Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalah ditetapkannya delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP)
sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu dari
Standar Nasional Pendidikan adalah Standar Pendidik dan tenaga kependidikan.
Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah juga
mengamanatkan tentang tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang
mencakup tiga bidang, yaitu: (a) tugas manajerial, (b) supervisi dan (c)
kewirausahaan Tugas pokok tersebut dalam implementasinya perlu dikawal oleh
pemangku kepentingan untuk mengetahui keterlaksanaannya.
Permendiknas no.41 tahun 2007 tentang standar proses mengamanatkan
bahwa setiap guru wajib melaksanakan: perencanakan pembelajaran ,
melaksanakan pembelajaran ,melakukan penilaian dan adanya pengawasan oleh
kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan .Guru merupakan salah satu
variable yang sangat menentukan mutu pendidikan di sekolah.Untuk itu
pelaksanaan standar prosesi harus dikawal oleh pemangku kepentingan yaitu
pengawas sekolah .Karena hal ini merupakan teknis pendidikan yang mendasar.
Kinerja guru dan kepala sekolah mewarnai kualitas pendidikan dan berujung
pada mutu pendidikan di sekolah .Untuk itu peraturan peratuturan yang telah
ada wajib dikawal akan implementasi di sekolah .
Salah satu unsur tenaga kependidikan yang dinilai penting dalam
meningkatkan mutu pendidikan adalah pengawas satuan pendidikan. Pengawas
satuan pendididkan bertugas melaksanakan pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial di sekolah yang ditunjuk melalui kegiatan pemantauan,
penilaian, dan pembinaan serta pelaporan dan tindak lanjut. Tanggung jawab
pengawas satuan pendidikan adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan. Disamping itu pengawas satuan pendidikan
juga berfungsi sebagai penjamin mutu pendidikan pada sekolah binaannya.
Dalam Rangka menjamin perluasan dan pemerataan akses peningkatan
mutu dan inovasi, serta tata kelola pendidikan yang baik dan akutantabilitas
pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional dan global perlu dilakukan pemberdayaan
dan peningkatan mutu dan profesionalisme pengawas yang merupakan
kepanjangan tangan dari kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Kaabupaten
Dompu untuk memberikan layanan teknis terhadap keberhasilan pendidikan di
Laporan Supervisi Akademik & manajerial SMA/SMK suaidin-dompu
Page 1
6.
7.
8.
Pembinaa :
Tujuan:
1) Meningkatkan pemahaman kompetensi guru terutama kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesionalisme (Tupoksi guru,
Kompetensi guru, pemahaman KTSP).
2) Meningkatkan kemampuan guru dalam pengimplementasian
Standar Isi. Standar Proses, Standar Kompetensi Kelulusan dan
Standar Penilaian (pola pembelajaran KTSP, pengembangan
silabus dan RPP, pengembangan penilaian, pengembangan bahan
ajar dan penulisan butir soal)
3) Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ).
Ruang Lingkup
1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru
menyusun administrasi perencanaan
pembelajaran/program
bimbingan.
2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru
dalam proses pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan
kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik.
4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru
menggunakan media dan sumber belajar
5) Memberikan masukan kepada
guru dalam memanfaatkan
lingkungan dan sumber belajar
6) Memberikan rekomendasi kepada guru mengenaitugas
membimbing dan melatih peserta didik.
7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk pembelajaran
8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil
penilaian
untuk
perbaikan
mutu
pendidikan
dan
pembelajaran/pembimbingan.
9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi
hasil-hasil yang dicapainya
b. Pemantauan :
Pelaksanaan standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses,
dan standar penilaian
c. Penilaian ( Kinerja Guru) :
1) merencanakan pembelajaran;
2)
3)
melaksanakan pembelajaran;
menilai hasil pembelajaran;
4)
5)
.
Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan
tugasnya ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan guru
dengan tahapan sebagai berikut:
program
pembimbingan
dan
pelatihan
1) menyusun
profesional guru di MGMP/MGP dan sejenisnya
2) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
Laporan Supervisi Akademik & manajerial SMA/SMK suaidin-dompu
Page 6
3)
4)
Pembinaan:
Tujuan:
Tujuan pembinaan kepala sekolah yaitu peningkatan pemahaman
dan pengimplementasian kompetensi yang dimilik oleh kepala sekolah
dalam melaksanakan tugasnya sehari- hari untuk mencapai Standar
Nasional Pendidikan ( SNP )
Ruang Lingkup:
1)
2)
3)
4)
5)
b. Pemantauan:
pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah dan
memanfaatkan hasil- hasilnya untuk membantu kepala sekolah
mempersiapkan akreditasi sekolah.
c.
