenteral Sentral.
2.Nutrisi Parenteral Perifer.
TUJUAN
1. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena,karena tidak memungkinkannya saluran
cerna untuk melakukan proses pencernaan makanan.
2. TPN digunakan pada pasien dengan luka bakar yang berat,pancreatitis,inflammatory bowel
syndrome,inflammatory bowel disease,ulcerative colitis,acute renal failure,hepatic
failure,cardiac disease,pembedahan dan cancer.
3. Mencegah lemak subcutan dan otot digunakan oleh tubuh untuk melakukan
katabolisme energy.
DASAR FISIOLOGI
1.Apabila di dalam aliran darah tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya,kekurangan kalori dan
nitrogen dapat terjadi.
2.Apabila terjadi defisiensi nutrisi,proses glukoneogenesis akan berlangsung dalam tubuh
untuk mengubah protein menjadi karbohidrat.
3.Kebutuhan kalori Kurang lebih 1500 kalori/hari,diperlukan oleh rata-rata dewasa untuk
mencegah protein dalam tubuh untuk digunakan.
4.Kebutuhan kalori menigkat terjadi pada pasien dengan penyakit
hipermetabolisme,fever,injury,membutuhkan kalori sampai dengan 10.000 kalori/hari.
5.Proses ini menyediakan kalori yang dibutuhkan dalam konsentrasi yang langsung ke dalam
system intravena yang secara cepat terdilusi menjadi nutrisi yang tepat sesuai toleransi tubuh.
Indikasi Nutrisi Parenteral :
1. Sebagai pengganti untuk oral nasogastrik,bila ini tidak efektif,tidak memungkinkan dan
berbahaya.TPN digunakan dalam kondisi sebagai berikut:
Kronik vomiting
Stroke
Anorexia nervosa
2. Sebagai supplemen untuk pasien yang kehilangan banyak nitrogen ( pasien dengan luka
bakar,kanker metastatic,radiasi dan chemoteraphy.
- Mengistirahatkan gastrointestinal :
Gastrointestinal fistula,
Intestinal resection
Intestinal obstruction
Kolitis akut.
AIDS.
Luka bakar.
INTRAVENOUS SITES
A. Central Parenteral Nutrition
1. Diberikan melalui central venous,bila konsentrasi > 10% glukosa.
2. Subclavian atau internal vena jugularis digunakan dalam waktu singkat sampai <
style="">
Periksa botol terhadap emulsi yang terpisah menjadi lapisan lapisan atau
berbuih,jika ditemukan,jangan digunakan,dan kembalikan ke farmasi.
Jangan menggunakan IV filter karena partikel di emulsi lemak terlalu besar untuk
mampu melewati filter.
Filter 1.2 m atau lebih besar digunakan untuk memungkinkan emulsi lemak lewat
melalui filter.
Gunakan lubang angin karena larutan ini tersedia dalam kemasan botol kaca.
Berikan TPN ini pada awalnya 1 ml/menit,monitor vital sign setiap 10 menit dan
observasi efek samping pada 30 menit pertama pemberian.
Jika ada reaksi yang tidak diharapkan ,segera hentikan pemberian dan beritahu
dokter.
Jika tidak ada reaksi yang tidak diharapkan,lanjutkan kecepatan pemberian
sesuai resep.
Monitor serum lipid 4 jam setelah penghentian pemberian.
Monitor terhadap tes fungsi hati, untuk mengetahui kegagalan fungsi hati dan
ketidakmampuan hati melakukan metabolism lemak.
Karbohidrat
Yang terutama dalam bentuk glukosa dari 5% (peripheral)sampai dengan 50% -70%
(Central venous parenteral).
Vitamin
Mineral
Elektrolit
1. Clinimix N9G15E adalah larutan steril, non pirogenik untuk infus intravena. Dikemas
dalam satu kantong dengan dua bagian: satu berisi larutan asam amino dengan elektrolit,
bagian yang lain berisi glukosa dengan kalsium.
Tersedia dalam ukuran 1 liter
Composition
Nitrogen (g) 4.6 Asam Amino (g) 28 Glukosa 75 (g) 75 Total kalori (kkal) 410 Kalori
glukosa (kkal) 300 Natrium (mmol) 35 Kalium (mmol) 30 Magnesium (mmol) 2.5
Kalsium (mmol) 2.3 Asetat (mmol) 50 Klorida (mmol) 40 Fosfat dalam HPO4-- (mmol)
15 pH 6 Osmolaritas (mOsm/l) 845
2. Cernevit adalah preparat multivitamin yang larut dalam air maupun lemak (kecuali
vitamin K) dikombinasi dengan mixed micelles (glycocholic acid dan lecithin). Mengingat
kebutuhan vitamin tubuh yang mungkin berkurang karena berbagai situasi stress (trauma,
bedah, luka bakar, infeksi) yang dapat memperlambat proses penyembuhan.
