You are on page 1of 11

1

MODUL. 5

Peluang

Mungkin kehausan manusia yang tak terpuaskan terhadap perjudian


dan peramalanlah yang akhirnya membawa pada pengembangan awal
teori peluang.
Akibat pengembangan awal teori peluang ini, inferensia statistik yang
berusaha meramal dan menggeneralisasi- telah berkembang pesat
diluar permainan-permainan judi sehingga akhirnya memasuki bidangbidang lain yang ada kaitannya dengan kejadian-kejadian yang bersifat
peluang, seperti politik, bisnis, peramalan cuaca dan penelitian ilmiah.
Untuk menghitung peluang sebagai kejadian, telah tersedia didepan
kita berbagai cara mencacah. Tetapi karena peluang memenuhi
hukum-hukum matematik tertntu, perhitungannya seringkali dapat
dipermudah.
6.1

Ruang Contoh

Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan disebut ruang


contoh dan dilambangkan dengan huruf S.
Contoh 10 :
Misalkan tiga buah produk diambil secara acak dari suatu proses
produksi di pabrik, kemudian setiap produk tersebut diperiksa apakah
cacat (C) atau tidak (T). Untuk merinci semua anggota ruang contoh
kita gunakan diagram pohon :

Benda

Benda

Benda

Titik

pertama

kedua

ketiga

contoh

CCC

CCT

CTC

CTT

TCC

C
T

TCT

T
C

TTC

TTT

Maka ruang contohnya adalah :


S = CCC,CCT,CTC,CTT,TCC,TCT,TTC,TTT
Jika ruang contoh semakin besar, akan sulit jika harus ditulis semua
titik contoh yang ada, dan untuk mempermudah digunakan notasi
pembagi himpunan, sebagai contoh :
S = x x adalah kota berpenduduk lebih dari 3 juta jiwa di dunia
S = (x,y) x2 + y2 = 9

3
dan lain-lain.
6.2. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang contoh, untuk melihat
hubungan antara himpunan bagian dengan ruang contohnya sering
digunakan diagram Venn.

S
A

A = kejadian A

B = kejadian B
C = kejadian C
S = ruang contoh

Pengolahan terhadap kejadian :


Irisan dua kejadian A dan B dilambangkan dengan A B

Kejadian saling berpisah, jika A B =

Paduan dua kejadian A dan B dilambangkan dengan A B

Contoh 11 :
Misalkan A = 1,2,3,4,5 ; B = 2,4,6,8 ; dan C = 1,3,5,7,9
a. A B

Tentukan :

A
1

6
8

b. A C

3
4

Komplemen A = kejadian di luar A dilambangkan A

7
9

4
S = bilangan 1 sampai 10

Misalkan :

seperti pada contoh

diatas, maka ;
6,7,8,9,10 ;

A =

B = 1,3,5,7,9

; dan

C =

2,4,6,8,10

6.3. Permutasi
Permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau
sebagian dari sekumpulan benda.
P (n) = n! dibaca n faktorial, misalkan n = 4
n=4x3x2x1
n!

Pr

=
(n r) !

Contoh :

Berapa permutasi yang mungkin jika kita mengambil dua

huruf dari 4 huruf yang tersedia ? (n = 4 ; r = 2)


Jawab :

4!

P2 =
( 4 2 )!
4.3.2.1
=
2.1
= 12 cara.
Bukti : Misalkan huruf yang tersedia : a, b, c, d permutasi dari 2 huruf:
ab, ba, ac, ca, ad, da, bc, cb, bd, db, cd, dc (ab ba)

6.4. Kombinasi

n!

Cr =
r ! (n r ) !
Misalkan A = a,b,c,d,e,f ; kombinasi 3 huruf dari himpunan A
nA = 6; r = 3
6!

Cr =
3! (63)!
6.5.4.3
=

=
3! . 3!

6.5

6.5.4
=

20 cara

3.2.1

Peluang Suatu Kejadian P(A) :

Adalah sejumlah peluang semua titik contoh dalam A, dengan


demikian :
0 P (A) 1; P (); P (S) = 1
Contoh 12:
Berapa peluang sekurang-kurangnya sisi gambar muncul 1 kali jika
sekeping uang logam dilempar tiga kali ?
Jawab :
S = (G,G,G) ; (G,G,A) ; (G,A,G) ; (G,A,A) ; (A,G,G) ; (A,G,A) ; (A,A,G) ;
(A,A,A)

6
Peluang setiap titik contoh peluang = 1/8
B=7
P(B) = 1/8 . 7 = 7/8
Kaidah-kaidah yang berlaku :

P (AB) = P(A) + P(B) - P(AB) ; jika

:
-

P (AB) = kejadian saling berpisah

P (AB) = P(A) + P(B)