Penilaian:
Penilaian kinerja kepala sekolah tentang pengelolaan sekolah
sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Metode kerja yang dilakukan pengawas sekolah antara lain observasi,
kunjungan atau pemantauan, pengecekan/klarifikasi data, kunjungan
kelas, rapat dengan kepala sekolah dan guru-guru dalam pembinaan.
Untuk meningkatkan profesionalisme kepala
sekolah
dalam
melaksanakan tugasnya ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan
pelatihan kepala sekolah dengan tahapan sebagai berikut:\
1) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional
kepala sekolah di KKKS/MKKS dan sejenisnya.
2)
3)
4)
5)
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kerangka berpikir
TINDAK LANJUT
LAPORAN
PENILAIAN
PENGAWASAN
SEKOLAH
EVALUASI
PEMBINAAN
PEMANTAUAN
B. Pemecahan masalah
Optimalisasi pencapaian program satuan pendidikan dapat terwujud jika
seluruh proses kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens, komprehensif, dan
terjadwal secara akurat.
Sekolah seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan
dan program yang terarah dan tepat sasaran, dengan memaksimalkan kekuatan
(strenght) dan peluang (opportunity) yang dimiliki seta menanggulangi
kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat.
Karenanya setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang
kompak, cerdas, dan dinamis, serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh
warga sekolah. Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan dan
keterampilan (skill), baik akademik maupun manajerial yang dapat mereka
peroleh melaui pendidikan dn latihan, work shop, maupun pengkajian pustaka,
dan dokumentasi.
Sungguhpun demikian dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah
memiliki kemauan dan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang dimaksud.
Bagitu pula dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui studi pustaka
pun ternyata belum dapat diharap banyak dan masih membutuhkan motivasi
eksternal.
Dari realita di atas, maka peran pengawas satuan pendidikan dalam
membina, membimbing, dan memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan
memiliki arti yang amat urgen. Pemberian bimbingan, pembinaan, dan
dorongan yang dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi
logis pencapaian program dan acuan dalam upaya mewujudkan target secara
maksimal.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan agar dalam pelaksanaan
kepengawasan dapat lebih efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih
pendekatan dan metode yang sesuai.
A.
Pendekatan
Pendekatan
yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan tugas
kepengawasannya adalah teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif,
karena dalam supervisi sudah mengandung makna pembinaan, penilaian dan juga
pemantauan sampai sejauh mana sasaran pembinaan sudah dilaksanakan sebagaimana
diuraikan dalam siklus pengawasan pada bab sebelumnya.
1.
Kooperatif : yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk
kepentingan bersama (mutual benefit)
2.
Kolaboratif : yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian
tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan
melengkapi
B.
Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat
bervariasi, bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat melaksanakan
pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek
pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan
supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam
pelaksanaan pembelajar
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat.
Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder
sekolah terhadap :Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan SNP) dan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dan data tersebut untuk cross check
dengan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner tertutup .
3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran
nyata tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun
supervisi klinis.
4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau contoh
langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya.
5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu di sekolah
binaan, dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat
tentang permasalah yang sedang dibahas/dihadapi.
Laporan Supervisi Akademik & manajerial SMA/SMK suaidin-dompu
Page 13
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Objek Pengawasan
Pengawasan dilakukan di satuan pendidikan sesuai wilayah binaan
masing-masing pengawas. Pada
sekolah) yang menjadi binaan penulis meliputi 67 orang guru matematuka dan
TIK di 32 SMA/SMK kabupaten Dompu .Serta ada 3 (tiga) sekolah binaan
khusus.
dan manajerial.
b. SMA TD KOSGORO
c. SMAN 3 WOJA
b.
Tabel
7:Hasil
Penilaian
Kinerja
Guru
Merencanakan
Pembelajaran
Data hasil penilaian kinerja guru matematika dan TIK merencanakan
pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut :
e.
perencanaan
c.
d.
2.
3.
Melihat data Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dalam PTK di atas,
dapat disimpulkan bahwa guru banyak yang belum pernah melaksanakan
penelitian tindakan kelas. Tetapi guruguru sebagian besar kurang berani
menyatakan tidak tahu atau tidak memahami tentang penelitian tindakan kelas.
Alasan sementara yang diperoleh berdasarkan wawancara masih banyak tugas lain
yang harus dikerjakan.
