You are on page 1of 38

PEMERIKSAAN MOTORIK

PENDAHULUAN

Sistem motorik adalah sistem yang bertanggung


jawab terhadap kerja kelompok-kelompok otot,
yaitu inisisasi gerakan volunter dan terampil.

Serabut serabut motorik bersama sama input


yang berasal dari sistem-sistem yang terlibat
dalam kontrol gerakan yang meliputi sistem
ekstrapiramidal, vestibular, serebellar dan
propioceptive afferent semuanya bergabung
didalam badan-badan sel neuron pada cornu
anterior medulla spinalis.

Dari sel cornu anterior impuls dibawa ke otot.

Lesi UMN (upper motor neuron) ditandai


oleh:
kelemahan, kekakuan (spasticity), hiper refleks,
refleks primitif

Lesi LMN (lower motor neuron) ditandai


oleh:
kelemahan, hipotonus, hiporefleksi, atrofi dan
fasikulasi.

PERBEDAAN UMN DAN


LMN
Kekuatan
Tonus

Refleks
patologi
Refleks
fisiologi
Atropi

UMN
Pereseparalisis
Meningkat/
spastik
Clonus (+)

LMN
Pereseparalisis
Menurunflaccid

(+)

(-)

Meningkat

Menurun
hilang
(+)

Disuse atropi

Pemeriksaan Sistem Motorik :

posisi tubuh
trofi otot
tonus otot
kekuatan otot

Pada tiap bagian badan yg dapat bergerak


harus dilakukan:
1.
2.
3.
4.
5.

Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan gerakan pasif
Pemeriksaan gerakan aktif
Koordinasi gerak

1. INSPEKSI

Sikap : pada waktu pasien berdiri, duduk,


berbaring, bergerak, daan berjalan
Bentuk : adanya deformitas/tdk
Ukuran : simetris/tdk, besar (isi) kontur
(bentuk) otot (atrofi/hipertrofi)
Adanya gerak abnormal yang tidak dapat
dikendalikan : tremor, khorea, atetose,
distonia, balismus, spasme, tik, fasikulasi, dan
miokloni

2. PALPASI

Pasien diminta mengistrahatkan ototnya,


kemudian ototnya dipalpasi utk menentukan
konsistensi, nyeri tekan menilai tonus otot

Tonus Otot

3. PEMERIKSAAN GERAK PASIF

Pasien
diminta
mengistirahatkan
ekstremitasnya
Pemeriksa
menggerakkan
pada
bagian
sendinya
Lalu menilai tahanannya
Kadang-kadang
tahanan
didapatkan
satu
jurusan saja, misalnya tungkai sukar difleksikan
tetapi mudah diekstensikan terdapat pada lesi
di traktus piramidalis. Bandingkan dengan
simetrisnya
Pada gangguan sist ekstrapiramidalis dpt
dijumpai tahanan yg sama kuatnya (rigiditas)

4. PEMERIKSAAN GERAK AKTIF

Menilai kekuatan (kontraksi) otot. Utk


mengetahui adanya kelumpuhan/tdk, dengan
menggunakan 2 cara :

Pasien
diminta
menggerakkan
bagian
ekstremitas/badannya dan pemeriksa menahan
gerakan ini
Pemeriksa
menggerakkan
bagian
ekstremitas/badan pasien dan pasien disuruh
menahan

Interpretasi Kekuatan Otot

KEPALA

Sikap kepala
Tahanan jika kepala digerakkan scr pasif
Gerakan
aktif
dgn
menyuruh
pasien
menekukkan kepala ke depan-belakangsamping kiri dan kanan-rotasi
Pemeriksa
menilai
tenaganya,
membandingkan tenaga gerakan ke kiri dan
kanan

ANGGOTA GERAK ATAS

Perhatikan atrofi ada/tdk otot tenar, hipotenar,


dan otot intrinsik tangan
Periksa gerakan jari-jari (tenaga fleksi,
ekstensi, abduksi, dan adduksi)
Periksa tenaga menggenggam
Pergelangan tangan (pronasi dan supinasi)
Persendian siku (fleksi dan ekstensi)
Persendian bahu (rotasi, atas dan bawah,
depan dan belakang)
Otot pektoralis mayor, lattisimus dorsi,
seratus magnus, deltoid, biseps dan triseps

Pronator

drift merupakan indikator kelumpuhan/ kelemahan


UMN. Pada UMN otot supinator ekstemitas superior lebih lemah
dari pronator, sehingga cenderung pronasi. Tes ini juga baik
untuk menguji konsistensi interna, sebab pasien yang purapura akan selalu menjatuhkan tangan tanpa disertai pronasi.

Otot fleksor jari disarafi oleh


C8 melalui N medianus.

BADAN

Erektor spina:
Pasien
sedang
berdiri,
diminta
untuk
mengambil suatu barang dari lantai
Jika pasien menderita kelemahan m.erektor
spina, pasien sukar berdiri kembali. Pasien
berdiri dengan bantuan tangannya yang
diletakkan pada lutut, paha, dan kemudian
mendorongnya sampai berdiri lagi
Kadang terlihat lordosis

Otot dinding perut

BADAN
Otot dinding perut
- Pasien berbaring disuruh mengangkat kepalanya
Perhatikan peranjakan dari pusar
Pusar beranjak ke daerah sehat
- Minta pasien batuk, otot yang lemah akan
menonjol
- Perhatikan apakah pasien dapat duduk dari sikap
berbaring
tanpa
mendapat
bantuan
dari
tangannya
- Otot yang ikut bekerja dalam hal ini ialah otot
dinding perut dan otot ilipsoas

ANGGOTA GERAK BAWAH

Gerakan
pada
persendian
jari-jari,
pergelangan kaki, lutut, paha. Selain itu, juga
diperiksa
kuadriseps
femoris,
illiopsoas,
adduktor, abduktor, dan fleksor tungkai
bawah

Hasil Pemeriksaan:

5. KOORDINASI GERAK
Ada 2 hal yg harus diperhatikan :
Dismetria : gerakan yg tdk mampu dihentikan
tepat waktunya/tepat pd tempat yg dituju
Gangguan gerakan : berkurangnya kerja sama
antar otot. Dapat ditandai dgn adanya
disdiadokokinesia

You might also like