P(AB) = P(A) + P(B) - P (AB)

Contoh 13 :
Peluang seorang mahasiswa lulus statistika = 0,65 dan peluang
mahasiswa yang sama untuk lulus bahasa inggris = 0,45. Peluang lulus
salah satu mata kuliah tersebut = 0,80. Berapa peluang ia lulus di
kedua mata kuliah tersebut ? P (AB)
Jawab :
P (AB) = P(A) + P(B) - P(AB)
P(A)

= peluang lulus statistika

P(B)

= peluang lulus bahasa inggris

P (AB) = peluang lulus statistika atau bahasa inggris


P (AB) = peluang lulus kedua-duanya

P (AB) = P(A) + P(B) - P (AB)


= (0,65 + 0,45) 0,80
= 0,30
Jadi peluang mahasiswa tersebut lulus kedua-duanya adalah 30%

P (AB) = P(A) + P(B) - P(AB)

Contoh:
a.

Diketahui peluang sebuah mesin cuci merk X akan rusak selama


masa garansi adlh 30%. Mesin pengering merk Y hanya 10%
akan rusak selama masa garansi. Jika sebuah usaha laundry
menggunakan kedua mesin tersebut, berapa peluang kedua mesin
tersebut memerlukan perbaikan selama masa garansi?

b. Sebuah pesawat tempur memiliki 3 buah kabel yang


menghubungkan sumber listrik ke peralatan2 kritisnya yang
disambung secara parallel dengan jalur yang berbeda2. Peluang
sebuah kabel terputus oleh tembakan musuh adalah 0.01 utk
setiap jam pertempuran.Berapa peluang peralatan kritis di
pesawat tersebut kehilangan daya listrik selama 1 jam
pertempuran jika hanya dibutuhkan 1 kabel saja untuk menjaga
peralatan kritisnya?
6 . Peluang Bersyarat

6.1 Peluang Bersyarat

Peluang terjadinya kejadian B bila diketahui bahwa suatu kejadian lain A


telah terjadi disebut peluang bersyarat dan dilambangkan dengan P(B A)
dibaca peluang terjadinya B jika A terjadi/diketahui. Dalam bentuk rumus
P(AB)
P(B A)

=
P(A)

Jika P(A) 0
Contoh 14:
Sebuah penerbangan reguler berangkat tepat pada waktunya adalah P(B) =
0,83. Peluang penerbangan itu mendarat tepat pada waktunya adalah P (A)
= 0,92 dan peluang penerbangan itu berangkat dan mendarat tepat pada
waktunya adalah P(AB) = 0,78. Hitung peluang suatu pesawat pada
penerbangan tersebut :
-

mendarat pada waktunya jika diketahui bahwa pesawat itu


berangkat tepat pada waktunya

berangkat pada waktunya jika diketahui bahwa pesawat tersebut


mendarat tepat waktu.

Jawab:

a. Peluang pesawat mendarat tepat waktu bila diketahui pesawat tersebut


berangkat tepat waktu adalah :
P (AB)
P(A B) =
P (B)
0.78
P(A B) =
0.83
= 0.94
b. Peluang pesawat berangkat tepat waktu bila diketahui pesawat
tersebut mendarat tepat waktu adalah :
P (AB)
P(B A) =
P (A)
0.78
P(B A) =
0.92
= 0,85

6.2 Kaidah Bayes


Untuk menjelaskan kaidah bayes kita gunakan diagram Venn dibawah ini :

10
E
E
A

Gambar menunjukkan kejadian A, E dan E


P (A) = (EA) (EA)
= P (EA) + (EA)
= P(E) P(A E) + P(E) P(A E)

Contoh 15 :
Tiga anggota sebuah organisasi telah dicalonkan sebagai ketua. Peluang Mr.
Adam terpilih adalah 0.3, peluang Mr. Brown terpilih adalah 0.5 dan peluang
Mr. Cooper adalah 0.2. Seandainya Mr. Adam terpilih, peluang kenaikan
tunjangan adalah 0.8. Seandainya Mr. Brown yang terpilih peluang kenaikan
adalah 0.1 dan Mr. cooper adalah 0.4. Berapa peluang terjadinya kenaikan
tunjangan total ?
Jawab :
Kejadian A = iuran anggota dinaikkan
B1 = Mr. Adam terpilih
B2 = Mr. Brown terpilih

11

B3 = Mr. Cooper terpilih


Sehingga dengan menerapkan kaidah Bayes :
P(A) = P(B1) P(A/B1) + P(B2) P(A/B2) + P(B3) P(A/B3)
= (0.3) (0.8) + (0.5)(0.1) + (0.2)(0.4)
= 0.24 + 0.05 + 0.08
= 0.37

You might also like