Pembahasan terhadap permasalahan penelitian tindakan kelas dan profil
kelompok guru SMP/SMA/SMK Negeri maupun Swasta di Kabupaten Dompu
sebagai berikut.
Tabel 24 Berikut adalah profil guru sesudah mengikuti pembinaan tentang
penelitian tindakan kelas.
Keterangan:
85,01 % - 100 %
70,01 % - 85,00%
56,01 % - 70,00 %
56
=
=
=
=
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
khusus tentang PTK dan banyak pekerjaan lain yang harus dikerjakan, tetapi saya
berkeyakinan apabila dimotivasi dan didorong terus dengan berbagai pendekatan
dan diberi peluang apalagi reward oleh kepala sekolah, lambat laun guru-guru
akan termotivasi untuk melaksanakan dan akan membuahkan PTK.
Evaluasi diri setelah pembinaan tentang PTK guru-guru yang sangat memahami
PTK mencapai 39,34 % dan yang memahami sebagian 57,77 % , yang tahu akan
manfaat PTK 70,84% dan yang tahu sebagian 29,16% berarti tidak ada yang tidak
tahu akan manfaat PTK. Tetapi tentang prinsip-peinsip PTK masih ada yang
belum tahu seperti terlihat pada tabel 24.
Dari hasil pembinaan PTK tersebut, ketercapaian rata-rata untuk minan
dan evaluasi diri yang sangat memahami PTK 39,34 % tergolong masih sangat
kurang, yang memahami sebagian 57,77% tergolong cukup, tetapi bila digabung
hanya memahami saja tergolong sangat baik 97,11%. Fokus utama sebetulnya
berkenaan dengan minat guru untuk melaksanakan PTK, melihat rata-rata dari 3
kali pembinaan menunjukkan sangat berminat 67,24 berarti baru tergolong
cukup, dan yang sedikit berminat 31,07% , jadi bila dilihat dari sisi minatnya
tergolong sangat baik menunjukkan 98,31%. Yang tahu tentang manfaat PTK
70,84% berarti tergolong Baik, tetapi bila digabungkan dengan tahu sebagian
29,16 berarti tergolong sangat baik dan yang tahu prinsip-prinsip PTK 38,78
% yang tahu sebagian 56,00 % berarti tergolong sangat baik 94,78 %. Bila
dihitung rata-rata keseluruhan tabel 3 sesuai dengan yang diharapkan mencapai
54,05 % tergolong Kurang berarti masih sangat perlu pembinaan.
Secara keseluruhan bisa dilihat pada tabel 24, dari hasil pembinaan
terbukti bahwa minat guru untuk melaksanakan PTK ada peningkatan.
Peningkatan minat seperti yang tertuang pada tabel 24 di atas, memungkinkan
pembinaan masih perlu terus dilaksanakan dan penelitian pun perlu ditindaklanjuti, jangan sampai ada anggapan karena sudah 3 kali diberi bimbingan oleh
pengawas, maka jawaban yang diberikan kurang cocok tujuan pembinaan. Melalui
pembinaan hanya merupakan salah satu cara agar guru memiliki keinginan untuk
mengembangkan kreativitasnya dalam menulis berbagai kejadian selama
pembelajaran dan dituangkan menjadi sebuah penelitian tindakan kelas (PTK).
Yang pasti, apabila ada kemauan pasti ada hasil walaupun tidak banyak. Pada
tabel berikut menggambarkan kemampuan guru sebagai modal dasar untuk
Laporan Supervisi Akademik & manajerial SMA/SMK suaidin-dompu
Page 43
melaksanakan PTK dengan perhitungan dari siklus ke siklus dan dari jawaban
yang diharapkan/benar di gabung dan dihitung rata-ratanya.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
bahwa kepengawasan (supervisi) dan pembinaan yang dilakukan secara intens
dan berkesinambungan melalui pendekatan dan metode yang sesuai dapat
meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik maupun manajerial.
Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan
melaksanakan pembelajaran memang tidak bisa instan, serta belum mampu
menjangkau semua guru di wilayah binaan. Untuk itu perlu pembinaan intens
dan
terus-menerus
Dompu,
Juli 2011
Pengawas sekolah,
H.Muchtar Ali,S.Pd
Drs.Suaidin
NIP.195410091979031008
NIP 196301081987031013
Mengetahui
Kepala Dinas Dikpora Kab.Dompu
H.Ictiar, SH
NIP. 196612311988031325
NAMA SEKOLAH
KECAMATAN
Dompu
Woja
Manggelewa
Kempo
Kilo
Pekat
Pajo
Hu.u