Composition
Setiap vial mengandung:
Retinol Palmitat Amount corresponding to retinol 3.500 IU, Cholecalciferol 220 IU, DL
alphatocopherol 10.200 mg ,Amount corresponding to alphatocopherol 11.200 IU,Asam
Askorbat 125.000 mg, Cocarboxylase tetrahydrate 5.800 mg ,Amount corresponding to
thiamine 3.510 mg ,Riboflavine sodium phosphate dihydrate 5.670 mg ,Amount
corresponding to riboflavine 4.140 mg, Pyridoxine Hydrochloride 5.500 mg ,Amount
corresponding to Pyridoxine 4.530 mg, Cyanocobalamine 0.006 mg, Asam Folat 0.414 mg
,Dexpanthenol 16.150 mg, Amount corresponding to Pantothenic Acid 17.250 mg ,Biotin
0.069 mg, Nicotinamide 46.000 mg, Glisin 250.000 mg ,Glycoholic Acid 140.000 mg
Soya Lecithin 112.500 mg, Sodium hydroxide q.s. pH=5.9.
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Keluarkan Cairan TPN dari dalam lemari es 30 menit sebelum prosedur.
Rasional : cairan yang dingin dapat menyebabkan nyeri, hypothermia,spasme vena dan
konstriksi.
2. Bandingkan isi botol dengan resep dokter.
Monitor vital sign dan tanda tanda infeksi yaitu menggigil,leukosit meningkat,
erytema dan keluar cairan dari tempat insersi,demam.
Gunakan teknik aseptic karena larutan TPN mempunyai glukosa konsentrasi tinggi
yang merupakan media bacteria untuk tumbuh.
Ganti larutan TPN setiap 12 -24 jam atau sesuai dengan protokol
Jika tanda infeksi terjadi di tempat insersi,lakukan hal- hal sebagai berikut;
Tachycardia
4. Fluid Overload
Terjadi jika pasien mendapatkan pemberian dengan tetesan terlalucepat
TPN selalu diberikan melalui infusion pump
Monitor intake dan output
Ukur berat badan pasien tiap hari.
5. Hyperglikemia
Kaji riwayat pasien tentang glucose intolerance
Kaji riwayat terapi pasien (corticosteroid kemungkinan dapatmeningkatkan kadar gula
darah)
Mulai pemberian TPN dengan slow rate (biasanya 40 60 ml/jam).
Monitor kadar glukosa darah tiap 4 6 jam.
Untuk mencegah infeksi dan solution incompability,jangan memberikan terapi obatobatan IV,melalui jalur TPN.
Monitor partial thromboplastin time dan prothrombin time untuk pasien yang
mendapat anticoagulant.
Monitor elektrolit,albumin,dan fungsi hati serta ginjal.
Pada pasien dengan dehidrasi yang berat,kemungkinan serum albumin akan turun
sebagai kompensasi tubuh untuk rehidrasi cairan.
Larutan TPN harus di simpan di lemari es dan diberikan dalam 24 jam dari
waktu awal persiapan,keluarkan 30 menit sampai 1 jam sebelumnya.
Prosedure pemasangan
Nursing Action
Keluarkan cairan TPN 30 menit sebelum prosedure dilakukan
Perintahkan pasien untuk memalingkan wajah dari tempat insersi yang telah dipilih
Rational
Pemberian cairan yang dingin dapat menyebabkan nyeri,,hypothermia,spasme vena
dan konstriksi
Mencegah tercabut
Posisi ini memungkinkan dilatasi pembuluh darah leher dan bahu yang membuat
pemasangan lebih mudah dan mencegah emboli udara
Nursing Action
Gunakan masker dan gown
Desinfeksi area yang dipilih dengan cara memutar dari arah dalam ke luar selama 2
menit
Lakukan injeksi lokal anestesia (oleh dokter)
Rasional
Memungkinkan area TPN tetap steril
Mencegah infeksi
Vena subclavia dipilih karena akan tersambung dengan vena cava superior yang
mempunyai bloodflow yang besar dan memungkinkan dilusi larutan yang cepat
Memberikan tekanan positif,mencegah emboli udara saat cateter dimasukkan
Nursing action
Masukkan cateter dan cabut needle,sambungkan cateter dengan tubing
Rational
Memungkinkan cateter yang flexible tetap berada di tempatnya.
Referensi :
Practical Aspects of Nutritional Supports: an Advanced Practice Guide. Saunders,
2004.
Modern Nutrition in Health and Disease, 9th edition. Lippincott Williams &
Wilkins, 1999.
The Lippincott Manual of Nursing Practice,5th Edition,1991