Di kesunyian malam Teralunkan musik yang begitu merdu dengan
mataku sedikit terbuka, pertanda aka nada mimpi indah di malam ini. Jam yang menunjukkan pukul 08.00. aku tetap terbaring sambil bbman dengannya dengan sambil kuhayati setiap lagu yang kudengarkan, penuh dengan makna. Awalnya kami hanya saling bercanda gurau di setiap obrolan di BBM yg pada ujung obrolan kami membahas cerita cinta yang pernah kandas 2 bulan yang lalu, tibatiba mulai tumbuh dan bersemi kembali, entah dan mengapa akhir-akhir ini aku terperangkap lagi panah asmaranya, senyum yang manis itu yang selalu menggoda dan menghantui setiap lamunanku. Awalnya semua aku anggap hanyalah sebuah kenangan yang masih tersisa, namun menjadi sebuah kewajiban lamunan menjelang tidurku. Ilham Zulfikar.Fikar kisah cintamu kini telah kembali namun Fikar kenapa hanya aku yang merasakannya, apakah cinta ini hanya sebuah kenangan yg sempat menyapaku. Tidak Fik.tatapan mataku mengisyaratkan masih ada peluang cinta.. bagaimana aku harus memastikan bahwa cinta ini adalah cinta lama bersemi kembali, aku harus mencari jawabannya dari Dian.. Sengaja malam mini aku putar lagu Demi Cinta dari Kerispatih di mana lagu ini adalah lagu kenangan saat aku tengah melamunkan ataupun memikirkannya, dan aku berharap Dian menepati janjinya. Dalam kondisi hati yang masih berdebar seperti saat aku jatuh cinta tuk pertama kali pada Dian, kucoba sembunyikan rasa galau yang mulai menyerangku. Jam dinding menunjukkan pukul 7 lebih 6 menit, kami masih ngobrol di bbm pada saat itu kami berencana untuk jalan besoknya. Dan pada keesokan harinya aku melewati dari jam yang seharusnya dia datang. Aku mencoba bersabar dan berpikir positif tentang dia, walau hati ini sudah mulai resah. Setengah jam sudah terlewatkan begitu saja, akupun mulai gerah dan berdiri memandangi jalan yang mulai tampak lengang.aduh di mana kau Dian, akankah engkau ingkari janjimu pagi ini, merajut kembali cinta kita. Dian datanglah, risau hati ini tanpa sebaris kepastian darimu Jam menunjukkan pukul 9 tepat, tanpa sadar aku mulai jenuh dengan penantian ini, aku mulai menetralisir rasa yang masih berharap. Aku menyadari ternyata cinta ini hanya cinta yang lama bersemi, namun cinta tidak akan kurajut lagi seperti dulu. Karena aku tak lagi memilihmudi saat lamunan itu mulai membayangiku, tanpa sadar rasa sakit, kecewa sama persis saat aku memutuskan cintanya.